You are on page 1of 8

Kunyit (Curcuma domestica)

Klasifikasi
Berikut taksonomi tumbuhan kunyit (Curcuma domestica)
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Sub-divisio : Angiospermae
Kelas : Monocotyledoneae
Ordo : Zingiberales
Famili : Zingiberaceae
Genus : Curcuma
Species : Curcuma domestica Val. atau Curcuma longa L
Waktu Panen
Dipanen pada umur 8-18 bulan, saat panen yang terbaik adaah pada umur 11-12 bulan,
yaitu pada saat gugurnya daun kedua. Saat itu produksi yang diperoleh lebih besar dan lebih
banyak bila dibandingkan dengan masa panen pada umur 7-8 bulan

Kandungan kunyit
Kunyit mengandung protein (6,3%), lemak (5,1%), mineral (3,5%), karbohidrat (69,4%),
dan moisture (13,1%). Terdapat minyak esensial (5,8%) yang diperoleh melalui distilasi uap dari
rhizome/rimpang tanaman kunyit yang mendandung phellandrene (1%), sabinene (0.6%), cineol
(1%), borneol (0.5%), zingiberene (25%) dan sesquiterpenes (53%). Curcumin
(diferuloylmethane) (3– 4%) membuat warna rhizoma kunyit menjadi kuning dan terdiri dari
curcumin I (94%), curcumin II (6%) dan curcumin III (0.3%). Derivat dari curcumin berupa
demethoxy, bisdemethoxy, dan curcumenol juga diperoleh melalui distilasi uap rhizomanya.
Manfaat Dan Pengolahan

Secara umum rimpang kunyit digunakan sebagai pewarna masakan dan minuman, bumbu
dapur, untuk kecantikan seperti lulur dan kosmetik, serta penambah nafsu makan untuk anak.
Pada bidang kesehatan kunyit mempunyai peran sebagai antioksidan, antitumor, antikanker,
antimikroba, antipikun, dan antiracun. Secara tradisional kunyit juga dimanfaatkan untuk
penyakit diabetes melitus, demam tifoid, apendisitis, disentri, leukorea, haid tidak lancar,
dismenore, obat luka, diare, sakit perut, melancarkan peredaran darah, sakit maag, hepatitis,
sariawan, rematik, dan dapat menurunkan kolesterol.

Terapi tradisional lain yang bisa digunakan dengan kunyit yaitu asap dari rimpang kunyit
jika dibakar dapat dihirup dan dapat mengurangi hidung tersumbat. Pasta dari bunganya dapat
digunakan sebagai obat cacing, penyakit kulit, dan penyakit kelamin seperti gonorrhea. Ramuan
jamu kunyit asam (kunyit dan asam jawa) dengan gula merah dapat menghilangkan bau keringat,
dismenore, serta rasa nyeri pada persendian tulang. Sedangkan rebusan rimpangnya dengan
campuran gula dan susu dapat sebagai pendingin dan obat hepatitis. Parutan rimpang dengan
campuran asam dan tawas juga dapat dimanfaatkan untuk mengobati luka.

lidah buaya

Kencur (Kaempferia galanga L.)

klasifikasi

Kingdom : Plantae

Subkingdom : Tracheobionta
Superdivisi : Spermatophyta

Divisi : Magnoliophyta

Subdivisi : Angiospermae

Kelas : Liliopsida

Bangsa : Zingiberales

Suku : Zingiberaceae

Marga : Kaempferia L.

Jenis : Kaempferia galanga L.

Waktu Panen

Dipanen untuk dikonsumsi dimulai pad umur 6-10 bulan

Kandungan Kencur

Hampir seluruh bagian tanaman kencur mengandung minyak atsiri. Zat-zat kimia yang
telah banyak diteliti adalah pada rimpangnya, yakni mengandung minyak atsiri 2,4%-3,9%, juga
cinnamal, aldehide, asam motil pcumarik, etil ester dan pentadekan. Dalam literatur lain
disebutkan bahwa rimpang kencur mengandung sineol, paraeumarin, asam anisic, gum, pati
(4,14%) dan mineral (13,73%) (Barus, 2009). Kencur dalam bentuk oleoresin mengandung
senyawa etil-p-metoksisinamat,kaempferol, eukaliptol atau sineol, asam sinamat, asam anisat, n-
pentadekana, dan etil

Manfaat Kencur

Dapat mengatasi, Batuk, diare, malnutrisi, rematik, sakit maag, batuk, asma, gangguan
saluran pencernaan, demam dan dapat meningkatkan stamina.

Penggolahan

Untuk mengatasi batuk cucilah rimpang kencur, kemudian kupas. Setelah itu kencur
diparut dan letakkan parutan itu di atas kain. Kemudian peras dan dapatkan sari-sarinya. setelah
itu, minumlah sari kencur itu dengan dosis tiga kali dalam satu hari hingga gejalanya berkurang.
Sirih (Piper betle L.)

