Professional Documents
Culture Documents
Makalah Pembelajaran Aktif
Makalah Pembelajaran Aktif
Oleh :
Panggih Widodo, S.Pd.I
bergantung pada gaya mengajar guru. Anggapan tersebut bisa menjadi ”insiden” bagi peserta
didik, karena ketidak samaan gaya mengajar guru dengan gaya belajar peserta didik
berakibat pada persoalan kesulitan belajar yang dialami oleh peserta didik. Hal ini bisa
ketidaknyamanan peserta didik selama proses belajar mengajar berlangsung dan akhirnya
belajarnya. Maka sudah barang tentu menjadi kewajiban guru untuk menghentikan gaya
mengajar guru yang konvensional dan membosankan itu menjadi lebih interaktif dan
menyesuaikan dengan kecenderungan gaya belajar siswa. Sehingga proses belajar mengajar
lebih efektif.
BAB II
PEMBAHASAN
Visual (belajar dengan cara melihat), Anak yang mempunyai gaya belajar
visual harus melihat bahasa tubuh dan ekspresi muka gurunya untuk mengerti materi
pelajaran. Mereka cenderung untuk duduk di depan agar dapat melihat dengan jelas.
Mereka berpikir menggunakan gambar-gambar di otak mereka dan belajar lebih cepat
bergambar, dan video. Di dalam kelas, anak visual lebih suka mencatat sampai detil-
detilnya untuk mendapatkan informasi. Bagi siswa yang bergaya belajar visual, yang
memegang peranan penting adalah mata / penglihatan ( visual ), dalam hal ini metode
tersebut, atau dengan cara menunjukkan alat peraganya langsung pada siswa atau
Ciri ciri gaya belajar Visual bisa dilihat dari hal hal sebagai berikut:
g. Seringkali mengetahui apa yang harus dikatakan, tapi tidak pandai memilih kata-
kata
h. Lebih suka melakukan demonstrasi dari pada pidato
j.Mempunyai masalah untuk mengingat instruksi verbal kecuali jika ditulis, dan
Adapun Strategi untuk mempermudah proses belajar anak visual adalah sebagai
berikut :
auditori dapat belajar lebih cepat dengan menggunakan diskusi verbal dan
mendengarkan apa yang guru katakan. Anak auditori dapat mencerna makna yang
disampaikan melalui tone suara, pitch (tinggi rendahnya), kecepatan berbicara dan
hal-hal auditori lainnya. Informasi tertulis terkadang mempunyai makna yang minim
bagi anak auditori mendengarkannya. Anak-anak seperi ini biasanya dapat menghafal
lebih cepat dengan membaca teks dengan keras dan mendengarkan kaset.
b. Penampilan rapi
d. Belajar dengan mendengarkan dan mengingat apa yang didiskusikan dari pada
yang dilihat
l. Dapat mengulangi kembali dan menirukan nada, berirama dan warna suara
1. Ajak anak untuk ikut berpartisipasi dalam diskusi baik di dalam kelas maupun di
dalam keluarga.
5. Biarkan anak merekam materi pelajarannya ke dalam kaset dan dorong dia untuk
menyentuh, dan melakukan. Anak seperti ini sulit untuk duduk diam berjam-jam
karena keinginan mereka untuk beraktifitas dan eksplorasi sangatlah kuat. Siswa
a. Berbicara perlahan
b. Penampilan rapi
h. Menyukai buku buku dan mereka mencerminkan aksi dengan gerakan tubuh saat
membaca
j. Tidak dapat mengingat geografi, kecuali jika mereka memang pernah berada di
tempat itu
Adapun strategi untuk mempermudah proses belajar anak kinestetik adalah sebagai
berikut :
dia baca sambil bersepeda, gunakan obyek sesungguhnya untuk belajar konsep
baru).
B. Pembelajaran Aktif
(meliputi kegiatan melakukan (doing) dan pengamatan (observing) serta unsur dialogue ,
meliputi dialog dengan diri sendiri dan dialog dengan orang lain.
Pada unsur pengalaman meliputi kegiatan melakukan atau doing, kegiatan ini
menunjuk pada proses pembelajaran di mana siswa benar-benar melakukan sesuatu secara
nyata, seperti membuat cerpen, membuat tulisan kaligrafi, membuat gambar, praktek
Adapun pada komponen mengamati, kegiatan ini dapat dilakukan dengan melihat
dan mendengarkan orang lain “melakukan sesuatu “ terkait dengan apa yang sedang
dipelajarinya. Misalnya, mengamati guru olah raga yang sedang memperagakan cara
menendang bola yang baik, guru komputer yang sedang membelajarkan cara-cara
Pembelajaran aktif dalam unsure dialog dengan diri adalah bentuk belajar dimana
para siswa melakukan berfikir reflektif mengenai suatu topik. Mereka bertanya pada diri
sendiri, apa yang sedang atau harus dipikirkan, apa yang mereka rasakan dari topik yang
dipelajarinya.
Adapun unsure dialog dengan orang lain, yaitu jika dalam pembelajaran tradisional,
ketika siswa membaca buku teks atau mendengarkan ceramah, pada dasarnya mereka
sedang berdialog dengan “mendengarkan” dari orang lain (guru, penulis buku). Bentuk
lain dari dialog yang lebih dinamis adalah dengan membagi siswa ke dalam kelompok-
kelompok kecil (small group), dimana para siswa dapat berdiskusi mengenai topik-topik
kecenderungan berbeda-beda dalam gaya belajarnya. Adapun gaya belajar siswa terbagi
menjadi gaya belajar visual, auditory dan kinestetik. Guru harus menyesuaikan gaya
Adapun pembelajaran aktif meliputi dua komponen utama, yaitu unsur pengalaman
(meliputi kegiatan melakukan (doing) dan pengamatan (observing) serta unsur dialogue (
Bahri Djamarah, Syaeful (2006). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta