You are on page 1of 45

Nama : Rofiqotul Fitria

NPM/Kelas : 1910306049/02

Judul Pengarang Nama Jurnal (Q1, Q2, Q3, atau Q4) dan Pendahuluan Metode Hasil Kesimpulan
Penerbit
Pengaruh Dwi Avita Jurnal dimensi pendidikan dan Keberhasilan dalam menggunakan Hasil penelitian Berdasarkan analisis
Motivasi Nurhidayah pembelajaran belajar dipengaruhi penelitian menunjukkan bahwa dari hasil penelitian
Berprestasi dan oleh banyak faktor, kuantitatif siswa yang maka dapat
gaya belajar Journal.umpo.ac.id baik dipengaruhi dengan Anava mempunyai disimpulkan sebagai
terhadap prestasi dari dalam maupun yang motivasi berprestasi berikut: a. Bahwa
belajar siswa dari luar diri orang dilaksanakan tinggi, motivasi siswa-siswa yang
pada mata yang belajar. di SMP berprestasi sedang, mempunyai
pelajaran Seorang akan Swasta se dan motivasi motivasi berprestasi
matematika SMP berhasil dalam Kecamatan berprestasi rendah tinggi, motivasi
belajar jika pada Kota memiliki prestasi berprestasi sedang,
dirinya ada Ponorogo belajar matematika dan motivasi
keinginan untuk dimana teknik yang berbeda. Dari berprestasi rendah
belajar. Belajar pengumpulan uji lanjut pasca memiliki prestasi
sangat diperlukan data analisis variansi belajar matematika
bagi setiap menggunakan antar baris yang berbeda. Dari
individu, terutama dokumentasi diperoleh: motivasi uji lanjut pasca
bagi seorang anak dan angket. berprestasi tinggi analisis variansi
akan memperleh memberikan prestasi antar baris diperoleh
pengetahuan belajar yang lebih kesimpulan: 1)
mengenai apa yang baik daripada Motivasi berprestasi
mereka pelajari. motivasi berprestasi tinggi memberikan
Selain itu, belajar sedang, motivasi prestasi belajar yang
juga dapat berprestasi tinggi lebih baik daripada
membuat anak memberikan prestasi motivasi berprestasi
lebih dewasa baik belajar yang lebih sedang. 2) Motivasi
dalam berpikir baik daripada berprestasi tinggi
maupun bertingkah motivasi berprestasi memberikan prestasi
laku, karena belajar rendah, motivasi belajar yang lebih
merupakan suatu berprestasi sedang baik daripada
proses yang memberikan prestasi motivasi berprestasi
menyebabkan suatu belajar yang lebih rendah. 3) Motivasi
perubahan dalam baik daripada berprestasi sedang
tingkah laku dan motivasi berprestasi memberikan 4)
atau kecakapan. rendah. Ketiga tipe Prestasi belajar yang
Dalam keseluruhan gaya belajar lebih baik daripada
proses belajar memberikan efek motivasi berprestasi
mengajar disekolah, yang sama terhadap rendah
kegiatan belajar prestasi belajar b. Ketiga tipe gaya
merupakan matematika, yaitu belajar memberikan
kegiatan yang berdasarkan prestasi efek yang sama
paling pokok. Hal belajar matematika terhadap prestasi
ini berarti bahwa siswanya tidak ada belajar matematika.
berhasil tidaknya perbedaan atau Antara gaya belajar
pencapaian tujuan memberikan prestasi visual, gaya belajar
pendidikan banyak belajar yang auditorial, dan gaya
tergantung pada sama.Tidak ada belajar kinestetik
proses belajar yang interaksi antara berdasarkan prestasi
dialami oleh siswa. motivasi berprestasi belajar matematika
Keberhasilan dengan tipe gaya siswanya tidak ada
seorang siswa belajar siswa perbedaan atau
dalam belajar dapat terhadap prestasi memberikan prestasi
dilihat dari prestasi belajar matematika. belajar matematika
belajarnya. Hasil Dengan demikian yang sama. c. Tidak
yang diharapkan karena tidak ada ada interaksi antara
adalah prestasi interaksi, maka motivasi berprestasi
belajar yang baik karakteristik dengan tipe gaya
karena setiap orang perbedaan jenis belajar siswa
menginginkan gaya belajar siswa terhadap prestasi
prestasi yang akan sama pada belajar matematika.
