You are on page 1of 15

DAMPAK PEMBELAJARAN ONLINE TERHADAP

KETUNTASAN MATERI AJAR PPKn KELAS VII


Di SMP Negeri 19 PALU

SAKRI
A 321 17 061

ARTIKEL JURNAL

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TADULAKO
TAHUN 2022
DAMPAK PEMBELAJARAN ONLINE TERHADAP
KETUNTASAN MATERI AJAR PPKn KELAS VII
DI SMPN 19 PALU

Sakri1
Sunarto Amus2

Mahasiswa Program Studi PPKn FKIP UNTAD Email : zakripratama0809@gmail.com


Dosen Program Studi PPKn FKIP UNTAD Email : Sunartolaut@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: dampak pembelajaran online terhadap


tingkat ketuntasan materi ajar PPKn yang di sampaikan oleh guru, dan menganalisis
kendala yang dialami siswa saat menerima materi ajar yang di berikan oleh guru PPKn.
Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif, dan teknik pengumpulan
data meliputi: observasi, wawancara, angket, dokumentasi. Teknik analisis data yang
digunakan yaitu reduksi data, penyajian dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Hasil
penelitian menunjukan bahwa tingkat ketuntasan materi ajar yang disampaikan
guru PPKn pada masa pandemi tergolong rendah, materi ajar harus tetap mengacu pada
RPP dan kurikulum yang telah ditetapkan oleh dinas pendidikan. Sebelum
menyampaikan materi ajar guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan rangkuman-
rangkuman materi melalui aplikasi zoom ataupun whatsapp. Kendala siswa saat
menerima materi yaitu, jaringan yang kurang baik, penjelasan guru tidak memudahkan
siswa memahami materi, guru memberikan tugas yang terkadang materinya belum
tersampaikan lebih awal sehingga membuat siswa menjadi bingung, kondisi keadaan di
rumah antar interaksi keluarga yang menganggu pembelajaran dan pulsa data yang
digunakan sebagai penunjang pembelajaran dari pemerintah tidak mencukupi untuk
kebutuhan belajar dimasa pandemi.

Kata Kunci: Dampak, Pembelajaran Online, Materi Ajar

1
Mahasiswa Program Studi PPKn FKIP Universitas Tadulako
2
Pembimbing

1
I. Latar Belakang Masalah
Saat ini seluruh negara telah dihadapkan oleh Virus Covid 19 yang membuat
suatu negara itu lumpuh total dengan berbagai macam persoalan baik itu dibidang
ekonomi maupun pendidikan yang menghambat aktivitas pekerjaan sehari-hari di
luar rumah, dikarenakan adanya instruksi dari pemerintah tentang work from home
(WFH) atau bekerja dari rumah, adapun dampak covid19 ini dalam dunia
Pendidikan di Indonesia maka di respons cepat oleh Kemendikbud dengan
mengeluarkan ”Surat Edaran Mendikbud No.4 Tahun 20203 Tentang Pelaksanaan
Kebijakan dan Pendidikan Dalam Masa Darurat Penyebaran korona Virus
Desease (Covid 19)”. Dengan diterbitkannya surat edaran tersebut maka pihak
sekolah melaksanakan pembelajaran online melalui beberapa aplikasi google
classroom, whatsapp, zoom dan google meet yang menjadi tempat mengajar oleh
guru melalui pembelajaran jarak jauh (PJJ).
Berbagai tantangan harus dihadapi oleh seorang guru dan siswa Pada masa
pandemi saat ini karena di dalam pemebelajaran jarak jauh ini harus menggunakan
media laptop dan internet sebagai penghubung yang dikarenakan masih ada
sebagian orang yang tidak memiliki media elektronik, laptop, Handphone dan alat
bantu lainnya dalam menunjang keberhasilan pembelajaran online, serta
keterbatasan kuota internet dan juga masih minimnya pengetahuan tentang cara
untuk mengoprasikanya. Dengan demikian maka dari itu guru dalam hal ini harus
bekerja ekstra terhadap penyaluran materi-materi ajar agar tersampaikan dengan
baik kepada siswa pada masa pandemi Covid19. Peran guru dalam peyelenggaran
pembelajaran merupakan peran strategis dalam pendidikan karena keberadaan
guru menjadi ujung tombak dalam membentuk karakter siswa selama mengikuti
jenjang pendidikan.

