You are on page 1of 5

Nama : Rizka Suryawati

Kelas : Farmasi B

Nim : 2104010048

Tugas Besar Pendidikan Agama Islam

HUKUM ISLAM

Hukum islam adalah syariat islam yang berisi sistem kaidah-kaidah yang didasarkan pada
wahyu Allah SWT dan Sunnah Rosul mengenai tingkah laku orang yang sudah dapat
dibebani kewajiban, yang diakui dan diyakini, yang mengikat semua
pemeluknya. Disebutkan pula syariat diambil berdasarkan pada istilah yang merunut pada
hukum-hukum yang diperintahkan Allah Swt untuk umat-Nya dengan amaliyah. Dapat
disimpulkan bahwa pengertian hukum islam dapat diartikan sebagai kerangka dasar aturan
islam yang merujuk pada Al-Quran dan Hadis.

Sumber Hukum Islam


Kehadiran hukum islam ternyata memiliki maksud dan tujuan. Salah satunya untuk
menyatukan perbedaan. Mengingat banyak interpretasi tentang ajaran islam. Interpretasi yang
timbul inilah yang memicu terjadi perbedaan pendapat, konflik, pemahaman radikal dan sifat
keegoisan masing-masing golongan. 

Adapun sumber hukum islam yang digunakan, mengacu sebagai berikut.

1. Al-Qur’an
Sumber hukum islam yang paling dasar adalah Al Qur’an. Sebagai kitab suci umat muslim,
tentu saja Al Qur’an sebagai tiang dan penegak. DImana Al Qur’an pesan langsung Dari
Allah SWT yang diturunkan lewat Malaikat Jibril. Kemudian Jibril menyampaikan langsung
kepada Nabi Muhammad. Muatan Al Qur’an berisi tentang anjuran, ketentuan, larangan,
perintah, hikmah dan masih banyak lagi. Bahkan, di dalam Al Quran juga disampaikan
bagaimana masyarakat yang berakhlak, dan bagaimana seharusnya manusia yang berakhlak. 

Firman Allah SWT dalam Al Quran Surat An-Nisa ayat 59 yang artinya.
"Hai, orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah RasulNya, dan ulil amri di
antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka
kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (Sunnahnya), jika kamu benar-
benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama
(bagimu) dan lebih baik akibatnya."
Al-quran adalah sumber hukum pertama umat islam yang berisi tentang akidah, ibadah,
peringatan, kisah-kisah yang dijadikan acuan dan pedoman hidup bagi umat Nabi
Muhammad SAW.

2. Hadits
Hadits mengandung aturan-aturan yang terperinci dan segala aturan secara umum. Muatan
hadits masih penjelasan dari Al-Qur’an.  Perluasan atau makna di dalam masyarakat umum,
hadits yang mengalami perluasan makna lebih akrab disebut dengan sunnah. 

Al Quran dan hadis merupakan dua hal pokok dalam ajaran Islam. Keduanya merupakan hal
sentral yang menjadi jantung umat Islam.Karena seluruh bangunan doktrin dan sumber
keilmuan Islam terinspirasi dari dua hal pokok tersebut.Kedudukan Al Quran sebagai sumber
utama dan pertama bagi penetapan hukum, maka bila seseorang ingin menemukan hukum
untuk suatu kejadian
3. Ijtihad
Menurut bahasa ijtihad artinya bersungguh-sungguh dalam mencurahkan pikiran.
Sedangkan menurut istilah ijtihad adalah mencurahkan segenap tenaga dan pikiran secara
sungguh-sungguh untuk menetapkan suatu hukum.Ijtihad dapat dilakukan ketika suatu
masalah yang hukumnya tidak ada di dalam Al Quran dan hadis.Sehingga bisa menggunakan
ijtihad dengan menggunakan akal pikiran, namun tetap mengacu berdasarkan Al Quran dan
hadist.
Ijtihad merupakan sumber hukum islam setelah Al Quran dan hadist. Ketika melakukan
ijtihad tidak boleh bertentangan dengan Al Quran dan hadist.
Orang orang yang berijtihad (mujtahid) harus memenuhi syarat syarat sebagai berikut
1. Memahami kandungan dan hadist
2. Memahami bahasa arab,seluk beluk ilmunya dan segala kelengkapannya
3. Ilmu luhul fiqih dan kaidah kaidah fiqih secara mendalam
4. Memahami persoalan ijma
5. Memiliki kecerdasan dan akhlakul karimah
Dalil hukum dibolehkan nya Ijtihad
 Q.S An Nisa :59
Yang artinya : “Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan taatilah
Rasul (Muhammad), dan Ulil Amri (pemegang kekuasaan) di antara kamu.
Kemudian, jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah
kepada Allah (Al-Qur'an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu beriman kepada
Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih
baik akibatnya."
 Q. S An Nisa :105
Yang artinya : “Sungguh, Kami telah menurunkan Kitab (Al-Qur'an)
kepadamu (Muhammad) membawa kebenaran, agar engkau mengadili antara
manusia dengan apa yang telah diajarkan Allah kepadamu, dan janganlah
engkau menjadi penentang (orang yang tidak bersalah), karena (membela)
orang yang berkhianat”
 Hadist yang diriwayatkan Imam Bukhari
4. Ijma’
Mungkin ada yang asing dengan sumber hukum islam yang ketiga, iaitu ijma’. Ijma’ dibentuk
berdasarkan pada kesepakatan seluruh ulama mujtahid. Ulama yang di maksud di sini adalah
ulama setelah sepeninggalan Rasulullah SAW. 