tinggi, baik siswa, setiap motivasi Dari kenyataan
guru, sekolah berprestasi bahwa tidak ada
maupun orang tua interaksi itu, dapat
hingga masyarakat. disimpulkan bahwa
Akan tetapi antara karakteristik
siswa yang satu perbedaan antara
dengan yang lain siswa siswa yang
berbeda dalam mempunyai
pencapaian prestasi motivasi berprestasi
belajar. Berkaitan tinggi, motivasi
dengan proses berprestasi sedang
interaksi belajar dan motivasi
mengajar ada berprestasi rendah
beberapa faktor untuk setiap tipe
yang perlu gaya belajar siswa
diperhatikan antara sama. Karakteristik
lain, yaitu motivasi tersebut sama
belajar dan metode dengan karakteristik
pembelajaran. marginal (secara
Motivasi belajar umum, dilihat dari
merupakan faktor rerata marginal)
penting dalam perbedaan motivasi
proses belajar berprestasi.
mengajar, karena Demikian juga
diperlukan untuk karena interaksi
menumbuhkan tidak ada, maka
minat terhadap karakteristik
pelajaran yang perbedaan jenis.
diajarkan guru.
Prestasi belajar
tidak hanya
dipengaruhi oleh
motivasi tetapi juga
dipengaruhi oleh
gaya belajar siswa
dalam mengikuti
proses
pembelajaran.
Untuk meraih
kesuksesan maka
motivasi berprestasi
sangatlah
diperlukan.
Disamping itu
setiap siswa
mempunyai
kecenderungan
terhadap satu gaya
belajar tertentu.
Motivasi
berprestasi dalam
belajar erat
kaitannya dengan
prestasi belajar
yang diperoleh
siswa. Prestasi
belajar merupakan
hasil maksimal
yang diperoleh
siswa setelah
melalui proses
belajar. Semakin
tinggi motivasi
berprestasi siswa
maka semakin baik
pula prestasi
belajarnya, begitu
juga sebaliknya
seakin rendah
motivasi berprestasi
maka semakin
rendah hasil
prestasi yang
diperolehnya.
Berdasarkan hasil
pengamatan yang
dilakukan pada
siswa SMP swasta
se kecamatan kota
Ponorogo
mengindikasikan
prestasi belajar
rendah. Indikasi
rendahnya prestasi
belajar siswa-siswa
SMP swasta se
kecamatan kota
Ponorogo tersebut
adalah rendahnya
motivasi belajar
siswa, siswa malas
belajar, perhatian
siswa terhadap
materi yang
disampaikan guru
rendah, dan ada
beberapa siswa
yang enggan
mengerjakan tugas
yang diberikan oleh
guru.