3
Pusdiklat Kemdikbud. (2020). Surat Edaran Mendikbud No 4 Tahun 2020 Tentang
Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan Dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus
Disease (COVID- 1 9) - Pusdiklat Pegawai Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Https://Pusdiklat.Kemdikbud.Go.Id/

2
Menurut Udiyono (2011:12)4 Guru memegang peranan yang sangat penting
karena sebagai ujung tombak, dan pelaksanaan proses pembelajaran yang
bertugas mengantarkan siswanya dalam rangka mencapai tujuan pembelajarannya
yaitu siswa memiliki kompetensi, baik dalam aspek kognitif, afektif dan
psikomotor serta kompetensi kooperatif atau bekerjasama.
Pembelajaran online merupakan pembelajaran berdasarkan pada teknologi
yang bahan belajarnya dikirim secara elektronik ke peserta didik dari jarak jauh
dan menggunakan jaringan komputer. Menurut pemerintah, pembelajaran online
dinilai merupakan cara yang paling efektif untuk melakukan pembelajaran
ditengah pandemi saat ini. Namun pembelajaran daring ini banyak dikeluhkan
oleh berbagai pihak, karena dirasa kurang efektif. Selama ini kurangnya
penguasaan perangkat teknologi informasi yang berakibat pada kemajuan dunia
secara umum dan dunia pendidikan secara khusus. (Sobron dkk, 2019)5
Dari penjelasan di atas peneliti melakukan study awal melalui wawancara
disalah satu sekolah yang ada di Kota Palu tepatnya di SMP Negeri 19 Palu pada
minggu kedua hari senin tanggal 16 November 2020. Dari hasil wawancara
dengan Guru PPKn yang ada di sekolah tersebut peneliti menemukan beberapa
masalah dalam pembelajaran daring yaitu Guru kesulitan memberikan materi
karena sebagian siswa ada tidak mempunyai laptop maupuan handphone dan
kurangnya partisipasi siswa dalam melakukan pembelajaran. Dari penjelasan
diatas peneliti nantinya akan mengkaji terkait “Dampak Pembelajaran Online
Terhadap Ketuntasan Materi Ajar PPKn Kelas VII di SMP Negeri 19 Palu”.
II. METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah jenis
penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif Menurut Sugiyono (2008:15)6
4
Udiyono, (2011). Pengaruh kompetensi profesional dan keikutsertaan dalam forum ilmia
serta karya pengembangan profesi terhadap kinerja guru (studi kasus di universitas widya
darma klaten). Magistra No. 76 Th.XXIII
5
Sobron, A. N., Bayu, B., Rani, R., & Meidawati, M. (2019, October). Pengaruh
Daring Learning terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Sekolah Dasar. InSeminar
Nasional Sains & Entrepreneurship.
6
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:
ALFABETA

