You are on page 1of 6

Lampiran 1 Bahan Ajar

Perbedaan Kenaikan Titik Didih Dan Penurunan Titik Beku


Indikator
Pada Larutan Elektrolit Dan Nonelektrolit
pembelajaran:

3.2.6Membedakan Seperti yang telah dijelaskan pada konsep sifat koligatif di


atas bahwa sifat koligatif larutan di tentukan oleh jumlah partikel
kenaikan titik
(ion, molekul) dalam larutan dan tidak tergantung pada jenis zat
didih larutan
terlarutnya maka, untuk konsentrasi yang sama pada larutan
elektrolit dan elektrolit dan nonlektrolit akan mempunyai jumlah partikel yang
nonelektrolit berbeda. Hal ini disebabkan karena partkel zat elektrolit dapat

3.2.7Menghitung mengion (terdisosiasi) dalam larutannya membentuk ion-ion;


seperti pada gambar berikut.
kenaikan titik

didih larutan
LARUTAN ELEKTROLIT
LARUTAN NON ELEKTROLIT
elektrolit

3.2.8Membedakan

penurunan

titik beku
Cl-Cl- Na+NEMBAR KERJA PESERTA DIDIKAnaa
gula
gula

larutan Cl-
Cl-
gula Na+
elektrolit dan Na+

gula
nonelektrolit. gula
Na+ Cl-

3.2.9Menghitung
Larutan gula 0,1 m
penurunan ΔTf = 0,186oC Larutan NaCl 0,1 m
ΔTb = 0,52oC ΔTf = 0,372oC
titik beku ΔTb = 0,104oC

larutan

elektrolit
Berdasarkan gambar di atas, dapat disimpulkan bahwa “untuk
konsentrasi yang sama larutan elektrolit akan memiliki titik didih
dan titik beku yang lebih besar dibandingkan larutan non-elektrolit.
Hal itu dapat pula dilihat pada data hubungan antara jumlah
partikel zat terlarut elekrolit dan nonelektrolit dengan kenaikan titik
didih dan penurunan titik beku berikut.
Ingat-ingat: Tabel Data Hubungan Antara Jumlah Partikel Zat Terlarut Elektrolit
 Derajat ionisasi
Dan Nonelektrolit Dengan Kenaikan Titik Didih Dan Penurunan
 Tidak dapat
mengion Titik Beku Larutan

Kenaikan Penurunan titik


Konsentrasi titik beku (0C)
Senyawa
Larutan didih
(0C)
Nonelektrolit
CO(NH2) 0,1 m 0,52 0,186
C2H5OH (alkohol) 0,1 m 0,52 0,186
C6H12O6 (glukosa) 0,1 m 0,52 0,186
Elektrolit
NaCl 0,1 m 0,104 0,372

NaOH 0,1 m 0,104 0,372

HCl 0,1 m 0,104 0,372

KNO3 0,1 m 0,104 0,372

H2SO4 0,1 m 0,156 0,558

K2SO4 0,1 m 0,156 0,558

Data di atas menunjukan pula bahwa pada konsentrasi yang


Anda Harus
sama larutan elektrolit memiliki kenaikan titik didih dan penurunan
Ingat titik beku yang lebih besar daripada larutan nonelektrolit.
Sifat koligatif
Karena bertambahnya partikel zat terlarut pada larutan dengan
larutan elektrolit
bergantung pada konsentrasi yang sama merupakan ion-ion hasil ionisasi zat elektrolit
faktor Van’t Hoff. maka, kenaikan titik didih dan penurunan titik beku dapat dihitung
i = 1 + (n - 1)α
menggunakan persamaan-persamaan yang telah ada dengan
menambahkan faktor van’t Hoff ( i).

Larutan non-
Sifat koligatif larutan Larutan elektrolit
elektrolit

Penurunan titik beku ΔTf = Kf . m ΔTf = Kf . m . i


Kenaikan titik didih ΔTb = Kb . m ΔTb = Kb . m . i
Kenaikan Titik Didih Larutan Elektrolit
Perubahan jumlah partikel dalam suatu larutan dengan konsentrasi yang sama Pada
larutan elektrolit dipengaruhi oleh faktor Van’t Hoff, maka kenaikan titik didih larutan
elektrolit dirumuskan, sebagai berikut.

∆Tb = kenaikan titik didih larutan


ΔTb = Kb × m × i

Kb = konstanta
m = molalitas zat terlarut
g 1000 g = massa zat terlarut
x xi
= Kb x
M r p Mr = massa molekul zat terlarut
ΔTb p = massa pelarut
i = faktor Van’t Hoff

Contoh Soal

Gali menyiapkan 2 buah gelas kimia masing-masing berisi 100 ml air. Gelas pertama
ditambahkan 3 gram urea (CO(NH2)2), sedangkan gelas kedua ditambahkan 5 gram NaNO3.
Hitunglah titik didih kedua larutan! (Ar C = 12; H = 1; O = 16; N = 14; Na = 23; Kb air = 0,52
°C/m)
Penyelesaian : massa 100 ml air = 100 g = 0,1 kg
3 gram 1000 g
molal urea= x =0,5 molal
g 100 g
60
mol

