You are on page 1of 23

BAB 1

SIFAT KOLIGATIF
LARUTAN

A B

SMA
KELAS XII
:
1
Sifat Koligatif Larutan – Kimia XII
KOMPETENSI DASAR:
3.1 Menganalisis fenomena sifat koligatif larutan (penurunan tekanan uap jenuh,
kenaikan titik didih, penurunan titik beku, dan tekanan osmosis)

Indikator:
3.1.1 Menjelaskan pengertian sifat koligatif larutan
3.1.2 Menjelaskan konsep penurunan tekanan uap jenuh (∆ P) larutan
3.1.3 Menjelaskan hubungan fraksi mol (X) dengan penurunan tekanan uap jenuh (∆ P)
larutan
3.1.4 Menghitung penurunan tekanan uap jenuh (∆ P) larutan
3.1.5 Menjelaskan konsep kenaikan titik didih (∆ Tb) larutan
3.1.6 Menjelaskan hubungan molalitas dengan kenaikan titik didih (∆ Tb) larutan
3.1.7 Menghitung kenaikan titik didih larutan
3.1.8 Menjelaskan konsep penurunan titk beku (∆ Tf) larutan
3.1.9 Menjelaskan hubungan molalitas dengan penurunan titk beku (∆ Tf) larutan
3.1.10 Menghitung penurunan titk beku (∆ Tf) larutan
3.1.11 Menganalisis diagram P-T untuk menafsirkan penurunan tekanan uap larutan,
penurunan titik beku (∆ Tf) dan kenaikan titik didih (∆ Tb)
3.1.12 Menjelaskan konsep tekanan osmotik ( π ¿ larutan
3.1.13 Menjelaskan hubungan molaritas larutan, suhu dengan tekanan osmosis larutan.
3.1.14 Menghitung tekanan osmosis larutan

KOMPETENSI DASAR:
4.1 Menyajikan kegunaan prinsip sifat koligatif larutan dalam kehidupan sehari-hari

Indikator:
4.1.1 Menyajikan hasil diskusi tentang kegunaan prinsip sifat koligatif larutan dalam
kehidupan sehari-hari

Petunjuk Belajar

Siswa mencermati Petunjuk Belajar


Siswa mencermati Indikator Pembelajaran
Siswa dapat mempelajari Bahan Ajar
Siswa mengerjakan Latihan soal

:
2
Sifat Koligatif Larutan – Kimia XII
PENDAHULUAN

Munculnya gelembung-gelembung di permukaan air yang sedang


dimasak merupakan salah satu ciri yang menandakan bahwa air telah
mendidih. Ciri lainnya bisa diketahui dengan mengukur suhu air sesuai titik
didih air, yaitu 100oC. Tetapi, mungkin terpikir oleh kalian, apakah titik didih
air yang sedang kalian masak suhunya tepat 100 o C?. Perhatikan juga ketika
kalian memasak sayuran. Pada saat air telah mendidih, kalian segera
memasukkan sayuran dalam air tersebut. Ternyata, air yang sebelumnya telah
mendidih berubah menjadi tidak mendidih lagi. Lalu, tunggulah beberapa
saat, maka kalian akan mendapat air kembali mendidih. Apakah titik didih air
sebeblum dan sesudah dimasuki sayuran sama dengan 100 oC? Selain itu,
pernahkah kalian memakan es puter? Tahukah kalian bahwa es puter dibuat
tanpa menggunakan mesin pendingin. Lalu, bagaimana cara membekukan es
puter? Pertanyaan-pertanyaan tersebut akan terjawab setelah kalian
mempelajari sifat koligatif larutan yang di bahas pada bab ini. Apa yang
dimaksud dengan sifat koligatif larutan dan sifat larutan apa saja yang
termasuk di dalamnya?
Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang hanya bergantung pada
konsentrasi partikel zat terlarut, tetapi tidak bergantung pada sifat zat
terlarutnya. Sifat koligatif larutan meliputi empat sifat, yaitu:
 Penurunan Tekanan Uap
 Kenaikan Titik Didih
 Penurunan Titik Beku
 Tekanan Osmotik.

:
3
Sifat Koligatif Larutan – Kimia XII
.A. Pengertian Sifat Koligatif Larutan

Jika kita melarutkan suatu zat terlarut dalam suatu pelarut murni, maka
kemungkinan besar akan terjadi hal-hal sebagai berikut:
1. Pada larutan akan lebih sukar menguap jika dibandingkan pelarut murninya karena
pada larutan mengalami penurunan tekanan uap akibat adanya partikel terlarut
2. Jika dididihkan, larutan akan mendidih pada suhu yang lebih tinggi jika
dibandingkan pelarut murninya. Akibat adanya partikel terlarut akan terjadi
kenaikan titik didih
3. Jika dibekukan, larutan akan membeku pada suhu yang lebih keccil atau dibawah
suhu membeku pelarut murninya. Akibat adanya partikel terlarut akan terjadi
penurunan titik beku
4. Jika larutan dihubungkan dengan pelarut murninya melewati mebran
semipermeabel, maka larutan akan mengalami kenaikan volume akibat tekanan
osmotic.

Besarnya perubahan keempat sifat tersebut bergantung pada jumlah partikel zat
terlarut dalam larutan. Sifat yang hanya bergantung pada jumlah partikel zat terlarut dan
tidak bergantung pada jenis zat terlarut disebut sifat koligatif larutan. Istilah koligatif
berasal dari bahasa latin yang artinya kolega atau kelompok. Sifat koligatif hanya
bergantung pada jumlah partikel atau kelompok partikel zat terlarut di dalam larutan.
Larutan 0,1 mol urea dalam 1 kg air (Gambar 1. b) dan larutan 0,1 mol glukosa dalam
1 kg air (Gambar 1.d) mempunyai penurunan titik beku yang sama karena mempunyai
jumlah partikel zat terlarut yang sama. Sebagaimana kalian ketahui 0,1 mol ura dan 0,1
mol glukosa mempunyai jumlah partikel (molekul) yang sama yaitu 0,1 mol x 6,02 x10 23
molekul mol-1 = 6,02 x 1022 molekul.