3
yang dimaksud dengan pendekatan kualitatif adalah : metode penelitian kualitatif
adalah metode penelitian yang berlandasakan pada filsafat pospositifisme,
digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, (sebagai lawanya
adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, pengambilan
sumpel sumber data dilakukan secara pruporsif dan snowball, tehnik
pengumpulan dengan trianggulasi (gabungan, analisis data bersifata
induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari
pada generalisasi. Data kualitatif ini digambarkan dengan kata-kata atau kalimat-
kalimat dipisah-pisahkan menurut kategori untuk memperoleh kesimpulan.
B. Tempat dan Waktu
Penelitian ini dilakukan di SMPN 19 Palu yang dimana sekolah ini terletak
di Kelurahan Tondo, Kecamatan Mantikulore, Palu Sulawesi Tengah Pada
semester dua tahun ajaran 2020/ 2021. Pertimbangan dilaksanakan penelitian di
SMP Negeri 1 Palu karena keterikatan untuk mengetahui ketuntasan materi ajar
yang diterapkan oleh guru PPKn dan kendala-kendala siswa selama mengikuti
pembelajaran online Di kelas VII di SMP Negeri 19 Palu. Penelitian ini dimulai
pada Tanggal 31 Maret 2021 sampai tanggal 26 April dan melakukan penulisan
laporan pada bulan Mei 2021 sampai selesai.
C. Subjek Penelitian.
Subjek penelitian merupakan sesuatu yang kedudukannya sangat sentral
karena pada subjek penelitian itulah data tentang variabel yang diteliti berada dan
diamati oleh peneliti (Arikunto, 2013: 90)7. Berdasarkan pendapat tersebut, maka
yang menjadi subjek penelitian ini adalah guru dan siswa yang ada di sekolah
SMP Negeri 19 Kota Palu.
D. Teknik dan Alat Perolehan Data
Penelitian ini dilakukan pengumpulan data dengan cara: 1) observasi; 2)
wawancara; 3) Angket; 4) dokumentasi.
E. Teknik dan analisis data
Hasil pengelolahan selanjutnya dianalisis menggunakan tehnik analisis
deskriptif yakni menyebutkan ada tiga tahap yaitu reduksi data, penyajian atau

7
Arikunto, S. (2013). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

4
paparan, verifikasi data atau kesimpulan hasil data. Milles dan Huberman
(1992:15)8.

III. HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Hasil Penelitian
1. Pembelajaran Online Terhadap Tingkat ketuntasan Materi Ajar Yang
Disampaikan Oleh Guru PPkn.
Pembelajaran secara online merupakan cara baru dalam proses belajar
mengajar pada masa pandemi dimana guru dan peserta didik dituntut untuk
tanggap teknologi agar pembelajaran tetap berjalan efektif. Namun kenyataan
yang terjadi dilapangan, peserta didik merasa belajar secara online sangat tidak
efektif, karena materi yang diajarkan hanya berupa rangkuman-rangkuman dari
bahan ajar yang dibuat sesingkat mungkin untuk tetap dapat diajarkan kepada
siswa, meski waktu dalam pembelajaran online ini begitu singkat. Maka dari itu
berikut ini ialah hasil wawancara bersama guru PPKn terkait dengan pembelajaran
online dan materi ajar serta penangannya dalam mengupayakan tercapainya
ketuntasan materi ajar:
Bagaimana kesiapan bahan ajar ibu dalam menyampaiakan materinya kepada
siswa dalam pembelajaran online?
Informan “Yusrawati, selaku guru PPKn di SMP Negeri 19 Palu
mengenai kesiapan bahan ajar sebagai berikut peryataannya:
Mengenai kesiapan bahan ajar guru harus tetap mengacu pada RPP
dan kurikulum adapun pada masa pandemi saat ini ada RPP dan
Kurikulum yang ditetapkan oleh dinas pendidikan yang
diberlakukan dimasa pandemi, hanya saja karena keterbataasan
waktu guru harus membuat rangkuman materi, jadi tidak secara
gamblang atau keseluruhan kita sampaikan kepada siswa inilah
kedalanya juga karena keterbatasan waktu jadi kita tidak bisa
menyampaikan secara rinci,sistimasi materi yang di ajarakan
kepada siswa, jadi guru harus meiliki keterampilan inovasi harus
kreatif dalam meramu bahan ajar sehingga singkat tapi dapat
diserap oleh siswa. Yang lebih penting lagi guru bisa memanfaat
teknologi yang ada jadi misalanya dengan menggunakan aplikasi
zoom ataupun aplikasi” yang lainyang berhubungan dengan
pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau secara online.Walaupun
demikian guru harus selalu berusaha agar materi” yang kita buat
8
Miles, Huberman.1992. Aanlisis Data Kualitatif. Jakarta: Universitas Indonesia Press

5
tersebut walaupun dalam bentuk rangkuman harus tersampaikan
dan dapat dipahami oleh siswa, kemudian yang terakhir kita tentu
mengusahakan pembelajaran interaktif misalnya dengan
menampilkan video-video dari Youtube media-media
pembelajaran yang menarik dari Youtube misalnya.( 12 April
2021).”