Peranan Teman Puput Edukatif : Jurnal Ilmu Pendidikan Pandemi Covid-19 Pendekatan Temuan penelitian Berdasar temuan
Sebaya dan Agustiningtyas, yang melanda dunia yang ini diantaranya: (1) penelitian yang
Kebiasaan Jun Surjanti Faculty of education University Of telah mengubah digunakan Peranan teman dilakukan di SMAN
Belajar terhadap Pahlawan Tuanku tambusai tatanan kehidupan dalam sebaya berpengaruh 2 Tuban kelas XI
Hasil Belajar masyarakat, penelitian ini signifikan terhadap IPS pada masa
Melalui Motivasi termasuk Indonesia adalah motivasi belajar; (2) pandemi covid19
Belajar di Masa (Puspensos, 2020). kuantitatif, Kebiasaan belajar dengan
Covid-19 Pandemi ini dengan jenis berpengaruh pembelajaran
berdampak pada eksplanatori. signifikan terhadap berbasis daring
berberbagai bidang Total popolasi motivasi belajar; (3) didapatkan
termasuk sebanyak 105 Peranan teman kontribusi implikasi
pendidikan. peserta didik sebaya tidak secara teoritis
Covid19 membuat kelas XI IPS berpengaruh diantaranya teman
sistem pendidikan SMA Negeri signifikan terhadap sebaya dengan
di Indonesia 2 Tuban. hasil belajar; (4) semangat belajar
mengalami Sampel yang Kebiasaan belajar tinggi turut berperan
metamorfosis. digunakan berpengaruh memotivasi belajar
Dalam rangka sebanyak 80 signifikan terhadap individu lain,
mencegah peserta didik, hasil belajar; (5) peserta didik dengan
penyebaran dan Pemilihan Motivasi belajar kebiasaan belajar
penularan virus ini, sampel berpengaruh yang baik diartikan
tanggal 24 Maret berdasarkan signifikan terhadap memiliki motivasi
2020 pemerintah Tabel Sampel hasil belajar; (6) belajar yang tinggi,
melalui Menteri Krejcie dan Tidak terdapat memiliki teman
Pendidikan dan Morgan pengaruh signifikan dengan nilai yang
Kebudayaan (2020) dengan teknik peranan teman baik pada mata
mengeluarkan Surat sampling sebaya terhadap pelajaran ekonomi
Edaran Nomor 4 proportional hasil belajar melalui tidak berpengaruh
Tahun 2020 yang random motivasi belajar; (7) terhadap perolehan
mengatur sampling Terdapat pengaruh nilai individu lain
Pelaksanaan signifikan kebiasaan dalam kelompok,
Kebijakan belajar terhadap peserta didik dengan
Pendidikan di Masa hasil belajar melalui kebiasaan belajar
Darurat Covid-19. motivasi belajar. yang baik
Surat Edaran Kesimpulannya memperoleh hasil
tersebut adalah pada masa belajar yang tinggi,
menginstruksikan pandemi covid-19 motivasi belajar
proses motivasi belajar tidak mempu
pembelajaran menjadi faktor yang menjadi perantara
dilakukan dari berpengaruh teman sebaya
rumah dengan terhadap hasil terhadap hasil
sistem daring. belajar, dengan belajar, dan
Dengan fokus kebiasaan motivasi belajar
diberlakukannya belajar dari faktor mampu menjadi
surat edaran ini intrinsik dan perantara kebiasaan
menyebabkan dukungan sosial belajar terhadap
peserta didik tidak diluar peranan hasil belajar
dapat berinteraksi teman sebaya dari sehingga diketahui
dengan teman faktor ekstrinsik bahwa aspek yang
ataupun guru secara memengaruhi hasil
tatap muka. belajar adalah
Menurut riset yang motivasi belajar dan
dilakukan oleh PW kebiasaan belajar.
IPM DIY Dan aspek yang
menunjukkan mempengaruhi
bahwa motivasi belajar
pembelajaran dari diantaranya peranan
membuat 63% teman sebaya dan
responden sulit kebiasaan belajar.
memahami materi Dengan demikian
pelajaran atau dapat disarankan
perkuliahan dan agar peserta didik
sebanyak 35,1% hendaknya menjaga
responden lingkungan
berpendapat belajar pertemanan. Teman
dari rumah dirasa bergaul yang
kurang efektif memiliki semangat
(Alyaum, 2020). tinggi dalam belajar
Beberapa faktor dapat berpengaruh
yang memengaruhi baik terhadap
adalah sulitnya motivasi belajar.
akses jaringan, dan Peserta didik
minimnya interaksi hendaknya dapat
antar peserta didik secara mandiri
maupun peserta memperhatikan
didik dengan kebiasaan belajar
pengajar. pada masa
Ketidakefektifan pembelajaran
metode daring, kebiasaan
pembelajaran belajar yang baik
berbasis daring ini akan berdampak
akan berdampak pada motivasi
pada kurang belajar dan hasil
maksimalnya hasil belajar
belajar yang
diperoleh.