(a) (b) (c) (d)


Gambar 1. Titik beku air dari tiga jenis larutan (pelarut air)
Perlu kalian pahami bahwa zat terlarut dengan jumlah mol yang sama tidak selalu
menghasilkan jumlah partikel yang sama di dalam larutan. Kata Kunci
Ada kalanya beberapa molekul atau partikel zat terlarut
mengelompok, sehingga jumlah partikel menjadi lebih sedikit Sifat Koligatif
dari yang diperkirakan. Di lain pihak, khususnya larutan Kelompok partikel zat terlarut
elektrolit, jumlah partikel di dalam larutan akan lebih banyak
karena zat elektrolit terurai menjadi ion-ion

:
4
Sifat Koligatif Larutan – Kimia XII
B. Penurunan Tekanan Uap Larutan (P)

1. Pengertian Tekanan Uap Jenuh


Perhatikan gambar di bawah ini!

A B

Gambar 2. Labu A berisi air dan Labu B berisi larutan gula. Keduanya dipanaskan pada temperatur dan
tekanan udara yang sama

Gambar 2 menunjukkan dua labu yang berbeda isinya. Labu A berisi air dan labu B
adalah larutan gula. Kedua labu dipanaskan sampai mendidih. Pada saat mendidih, air
mengalami penguapan berubah fasa menjadi uap air. Proses penguapan ini akan terus
berlangsung hingga ruangan tersebut jenuh. Pada keadaan ini proses penguapan tetap
berlangsung dan pada saat yang sama juga terjadi proses pengembunan. Laju penguapan
sama dengan laju pengembunan. Keadaan ini dikatakan terjadi kesetimbangan dinamis
antara zat cair dan uap jenuhnya. Artinya bahwa tidak akan terjadi perubahan lebih lanjut
tetapi reaksi atau proses yang terjadi masih terus berlangsung. Tekanan yang disebabkan
oleh uap jenuh dinamakan tekanan uap jenuh (Puap) yang dapat diukur menggunakan
manometer. Tekanan uap jenuh sangat dipengaruhi oleh kekuatan gaya antar molekul zat
dalam larutan. Makin kuat gaya antarmolekul, maka makin sulit untuk menguap sehingga
tekanan uap jenuh makin kecil.
Tekanan uap suatu zat akan bertambah jika suhu dinaikkan. Kenaikan suhu
menyebabkan energi kinetik molekul-molekul cairan bertambah besar, sehingga lebih
banyak molekul yang dapat meninggalkan permukaan cairan memasuki fase gas.
Akibatnya, konsentrasi uap semakin besar dan dengan demikian tekanan uap semakin
besar.

2. 2. Tekanan Uap Larutan dan Hukum Raoult

Air adalah pelarut umum yang bersifat polar, tekanan uapnya kita sebut sebagai
tekanan uap pelarut (Popelarut) yang ada di dalam labu A. Pada labu B berisi larutan gula
(C12H22O11) dengan konsentrasi encer dan tekanan uapnya kita sebut tekanan uap larutan
(Plarutan). Zat terlarut yaitu gula mempengaruhi nilai P larutan. Partikel gula terlarut akan
menghalangi partikel air untuk naik ke atas menjadi uap. Hal ini karena terjadi interaksi
antar molekul gula dan molekul air.

5:
Sifat Koligatif Larutan – Kimia XII
Tabel 1. Gaya antarmolekul dalam air murni dan larutan gula
Zat Spesi yang berinteraksi Jenis ikatan
Air murni Antar molekul H2O Ikatan hidrogen, gaya London
(H2O(l))
Larutan gula Molekul gula dan molekul H2O Ikatan hidrogen, gaya London
(C12H22O11(aq)) Antar molekul H2O Ikatan hidrogen, gaya London
Berdasarkan data tabel di atas, gaya antarmolekul dalam larutan gula lebih kuat
daripada dalam air murni. Akibatnya, pada tekanan udara
Kata Kunci
luar dan temperatur yang sama, jumlah uap pada labu B lebih
sedikit daripada jumlah uap pada labu A karena penguapan
molekul H2O pada larutan gula lebih sulit daripada pada air Penurunan tekanan uap
murni. Nilai Plarutan pada labu B lebih kecil dari pada P opelarut Tekanan uap pelarut murni
Tekanan uap larutan
pada labu A. Dapat kita nyatakan Popelarut>Plarutan. Inilah yang Fraksi mol
sebenarnya dimaksud dengan penurunan tekanan uap (P). Hukum Raoult

Penurunan tekanan uap (P) adalah berkurangnya tekanan uap suatu


larutan relatif terhadap tekanan uap pelarut murninya.

Jika selisih Popelarut dan Plarutan kita nyatakan sebagai P, maka:
P = Popelarut  Plarutan
Komposisi uap di permukaan larutan telah dipelajari oleh seorang kimiawan dari
Perancis, yaitu Francois Marie Raoult (1830-1901). Raoult menemukan bahwa tekanan uap
suatu komponen bergantung pada fraksi mol komponen itu dalam larutan, dengan
hubungan sebagai berikut:
PA = XA × PoA
Dengan, PA = Tekanan uap komponen A
PoA = tekanan uap murni
XA = fraksi mol komponen A

Jika zat terlarut sukar menguap, maka uap di permukaan larutan terdiri atas uap
zat pelarut saja. Jika demikian, maka tekanan uap larutan sama dengan tekanan uap
pelarut. Sesuai dengan hokum Raoult, tekanan uap pelarut bergantung pada fraksi
molnya. Jadi, jika zat terlarut sukar menguap, maka:
P larutan = P pelarut = Xpelarut × Popelarut
Plarutan = Xpelarut Popelarut