Dapat disimpulkan bahwa sesuai dengan penjelasan diatas mengenai


kesiapan bahan ajar dalam pembelajaran online di SMP Negeri 19 palu yaitu guru
harus tetap mengacu pada kurikulum dan RPP sesuai dengan edaran yang
ditetapkan oleh dinas pendidikan yang berlaku dimasa pandemi saat ini.
Bagaimana proses ibu dalam pemberian nilai kepada siswa?
Informan Yusrawati, selaku guru PPKn di SMP Negeri 19 Palu
mengenai pemberian nilai kepada siswa berikut penjelasannya:
Menurut Yusrawati, Untuk dimasa pandemi ini nilai lebih banyak kita
berikan terhadap pemberian tugas-tugas baik itu secara daring maupun
luring jadi tugas di berikan misalnya tugas di sebar melalui link atau
di share di grup Whatsapp maupun massenger, kemudian diberikan
batas waktu pengumpulan tugas baik itu 1 minggu atau 2 minggu dan
tugas itupun diberikan tagihan kepada setiap harinya. Kepada siswa-
siswa yang malas diingatkan senantiasa bagi yang tidak
mengumpulkan tugas, hingga tiba waktunya pemberian nilai itu akan
diundang kepada orang tua maupaun siswa tersebut dengan surat akan
diantar langsung kepada orang tua siswa.(12 april 2021).

Dari penjelasan informan diatas dapat kita simpulkan bahwa proses


pemberian nilai dilakukan oleh guru dengan melihat dari bagaimana siswa
mengerjakan tugas dengan tepat waktu.
2. Kendala Siswa Saat Menerima Materi Ajar Yang Di Berikan Oleh Guru
PPKn
Dalam pembelajaran online berbeda dengan pembelajaran tatap muka yang
dimana tatap muka terjadi interaksi langsung antara dua orang atau beberapa
orang. Intraksi yang terjadi dapat berupa pembelajaran, diskusi, tanya jawab,
praktek, dan latihan sedangkan belajar online yaitu berkomunikasi di mana
menyampaikan dan menerima pesan dilakukan melalui jaringan internet atau
lewat dunia maya dari perbedaan kedua inilah siswa mempunyai kesulitan dalam

6
belajar seperti yang diungkapakn oleh Fara Amelia selaku siswa SMP Negeri 19
Palu:
Iya, sangat beda guru offline sama online beda. Kalau offline
bertanggung jawab untuk mengajar. Kalau online hanya beberapa yg
dijelaskan melalui zoom sisanya hanya memberikan tugas tanpa
menjelaskan. (Fara Amelia Kelas VIIC 20 April 2021).

Sependapat dengan Fara Amelia, Destiana selaku siswa SMP Negeri 19


Palu juga memberikan penjelasannya bahwa:
Iya, karena Pertama, sekolah tatap muka di saat sebelum pandemi ini
sifatnya wajib. Sedangkan, pada masa pandemi tidak wajib.Murid
bisa melakukan belajar secara daring di rumah menggunakan
platform komunikasi konferensi seperti zoom dan media belajar.
(Destiana VIIB 20 april 21).
Kendala dalam proses belajar online ialah kebanyakan siswa mengeluhkan
tentang jaringan yang begitu lambat, dan membuat materi yang disampaikan oleh
guru kadang siswa tidak pahami dikarenakan jaringan yang begitu tidak stabil
seperti yang diungkapakan oleh informan.

Dapat disimpulkan dari hasil wawancara terhadap kesulitan belajar yang


disampaikan oleh guru terhadap siswa selama melaksanakan pembelajaran online
dirumah yaitu siswa terkendala dalam hal akses jaringan internet yang kurang
bangus sehingga materi yang disampaikan oleh guru tidak begitu dipahami oleh
siswa.
B. Pembahasan
1. Dampak Pembelajaran Online Terhadap Ketuntasan Materi Ajar PPKn
Dampak dari pembelajaran online terhadap materi ajar PPKn yang
disampaikan oleh guru yang didapatkan oleh peneliti melalui observasi dan
wawancara meliputi, tidak semua guru melek teknologi atau banyak yang gaptek
(Gagap Teknologi) banyak yang tidak paham menggunakan aplikasi di SMP
Negeri 19 Palu. Kemudian untuk mencapai ketuntasan dalam materi ajar guru
tetap mengacu pada RPP dan kurikulum sesuai dengan ketetapan dari dinas
pendidikan, ketuntasan materi ajar yang dicapai oleh guru PPKn di SMP Negeri
19 Palu belum begitu maksimal karena dalam mencapai itu semua guru harus