Suprijono (2014)
mendefinisikan
hasil belajar
sebagai pola,
perbuatan, nilai,
pengertian, sikap
serta keterampilan
setalah
mendapatkan
serangkaian
pengalaman belajar.
Dalam penelitian
(Hartini 2020)
mengungkapkan
bahwa
pembelajaran
daring membuat
hasil belajar peserta
didik meningkat.
Namun keadaan
dilapangan
menunjukkan
bahwa peserta didik
SMA Negeri 2
Tuban di kelas XI
IPS hanya
memperoleh
ratarata nilai
ekonomi sebesar
54,44 dari KKM
yang ditetapkan 70.
Salah satu sebab
yang memengaruhi
rendahnya hasil
belajar yakni
adanya penurunan
motivasi untuk
belajar, hal ini
serupa dengan hasil
penelitian
(Cahyani, Listiana,
and Larasati 2020)
yang menyebutkan
bahwa
pembelajaran
daring ditengah
situasi pandemi
covid 19 membuat
motivasi belajar
peserta didik
menurun. Menurut
Sardiman (2012)
motivasi adalah
suatu daya yang
memberikan
dorongan perilaku
untuk mencapai
tujuan. Sejalan
dengan penelitian
dari (Guay et al.,
2010) yang
motivasi adalah
alasan yang
mendasari perilaku.
Temuan di
lapangan menurut
hasil wawancara
dengan guru
pengampu ekonomi
di SMAN 2 Tuban
diketahui
pembelajaran
berbasis daring
membuat atmosfer
pembelajaran
disetiap kelas
berbeda. Temuan di
lapangan
menunjukkan
terdapat kelas yang
dominan aktif dan
pasif. Beliau
menjelaskan bahwa
di kelas yang aktif,
lebih dari 50%
peserta didik
berebut untuk
menjawab. Dari
data tersebut
diketahui bahwa,
rasa ingin
berkompetisi
membuat individu
menganggap teman
sebayanya sebagai
kompetitor.
Sedangkan, kelas
yang dominan pasif
disebabkan karena
rendahnya rasa
semangat
berkompetisi dalam
belajar. Terdapat
masalah lain yakni,
bahwa 70% hasil
kerja peserta didik
antara satu dengan
yang lain sama,
sehingga
diindikasikan
dalam
pengerjaannya
sebagian peserta
didik saling
menyontek.
Kondisi ini
bertentangan
dengan hasil riset
(Bakar, 2014)
dimana motivasi
belajar tercermin
dari pengerjaan
tugas, waktu dan
tenaga yang mereka
curahkan,
ketekunan dalam
mengerjakan tugas
dan mengatasi
kendala yang
dihadapi dalam
proses belajar.
Situasi dilapangan
juga bertentangan
dengan penelitian
(Fitriyani, Fauzi,
and Sari 2020)
yang menyebutkan
bahwa motivasi
belajar peserta
didik di masa
pandemi covid-19
cenderung tinggi.
(Dörnyei and
Ushioda, 2013)
mengungkapkan
bahwa kelompok
sebaya memberikan
pengaruh kuat pada
motivasi individu,
terutama
dikalangan pelajar
remaja. Menurut
(Wilson 2016)
peserta didik yang
memiliki rekan
yang mampu
mencapai hasil
belajar lebih tinggi
maka akan
cenderung
mempengaruhi
peningkatan kinerja
akademis bagi
individu lain dalam
kelompok.
(Santrock 2011)
mengemukakan
kumpulan teman
sebaya dapat
berpengaruh positif
ataupun negatif
tergantung pada
tujuannya. Apabila
kumpulan teman
sebayanya memiliki
performa kinerja
tinggi maka hal itu
akan mendorong
peningkatan
kecakapan bagi
individu lain, dan
berlaku sebaliknya.