Nilai penurunan tekanan uap larutan (P) dapat dikaitkan dengan fraksi mol
terlarut sebagai berikut. Telah diketahui bahwa X pelarut + Xzat terlarut = 1, sehingga Xpelarut = (1-
Xzat terlarut), maka, penurunan tekanan uap larutan (P) dapat ditulis sebagai berikut:
P = Popelarut - Plarutan
= Popelarut – (Xpelarut Popelarut)
= Popelarut – (1 – Xter) Po
= Popelarut - Popelarut + (Popelarut Xzat terlarut)
P= Popelarut Xzat terlarut
dengan: P = penurunan tekanan uap

6:
Sifat Koligatif Larutan – Kimia XII
Popelarut = Tekanan uap pelarut murni
Xzat terlarut = Fraksi mol zat terlarut
Xpelarut = Fraksi mol pelarut

Contoh Soal

Sebanyak 5 gram lilin C22H46 dilarutkan dalam 5 gram karbon tetraklorida (CCl 4) pada
temperatur 32oC. Hitung besarnya penurunan tekanan uap larutan. ( P ° CCl pada 23oC =
4

0,131 atm; Mr C22H46 = 310; dan Mr CCl4 = 154).


Jawab:
Massa CCl
Mol CCl4 = 4

Mr CCl
4

50 g
¿ =0,325 mol
154 g /mol
MassaC H
Mol C22 H 46 = 22 46

Mr C H
22 46

5g
¿ =0,016 mol
310 g /mol
Penurunan tekanan uap larutan,
∆ Plarutan =P ° pelarut X zatterlarut
0,016 mol
¿ 0,131 atm x =0,006 atm
0,016 mol+0,325 mol

Latihan Soal

1. Gliserin (C3H8O3) adalah zat nonelektrolit nonvolatile dengan massa jenis


1,26 g/mL pada 25oC. hitunglah tekanan uap pada 25 oC larutan yang dibuat
dengan menambahkan 50,0 mL gliserin ke dalam air 500,0 mL. tekanan uap
air murni pada 25oC adalah 23,8 mmHg
2. Pada suhu 100oC suatu larutan mengandung 10% glukosa. Jika tekanan uap
jenuh air pada suhu itu adalah 760 mmHg, hitunglah tekanan uap jenuh
larutan tersebut.

Penyimpangan Hukum Raoult untuk Larutan Non-Ideal

Larutan yang memenuhi Hukum Raoult sepenuhnya disebut larutan


ideal. Suatu larutan dikatakan larutan ideal jika kekuatan gaya antar molekul zat terlarut –
pelarut sama dengan gaya antar molekul zat terlarut dan gaya antarmolekul zat pelarut.

7:
Sifat Koligatif Larutan – Kimia XII
Pada kenyataannya, hanya larutan non-ideal yang kita temui. Oleh karena itu, penerapan
Hukum Raoult merupakan suatu pendekatan selama larutan tersebut encer dan zat terlarutnya
tidak mudah menguap.
Terjadinya penyimpangan disebabkan adanya ikatan antara partikel-partikel zat
terlarut dengan pelarut.
 Jika ikatan antara partikel zat terlarut dengan pelarut cukup kuat, sulit bagi partikel
pelarut untuk melepaskan diri ke fase gas. Akibatnya, tekanan uap sebenarnya
lebih kecil dari perkiraan oleh Hukum Raoult.
 Sebaliknya, jika ikatan tersebut lemah (zat terlarut bersifat volatil), maka partikel
pelarut mudah melepaskan diri ke fase gas. Dengan demikian tekanan uap
sebenarnya menjadi lebih besar dari yang diperkirakan.

(a) (b)
Gambar 3. Interaksi antara molekul air dengan ion dalam larutan natrium klorida tak encer (a) gaya
ion-dipol antara Na+ dengan molekul H2O, dan (c) gaya ion-dipol antara Cl - dengan
molekul H2O.

Gaya antar molekul seperti gaya van der Walls, gaya dipol-dipol, gaya ion-dipol, dan
ikatan hidrogen menyebabkan sulitnya partikel pelarut untuk melepaskan diri mejadi fase
gas sehingga mengurangi jumlah uap. Tekanan uap larutan semakin kecil dan penurunan
tekanan uap (P) semakin besar.

C.
.
Kenaikan Titik Didih (Tb ) dan Penurunan Titik Beku (Tf)

1. Kenaikan Titik Didih (Tb)

Mengapa air mendidih pada suhu 100oC? Air dapat menguap pada suhu berapa
saja dan tekanan uapnya akan meningkat seiring dengan kenaikan suhu. Tekanan uap
menggambarkan kecenderungan cairan untuk menguap. Semakin besar tekanan uap,
semakin mudah zat itu menguap. Sementara itu, tekanan udara luar memakasa uap tetap
berada dalam cairan. Jika tekanan uap kurang dari tekanan uadara luar (tekanan di
permukaan cairan), uap hanya terbentuk dari permukaan cairan. Namun, ketika tekanan
uap cairan sama dengan tekanan udara di permukaaan, penguapan dapat terjadi di
seluruh bagian cairan. uap yang terbentuk dapat naik dan pecah di permukaan. Keadaan
seperti itu kita sebut mendidih.

8:
Sifat Koligatif Larutan – Kimia XII
Gambar 4. Menguap dan Mendidih
Jadi, titik didih adalah suhu pada saat tekanan uap cairan sama dengan tekanan di
permukaan atau tekanan di sekitarnya (tekanan udara). Di permukaan laut (tekanan = 760
mmHg), air mendidih pada suhu 100oC karena pada suhu 100oC tekanan uap air sama
dengan 760 mmHg. Di puncak Everest (ketinggian 8.882 m dari permukaan laut), air
mendidih pada suhu 71oC. biasanya, yang dimaksu dengan titik didih adalah titik didih
normal, yaitu titik didih pada tekanan 760 mmHg. Titik didih normal air ialah 100 oC.
Setelah kalian memahami fenomena penurunan tekanan uap. Dengan adanya
partikel terlarut menyebabkan Plarutan menjadi lebih kecil daripada Popelarut. Dari definisi titik
didih di atas, sekarang jawablah pertanyaan ini
“Bagaimana caranya agar larutan garam atau larutan gula dapat mendidih?”