7
menyusun materi ajar secara sistematis namun karena keterbatasan waktu jadi
tidak semua materi akan disampaikan kepada siswa dan menampilkan sosok yang
utuh dari kompetensi yang akan dikuasai siswa dalam kegiatan pembelajaran.
Walaupun demikian untuk mencapai ketututasan dari materi ajar guru harus
selalu berusaha agar materi-materi yang dibuat tersebut dalam bentuk rangkuman
harus tersampaikan dan dapat dipahami oleh siswa, untuk meningkatakan
pembelajaran guru dituntut dalam melakukan kreativitas, inovasi , kesiapan guru
yang benar-benar ekstra dalam hal penyampaian materi contohnya ialah dengan
melakukan pembelajaran interaktif dengan menampilkan video-video yang
menarik. Majid (2008:173)9 juga menjelaskan bahwa materi ajar adalah segala
bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru atau instruktur dalam
melaksanakan kegiatan belajar mengajar.
Pemilihan dan penentuan materi ajar dimaksudkan untuk memenuhi salah
satu kriteria bahwa materi ajar harus menarik, dapat membantu siswa untuk
mancapai kompetensi. Jenis dan bentuk materi ajar ditetapkan atas dasar analisis
kurikulum dan analisis sumber materi sebelumnya. Target dalam penyampaian
materi ajar adalah mengusahakan tercapainya target kurikulum dengan
menggunakan metode-metode yang baru dalam masa pandemi saat ini, yang di
maksud dengan metode baru yaitu, ketika dalam pembelajaran langsung/tatap
muka guru dapat menyampaikan secara sistematis, secara rinci, apa yang akan
ajarkan berdasarkan RPP pembelajaran dan lain sebagainya, tetapi secara online
itu semua tidak dapat dilakukan secara gamlang secara sistematis dan menyeluruh
sehingga guru hanya dapat membuat rangkuman-rangkuman materi, oleh karena
itu materi-materi esensial saja yang dapat di sampaikan kepada siswa, materi-
materi yang penting.
Pembelajaran online ini dilaksanakan baik secara sinkron maupun asinkron
menggunakan layanan web maupun aplikasi pembelajaran. Pembelajaran secara
sinkron dilakukan melalui konferensi video. Melalui pembelajaran ini guru dan

