You are on page 1of 7

anaAnalisis Sekuen Risiko di Liga BEM

Risiko mempunyai sekuen dari sumber risiko sampai kemudian munculnya kerugian karena
risiko tersebut. Liga BEM merupakan serangkaian acara kompetisi di bidang olahraga antara
mahasiswa di suatu perguruan tinggi. Ada berbagai jenis olahraga yang diperlombakan seperti
futsal, basket, volly, badminton, dan lain sebagai. Pelaksanaan liga BEM ini pada umumnya
dilakukan di dalam gedung olahraga (GOR), dalam pelaksanaannya tentunya terdapat berbagai
macam resiko yang mungkin akan terjadi. Risiko ini perlu dianalisis sehingga dapat ditentukan
solusi yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya risiko tersebut, salah satu cara yang
digunakan untuk menganalisis risiko tersebut adalah dengan menggunakan analisis sekuen
risiko. Berikut merupakan analisis sekuen risiko dari kegiatan Liga BEM :
1. Analisis Sekuen Risiko Cedera Akibat Ketidaksesuaian Fasilitas

Gambar bagan di atas menunjukan bahwa Ketidaksesuaian fasilitas utama di GOR merupakan
sumber resiko pertama. Ketidaksesuaian ini menimbulkan kerugian bagi organisasi maupun
pemain dan kemudian ada faktar yang meningkatkan kemungkinan risiko itu terjadi yaitu
kurangnya service berkala. Faktor ini yang akan meningkatkan kemungkinn kerusakan fasilitas
yang berada di GOR. Dengan fasilitas yang kurang baik akan membuat risiko kecelakaan pada
pemain akan semakin tinggi dan akan membuat pemain menjadi cidera. Apa bila hal ini terjadi
akan menimbulkan akibat lainnya yaitu kelancaran acara akan terganggu karena mengurus
pemain yang cidera atau pemain akan meminta ganti rugi karena hal yang dialami dan ini akan
menimbulkan kerugian. Selain itu terganggunya acara atau kegiatan akan menimbulkan hal
lain seperti mengulur waktu kegiatan dan mengurangi konsentrasi pemain selanjutnya, dengan
mengulur waktu kegiatan akan membuat kerugian karena apa bila suatu kegiatan bertambah
lama akan otomatis menambah biaya untuk menyelenggarakan kegiatan tersebut, contoh
kegiatan harusnya selesai dalam 2 minggu namun karena ada cidera pemain yang sangat parah
sehingga banyak mengulur waktu jadinya kegiatan melebihi waktu seharusnya. Mengurangi
konsentrasi pemain juga dapat menimbulkan kerugian, kenapa menimbulkan kerugian karena
apabila pemain bermain dengan konsentrasi yang kurang konsentrasi maka resiko untuk cidera
akan tinggi ditambah kondisi GOR yang kurang memadai. Dari analisi sekuen risiko tersebut
maka dapat dilakukan pencegahan dengan cara melakukan pemeriksanaan gedung olahraga
secara rutin serta melakukan perbaikan apabila terdapat fasilitas yang rusak sehingga dapat
dihindari terjadinya risiko tersebut.
2. Analisis Sekuen Risiko Keterlambatan Kegiatan Oleh Panitia

Gambar bagan diatas menunjukkan sekuen risiko dari panitia yang merupakan sumber risiko
dari sekuen tersebut. Sumber risiko mungkin timbul dari panitia dengan berbagai faktor di
dalamnya seperti waktu briefing yang cukup lama, dari adanya situasi tersebut maka exposur
resiko yang mungkin terjadi adalah keterlambatan kegiatan dari liga BEM. Adanya briefing
yang cukup lama dan menyita waktu kegiatan liga BEM yang sebelumnya sudah dijadwalkan
dapat menimbulkan kerugian yaitu mengganggu kelancaran kegiatan liga BEM yang berisiko
dapat mengulur waktu kegiatan tersebut, dari adanyanya penguluran waktu itu dapat
menimbulkan beberapa kerugian antara lain tertundanya kegiatan liga BEM tersebut untuk
beberapa waktu, serta dari tertundanya kegiatan tersebut otomatis kegiatan itu tidak bisa selesai
sesuai dengan waktu yang telah ditentukan, dengan bertambahnya waktu kegiatan maka akan
menghambat kegiatan-kegiatan lainnya. Dari analisi sekuen risiko tersebut maka dapat
dilakukan pencegahan dan antisipasi seperti melakukan briefing diluar dari waktu kegiatan liga
BEM, dan lebih mengorganisirkan waktu atau disiplin agar tidak terjadi risiko dari hal tersebut
yang dapat menimbulkan kerugian yang dapat menghambat kegiatan liga BEM itu sendiri.
3. Analisis Sekuen Risiko Kebakaran