Gambar 5. Gambar A : gambar mikroskopik air , gambar B : gambar mikroskopik larutan gula yang
dipanaskan pada suhu 90oC tekanan 1 atm.

Karena Plarutan>Po , maka agar larutan mendidih, larutan


Kata Kunci
membutuhkan temperature yang lebih tinggi, sehingga
partikel pelarut yaitu air mendapatkan energi yang lebih besar
Kenaikan titik didih
agar dapat lepas dari halangan partikel zat terlarut. Energi itu Titik didih larutan
berasal dari peningkatan temperatur. Fenomena di atas yang Molalitas
dinamakan dengan kenaikan titik didih larutan (Tb).
Kenaikan titik didih (∆ T b) didefinisikan sebagai titik didih larutan (T b) dikurangi dengan
titik didih pelarut murni (T ob):
o
∆ T b=T b −T b
Karena T b > T ob, ∆ T b bernilai positif.
Menurut hukum Raoult, besarnya kenaikan titik didih larutan sebanding dengan
hasil kali dari molalitas larutan (m) dengan konstanta kenaikan titik didih molal (Kb). Nilai
∆ T b sebanding dengan penurunan tekanan uap, jadi hal ini juga sebanding dengan
konsentrasi (molalitas) larutan. Sehingga,

9:
Sifat Koligatif Larutan – Kimia XII
∆ T b ∝m
g 1000
x
∆Tb = Kb x m atau ∆Tb = Kb x M r p
Keterangan : ∆Tb = kenaikan titik didih larutan
Kb = konstanta (oC/m)
m = molalitas zat terlarut
g = massa zat terlarut
Mr = massa molekul zat terlarut
p = massa pelarut
Keterangan : m adalah molalitas larutan dan Kb adalam konstanta titik didih larutan yang
nilainya bergantung pada jenis pelarut. Satuan Kb adalah oC/m.
Penting untuk dipahami bahwa pemilihan konsentrasi di sini bukanlah molaritas.
Baik penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, dan penurunan titik beku berhubungan
erat dengan temperatur sistem yang tidak tetap, sehingga kita tidak menggunakan
n
Molaritas karena molaritas berubah seiring perubahan temperatur ( P= RT ). Berikut
V
harga titik beku molal (Kf) untuk beberapa pelarut.

Tabel 3. Daftar nilai Kb untuk beberapa pelarut yang umum digunakan.

:
10
Sifat Koligatif Larutan – Kimia XII
Contoh Soal
16 gram Sukrosa (C12H22O11) dilarutkan dalam 450 gram air. Tentukan titik didih
larutan gula, jika diketahui Kb air adalah 0,52 (Mr = 342)
Jawab:
Diketahui: P = 450 gram
g = 16 gram
Mr = 342
Ditanya : Titik didih larutan (Tb)
Jawab:
g 1000
x
Tb = Kb x M r p

16 1000
∆Tb = 0,52 . .
342 450

= 0,054
o
∆ T b=T b −T b
0,054 = Tb – 100oC
Tb = 100oC + 0,0540C
Tb = 100,054oC

Latihan Soal
1. Tentukan kenaikan titik didih larutan gula 0,2 molal jika Kb air = 0,52oC molal-1
2. Suatu zat nonelektrolit yang massanya 3,42 gram dilarutkan dalm 200 gram
air. Larutan itu mendidih pada suhu 100,026oC. tentukan massa molekul zat
tersebut jika Kb air = 0,52oC molal-1

:
11
Sifat Koligatif Larutan – Kimia XII
2. Penurunan Titik Beku Larutan

Pernahkah kalian melihat atau memakan es batu? Es batu merupakan hasil


pendinginan air. Ketika air didinginkan maka akan terjadi perubahan fasa dari cair
menjadi padat. Molekul air akan saling mendekat ketika temperature diperkecil. Hal ini
mengakibatkan gaya antar molekul air semakin kuat. Titik temperature pada saat
tercapai kesetimbangan perubahan fasa cair menjadi padat disebut titik beku (Tf). Titik
beku normal air pada tekanan 1 atm adalah 0oC. Bagaimana jika sejumlah gula
dilarutkan ke dalam air? Apakah titik beku larutan gula juga sama dengan 0oC?
Jika suatu zat terlarut ditambahkan pada suatu pelarut murni hingga membentuk
larutan maka titik beku pelarut murni akan mengalami penurunan. Misalnya, titik
beku normal air adalah 0oC. Namun jika ditambahkan zat terlarut, misalkan gula, maka
pada temperatur 0oC air belum membeku.
Ketika suatu larutan dibekukan, maka yang akan membeku terlebih dahulu
adalah pelarutnya. Dalam larutan, partikel zat terlarut terperangkap di antara partikel
zat pelarut dan terjadi gaya antar molekul diantara mereka. Oleh karena itu, ketika
proses pembekuan berlangsung, antarmolekul pelarut akan lebih sulit untuk mendekat.
Hal ini mengakibatkan titik beku larutan akan lebih rendah dari pada titik beku pelarut
murni. Selisih titik beku pelarut dengan titik beku larutan disebut penurunan titik
beku (∆ T f ¿ . Hubungan antara banyaknya partikel zat terlarut dengan Nilai penurunan
titik beku larutan dinyatakan dengan persamaan:

