You are on page 1of 8

LEMBAR KERJA SISWA

PENURUNAN TEKANAN UAP

Indikator:

3.1.1 Menjelaskan pengertian sifat koligatif larutan


3.1.2 Menjelaskan konsep penurunan tekanan uap jenuh (∆ P) larutan
3.1.3 Menjelaskan hubungan fraksi mol (X) dengan penurunan tekanan uap jenuh (∆ P) larutan
3.1.4 Menghitung penurunan tekanan uap jenuh (∆ P) larutan

4.1.1 Menyajikan hasil diskusi tentang kegunaan prinsip sifat koligatif larutan dalam kehidupan
sehari-hari

~ LKS Sifat Koligatif Larutan – Kelas XII ~


Pengantar

Larutan memiliki beberapa sifat fisis seperti warna, bau, rasa, pH, titik didih, titik
beku, dan sebagainya. Sifat fisis larutan yang akan kita pelajari adalah sifat koligatif.
Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang hanya bergantung pada konsentrasi
partikel zat terlarut, tetapi tidak bergantung pada sifat zat terlarutnya. Sifat koligatif
larutan meliputi empat sifat, yaitu:
Penurunan Tekanan Uap
Kenaikan Titik Didih
Penurunan Titik Beku
Tekanan Osmotik.
Sebagai contoh, 0,1 m larutan glukosa dan 0,1 m larutan urea, akan memiliki titik
didih, titik beku, tekanan uap dan tekanan osmotic yang sama. Dua larutan tersebut
berasal dari zat terlarut yang berbeda, tetapi jumlah zat terlarut dalam larutan sama.
Sifat inilah yang disebut sifat koligatif larutan.
Bila kita memanaskan air yang tertutup, maka ketika air mendidih tutup ketel akan
terangkat. Mengapa hal ini dapat terjadi? Apa sebenarnya yang menekan tutup ketel
airnya? Dalam ruang tertutup air akan menguap sampai ruangan jenuh, dan disertai
dengan pengembunan sehingga terjadi kesetimbangan antara embun air dan uap air.
H2O(l) ⇌ H2O(g)
Terjadinya uap air ini akan menimbulkan tekanan sehingga menekan tutup ketel.
Ketika air mendidih (suhu 100°C) banyak air yang menguap sehingga tekanan yang
ditimbulkan cukup besar hingga tutup ketel terangkat. Tekanan yang ditimbulkan oleh
uap jenuh air ini disebut tekanan uap jenuh air.

~ LKS Sifat Koligatif Larutan – Kelas XII ~


I Penurunan Tekanan Uap Larutan (P)

A. Menjelaskan Konsep Penurunan Tekanan Uap Jenuh (∆ P) Larutan


Coba perhatikan gambar penguapan dan nilai tekanan uap air dan larutan gula berikut!

(a)

Air (H2O)
Tekanan Uap (Po) = 25 mmHg

(b)

Larutan Gula (C12H22O11)


Tekanan Uap (P) = 24,95 mmHg

Ket : molekul uap air (pelarut)


molekul gula (zat terlarut)

Diskusikan pertanyaan – pertanyaan berikut ini, kemudian tuliskan jawaban kalian didalam kotak
yang disediakan!

1. Pada gambar (a), molekul apa yang menguap? apakah semua molekul dapat
menguap? Disebut apakah tekanan uap yang ditimbulkan molekul tersebut?
Molekul uap air (pelarut) yang menguap, semua molekul uap air (pelarut) dapat menguap, disebut
tekanan uap jenuh pelarut (Po)

2. Pada gambar (b), molekul apa yang menguap? apakah semua molekul dapat
menguap? molekul apa yang tidak dapat menguap? Disebut apakah tekanan uap
yang ditimbulkan molekul tersebut?