Klasifikasi
Regnum: Plantae
Divisio: Magnoliophyta
Classis: Magnoliopsida
Sub-classis: Magnolidae
Ordo: Piperales
Familia : Piperaceae
Genus: Piper
Species: Piper betle Linn. (Abdullah, 2009).
Kandungan kimia
Daun sirih hijau mengandung 4,2% minyak atsiri yang sebagian besar terdiri dari
betephenol, caryophyllen (sisquiterpene), kavikol, kavibetol, estragol dan terpen (Hermawan,
2007).
Waktu panen
Waktu panen dilakukan pagi hari untuk menghindari proses penguapan Tanaman pada
siang hari. (Dedy, 2017)
Cara pengolahan
Bagian dari tanaman sirih yang dapat dimanfaatkan sebagai obat oleh masyarakat adalah
daunnya, untuk bisa mendapatkan ekstrak dari daun sirih, masyarakat bisa merebus daunnya atau
diinang. (Inayatullah, 2012)
Manfaat
Daun sirih hijau juga diyakini dapat menguatkan gigi, menyembuhkan luka-luka kecil di
mulut, menghilangkan bau mulut, menghentikan pendarahan gusi, dan sebagai obat kumur,
sebagai antibakteri, antiseptik, antioksidasi dan fungisida. (Inayatullah, 2012)
Lidah Buaya (Aloe vera Linn)

Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Class : Monocotyledoneae
Ordo : Liliflorae
Familia : Liliaceae
Genus : Aloe
Spesies : Aloe vera Linn
Kandungan kimia
Daun lidah Buaya mengandung cairan kuning (aloin) Yang berlendir mencapai 30%.
Secara kimia, lidah buaya terdiri dari 90% Air, 4% karbohidrat dan sisanya terdiri atas Mineral
dan 17 macam asam amino
Waktu panen
Daun pada lidah buaya akan muncul pada umur 5-6 bulan (Jatnika dan Saptoningsih,
2009). Daun yang sudah layak untuk dijadikan bibit dengan tinggi 10 cm dan mempunyai 3 daun
Cara pengolahan
Cara pengolahan lidah buaya, pelepah yang sudah siap dipanen kemudian di ambil,
setelah itu di cuci dengan bersih, setelah dicuci pelepah lidah buaya kemudian di potong bagian
kulit pelepah lidah buaya, kemudian bisa langsung diaplikasikan di areal luka. Untuk dikonsumsi
Kupas kulit lidah buaya sampai terlihat dagingnya yang bening, Potong daging lidah buaya
menjadi bentuk kubus atau sesuai selera, Didihkan air dan masukkan lidah buaya yang telah
dipotong-potong. Diamkan selama kurang lebih 10 menit, Buat larutan asam dengan campuran
satu liter air dan satu sendok makan perasan jeruk nipis, Rendam daging lidah buaya dalam
larutan asam kemudian bilas dengan air matang, Tuang es batu ke dalam gelas kemudian beri
potongan daging lidah buaya. Jika suka, dapat menambahkan sirup sesuai selera, Sajikan dingin
agar terasa lebih segar
Manfaat
Membantu menyembuhkan luka, Meminimalkan kerusakan kulit akibat radang yang
disebabkan oleh Udara dingin, Melindungi kulit dari sinar X, karena tanamn lidah buaya adalah
Antioksidan yang efektif dan dapat membersihan radikal bebas yang Disebabkan oleh sinar
radiasi X.
Jahe

Klasifikasi
Jahe (Zingiber officinale Rosc.) termasuk dalam ordo Zingiberales, family Zingiberaceae,
dan genus Zingiber (Simpson, 2006). Kedudukan tanaman jahe dalam sistematika (taksonomi)
tumbuhan adalah sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledonae
Ordo : Zingiberales
Famili : Zingiberaceae
Genus : Zingiber
Spesies : Zingiber officinale Rosc. (Rukmana, 2000).
Kandungan kimia
Kandungan kimia utama yang terdapat di dalam rimpang jahe adalah (6,8, dan 10)-
gingerol, (6,8 dan 10)- shogaol, paradol, metil gingerol, gingerdiol, dehidrogingerdion,
gingerdion. Senyawa ini termasuk kelompok Page 2 senyawa fenol (Yuliani dkk, 2018).
Waktu panen
Tanaman jahe merah dapat di panen setalah berumur 3 – 4 bulan setelah tanam yakni
dengan cara mengemburkan tanahnya terlebih dahulu agar tanaman jahe merah mudah untuk di
cabut, kemudian dibersihkan dari sisa tanah yang menempel pada umbi jahe merah (Yuliani dkk,
2018).
Manfaat
Gingerol yang terkandung di dalam jahe memiliki efek sebagai antiinflamasi, antipiretik,
gastroprotective, cardiotonic dan antihepatoksik (Yuliani dkk, 2018), antioksidan, antikanker,
antiinflamasi, antiangiogenesis dan antiartherosclerotic (Singh,2008)
Cara pengolahan minuman jahe
I. Pertama cuci semua jahe sampai bersih.
II. Kedua rebus air 1 liter dan masukkan jahe 100 gram sampai mendidih.
III. Selanjutnya masukkan gula merah 25 gram kedalam rebusan lalu diaduk terus
sampai merata.
IV. Kemudian setelah proses perebusan selesai didiamkan sampai uap panasnya
hilang.
V. Lalu saring minuman samapai betul-betul bersih.
VI. Setelah itu minuman siap dikonsumsi dan dipasarkan.
Daftar pustaka
Simpson, M. G., 2006, Plant systematics, Elsevier Academic Press Publivation, London.
Rukmana R, 2000. Usaha Tani Jahe Dilengkapi dengan pengolahan jahe segar,
Seri Budi Daya. Penerbit Kanisius, Yogyakarta
Singh, G., I.S. Kapoor, P. Singh, C.S. Heluani, M.P Lampasona dan C.A.N
Catalan. 2008. Chemistry, antioxidant and antimicrobial investigation on essential oil and
oleoresin of Zingiber officinale. Food Chem. Toxicol. 46: 3295-3302.
Yuliani, Sri, and Sari Intan Kailaku. "Pengembangan produk jahe
kering dalam berbagai jenis industri." (2018).

You might also like