ΔTf = Titik beku pelarut  Titik beku larutan

ΔTf = Tf pelarut – Tf larutan Tf larutan = Tf Pelarut – ΔTf

Penurunan Titik beku yang disebabkan oleh 1 mol zat terlarut dalam 1000 gram zat
pelarut dinamakan penurunan titik beku molal (Kf).
Larutan 1 mol mempunyai ΔTf = Kf
Larutan m mol mempunyai ΔTf = Kf x m
Jadi, secara umum persamaannya :

Keterangan :
ΔTf : penurunan titik beku larutan ( oC)
ΔTf = Kf x m Kf : Tetapan penurunan titik beku larutan(oC/m)
m : Kemolalan ( mol/gram)
Atau Mr : Massa molekul relatif ( gram / mol)
g 1000 g : Massa Zat (gram)
Δ T f =K f x x P : Massa Pelarut (gram)
Mr P

:
12
Sifat Koligatif Larutan – Kimia XII
Harga Kf tergantung pada sifat-sifat zat cair yang Kata Kunci
digunakan sebagai pelarut. Untuk setiap pelarut, besarnya
tetapan penurunan titik beku molal berbeda-beda, seperti yang Kenaikan titik beku
terlihat pada tabel berikut ini. Titik beku larutan
Molalitas

Tabel 4. Harga Kf beberapa pelarut


Titik beku (°C)
Pelarut Rumus Molekul Kf (°C/molal)
pada 1 atm
Air H2O 0,0 1,86
Asam cuka CH3COOH 16,5 3,82
Benzena C6H6 5,5 5,12
Fenol C6H5OH 40,0 7,30
Komfor C10H16O 180,0 40,0
Nitrobenzena C6H5NO2 5,6 6,90

Contoh Soal

Etilen glikol (C2H6O2 ) merupakan zat nonelektrolit nonvolatile yang digunakan


sebagai zat antibeku dalam radiator mobil. Hitunglah titik beku larutan etilen
glikol 25,0% (berdasar massa) dalam air! (Mr C2H6O2 = 62)
Jawab:
Dalam 100 gram larutan etilen glikol terdapat 25 g etilen glikol dan 75 gram air
g 1000
m= x
Mr P
25 g 1000 g/kg
= x
62 g /mol 75 g
m = 5,38 mol/kg
ΔTf = Kf x m
= 5,38oC/m x 5,38 m
= 10oC
Tf larutan = Tf Pelarut – ΔTf
= 0oC – 10oC
= -10oC

:
13
Sifat Koligatif Larutan – Kimia XII
Latihan Soal
1. Tentukan titik beku larutan yang mengandung 18 gram glukosa (Mr = 180)
dalam 500 gram air. Kf air = 1,86oC/m
2. Senyawa urea (CO(NH2)2 sebanyak X gram dilarutkan dalam 500 gram air.
Jika diketahui Kf air = 1,860C dan titik beku urea adalah -0,930C, tentukan
harga X!

3. Diagram Fasa P – T

Diagram fasa adalah ungkapan perubahan keadaan dasar fasa suatu zat dalam
bentuk diagram. Diagram fasa dapat dinyatakan berdasarkan perubahan suhu ( oC) dan
tekanan (atm), dinamakan diagram P-T. dalam diagram fasa terdapat kurva
kesetimbangan antara fasa padat, cair dan gas.

a. Diagram Fasa Air


Seperti anda ketahui, air dapat berada dalam fasa gas, cair dan padat bergantung
pada suhu dan tekanan. Ketiga fase tersebut dapat diungkapkan dalam bentuk diagram P-
T

Gambar 6. Diagram Fasa Air


Titik tripel A (0,01oC; 0,006 atm), titik leleh normal B (0 oC; 1 atm); titik didih
normal C (100oC; 1 atm) dan titik kritis D (374,4oC; 217,7 atm)

Pada diagram fasa tersebut terdapat tiga kurva yang membagi diaram ke dalam
daerah padat, cair dan gas. Pada setiap daerah menunjukkan keadaan wujud zat yang
stabil. Setiap titik pada kurva menunjukkan hubungan tekanan dan suhu. Kurva AB yang

14:
Sifat Koligatif Larutan – Kimia XII
membagi wilayah padat dan cair, menyatakan keadaan padat dan cair berada dalam
keadaan setimbang.
Kurva tersebut memberikan informasi tentang titik leleh padatan atau titik beku
cairan pada suhu dan tekanan tertentu. Umumnya peleburan (padat-cair) atau pembekuan
(cair –padat) tidak dipengaruhi oleh tekanan sehingga kurva AB cenderung membentuk
garis lurus
Kurva AB untuk air agak miring ke kiri karena pembentukan es pada tekanan tinggi
suhunya turun sebesar 10C dari keadaan normal (1 atm). Hal ini disebabkan padda
keadaan cair kurang rapat dibandingkan pada keadaan padat.
Kurva AC yang membagi wilayah cair dan gas memberikan informasi tentang
tekanan uap air pada berbagai suhu. Kurva terrsebut menunjukkan garis kesetimbangan
fasa antara cair dan gas. Titik leleh dan titik didih air pada tekanan 1 atm ditunjukkan
dengan garis putus-putus, berada pada suhu 00C dan 1000C.
Kurva AD yang membagi wilayah padat dan gas memberikan informasi tentang
tekanan uap padatan pada berbagi suhu. Kurva tersebut menunjukkan garis
kesetimbangan fasa antara padat dan gas. Kurva ini berpotongan dengan kurva yang lain
pada titik A. titikA dinamakan titik tripel, yaitu titik dimana pada suhu dan tekanan
tersebut terjadi kesetimbangan fasa antara gas, cair dan padat secara bersama-sama. Titik
tripel untuk air tejadi pada suhu 0,010C dan tekanan 0,006 atm (4,58 mmHg)
Dengan diagram fasa, anda dapat memperkirakan wujud suatu zat pada suhu dan
tekanan trtentu. Pada tekanan 1 atm dan suhu 250C, air akan berwujud cair, sedangkan
pada suhu 00C air berwujud padat (es).