Kesepakatan dari para ulama, Ijma’ tetap dapat dipertanggungjawabkan di masa sahabat,
tabiin dan tabi’ut tabiin. Kesepakatan para ulama ini dibuat karena penyebaran Islam sudah
semakin meluas tersebar kesegala penjuru. Tersebarnya ajaran islam inilah pasti ada
perbedaan antara penyebar satu dengan yang lainnya. nah, kehadiran ijma’ diharapkan
menjadi pemersatu perbedaan yang ada.

Contohnya :Pengumpulan ayat ayat suci al quran yang masih terpisah pisah kemudian
dikumpulkan dan dijadikan buku sebagai mushaf sehingga sampai kepada kita

5. Qiyas
Qiyas adalah sumber hukum yang menjadi penengah apabila ada suatu permasalahan.
Apabila ditemukan permasalahan yang tidak ditemukan solusi di Al-Quran, Hadits, Ijma’
maka dapat ditemukan dalam qiyas. Qiyas adalah menjelaskan sesuatu yang tidak disebutkan
dalam tiga hal tadi (Al-quran, hadits dan Ijma’) dengan cara membandingkan atau
menganalogikan menggunakan nalar dan logika. 

Contoh qiyas :Mempersamakan hukum Beer-Narkoba-Khamr karena ada permasaan illat


yaitu sama sama dapat memabukkan

6. Maslahah Mursalah

Maslahah mursalah merupakan cara dalam menetapkan hukum. Di mana berdasarkan


pertimbangan kegunaan dan manfaatnya.

Pembagian Hukum Islam

1. Wajib
Dikatakan wajib apabila mengerjakan perbuatan akan mendapatkan pahala. Apabila
meninggalkan kewajiban, akan mendapatkan siksa atau dosa. Kecuali bagi orang yang tidak
mengetahui ilmu/aturan. 
2. Sunnah
Dikatakan sunnah apabila seseorang yang  mengerjakan perintah akan mendapatkan pahala.
Jika tidak mengerjakannya pun tidak dosa atau tidak disiksa. Hanya saja, banyak orang yang
menyarankan untuk mengerjakan sunnah, karena sayang jika ada kesempatan mengumpulkan
amal, tidak dimanfaatkan

3. Haram
Dalam kehidupan sehari-hari, umat muslim memiliki banyak aturan yang menyangkut
tentang ke-halal-lan dan mana yang haram. Dikatakan haram apabila hal-hal yang dilarang
tetap dilanggar, akan dicatat sebagai dosa. Jika meninggalkan hal-hal yang haram, maka akan
dicatat mendapatkan pahala. 

4. Makruh
Dikatakan makruh apabila aturan yang dimakruhkan di tinggalkan, maka jauh lebih baik.
sedangkan jika yang dimakruhkan tetap dilakukan, maka kurang elok atau kurang baik. Baik
itu kurang baik untuk diri sendiri atau orang lain. Misalnya, merokok, bagi diri sendiri tidak
baik untuk kesehatan. Bagi orang pun juga kurang baik. 

5. Mubah
Dikatakan mubah hal-hal yang dibolehkan dalam agama dibolehkan di kerjakan atau yang
seharusnya di tinggalkan tidak di kerjakan. 

Tujuan Hukum Islam

1. Maqashid AlSyari’ah
Maqashid Al-Syariah disebut juga dengan ketetapan hukum islam. Nah, di sini ada tiga
tingkatan, yaitu tingkatan kebutuhan primer yang wajib dipenuhi, jika tidak dipenuhi akan
berantakan. Ada juga kebutuhan sekunder sebagai kebutuhan pendukung dan kebutuhan
tersier yang sifatnya hanya melengkapi saja. 

2. Kemaslahatan Umat Manusia


Bahwa hukum islam hadir sebagai penengah atau solusi atas segala permasalahan yang
terjadi. Baik masalah yang bersifat keyakinan ataupun masalah hubungan interaksi sosial. 

3. Mewujudkan Kemaslahatan di dunia dan di akhirat


Hukum islam juga bertujuan dalam mewujudkan kemaslahatan di dunia dan di akhirat.

Ada lima unsur pokok terciptanya kemaslahatan di dunia dan akhirat, yaitu : agama, jiwa,
akal, keturuan dan harta.

Hikmah menjadikan Al Quran,Hadist dan Ijtihad sebagai Sumber Hukum Islam

1. Tidak tersesat dalam berprilaku sesuai tuntunan agama islam


2. Menjadikan diri sebagai orang yang taat beribadah dengan penuh ketulusan
3. Terbiasa membaca dan mengkaji al quran serta hadist
4. Selamat dari azab dan laknat Allah karena sudah mengikuti ketetapan Allah
dan Rasulnya
5. Memperoleh kebahagian di dunia dan akhirat
6. Terwujudnya prilaku akhlakul karimah

You might also like