~ LKS Sifat Koligatif Larutan – Kelas XII ~


Molekul uap air yang dapat menguap, tidak semua molekul dapat menguap, molekul gula tidak dapat
menguap, disebut tekanan uap jenuh larutan (P)

3. Bandingkan jumlah partikel uap air (pelarut) yang menguap pada gambar (a) dan (b)
bertambah, berkurang atau sama? mengapa demikian?
berkurang, hal ini terjadi karena terdapat zat terlarut (gula) yang sukar menguap dan tetap berada
dalam larutan, sehingga membuat partikel pelarut yang menguap semakin sedikit

4. Berdasarkan data di atas, bagaimana nilai tekanan uap larutan gula dibandingkan nilai tekanan
uap pelarut murninya lebih tinggi , lebih rendah atau sama? mengapa demikian?
Lebih rendah, karena adanya zat terlarut (gula) membuat nilai tekanan uap larutan menjadi lebih
rendah daripada tekanan uap jenuh pelarut murni

5. Bagaimana pengaruh adanya zat terlarut terhadap proses penguapan molekul air dan tekanan
uapnya?
Adanya zat terlarut yang sukar menguap membuat zat terlarut akan tetap berada dalam larutan dan
membuat pergerakan molekul-molekul air atau pelarut menjadi lebih terbatas sehingga jumlah
partikel pelarut yang menguap semakin sedikit. Akibatnya pada suhu yang sama, tekanan uap
larutan menjadi lebih rendah daripada tekanan uap jenuh pelarut murni

Perhatikan Tabel data penurunan tekanan uap jenuh ∆P teoritis berbagai jenis larutan
nonelektrolit dalam air pada suhu 20oC berikut:

Zat Terlarut Fraksi Mol Zat Tekanan Uap Jenuh Penurunan Tekanan
Terlarut Larutan (P) Uap Jenuh (∆P)
Air Murni - 17,54 mmHg -
Glikol 0,01 17,36 mmHg 0,18 mmHg
Glikol 0,02 17,18 mmHg 0,36 mmHg
Urea 0,01 17,36 mmHg 0,18 mmHg
Urea 0,02 17,18 mmHg 0,36 mmHg

6. Berdasarkan data pada tabel, bandingkan nilai tekanan uap (P) dan Penurunan Tekanan Uap
Jenuh (∆P) larutan glikol dan larutan urea pada konsentrasi yang sama!
Pada konsentrasi yang sama, larutan glikol dan larutan urea memiliki nilai tekanan uap (P) dan
Penurunan Tekanan Uap Jenuh (∆P) yang sama

7. Jelaskan alasan kalian mengapa pada konsentrasi yang sama terdapat nilai tekanan uap yang
sama walaupun zat terlarutnya beerbeda

~ LKS Sifat Koligatif Larutan – Kelas XII ~


Penurunan tekanan uap tidak bergantung pada jenis zat terlarut, tetapi hanya pada kosentrasi (fraksi
mol). Fraksi mol yang sama akan mempunyai penurunan tekanan uap yang sama

8. Hal ini berarti Penurunan tekanan uap memiliki sifat Koligatif larutan, jelaskan pengertian sifat
koligatif larutan
Sifat koligatif larutan adalah sifat-sifat larutan yang tidak bergantung pada jenis zat terlarut,
tetapi hanya bergantung pada jumlah partikel atau kelompok partikel zat terlarut di dalam
larutan.

B. Menjelaskan hubungan fraksi mol (X) dengan penurunan tekanan uap jenuh (∆ P) larutan

1. Perbandingan jumlah mol zat pelarut dengan jumlah mol total larutan dinyatakan
dengan fraksi mol pelarut (Xp), yang dapat dirumuskan sebagai berikut:
np
Xp =
n p +nt
2. Perbandingan jumlah mol zat terlarut dengan jumlah mol total larutan dinyatakan
dengan fraksi mol terlarut (Xt), yang dapat dirumuskan sebagai berikut:
nt
Xt =
n p +nt
3. Pada suhu yang sama, tekanan uap larutan (Plar) menjadi lebih rendah daripada tekanan uap
jenuh pelarut murni (Po).
Dari pernyataan di atas, tuliskan ungkapan matematisnya!
Plar < Po