b. Diagram Fasa dan Sifat Koligatif


Diagram fasa dapat digunakan untuk menyatakan sifat koligatif larutan, seperti
kenaikan titik didih, penurunan titik beku dan penurunan tekanan uap. Ketika ke dalam
air ditambahkan zat nonvolaitil, larutan yang terbentuk akan memiliki titik didih lebih
tinggi dibandingkan pelarut murninya. Adapun titik beku larutan akan lebih rendah
dibandingkan titik belu pelarut murninya.
Perhatikan diagram fasa pada Gambar 7. Pada tekanan normal (1 atm), pelarut
murni air memiliki titik beku 0 oC (titik C), titik didih 100 oC (titik B), dan tekanan uap
(kurva A-B) yang bergantung pada suhu. Adanya zat telarut nonvolatile mengakibatkan
pergeseran posisi kesetimbangan diagram fasa cair-gas.

:
15
Sifat Koligatif Larutan – Kimia XII
Gambar 7. Diagram fasa larutan dalam pelarut air

Titik beku larutan lebih rendah dari titik peku pelarutnya (titik C’), titik didih larutan lebih
tinggi dibandingkan titik didih pelarutnya (titik B’) dan tekanan uap turun, ditunjukkan
oleh kurva (A’-B’). demikian pula titik tripel larutan lebih rendah dari titik tripel air murni
Nilai Tf dan Tb ditunjukkan oleh selisih pergeseran kesetimbangan antara
pelarut murni dan larutannya, ayitu Tf = C-C’ dan Tb = B’-B.penurunan tekanan uap
larutan ditunjukkan oleh seelisih garis AB-A’B”.

D.
.
Tekanan Osmotik ()

Apakah kalian tahu apa yang terjadi ketika sebuah mentimun dimasukkan ke
dalam larutan gula pekat?. Dalam beberapa hari timun tersebut akan mengkerut dan
kehilangan sebagian air yang dikandungnya. Air yang dimiliki mentimun akan berpindah
ke dalam larutan gula pekat melewati kulit mentimun yang merupakan membran
semipermeabel. Dalam peristiwa mentimun tersebut dikenal istilah osmosis.

16:
Sifat Koligatif Larutan – Kimia XII
Gambar 8. Sebuah mentimun yang dimasukkan ke dalam larutan gula pekat dan
dibiarkan beberapa saat.

Selaput semipermeabel hanya dapat dilalui oleh molekul pelarut tetapi tidak dapat
dilalui oleh molekul zat terlarut. Molekul-molekul pelarut akan merembes dari larutan
encer ke larutan yang  lebih pekat melalui membrane semipermeabel. Akibatnya, volume
larutan dengan konsentrasi tinggi akan bertambah sedangkan volume larutan dengan
konsentrasi rendah akan berkurang. Proses perpindahan molekul pelarut dari larutan
encer ke larutan yang lebih pekat atau dari pelarut murni ke suatu larutan disebut
peristiwa osmosis.

Gambar 9. Peristiwa Osmosis

Kata Kunci
Peristiwa osmosis akan berlangsung hingga
dicapai suatu kesetimbangan. Hal ini ditandai dengan
berhentinya perubahan volume larutan. Perbedaan Tekanan osmotik
Osmosis
volume dua larutan pada kesetimbangan Selaput semipermeabell
menghasilkan suatu tekanan yang disebut tekanan Kemolaran
osmosis. Tekanan osmosis dapat juga diartikan
sebagai tekanan yang diberikan untuk menghentikan
peristiwa osmosis, yakni mencegah terjadinya perpindahan molekul pelarut ke larutan.
Tekanan osmosis dilambangkan dengan .
Tekanan osmotik termasuk dalam sifat-sifat koligatif karena besarnya hanya
tergantung pada jumlah partikel zat terlarut. J.H. Vant Hoff menemukan hubungan antara
tekanan osmotik larutan-larutan encer dengan persamaan gas ideal, yang dituliskan
seperti berikut:
PV = nRT                                                            
dengan tekanan osmosis dilambangkan sebagai , sehingga persamaannya menjadi
 V = nRT                                                            
nRT
 =  , n/V = M (kemolaran), sehingga
V
 = MRT

17:
Sifat Koligatif Larutan – Kimia XII
Keterangan:
 = tekanan osmotik R = tetapan gas (0,082 L atm mol-1K-1)
V = volume larutan (L) T = temperatur mutlak (K)
n = jumlah mol zat terlarut

Contoh Soal

Sebanyak 11,4 gram gula (Mr = 342) dilarutkan dalam air hingga volumenya 300 mL. Bila
SebanyakR11,4
diketahui gram
= 0,082 atmgula (Mr K
L/mol = dan
342)temperatur
dilarutkan larutan
dalam air
27 hingga
o volumenya
C. Tentukan 300osmosis
tekanan mL.
Bila diketahui
larutan tersebut!R = 0,082 atm L/mol K dan temperatur larutan 27 C. Tentukan tekanan
o

osmosis larutan tersebut!


Jawab:

Jawab:

Latihan Soal
1. Berapakah tekanan osmotic larutan yang dibuat dari 18 g glukosa yang
dilarutkan dalam air sehingga volume larutan 250 mL? diketahui suhu
larutan 27oC dan R = 0,0082 L atm mol-1K-1
2. Sebanyak 0,01 g protein dilarutkan kedalam air hingga volume larutan 25
mL. jika tekanan osmotik larutan sebebsar 1,25 mmHg pada 25 oC.
hitunglah Mr protein.