9
Majid, Abdul. 2008. Perencanaan Pembelajaran: Pengembangan Standar Kompetensi
Guru. Bandung: Remaja Rasdakarya.

8
siswa bertemu dan berkomunikasi secara real time menggunakan aplikasi Zoom
atau google meet. Adapun dampak pada saat pembelajaran online yaitu :
a. Kesulitan memahami pelajaran.
Saat pembelajaran daring guru sebagai tenaga pendidik tetap
melaksanakan kegiatan belajar-mengajar meskipun peserta didik berada di rumah.
Penyesuaian tersebut tentu akan berdampak pada hasil belajar yang kurang
maksimal, dalam sistem pembelajaran daring peran guru menjadi terbatas, guru
lebih ke pengamat. Dalam penyampaian materipun guru tak mampu secara
langsung dan mendetail, hal tersebut berdampak pada kurangnya pemahaman
siswa terhadap materi yang disampaikan guru (Chusna,2020:25)10.
Pembelajaran secara virtualisasi semacam ini kemudian mendorong guru
lebih memadatkan materi ajar yang didukung dengan metode yang tepat karena
minimnya waktu dan resiko biaya aplikasi yang digunakan. Dengan demikian,
pemberian materi ajar tidak relevan dengan waktu yang digunakan dalam
pembelajaran daring namun siswa diwajibkan untuk memahami materi yang
diberikan guru. Realitas yang terjadi banyaknya siswa mengalami kesulitan untuk
menyerap materi ajar yang diberikan hal ini di pengaruhi banyaknya faktor baik
secara eksternal maupun internal.
Ganguan akan terjadi secara internal apabila guru gagal menentukan
metode dan strategi yang kurang tepat sehingga menyebabkan peserta didik jenuh
mengikuti pembelajaran. Kondisi pembelajaran juga dapat dipengaruhi secara
eksternal, yakni pengaruh yang datang dari lingkungan belajar peserta didik.
Lebih luas lagi kondisi lingkungan sekitar sekolah maupun di luar sekolah.
Kebisingan motor di jalan raya dapat mengganggu konsentrasi pembelajaran.
Lebih umum lagi seperti mewabahnya pademi Covid-19 merupakan kondisi
eksternal yang memberikan pengaruh besar pada pembelajaran
(Mansyur,2020:117)11.
b. Kurangnya fasilitas pembelajaran
10
Chusna, Puji Asmaul. 2020. Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Peran Orang Tua Dan
Guru Dalam Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Daring Anak Usia Sekolah Dasar.
Jurnal Premiere Vol 2. No. 1
11
Mansyur,Abd.Rahim. 2020. Dampak COVID-19 Terhadap Dinamika Pembelajaran Di
Indonesia. Education and Learning Vol. 1, No. 2,

9
Beberapa dampak yang dirasakan murid pada proses belajar mengajar di
rumah adalah para murid merasa dipakasa belajar jarak jauh tanpa sarana dan
prasarana memadai di rumah. Fasilitas ini sangat penting untuk kelancaran proses
belajar mengajar, untuk pembelajaran online di rumahnya seharusnya disediakan
dulu fasilitasnya seperti laptop, komputer ataupun handphone yang akan
memudahkan murid untuk menyimak proses belajar mengajar online. Kendala
selanjutnya yaitu murid belum ada budaya belajar jarak jauh karena selama ini
sistem belajar dilaksanakan adalah melalui tatap muka, murid terbiasa berada di
sekolah untuk berinteraksi dengan teman-temannya, bermain dan bercanda gurau
dengan teman-temannya serta bertatap muka dengan para gurunya, dengan adanya
metode pembelajaran jarah jauh membuat para murid perlu waktu untuk
beradaptasi dan mereka menghadapi perubahan baru yang secara tidak langsung
akan mempengaruhi daya serap belajar mereka.
c. Peserta didik merasa bosan belajar dirumah.
Kurangnya interkasi tatap muka antara peserta didik dapat menimbulkan
dampak sosial bagi siswa. Hal tersebut diungkapkan oleh Kemenkes Fidiansjah
bahwa dampak sosial emosional anak dari pembelajaran daring cukup
mengkhawatirkan diantaranya adalah anak merasa bosan karena selalu berada di
dalam rumah, anak merasa rindu ingin bertemu dengan teman-teman dan gurunya
dan anak juga tercatat mengalami kekerasan verbal karena proses belajar yang
lazim (Kusuma, 2021:1638)12.
Sehingga dimasa pandemi sekarang pendidik harus berkerja sama dengan
wali peserta didik tentang bagaimana pola pendidikan karakter yang baik selama
pembelajaran jarak jauh di rumah, karena pendidik tidak bisa langsung bertemu
langsung dengan pesrta didik. Para guru memantau perkembangan peserta didik
dengan berkonsultasi kepada orang tua murid bagaimana perilaku anak didik
selama belajar dirumah seperti pengerjaan tugas pembelajaran. Selain itu para

12
Kusuma, Wening Sekar. 2021. Dampak Pembelajaran Daring Terhadap Perilaku Sosial
Emosional Anak. Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini.Volume 5 Issue 2

10
pendidik bisa juga dengan menganalisis dengan bagaimana sikap para murid
selama pembelajaran daring berlangsung (Ansori, 2021:43)13
2. Kendala Siswa Saat Menerima Materi Ajar PPKn