Bagan di atas menunjukkan bahwa api dapat menyebabkan kerugian bagi organisasi kemudian
ada risk factor yaitu panitia tidak memeriksa barang bawaan orang yang masuk ke dalam
gedung gor. Faktor risiko tersebut mempercepat atau memperbesarnya munculnya kejadian
yang tidak diinginkan dengan adanya orang yang membawa barang yang berbahaya yang bisa
memicu terjadinya kebakaran. Situasi tersebut akan meningkatnya kemungkinan terjadinya
kebakaran. Jika terjadi kebakaran maka gedung gor tersebut akan terbakar. Dengan kata lain,
gedung gor tersebut menghadapi ekposur terhadap risiko kebakaran. Jika terjadinya kebakaran
akan mengakibatkan menyebarnya berita yang negatif ke dalam instansi tersebut sehingga
merusaknya image kampus yang akan mengakibatkan kerugian dari terjadinya kebakaran
tersebut, lalu mengakibatkan cedera/ korban jiwa terhadap semua orang yang ada di dalam
gedung gor yang akan mengalami kerugian biaya untuk memberi pengobatan terhadap korban
yang cedera/korban jiwa, membuat kerusakan fasilitas yang ada disana menimbulkan kerugian
biaya perbaikan dan menganti semua kerusakan fasilitas yang terjadi akibat kecelakaan
tersebut.
Setelah melakukan analisis sekuen kita bisa melakukan pencegahan munculnya
kejadian yang tidak diinginkan dengan fokus terhadap sekuen yang terjadi. Contohnya untuk
menghadapi faktor risiko atau bangunan yang mengahadapi eksposur terhadap kebakaran dapat
dilakukan dengan cara melalukan pemeriksaan barang bawaan semua orang yang akan masuk
ke dalam gedung gor, menjauhkan barang bawaan yang menjadi faktor terjadinya kebakaran.
Dengan demikian, bisa mengurangi kerusakan gedung gor karena kebakaran.

4. Analisis Sekuen Risiko Kerusuhan Sosial Oleh Supporter

Bagan di atas menunjukkan bahwa supporter merupakan sumber risiko pertama. Kemudian
ada faktor yang mendukung atau menaikkan kemungkinan terjadinya risiko tersebut yaitu
kondisi yang kurang kondusif yang dapat diakibatkan karena kurangnya sportifitas baik dari
pemain maupun supporter atau disebabkan karena adanya provokator dari pihak supporter.
Situasi tersebut akan menigkatkan kemungkinan terjadinya kerusuhan sosial. Jika terjadi
kerusuhan maka dapat menimbulkan cedera baik bagi pemain maupun supporter, dimana hal
ini akan menimbulkan kerugian yaitu kerugian personal serta finansial untuk biaya pengobatan.
Selain itu, kerusuhan juga dapat menimbulkan terjadinya kesenjangan sosial, adapun
kesenjangan sosial ini berupa kemungkinan terjadinya permusuhan diantara pemain yang
saling berseteru, dikhawatirkan perumusuhan ini berlanjut hingga ke aktivitas perkuliahan
lainnya yang tentunya akan mengganggu kekompakkan daripada mahasiswa di dalam
perguruan tinggi, kondisi seperti ini dapat menimbulkan kerugian dari segi sosial. Kerusuhan
sosial juga dapat mengakibatkan rusaknya fasilitas yang ada di dalam gedung gor yang akan
mengakibatkan kerugian properti.

Setelah melakukan analisis sekuen, maka kita dapat melakukan pencegahan munculnya
kejadian yang tidak diinginkan dengan cara menugaskan seksi keamanan di tiap-tiap deretan
supporter, hal ini dilakukan untuk menghindari timbulnya perselisihan akibat kondisi yang
kurang kondusif akibat adanya provokator atau karena kurangnya sportifitas.

5. Analisis Sekuen Risiko Keterlambatan Akibat Hujan

Bagan diatas menunjukkan bahwa hujan merupakan sumber risiko pertama. Kemudian ada
faktor risiko dimana hujan tersebut menjadi penyebab banjir. Akibat dari hujan itu sendiri,
menyebabkan keterlambatan kegiatan Liga BEM. Dari keterlambatan membuat terganggu
kelancaran acara sehingga terjadi penguluran waktu kegiatan / menunda waktu tanding yang
menyebabkan panitia harus mempersiapkan waktu yang tepat sebagai hari pengganti. Dengan
penggantian jadwal tanding menyebabkan pengeluaran biaya dan waktu yang seharusnya tidak
dikeluarkan.

Setelah melakukan analisis sekuen, maka kita dapat mencegah kejadian yang tidak
diinginkan melalui kiat-kiat mengantisipasi banjir, seperti membuang sampah pada tempatnya.
Ini sekaligus membuat kesadaran bagi mahasiswa sendiri agar peduli lingkungan.

6. Analisis Sekuen Risiko Kerusuhan Sosial Akibat Perubahan Peraturan

Bagan di atas menunjukkan bahwa perubahan peraturan merupakan sumber risiko pertama.
Kemudian ada faktor yang mendukung atau menaikkan kemungkinan terjadinya risiko tersebut
yaitu kebijakan kampus berubah secara mendadak, kebijakan ini termasuk perizinan
penggunaan gedung olahraga, adanya kegiatan lain yang mendesak kegiatan liga bem dijeda
untuk sementara waktu. Situasi tersebut akan menigkatkan kemungkinan terjadinya kerusuhan
sosial. Jika terjadi kerusuhan maka dapat menimbulkan cedera maupun korban jiwa, dimana
hal ini akan menimbulkan kerugian yaitu kerugian personal serta finansial untuk biaya
pengobatan. Selain itu, kerusuhan juga dapat menciptakan image perguruan tinggi
bersangkutan, kondisi seperti ini dapat menimbulkan kerugian dari segi sosial. Kerusuhan
sosial juga dapat mengakibatkan rusaknya fasilitas yang ada di dalam gedung gor yang akan
mengakibatkan kerugian properti.

Setelah melakukan analisis sekuen, maka kita dapat melakukan pencegahan munculnya
kejadian yang tidak diinginkan dengan cara menghindari adanya perubahan
peraturan/kebijakan secara mendadak dengan mempertimbangkan suatu kebijakan/peraturan
dengan tepat sebelum kebijakan/peraturan tersebut diimplementasikan.

You might also like