:
18
Sifat Koligatif Larutan – Kimia XII
E.
.
Peranan Sifat Koligatif Larutan

Sifat koligatif adalah sifat-sifat fisis larutan yang hanya bergantung pada
konsentrasi partikel zat terlarut, tetapi tidak pada jenisnya. Sifat koligatif larutan meliputi
tekanan uap, penurunan titik beku, kenaikan titik didih, dan tekanan osmotik. Sifat
koligatif terutama penurunan titik beku dan tekanan osmosis memiliki banyak kegunaan
dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa penerapan penurunan titik beku dapat
mempertahankan kehidupan selama musim dingin. Penerapan tekanan osmosis
ditemukan di alam, dalam bidang kesehatan, dan dalam ilmu biologi. Berikut ini
penjelasan mengenai penerapan sifat koligatif larutan dalam kehidupan sehari-hari.

A. PENERAPAN PENURUNAN TEKANAN UAP


Laut mati adalah contoh dari
terjadinya penurunan tekanan uap pelarut
oleh zat terlarut yang tidak mudah
menguap. Air berkadar garam sangat tinggi
ini terletak di daerah gurun yang sangat
panas dan kering, serta tidak berhubungan
dengan laut bebas, sehingga konsentrasi zat
terlarutnya semakin tinggi.
Pada saat berenang di laut mati, kita
tidak akan tenggelam karena konsentrasi
zat terlarutnya yang sangat tinggi. Hal ini tentu saja, dapat dimanfaatkan sebagai sarana
hiburan atau rekreasi bagi manusia. Penerapan prinsip yang sama dengan laut mati dapat
kita temui di beberapa tempat wisata di Indonesia yang berupa kolam apung.

B. PENERAPAN PENURUNAN TITIK BEKU


1. Membuat Campuran Pendingin
         Cairan pendingin adalah larutan berair yang
memiliki titik beku jauh di bawah 0oC. Cairan pendingin
digunakan pada pabrik es, juga digunakan untuk
membuat es putar. Cairan pendingin dibuat dengan
melarutkan berbagai jenis garam ke dalam air.
          Pada pembuatan es putar cairan pendingin dibuat
dengan mencampurkan garam dapur dengan kepingan es
batu dalam sebuah bejana berlapis kayu. Pada
pencampuran itu, es batu akan mencair sedangkan suhu campuran turun. Sementara itu,
campuran bahan pembuat es putar dimasukkan dalam bejana lain yang terbuat dari
bahan stainless steel. Bejana ini kemudian dimasukkan ke dalam cairan pendingin, sambil
terus-menerus diaduk sehingga campuran membeku.
2.  Antibeku pada Radiator Mobil

19:
Sifat Koligatif Larutan – Kimia XII
Di daerah beriklim dingin, ke dalam air radiator biasanya
ditambahkan etilen glikol. Di daerah beriklim dingin, air
radiator mudah membeku. Jika keadaan ini dibiarkan,
maka radiator kendaraan akan cepat rusak. Dengan
penambahan etilen glikol ke dalam air radiator
diharapkan titik beku air dalam radiator menurun,
dengan kata lain air tidak mudah membeku.

   
3. Antibeku dalam Tubuh Hewan
Hewan-hewan yang tinggal di daerah
beriklim dingin, seperti beruang kutub,
memanfaatkan prinsip sifat koligatif larutan
penurunan titik beku untuk bertahan hidup.
Darah ikan-ikan laut mengandung zat-zat
antibeku yang mempu menurunkan titik beku air
hingga 0,8oC. Dengan demikian, ikan laut dapat
bertahan di musim dingin yang suhunya
mencapai 1,9oC karena zat antibeku yang
dikandungnya dapat mencegah pembentukan
kristal es dalam jaringan dan selnya. Hewan-hewan lain yang tubuhnya mengandung zat
antibeku antara lain serangga , ampibi, dan nematoda. Tubuh serangga mengandung
gliserol dan dimetil sulfoksida, ampibi mengandung glukosa dan gliserol darah sedangkan
nematoda mengandung gliserol dan trihalose.

4. Antibeku untuk Mencairkan Salju


Di daerah yang mempunyai musim salju, setiap hujan salju terjadi, jalanan dipenuhi
es salju. Hal ini tentu saja membuat kendaraan sulit untuk melaju. Untuk mengatasinya,
jalanan bersalju tersebut ditaburi campuran garam NaCL dan CaCl 2. Penaburan garam
tersebut dapat mencairkan salju. Semakin banyak garam yang ditaburkan, akan semakin
banyak pula salju yang mencair.

5. Menentukan Massa Molekul Relatif (Mr)


Pengukuran sifat koligatif larutan dapat digunakan untuk menentukan massa
molekul relatif zat terlarut. Hal itu dapat dilakukan karena sifat koligatif bergantung pada
konsentrasi zat terlarut. Dengan mengetahui massa zat terlarut (G) serta nilai penurunan
titik bekunya, maka massa molekul relatif zat terlarut itu dapat ditentukan.

C. PENERAPAN TEKANAN OSMOSIS


1.  Mengontrol Bentuk Sel
  Larutan-larutan yang mempunyai tekanan osmosis yang sama disebut isotonik.
Larutan-larutan yang mempunyai tekanan osmosis lebih rendah daripada larutan lain
disebut hipotonik. Sementara itu, larutan-larutan yang mempunyai tekanan osmosis lebih
tinggi daripada larutan lain disebut hipertonik.
Contoh larutan isotonik adalah cairan infus yang dimasukkan ke dalam darah.
Cairan infus harus isotonik dengan cairan intrasel agar tidak terjadi osmosis, baik ke

:
20
Sifat Koligatif Larutan – Kimia XII
dalam ataupun ke luar sel darah. Dengan demikian, sel-sel darah tidak mengalami
kerusakan.

2. Mesin Cuci Darah


Pasien penderita gagal ginjal harus menjalani terapi cuci darah. Terapi
menggunakan metode dialisis, yaitu proses perpindahan molekul kecil-kecil seperti urea
melalui membran semipermeabel dan masuk ke cairan lain, kemudian dibuang. Membran
tak dapat ditembus oleh molekul besar seperti protein sehingga akan tetap berada di
dalam darah.