4. Selisih antara tekanan uap jenuh pelarut murni dengan tekanan uap jenuh larutan disebut
penurunan tekanan uap jenuh, sehingga
∆ P = Po – Plar

5. Penurunan tekanan uap pelarut terjadi karena adanya zat terlarut yang nonvolatil (tidak mudah
menguap). Hal ini sesuai dengan “Hukum Raoult” yang menyatakan bahwa ”tekanan uap
pelarut dalam larutan ideal (P) sama dengan fraksi mol pelarut (Xp) dalam larutan dikalikan
tekanan uap pelarut murninya(Po)”.
Coba kalian tuliskan ungkapan matematisnya!
Plar = Xp x Po

6. Nilai penurunan tekanan uap larutan (∆P) dapat dikaitkan dengan fraksi mol xat terlarut. Telah
diketahui bahwa Xpel + Xter = 1, sehingga Xpel = (1- Xter), maka:

~ LKS Sifat Koligatif Larutan – Kelas XII ~


∆P = Po – Plar

=Po -(Xpel x P0)

= Po- (1 -Xter ) Po

= Po - Po+ (Xter x Po)

= Xter x Po

~ LKS Sifat Koligatif Larutan – Kelas XII ~


C. Menghitung Penurunan Tekanan Uap Jenuh (∆ P) Larutan
1. Sebanyak 648 gram sukrosa C12H22O11 dilarutkan dalam 1 kg air (Ar C=12, H=1, O=16).
Hitunglah:
a. Tekanan uap larutan
b. Penurunan tekanan uap (∆P), bila tekanan uap jenuh air adalah 31,82 mmHg
Jawab :

massa 684 g
mol sukrosa (nt) = = 2mol
Mr 342 g mol−1

massa 1000 g
mol air (np) = = 55,6 Mol
Mr 18 g mol−1

np 55,6
Xpel = = = 0,965
n p +nt 55,6+2

a. P = Xpel x Po b. ∆P = Po – P

= 0,965x 31,82 = 31,82 – 30,7

= 30,7 mmHg = 1,12 mmHg

Jadi, tekanan uap larutan sukrosa adalah 30,7 mmHg dan penurunan tekanan uap larutan
sukroa adalah 1,12 mmHg

2. Tekanan uap air pada 100oC adalah 760 mmHg. Berapakah tekanan uap larutan glukosa
18% pada 100oC? (Ar H =1, C=12, O=16)

Jawab:

Dalam 100 gram glukosa 18% tedapat:

18
Glukosa 18% = x 100 gram = 18 gram
100

Air = 100 – 18 gram = 82 gram

18 gram
Mol glukosa = = 0,1 mol
180 gram mol−1

8 2 gram
Mol air = = 4,55 mol
18 gram mol−1

np
Xpel =
n p +nt

4,55
Xpel = =
4,55+0,1

P = Xpel x Po

= x 760

= 743, 66 mmHg
~ LKS Sifat Koligatif Larutan – Kelas XII ~
D. Penerapan Penurunan Tekanan Uap

Perhatikan gambar berikut!

Kolam apung

Diskusikan pertanyaan berikut untuk menyimpulkan bagaimana penerapan penurua\nan


tekanan uap!

1. Mengapa pada saat berenang di kolam apung kita tidak akan tenggelam?
Pada saat berenang di laut mati, kita tidak akan tenggelam karena konsentrasi zat
terlarutnya yang sangat tinggi. Kolam apung memiliki densitas yang sangat tinggi
sehingga akan membuat tubuh kita mengapung. Adanya kadar garam sangat tinggi
mengakibatkan tejadinya penurunan tekanan uap akibat zat terlarut yang tidak
mudah menguap. Adanya zat terlarut ini membuat kerapatan atau densitas kolam
apung sangat tinggi.

~ LKS Sifat Koligatif Larutan – Kelas XII ~

You might also like