You are on page 1of 64

SISTEM TENAGA

LISTRIK PADA BOILER


• Boiler memerlukan sejumlah peralatan bantu
seperi pompa, fan, dan mesin listrik lainnya
untuk dapat menjalankan boiler. Semua
peralatan ini mengunakan tenaga listrik dan
sebagian peralatan bantu digerakkan dengan
motor listrik
• Besarnya tenaga listrik yang diperlukan untuk
menjalankan mesin mesin listrik pada suatu
pembangkit listrik sekitar 4% sampai 6% dari
kapasitas energi yang dihasilkan pembangkit
listrik tersebut. Sistem yang mendistribusikan
daya untuk pasokan motor dan mesin listrik
pada semua peralatan listrik di pembangkit
sering disebut “Pemakaian sendiri”
• Sistem distribusi daya digunakan untuk
mennyediakan energi listrik yang akan
digunakan untuk keperluan mesin – mesin
pembangkit sendiri. Mesin – mesin listrik pada
boiler menurut fungsinya dikelompokkan
menjadi dua bagian, yaitu:
• . Mesin listrik penting (urgent)
• Mesin listrik ini berkaitan langsung dengan
kelangsungan jalannya unit pembangkit, dan bila
hilang (mati) maka akan segera menyebabkan
pengurangan keluaran unit. Contoh mesin listrik
urgent antara lain adalah Boiler feed water,
Induced draft fan, Primary air fan, Loop air fan
dan sebagainya. Pada setiap pembangkit secara
rinci tentunya ada perbedaan jumlah atau jenis
mesin listrik yang digunakan tergantung dari
pabrikan pembuat dan kondisi setempat.

• . Mesin listrik pelayanan (service)
• Mesin listrik ini tidak berkaitan langsung pada
sistem pembangkit. Apabila mesin listrik ini
tiba – tiba mati tidak akan berpengaruh
banyak terhadap output pembangkit listrik
hingga interval waktu tertentu. Mesin listrik
yang termasuk dalam kelompok ini misalnya
pada sistem pemurnian air, sistem ash
handling, root blower supporting, atau mesin
listrik pembantu yang tidak masuk dalam
kelompok urgent.
• Penangkap Debu Pada Boiler (Dust Catcher)

• Electrostatic Precipitator
Untuk menanggulangi dampak negatif terhadap
lingkungan, maka dalam pengolahan abu pada
boiler batu bara harus menjamin karakteristik
kualitas emisi udara, akan memenuhi standard
baku mutu emisi udara yang ditetapkan pihak
terkait tentang Baku Mutu Ambien dan Emisi
Udara Tidak Bergerak. Oleh karena itu boiler
harus dilengkapi dengan peralatan Electrostatic
Precipitator yang bisa mengurangi jumlah limbah
udara.
• Cara Kerja Electrostatic
• Electrostatic Precipitator merupakan suatu alat
yang digunakan untuk menangkap abu keluaran
dari boiler dengan menggunakan prinsip kerja
elektrostatis. ESP mempunyai tiga komponen
utama, yaitu Discharge electrode, Collection
electrode, dan Hammer device. Discharge
Electrode adalah elektroda yang dialiri arus DC
tegangan tinggi negatif sehingga menghasilkan
medan listrik negatif. Collection Electrode adalah
elektroda yang di groundkan. Sedangkan
Hammering device adalah alat yang digunakan
untuk melepaskan debu yang menempel pada
Collecting Electrode
• Gambar Medan listrik pada elektroda
• Discharge electroda mendapatkan supplai energi listrik,
sehingga disekitar elektroda ini menjadi daerah medan
listrik, dan semakin jauh dari elektroda ini maka medan
listrik juga akan semakin lemah.
• Discharge Electrode yang menghasilkan medan listrik
negatif maka di daerah ini juga terdapat elektron dalam
jumlah yang banyak. Sedangkan pada Collecting
Electrode yang ditanahkan sehingga menjadi
bermuatan positif, maka jumlah elektron yang banyak
disekitar Discharge Electrode tadi akan bergerak ke
arah Collecting Electrode. Proses inilah yang disebut
ionisasi.