3.  Pengawetan Makanan
Sebelum teknik pendinginan untuk mengawetkan makanan ditemukan, garam
dapur digunakan untuk mengawetkan makanan. Garam dapat membunuh mikroba
penyebab makanan busuk yang berada di permukaan makanan.

4. Membasmi Lintah
Garam dapur dapat membasmi hewan lunak, seperti lintah. Hal ini karena garam
yang ditaburkan pada permukaan tubuh lintah mampu menyerap air yang ada dalam
tubuh sehingga lintah akan kekurangan air dalam tubuhnya.

5.  Penyerapan Air oleh Akar Tanaman


Tanaman membutuhkan air dari dalam tanah. Air tersebut diserap oleh tanaman
melalui akar. Tanaman mengandung zat-zat terlarut sehingga konsentrasinya lebih tinggi
daripada air di sekitar tanaman sehingga air dalam tanah dapat diserap oleh tanaman.

6.  Desalinasi Air Laut Melalui Osmosis Balik


Osmosis balik adalah perembesan pelarut dari larutan ke pelarut, atau dari larutan
yang lebih pekat ke larutan yang lebih encer. Osmosis balik terjadi jika kepada larutan
diberikan tekanan yang lebih besar dari tekanan osmotiknya.
Osmosis balik digunakan untuk membuat air murni dari air laut. Dengan memberi
tekanan pada permukaan air laut yang lebih besar daripada tekanan osmotiknya, air
dipaksa untuk merembes dari air asin ke dalam air murni melalui selaput yang permeabel
untuk air tetapi tidak untuk ion-ion dalam air laut. Tanpa tekanan yang cukup besar, air
secara spontan akan merembes dari air murni ke dalam air asin.
Penggunaan lain dari osmosis balik yaitu untuk memisahkan zat-zat beracun dalam
air limbah sebelum dilepas ke lingkungan bebas.

:
21
Sifat Koligatif Larutan – Kimia XII
RANGKUMAN
1. Sifat koligatif larutan adalah sifat-sifat larutan yang tidak bergantung pada jenis zat
terlarut, tetapi hanya bergantung pada jumlah partikel atau kelompok partikel zat
terlarut di dalam larutan.
2. Zat-zat terlarut yang memengaruhi sifat koligatif larutan adalah zat yang sukar atau
tidak mudah menguap (nonvolatile)
3. Terdapat empat fisika larutan yang tergolong sifat koligatif larutan yaitu:
penurunan tekanan uap, kenaikan tiitk didih, penurunan titik beku dan tekanan
osmotic
4. Tekanan uap adalah tekanan yang ditimbulkan oleh fase aup suatu zat cair yang
membbentuk keadaan kesetimbangan dengan cairanya. Nilai tekanan uap larutan
dinyatakan dengan hokum Raoult
Plarutan = Xpelarut Popelarut
5. Tekanan uap suatu larutan seelalu lebih rendah dari tekanan uap pelarut murninya.
Selisih tekanan uap pelarut murni dan tekanan uap larutan dinamakan penurunan
tekanan uap (P)
P= Popelarut Xzat terlarut
6. Laut mati adalah contoh dari terjadinya penurunan tekanan uap pelarut oleh zat
terlarut yang tidak mudah menguap.
7. Titik didih larutan selalu lebih tinggi dibandingkan titik didih pelarut murrninya.
Besarnya kenaikan titik didih (Tb) dinyatakan dengan rumus
Tb = Kb x m
8. Titik beku larutan selalu lebih rendah dari titik beku pelarut murnnya. Besarnya
penurunan titik beku larutan adalah
Tf = Kf x m
9. Penurunan titik beku larutan dimanfaatkan dalam berbagai bidang seperti
membuat campuran pendingin, antibeku pada radiator mobil, antibeku dalam
tubuh hewan, menentukan massa molekul relatif (mr), antibeku untuk mencairkan
salju
10. Diagram fasa adalah suatu cara untuk menyatakan perubahan wujud suatu zat
secara diagram berdasarkan suhu (oC) dan tekanan (atm)
11. Osmosis adalah proses perpindahan molekul pelarut dari larutan encer ke larutan
yang lebih pekat melalui membrane semipermeabel yang hanya dapat dilalui oleh
molekul-molekul pelarut
12. Tekanan osmotic adalah tekanan yang ditimbulkan oleh proses osmosis, akibat
perbedaan konsentrasi antara dua larutan yang dipisahkan oleh merman
semipermeabel.
13. Besarnya tekanan osmotik suatu larutan dinyatakan dengan rumus
 = MRT
14. tekanan osmotik dimanfaatkan dalam berbagai bidang seperti mengontrol bentuk
sel, mesin cuci darah, pengawetan makanan, membasmi lintah penyerapan air oleh
akar tanaman dan desalinasi air laut melalui osmosis balik

:
22
Sifat Koligatif Larutan – Kimia XII
DAFTAR PUSTAKA

arotul Farida dan Sugiyarto, 2009, Aktif Belajar Kimia Untuk SMA-Ma Kelas XII IPA (buku BSE), Pusat Perbukuan D
Belajar Kimia, Untuk SMA-Ma Kelas XII IPA (buku BSE), Pusat Perbukuan Depdiknas, Jakarta
mia Untuk SMA Kelas XII IPA, Erlangga, Jakarta
s Setiabudi, 2009, Mudah dan Aktif Belajar Kimia Untuk SMA-Ma Kelas XII IPA (buku BSE), Pusat Perbukuan Depd
n Eka Widiasih, 2009, Panduan Pembelajaran Kimia Untuk SMA-Ma Kelas XII IPA (buku BSE), Pusat Perbukuan Dep
uniastri, 2015, Buku Siswa Kimia Untuk SMA Kelas XII Kelompok Peminatan Matematika dan Ilmu-ilmu Alam, Yra

23:
Sifat Koligatif Larutan – Kimia XII

You might also like