Proses pembelajaran yang awalnya dilakukan secara tatap muka beralih


menjadi pembelajaran secara daring karena adanya Covid-19 menjadikan berbagai
pihak yang terlibat harus menyesuaikan supaya proses pembelajaran tetap berjalan
Pada masa pandemi tenaga kerja pendidikan dituntut oleh pemerintah untuk
berfikir kreatif dalam mempersiapkan pembelajaran dan saat pelaksanaan kegiatan
pembelajaran seperti penggunaan media high technology seperti aplikasi Google
Meet, Zoom Meet, WhatsApp, Google Classroom dan Google Form. Namun bagi
peserta didik dalam menggunakan media daring ini memiliki kesulitan atau
kendala tersendiri (Pratama,2021:90)14. Adapun faktor-faktor kendala yang
dialami peserta didik saat pembelajaran daring yaitu sebagai berikut :
a. Faktor jaringan
Kendala jaringan merupakan kendala yang paling utama dalam
pembelajaran online karena sangat menghambat dalam proses pembelajaran, hal
ini yang akhirnya pun membuat peserta didik menjadi kurang bersemangat dalam
belajar, seperti tidak hadir saat pembelajaran berlangsung untuk proses
pembelajaran yang bertatap muka menggunakan aplikasi seperti Zoom, Google
meet dan sebagainya. Hal ini yang kemudian menyebabkan peserta didik
melupakan kewajiban dan tanggung jawabnya sebagai peserta didik untuk
mengerjakan tugas-tugas dan lainnya (Fikri,dkk.2021:146)15.
b. Faktor ekonomi
Adapun kendala yang lainnya ialah sulitnya untuk siswa dalam membeli
kuota internet karena hampir sebagian siswa yang ada di SMP Negeri 19 palu
merupakan siswa yang berkategori ekonomi lemah, siswa yang orang tuanya

13
Anshori, Muchlis dan Iswati, Sri. 2017. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Surabaya:
Airlangga University Press
14
Pratama, Aldo Putra. 2021. Pengaruh Pembelajaran Daring Terhadap Motivasi Belajar
Siswa SD. Jurnal Mahaguru Vol. 2– No. 1
15
Fikri,Muhammad, dkk. 2021. Kendala Dalam Pembelajaran Jarak Jauh Di Masa
PandemiCovid-19: Sebuah Kajian Kritis.Jurnal Education and Development.

11
berlatar belakang ekonomi rendah cenderung tidak mampu menyediakan fasilitas
belajar seperti bahan-bahan bacaan, terutama internet di rumah, HP yang
memudahkan akses sumber belajar, buku referensi dsb sehingga hal ini
menyebabkan siswa yang bersangkutan kurang berprestasi dalam kegiatan
pembelajaran. Kesulitan tersebut semakin terasa bagi siswa yang tinggal di
daerah-daerah yang tidak memiliki jaringan internet memadai (Oktawirawan,
2020:542)16.

IV. PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan penemuan yang telah dilakukan maka dapat
disimpulkan hal-hal sebagai berikut:
1. Tingkat ketuntasan materi ajar yang disampaikan guru PPKn dimasa pandemi
tergolong rendah,walaupun materi ajar harus tetap mengacu pada RPP dan
Kurikulum yang telah ditetapkan oleh dinas pendidikan,namun tetap saja
untuk mencapai ketuntasan sangat sulit dimasa pandemi saat ini, apalagi
dalam proses belajar mengajar melalui online yang sangat batasi oleh waktu.
maka dari itu dalam menyampaikan materi guru terlebih dahulu
menyampaikan tujuan pembelajarannya kemudian menyampaikan hasil
rangkuman-rangkuman terhadap materi yang akan disampaikan kepada siswa
melalui aplikasi zoom ataupun whatsapp,agar siswa tetap bisa belajar dengan
baik dirumah dan juga diawasi oleh orang tua maka pihak sekolah
meminjamkan buku dari perpustakaan untuk dipelajari. Adapun tantangan
lainnya yang dihadapi guru yaitu kurang interaksi dalam pembelajaran
solusinya adalah guru harus bersikap hangat dan lebih sering berinteraksi
dengan siswa. Hal ini akan membuat siswa tidak takut dan lebih nyaman
bertanya dan meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar.
2. Kendala siswa saat menerima materi ajar yang di berikan oleh guru PPKn
yaitu, jaringan yang kurang bagus, penjelasan guru tidak memudahkan
16
Oktawirawan, Dwi Hardani. 2020 Faktor Pemicu Kecemasan Siswa dalam Melakukan
Pembelajaran Daring di Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari
Jambi, Vol 20 no (2),