Pemilihan subjek
penelitian di XI
didasarkan pada
penelitian
(Novandhika 2017)
yang
mengungkapkan di
kelas XI peserta
didik mulai
berhubungan yang
lebih erat dan mulai
membuat kumpulan
teman bermain
setelah sebelumnya
pada kelas X
mereka beradaptasi
dengan lingkungan
baru di masa SMP.
Menurut
pernyataan guru
pengampu
ekonomi, hanya
terdapat 1 kelas
yang peserta
didiknya aktif saat
pembelajaran dan
memperoleh nilai
diatas kriteria
ketuntasan, kondisi
dimana peserta
didik memiliki
teman yang aktif
dalam proses
pembelajaran dan
mendapat hasil
belajar tinggi, maka
akan berpengaruh
pada diri peserta
didik tersebut untuk
dapat menyamai
pencapaian
temannya yang
lain. Kondisi ini
bertolak belakang
dengan 2 kelas lain,
para peserta
didiknya pasif dan
memperoleh nilai
dibawah Kriteria
Ketuntasan.
Berdasarkan
penelitian (Hassan
et al. 2018)
diketahui bahwa
kompetisi selama
masa studi adalah
salah satu faktor
yang memengaruhi
perilaku belajar
individu. Menurut
(Hassan et al. 2018)
kebiasaan belajar
adalah praktek
belajar yang
meliputi frekuensi
belajar dengan
duduk, latihan
materi yang
dipelajari, review
materi belajar di
lingkungan yang
menguntungkan
dan ujian mandiri.
(Salcedo-Relucio
2019)
mengungkapkan
kebiasaan belajar
berperan penting,
dan berpengaruh
pada keberhasilan
belajar. Menurut
(Rabia et al. 2017)
kebiasaan belajar
adalah cara
seseorang untuk
fokus dan
menghabiskan
waktu dalam
belajar. Dalam
penelitiannya
(Fouché 2017)
menggambarkan
kebiasaan belajar
yang baik seperti
mengerjakan
pekerjaan rumah,
berpartisipasi aktif
di kelas, mengatur
waktu, tetap fokus
dan bekerja keras
menunjukkan
korelasi positif
terhadap hasil
belajar akademik.
Itulah sebabnya
kebiasaan yang
baik merupakan
prasyarat untuk
hasil belajar yang
baik (Salcedo-
Relucio, 2019).
Sedangkan
berdasarkan data
temuan di
lapangan, 12 dari
19 peserta didik
yang ditemui
peneliti
mengungkapkan
bahwa mereka tidak
memiliki jadwal
belajar yang tetap
dan menghabiskan
lebih banyak waktu
untuk bermain
daripada belajar
selama masa
pandemi ini. Hal ini
serupa dengan riset
yang dilakukan
(Jatira and
Neviyarni, 2021)
yang menyatakan
pada masa pandemi
covid-19 peserta
didik menjadi
bosan dan malas
belajar dikarenakan
beberapa gangguan
yang mungkin
terjadi dalam
pembiasaan
pembelajaran
daring.
Berdasarkan
penelitian terdahulu
yang dilakukan
Dörnyei and
Ushioda (2013)
mengemukakan
bahwa teman
sebaya memberikan
pengaruh kuat
terhadap motivasi
belajar terutama
dikalangan remaja.
Motivasi ini yang
berfungsi sebagai
roda penggerak
suatu aktifitas,
dalam hal ini yang
dimaksud adalah
kegiatan belajar.
Motivasi yang
tinggi akan
berpengaruh
terhadap perolehan
hasil belajar peserta
didik sesuai dengan
penelitian
(Sholihah and
Kurniawan 2016).
