You are on page 1of 4

Nama : Ersabila Fatikasari

NIM : 19050514038

Kelas : PTE 2019 B

Mata Kuliah : Pembelajaran Inovativ

Tugas Individu

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jig Saw

1. Setelah mempelajari model pembelajaran kooperatif (minggu lalu). Apakah


sudah memenuhi prinsip kooperatif (jelaskan contoh dan prinsipnya).
Jawab:
Terdapat empat prinsip dasar dalam pembelajaran kooperatif, yaitu :
1) Prinsip ketergantungan positif (positive interdependence)
Dalam pembelajaran kelompok, keberhasilan suatu penyelesaian tugas sangat
tergantung kepada usaha yang dilakukan setiap anggota kelompoknya. Oleh
sebab itu, perlu disadari oleh setiap anggota kelompok keberhasilan
penyelesaian tugas kelompok akan ditentukan oleh kinerja masing-masing
anggota. Dengan demikian, semua anggota dalam kelompok akan merasa
saling ketergantungan. Untuk terciptanya kelompok kerja yang efektif, setiap
anggota kelompok masing-masing perlu membagi tugas sesuai dengan
tujuan kelompoknya. Tugas tersebut tentu saja disesuaikan dengan
kemampuan setiap anggota kelompok. Inilah hakikat ketergantungan positif,
artinya tugas kelompok tidak mungkin bisa diselesaikan manakala ada
anggota yang tak bisa menyelesaikan tugasnya, dan semua ini memerlukan
kerja sama yang baik dari masing-masing anggota kelompok. Anggota
kelompok yang mempunyai kemampuan lebih, diharapkan mau dan mampu
membantu temannya untuk menyelesaikan tugasnya.
2) Tanggung jawab perseorangan (individual accountability.
Prinsip ini merupakan konsekuensi dari prinsip yang pertama. Oleh karena
keberhasilan kelompok tergantung pada setiap anggotanya, maka setiap
anggota kelompok harus memiliki tanggung jawab sesuai dengan tugasnya.
Setiap anggota harus memberikan yang terbaik untuk keberhasilan
kelompoknya. Untuk mencapai hal tersebut, guru perlu memberikan
penilaian terhadap individu dan juga kelompok. Penilaian individu bisa
berbeda, akan tetapi penilaian kelompok harus sama.
3) Interaksi tatap muka (face to face promotion interaction.
Pembelajaran kooperatif memberi ruang dan kesempatan yang luas kepada
setiap anggota kelompok untuk bertatap muka saling memberikan informasi
dan saling membelajarkan. Interaksi tatap muka akan memberikan
pengalaman yang berharga kepada setiap anggota kelompok untuk bekerja
sama, menghargai setiap perbedaan, memanfaatkan kelebihan masing-
masing anggota, dan mengisi kekurangan masing-masing.
4) Partisipasi dan komunikasi
Pembelajaran kooperatif melatih siswa untuk dapat mampu berpartisipasi
aktif dan berkomunikasi. Kemampuan ini sangat penting sebagai bekal
mereka dalam kehidupan di masyarakat kelak. Oleh sebab itu, sebelum
melakukan kooperatif, guru perlu membekali siswa dengan kemampuan
berkomunikasi. Tidak setiap siswa mempunyai kemampuan berkomunikasi,
misalnya kemampuan mendengarkan dan kemampuan berbicara, padahal
keberhasilan kelompok ditentukan oleh partisipasi anggotanya.
Untuk dapat melakukan partisipasi dan komunikasi, siswa perlu dibekali
dengan kemampuan-kemampuan berkomunikasi. Misalnya, cara
menyatakan ketidaksetujuan atau cara menyanggah pendapat orang lain
secara santun, tidak memojokkan; cara menyampaikan gagasan dan ide-ide
yang dianggapnya baik dan berguna.
Keterampilan berkomunikasi memang memerlukan waktu. Siswa tak
mungkin dapat menguasainya dalam waktu sekejap. Oleh sebab itu, guru
perlu terus melatih dan melatih, sampai pada akhirnya setiap siswa memiliki
kemampuan untuk menjadi komunikator yang baik.
2. Jelaskan Sintaks Jigsaw dan berikan contoh pengimplementasiannya.
Jawab:
1) Membuat grup heterogen.
Membuat grup yang heterogen maksudnya adalah dalam satu grup terdidri
dari bermacam-macam latar belakang siswa. Setiap grup terdiriri dari 4-6
siswa. Misalnya dalam satu kelas terdapat 24 siswa dengan 6 perempuan dan
18 laki-laki. Buat grup yang heterogen, dalam satu grup terdiri dari 4 siswa 1
permpuan dan 4 laki-laki. Dengan demikian pembagian akan merata.
2) Siswa diberi konsep berbeda.
Dalam grup siswa akan diberi sub konsep yang berbeda. Setiap siswa
memiliki satu konsep yang harus mereka pecahkan dengan diskusi satu
kelompok.
3) Guru melaksanakan diskusi menentukan staff ahli.
Setiap grup menjelaskan dan mendiskusikan konsep yang telah diberikan
dan memutuskan staf ahli yang bergabung ke grup staff ahli. Konsep yang
berbeda dari setiap siswa tadi nantinya akan didiskusikan pada tahap ini.
4) Anggota staff ahli mendiskusikan setiap sub konsep.
Anggota staf ahli akan mendiskusikan setiap sub konsep dan
mengkoneksikan dengan yang lain. Dari masing-masing sub konsep yang
berbeda tadi staf ahli akan mendiskusikan dan mencari keterkaitan antar
konsep dengan yang lain.
5) Grup ahli dibimbing untuk diskusi tentang konsep
Dari grup ahli dibimbing untuk diskusi tentang konsep yang ada dan saling
bahu membahu memahami konsep yang diberikan.
6) Presentasi dikelas
Setiap grup akan menjelaskan didepan kelas hasil dari diskusi yang ada.
7) Guru mengadakan kuis
Guru akan mengadakan kuis untuk setiap siswa pada akhir pembelajaran
mengenai materi konsep yang sudah diterima siswa
8) Siswa menyelesaikan kuis individu dan grup
Siswa harus menyelesaikan dua kuis, baik kuis individual maupun grup
3. Bagaimana menurut anda kemungkinannya setelah membaca kelebihan dan
kekurangannya. Apakah jigsaw dapat diimplementasikan dalam pembelajaran?
Apa apasannya?
Jawab:
Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw bisa diimplementasikan dalam
pembelajaran. Ada beberapa alasan yang memungkinkan pembelajaran ini bisa
diterapkan. Dengan jigsaw akan empermudah pekerjaan guru dalam mengajar,
karena sudah ada kelompok ahli yang bertugas menjelaskan materi kepada
rekan-rekannya. Selain itu dengan jisaw juga akan mengembangkan kemampuan
siswa mengungkapkan ide atau gagasan dalam memecahkan masalah tanpa
takut membuat salah. Kemampuan social yang dimiliki siswa jua akan
berkembang: mengembangkan rasa harga diri dan hubungan interpersonal yang
positif. Siswa menjadi lebih aktif dalam berbicara dan berpendapat karena siswa
diberikan kesempatan untuk berdiskusi dan menjelaskan materi pada masing-
masing kelompok.

You might also like