• Gas buang berasal dari keluaran air preheater melalui
ducting menuju seal inlet dan debu / dust akan
mengalami proses ionisasi, sehingga debu yang
awalnya bermuatan netral setelah melewati medan
listrik akan menjadi negatif. Partikel debu yang sudah
bermuantan negatif kemudian menempel pada pelat –
pelat pengumpul (Collecting Electrode). Secara
periodik setelah debu menempel, pelat akan di
getarkan oleh Hammer sehingga debu tersebut akan
jatuh ke bak penampung. Untuk debu yang belum
menempel pada bagian pertama akan menempel pada
bagian berikutnya dan akan mengalami proses yang
sama, sampai pada bagian terakhir sisa debu yang
tidak terjaring akan di buang melalui cerobong
• Coal Handling
• Pendahuluan
• Batu bara hal penting yang perlu diperhatikan
dalam sebuah PLTU, karena menyangkut
kelangsungan proses pembakaran pada boiler.
Pengolahan batu bara yang baik sangat
menentukan effisiensi pembakaran pada
boiler. Pengolahan batu bara tersebut
melingkupi penentuan kualitas batu bara,
pendistribusian batu bara, juga pada proses
crusher batu bara.
Ship Unloader
• Proses awal dari pengolahan batu bara pada
suatu PLTU adalah bongkar muat batu bara.
Kebanyakan distribusi batubara di Indonesia
dilakukan melalui jalur laut, karena itulah
sebagian PLTU di bangun di dekat laut untuk
memudahkan mendapatkan suplay batubara