Kebiasaan belajar
merupakan suatu
hal yang perlu
diperhatikan
terutama pada masa
pembelajaran
daring, peserta
didik yang
berkebiasaan
belajar baik
merupakan
cerminan dari
motivasi belajar
yang baik, hal ini
sejalan dengan
penelitian yang
dilakukan
(Hasanah,
Abdurakhman, and
Ichsan 2016). Dan
lagi, tingginya
motivasi untuk
belajar akan
berpengaruh
terhadap hasil
belajar peserta
didik. Berdasarkan
penelitian-
penelitian yang
telah dipaparkan,
maka penelitian ini
bertujuan untuk
meneliti peranan
apakah teman
sebaya dan
kebiasaan belajar
berpengaruh secara
langsung/tidak
langsung terhadap
hasil belajar. Yang
membedakan
penelitian ini
dengan penelitian
terdahulu adalah
motivasi belajar
menempati posisi
variabel
intervening, bukan
variabel dependen.
Mengingat motivasi
adalah kunci dari
keberhasilan belajar
terutama pada masa
pandemi covid-19
yang mana
pembelajaran
dilaksanakan secara
daring dan tanpa
kontrol dari seorang
guru, sehingga
motivasi menjadi
faktor intern yang
diperlukan.
Berdasarkan
penjabaran diatas,
peneliti akan
melakukan
penelitian
“Pengaruh Peranan
Teman Sebaya dan
Kebiasaan Belajar
pada Masa Pandemi
Covid-19 terhadap
Hasil Belajar
Melalui Motivasi
Belajar Sebagai
Variabel
Intervening (Studi
Pada Peserta didik
Kelas XI IPS
SMAN 2 Tuban)”.
Pengaruh Model Nurhayati T. Jurnal Cendekia: Jurnal Pendidikan Perkembangan Penelitian Dari hasil analisis erdasarkan hasil
Pembelajaran , Jamal Fakhri Matematika ilmu sains dan yang data d penelitian dan
Treffinger , Rizki Wahyu teknologi tidak dilakukan iatas diperoleh analisis data yang
Berbantuan Alat Yunian Putra lepas dari peranan peneliti bahwa pada kelas sudah dijabarkan
Peraga Terhadap , Adolf mate adalah kontrol (model maka disimpulkan
Pemahaman Simatupang matika. Dan penelitian pembelajaran bahwa
Konsep matematika kuantitatif. konvensional) tidak adanya peningkatan
Matematis menjadi dasar dari Penelitian ini terdapat pengaruh pemahaman konsep
Peserta Didik perkembangan termasuk signifikan terhadap matematis peserta
suatu teknologi kedalam jenis peningkatan didik melalui model
modern dan penelitian kemampuan pembelajaran
mempunyai peran dengan pemahaan konsep treffinger
untuk metode matematis .
mengembangkan Quasi dibandingkan Pada h
daya pikir Experiment dengan pada kedua asil uji lanjutan
manusia Design kelas eksperimen. N
(Darma & Karma, dengan dua Pada kedua kelas -
2020) kelompok eksperimen (model Gain
. Matematika penelitian pembe terdapat perbedaan
merupakan ilmu antara lain lajaran peningkatan
pelajaran sebagai kelompok treffinger kemampuan
alat penelitian dan model pemahaman konsep
berkomunikasi, kelas pembelajarajn matematis
berpikir, alat eksperimen trefffinger peserta didik yang
sebagai pemecah dan berbantuan alat menunjukkan
persoalan p kelas k peraga) terdapat bahwa peningkatan
raktis yang ontrol pengaruh kemampuan
mempunyai unsur peningkatan pemahaman konsep
intuisi dan logika, kemampuan matematis pada
konstruksi dan pemahaman konsep model
analisis, matematis peserta pembelajaran
personalitas dan didik. Treffinger
umum dan Model berbantuan alat
mempunyai bagian pembelajaran peraga lebih baik
antara lain aljabar, treffinger daripada
aritmatika, dalam proses model
analisis dan pembelajarannya pembelajaran
geometri membutuhkan konvensional
(Subarianto dkk., waktu , akan tetapi sama
2019) yang lama, baiknya dengan
. akan tetapi model pembelajaran
Memahami satu dikarenakan waktu Treffinger
konsep di dalam yang dipersingkat
matematika karena penelitian
menjadi das ini dilakukan pada
ar untuk peserta saat masih dalam
didik menyenangi kondisi pandemi
matematika covid
(Muslina, 2017) -
. Pemahaman 19 menyebabkan
konsep merupakan kurang
salah satu hal maksimalnya
sulit proses
didalam pelajaran pembelajaran dari
matematika, oleh setiap tahapan
karena itu hanya model pembelajaran
sedikit dari ini.