12
siswa memahami materi, guru memberikan tugas yang terkadang materinya
belum tersampaikan lebih awal sehingga membuat siswa menjadi bingung,
kondisi keadaan di rumah antar interaksi keluarga yang menganggu
pembelajaran. Selain itu adapun masalah teknis lain yang menyebabkan
anak kesulitan dalam mengikuti pembelajaran online yaitu pulsa data yang
digunakan sebagai penunjang pembelajaran dari pemerintah tidak
mencukupi untuk kebutuhan belajar dimasa pandemi.
B. Saran
Dari hasil penelitian, peneliti ingin mengemukakan berapa saran, sebagai
berikut:
1. Bagi Guru
Guru juga diharapkan bertanggung jawab dalam mewujudkan suasana
yang lebih kreatif untuk memicu kemauan peserta didik dalam belajar
seperti dalam bentuk vidio atau ppt dengan tampilan yang lebih menarik
dan mudah dipahami.
2. Bagi Siswa
Sedangkan kepada peserta didik diharapkan mampu dan berusaha menjadi
mandiri dalam hal belajar, keuletan dalam menggunakan internet dapat
membantu siswa dalam menambah informasi baik dari google buku,
youtube dan lainnya.

DAFTAR PUSTAKA

Anshori, Muchlis dan Iswati, Sri. 2017. Metodologi Penelitian Kuantitatif.


Surabaya: Airlangga University Press
Arikunto, S. (2013). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta.
Chusna, Puji Asmaul. 2020. Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Peran Orang
Tua Dan Guru Dalam Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Daring Anak
Usia Sekolah Dasar. Jurnal Premiere Vol 2. No. 1
Fikri,Muhammad, dkk. 2021. Kendala Dalam Pembelajaran Jarak Jauh Di Masa
PandemiCovid-19: Sebuah Kajian Kritis.Jurnal Education and
Development.

13
Kusuma, Wening Sekar. 2021. Dampak Pembelajaran Daring Terhadap Perilaku
Sosial Emosional Anak. Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia
Dini.Volume 5 Issue 2
Majid, Abdul. 2008. Perencanaan Pembelajaran: Pengembangan Standar
Kompetensi Guru. Bandung: Remaja Rasdakarya.
Mansyur,Abd.Rahim. 2020. Dampak COVID-19 Terhadap Dinamika
Pembelajaran Di Indonesia. Education and Learning Vol. 1, No. 2,
Miles, Huberman.1992. Aanlisis Data Kualitatif. Jakarta: Universitas Indonesia
Press
Oktawirawan, Dwi Hardani. 2020 Faktor Pemicu Kecemasan Siswa dalam
Melakukan Pembelajaran Daring di Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Ilmiah
Universitas Batanghari Jambi, Vol 20 no (2),
Pratama, Aldo Putra. 2021. Pengaruh Pembelajaran Daring Terhadap Motivasi
Belajar Siswa SD. Jurnal Mahaguru Vol. 2– No. 1
Pusdiklat Kemdikbud. (2020). Surat Edaran Mendikbud No 4 Tahun 2020
Tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan Dalam Masa Darurat
Penyebaran Corona Virus Disease (COVID-19)-Pusdiklat Pegawai
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Https://Pusdiklat.Kemdikbud.Go.Id/
Sobron, A. N., Bayu, B., Rani, R., & Meidawati, M. (2019, October).
Pengaruh Daring Learning terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Sekolah
Dasar. InSeminar Nasional Sains & Entrepreneurship.
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:
ALFABETA
Udiyono, (2011). Pengaruh kompetensi profesional dan keikutsertaan dalam
forum ilmia serta karya pengembangan profesi terhadap kinerja guru (studi
kasus di universitas widya darma klaten). Magistra No. 76 Th.XXIII

14

You might also like