5 gram
molal NaNO3= =0,59 molal
g
85 x 0,1 kg
mol

Untuk Urea :
Tb = Kb. m Tb = Tbo +  Tb
= 0,52oC/m .0,5 molal = 1000C + 0,260C
= 0,26 oC = 100,26 oC

Untuk NaNO3
NaNO3  Na + + NO3-
Nilai n = 2  Tb = Kb. m. I
i = 1 + (n-1) = 0,52 oC/m. 0,59 molal. 2

= 1 + (2-1)1 = 0,614 oC
= 1+1 Tb = Tbo +  Tb
= 2 = 1000C + 0,6140C
= 100,614 oC

Penurunan Titik Beku Larutan Elekrolit


Penurunan titik beku merupakan salah satu sifat koligatif yang pada larutan elektrolit
mempunyai nilai yang lebih besar daripada larutan nonelektrolit dengan konsentrasi yang
sama. Hal ini dipengaruhi oleh ion-ion dari proses ionisasi zat terlarutnya yang merupakan
faktor Van’t Hoff, maka persamaannya menjadi:

∆ T f = m . Kf . i

Dimana : i = faktor koreksi (sering disebut juga faktor Van’t Hoff)


Penyimpangan nilai penurunan titik beku antara larutan elektrolit dan larutan nonelektrolit
berkonsentrasi sama ditunjukkan pada tabel berikut.
Tabel 5. Penurunan Titik Beku Larutan 1,0 m
ΔTf
Rumus
Zat Terlarut Hasil Hitung
Kimia Hasil Pengamatan
(ΔTf = m . Kf)
Glukosa C6H12O6 1,86°C 1,90°C
Urea (NH2)2CO 1,86°C 1,86°C
Garam Dapur NaCl 1,86°C 3,37°C
Natrium Nitrat NaNO3 1,86°C 3,02°C
Magnesium
MgSO4 1,86°C 2,02°C
Sulfat

Data diatas memperlihatkan perbedaan antara hasil perkiraan dan hasil pengamatan.
Seharusnya antara kedua hasil tidak memiliki perbedaan (teori dan kenyataan). Hal ini terjadi
karena pada larutan elektrolit Ion-ion tersebut dapat mengalami asosiasi sehingga seolah-olah
membentuk molekul baru yang mengakibatkan jumlah molekul berkurang sehingga hasil
pengamatannya berbeda dengan perhitungannya. Untuk meningkatkan nilai pengamatan agar
harganya mendekati harga perhitungan maka larutannya dibuat sangat encer. Semakin encer
suatu larutan, jarak antar ion-ion dalam larutannya semakin jauh yang menyebabkan gaya
antarmolekulnya semakin lemah, sehingga semakin sulit membentuk asosiasi ion. Sebaliknya
semakin pekat suatu larutan, jarak antar ion semakin dekat, sehingga gaya antar ion-ionnya
semakin kuat yang menyebabkan semakin mudah terjadi asosiasi ion yang membentuk
molekul. Hal ini menyebabkan jumlah partikel zat terlarut semakin berkurang.

Contoh Soal

Wisnu menyiapkan 2 buah gelas kimia masing-masing berisi 100 ml air. Gelas pertama
ditambahkan 3 gram urea (CO(NH2)2), sedangkan gelas kedua ditambahkan 5 gram NaNO3.
Hitunglah titik beku kedua larutan! (Ar C = 12; H = 1; O = 16; N = 14; Na = 23; Kf air = 1,82
°C/m)
Penyelesaian : massa 100 ml air = 100 g = 0,1 kg
3 gram
molal urea= =0,5 molal
g
60 x 0,1 kg
mol
5 gram
molal NaNO3= =0,59 molal
g
85 x 0,1 kg
mol
Untuk Urea :
 Tf = Kf. m Tf = Tfo   Tf
= 1,82 oC/m .0,5 molal = 0  0,91
= 0,91 oC =  0,91 oC
Untuk NaNO3:
NaNO3  Na + + NO3-
Nilai n = 2  Tf = Kf. m. i
i = 1 + (n-1) = 1,86 oC/m. 0,59 molal. 2
= 1 + (2-1)1 = 2,195 oC
= 1+1 Tf = Tfo -  Tf
= 2 = 0 - 2,195
= -2,195 oC
Uj Uji Pemahaman

1. Apabila 11,7 gram NaCl dan 34,2 gram suatu zat nonelektrolit dilarutkan dalam 500 gram air
dan diperoleh penurunan titik beku larutan 1,860C m-1 dan faktor Van’t Hoff NaCl dianggap
sama dengan 2. Tentukan massa molekul relatif (Mr) zat nonelektrolit tersebut! (Mr = 342)
2. Tentukan titik beku dan titik didih larutan 0,15 mol larutan Ba(NO 3)2 dalam 500 gram air! (Kb
air = 0,520C m-1 , Kf air = 1,86 0C m-1)
3. Agar 500 gram air tidak membeku pada suhu-5,4 0C (Kf air = 1,80C m-1) berapa masa NaCl
minimal yang harus ditambahkan ke dalam air tersebut (Ar Na = 23, Cl = 35,5)?

You might also like