beberapa peserta Dalam proses
didik yang dapat pembelaja
memahami suatu ran ada beberapa
konsep faktor yang
matematika dari mempengaruhi
materi yang pemahaman
pendidik sudah konsep peserta didik
ajarkan ke peserta , salah satunya yaitu
didik faktor dari
(Mukhayat dkk., lingkungan kelasnya
2020) dan motivasi dirinya
. Dilihat dari (Puspa dkk.,
hasil survey yang 2021)
dilakukan oleh . Pada kelas ek
Trends in Inter sperimen peserta
- didik lebih terlihat
national aktif, nyaman dan
Mathematics and juga antusias dalam
Science Study kegiatan
(TIMSS) tahun pembelajaran
2015 dikatakan karena dalam
bahwa Indonesia penelitian iini
menempati metode
peringkat ke 44 pembelajaran yang
dari 49 negara digunakan ialah
dalam berkelompok
pembelajaran heterogen.
matematika. Menyebabkan
Dimana aspek peserta didik yang
yang dinilai dalam pemahaman konsep
matematika adalah matematisnya rend
pengetahuan ah menjadi
tentang fakta, termotivasi
prosedur, dan juga terdorong
konsep, penerapan oleh peserta didik
pengetahuan dan yang memilki
pemahaman kemampuan
konsep. pemahaman
Berdasarkan hasil konsepnya tinggi.
wawancara dengan Dan juga
salah satu karena proses dan
pendidik mata kegiatan
pelajaran pembelajaran yang
matematika dilakukan dalam
bahwa penelitian di kelas
pembelajaran eksperimen 2
menggunakan berbantuan
model pembelajran alat peraga membuat
konvensional peserta di
(metode ceramah) dik lebih tertarik
membuat peserta mengikuti kegiatan
didik pembelajaran.
kurang aktif dan Peserta didik pada
jenuh setiap proses kelas eksperimen
pembelajaran yang sedikit sulit
menyebabkan memahami
peserta didik sulit pembelajaran pada
memahami materi setiap kegiatan
yang diajarkan oleh pembelajaran yang
gurunya. Jika dilakukan dan
peserta didik men kurang maksimal
dapatkan contoh untuk berdisukusi
konkrit yang dan
diketahui maka mempresentasikan
peserta dikarenakan
didik akan lebih harus
mudah paham mengimbangi
dengan materi dengan waktu yang
pembelajaran dipersingkat selama
(Kesumawati, proses
2012) pembelajaran tatap
. Pemanfaatan muka pada saat
atau pandemi.
pengguanaan media Peserta didik pada
pembelajaran juga kelas kontrol yang
merupakan salah menggunakan
satu hal yang metode ceramah
menyebabkan selama
proses pembelajaran
pembelajaran terlihat sangat pasif
me dikarenakn proses
narik dan aktif. pembelajaran hanya
Keberhasilan dari terfokus pad
suatu proses a guru yang
pembelajaran menjelaskan materi
disebabkan karena pembelajaran.
beberapa faktor
salah satunya
pemilihan model
atau metode
pembelajaran yang
sesuai. Jadi,
pendidikan
dikatakan berhasil
apabila proses
belajar
-
mengajarnya
berjalan dengan
baik
serta menghasilkan
output yang
berkualitas
(Maesaroh, 19
70)
.
Salah satu cara
untuk
permasalahan
mengenai
kurangnya minat
peserta didik
dengan mata
pelajaran
matematika yaitu
dengan
kemampuan
pemahaman
konsep pada
peserta didik
(Putro dkk., 2019)
.