Siklus Batu bara dan Abu pada PLTU
• Batubara yang dibongkar dari kapal
selanjutnya diangkut dengan menggunakan
Conveyor menuju tempat penyimpanan
sementara (Temporary Stock). Dan selanjutnya
batubara tersebut dibawa ke Coal Bunker
diteruskan ke Coal Feeder yang berfungsi
mengatur jumlah aliran batubara ke Mill
Pulverizer.
• Di dalam Mill Pulverizer, batubara ini
dihancurkan dari diameter 5 cm menjadi
serbuk yang sangat halus seperti tepung
dengan ukuran 200 mesh. Serbuk batubara ini
dicampur dengan udara primer, yaitu udara
panas yang bersumber dari Primary Air Fan.
Udara ini dimanfaatkan untuk mendorong
batubara dari Pulverizer melalui Coal Pipe
menuju ke Coal Burner di boiler untuk proses
pembakaran.
• Dalam Coal Burner, batubara dan udara
primer dicampur dengan udara sekunder yang
dipanaskan di dalam Secondary Air Heater dan
dialirkan oleh Force Draft Fan. Dalam proses
pembakaran persentase perbandingan udara
adalah 20% udara primer dan 80% udara
sekunder.
• Kemudian setelah terjadi pembakaran
dihasilkan limbah abu. Abu tersebut terdiri
dari 80 % Fly Ash yang terbang terbawa aliran
gas buang dan 20% berupa Bottom Ash yang
jatuh ke dasar boiler. Fly ash terbawa
melewati Electrostatic Prescipitator akibat
tarikan Induce Draft Fan. Induce Draft Fan
berfungsi untuk menghisap abu terbang hasil
pembakaran dan menjaga tekanan boiler pada
-10 mm WG, supaya jika terjadi kebocoran
pada boiler, api tidak tersembur keluar boiler.
• Electrostatic Prescipitator berfungsi untuk
menangkap 99,5% Fly Ash dengan sistem
elektrode dan 0,5% sisanya dibuang melalui
cerobong (Stack). Dari 99,5% Fly Ash itu
dikumpulkan dan diambil dengan alat
Pneumatic Gravity Conveyor pada unit 1-4 dan
pada unit 5-7 menggunakan kompresor. Abu
tersebut digunakan sebagai material untuk
bahan pembuat jalan, beton semen dan
bahan bangunan (conblock).
• Untuk menjaga agar abu yang dikeluarkan
dari cerobong tidak terakumulasi di daerah
yang sempit, cerobong untuk unit 1-4 dibuat
setinggi 200 meter, dan cerobong untuk unit
5-7 dibuat setinggi 275 m. Sedangkan Bottom
Ash jatuh di dasar boiler ditampung oleh bak
SDCC (Submerged Drag Chain Conveyor). Abu
Bottom Ash ini juga digunakan sebagai
material untuk bahan pembuat jalan, beton
semen dan bahan bangunan (conblock).
Stacker Reclaimer
• Setelah proses bongkar muat batu bara dari
laut, batu bara di alirkan ke tempat
penampungan atau coal bunker dengan
menggunakan conveyor. Pada bagian ini batu
bara dipisah menurut jenisnya, seperti yang
mempunyai kalori tinggi dan rendah atau
menurut kriteria yang lain. apabila terdapat
batu bara yang tidak memenuhi syarat maka
akan dikembalikan ke tempat penampungan
sementara tadi. proses inilah yang disebut
reklamasi
Crusher
• Setelah melalui proses pemilihan batu bara di
angkut menggunakan conveyor menuju Coal
Crusher. Coal crusher berfungsi
menghancurkan batubara menjadi ukuran
yang lebih kecil. Batu bara di hancurkan
menjadi ukuran yang kecil dimaksudkan untuk
mendapatkan efisiensi pembakaran yang baik,
karena dengan ukuran batubara yang kecil
batu bara bisa terbakar habis
• Tipe coal crusher
• ¢ Ring Type Coal Crusher
• ¢ Hammer Mill Coal Crusher
• ¢ Brad Ford Breaker
Ring Type Coal Crusher
• Crusher ini adalah crusher yang mempunyai rotor
dengan ring palu didalamnya. Setelah
memasuki crusher, batu bara akan diputar oleh
palu rotor dengan kecepatan tinggi dan akan
hancur. Tetapi batu bara ini belum berukuran
yang diinginkan sehingga batu bara ini akan di
putar lagi oleh ring palu dan dihancurkan sampai
berukuran kecil. Apabila batu bara sudah
berukuran kecil maka batu bara akan jatuh
kebawah melalui scrane yang telah di sesuaikan
dengan ukuran batu bara yang diinginkan.
Sedangkan batubara yang tersisa yang
menyebabkan kotoran akan dibersihkan secara
berkala
> Hammer Mill Coal Crusher
• Batu bara dimasukkan dalam crusher pada
bagian atas. Batu bara dihancurkan oleh ring
yang bekerja memutar dan berporos dari
pusat pada rotor atau
dengan palu berayun melekat padanya. Pada
bagian Adjustable digunakan untuk
menentukan ukuran dari hasil crusher
batubara yang akan dikehendaki
>Bradford Breaker
• Bradford breaker digunakan untuk crusher
dengan kapasitas yang besar. Crusher ini
terdiri dari sebuah silinder besar yang
terbuat dari pelat baja yang berlubang yang
mana pelat ini digunakan mengangkat rak
batu bara yang melekat di dalam. Silinder
akan berputar perlahan – lahan sekitar 20 rpm
menerima batu bara di salah satu ujunnya dan
batu bara akan di hancurkan. Hasil crusher
batu bara akan di angkat rak tersebut dan
kemudian akan jatuh kebawah
Water Intake
• Water intake merupakan tempat pertama
kalinya air laut masuk untuk kemudian di
treatment. Fungsu utama dari water intake ini
adadlah membersihkan air laut dari sampah
dan binatang laut.
Bar Scrane
• Bagian paling utama dari water intake ini
adalah bar scrane, yaitu suatu saringan yang
akan menyaring air dari sampah sampah dan
binatang laut. Jadi pada bagian ini air akan
dipisahkan dengan benda padat yang terbawa
air laut.
• Bar scrane sendiri ada yang bekerja hanya
menyaring sampah saja, tetapi juga ada yang
bekerja secara mekanik yaitu menyaring
sampah dan mengumpulkannya pada wadah
tertentu, sehingga ketika sampah sudah
menumpuk pada scrane sampah tersebut bisa
di angkut sehingga tidak menghalangi air laut
yang akan masuk treatment.
Grease Trap
• Bagian lain dari water intake yang tak kalah
penting adalah adanya grease trap, namun tak
semua water intake dilengkapi dengan
peralatan ini. Grease trap ini seperti namanya
merupakan alat yang berfungsi menangkap
grease atau minyak yang terkandung dalam air
sehingga minyak tidak menggumpal dan
membeku di pipa dan membuat pipa
tersumbat
• Cara kerja grease trap adalah sebagai berikut:
• Air masuk melalui inlet (1) dan minyak akan
terangkat karena masa jenis minyak lebih
ringan daripada air
• Lumpur akan mengendap dan di tahan di
penyaring (3)
• Air keluar melalui pipa (4) sengaja dibuat
panjang kebawah untuk mengambil air bersih
tanpa campuran minyak dan akan dikeluarkan
melalui outlet (5)
* control panel boiler tungku 2.000
kg/jam
Fire tube boiler 2 pass kapasitas 5.000
kg/jam dengan control PLC dan HMI
Overhole dan modifikasi sitem control
boiler 10.000 kg/jam dari konvesional
ke PLC dan HMI
* fire tube boiler kapasitas 3.200
kg/jam control PLC dan HMI
kapasitas 6.000 kg/jam dengan control
INVERTER, lebih hemat listrik dan
bahan bakar.
* Water tube boiler dengan control
PLC dan HMI
• 1. Panel SDP
• 2. Panel LVMDP
• 3. Panel CAPASITOR BANK
• 4. Panel ATS
• 5. Panel control pump, DOL, START DELTA
• 6. Panel control
• 7. modifikasi panel control...panel boiler dan
power distribusi
• 8. gambar WIRING PANEL.

You might also like