Pembelajaran yang
tepat sangat
dibutuhkan dalam
mengakomodasi
suatu pen
ingkatan
kompetensi peserta
didik sehingga
memperoleh hasil
belajar yang lebih
baik.
Alternatif model
pembelajaran yang
dapat digunakan
untuk
permasalahan yang
telah diuraikan
yaitu model
pembelajaran
treffinger
.
Model
pembelajaran
treffinger
merupakan mo
del yang
melibatkan
keterampilan
kognitif dan
afektif pada setiap
proses
pembelajarannya
(Yulinsa dkk.,
2021)
yang dapat
berpengaruh dalam
proses pemahaman
konsep matematis
peserta didik.
Proses
pembelajaran yang
peserta
didiknya secara
langsung
berinteraks
i dengan model
matematika yang
realistik, dan
pembelajaran yang
tidak membosankan
yaitu proses
pembelajaran yang
memanfaatkan
penggunaan alat
peraga. Penggunaan
media seperti alat
peraga dapat
mendorong
keinginan dan
minat baru,
membangkitkan
motivasi sert
a aktif
dalam kegiatan
pembelajaran
(Wildaniati, 2019)
.
Oleh karena itu,
berdasarkan dari
permasalahan yang
sudah dijelaskan
sebelumnya maka
peneliti melakukan
penelitian untuk
mengetahui
pengaruh
penerapan
model
pembelajaran
treffinger
berbantuan alat
peraga terha
dap pemahaman
konsep matematis
peserta didik.
Upaya Guru IPS Andi Yosi Phinisi Integration Review Indonesia memiliki Menggunakan Hasil penelitian Berdasarkan hasil
Dalam Adiwisastra modal yang besar metode dalam pemberian penelitian ini dapat
Meningkatkan Agustang , ojs.unm.ac.id dalam penelitian reward selama disimpulkan bahwa
Motivasi Belajar Herman , Muh. meningkatkan kualitatif pembelajaran online upaya guru IPS
Siswa Pada Masa Said , Andi pendidikan. Modal dengan membuat siswa dalam
Covid 19 Di SMP Agustang tersebut adalah pemilihan termotivasi untuk meningkatkan
sumber daya informan terus belajar meski motivasi belajar
manusia (SDM) purposive bukan lewat tatap siswa pada masa
yang sangat sampling muka. Guru IPS Covid–19 di SMP
berharga dalam juga melakukan Negeri 1 Kecamatan
rangka melakukan upaya pendekatan Simbulue
percepatan dalam emosional dengan Kabupaten Bone
pendidikan. Tetapi orang tua siswa dengan melakukan
diperlukan sebagai bentuk pendekatan personal
pengelolaan yang control terhadap yaitu menghubungi
baik serta perilaku dan disiplin siswa satu persatu
terstruktur agar siswa saat belajar baik dengan
SDM tersebut bisa online. Sementara berkomunikasi
sampai pada upaya guru dalam langsung melalui
harapan yang meningkatkan smartphone ataupun
dicita–citakan. motivasi belajar dengan chat pribadi
Berkaitan dengan siswa yang lewat whatsapp.
SDM, Isjoni, berhubungan Selain itu, upaya
(2012) menyatakan dengan bentuk yang dilakukan guru
bahwa Pendidikan ekspresi siswa yaitu untuk siswa yang
identik dengan pengerjaan tugas tidak memiliki
output sumber daya kelompok yang smartphone adalah
manusia (SDM), diberikan kepada dengan
dan SDM yang siswa. Guru menganjurkan siswa
berkualitas hanya memberikan datang ke sekolah
dapat terbentuk kebebasan kepada untuk mengambil
bilamana terdapat siswa untuk materi dan tugas
proses pendidikan mengkomunikasikan pembelajaran.
yang berkualitas. tugas tersebut Selain itu juga guru
Hal ini dengan cara dan melakukan
mengisyaratkan aplikasi yang kunjungan ke rumah
bahwa percepatan diinginkan oleh siswa namun tetap
pendidikan siswa. dengan mengikuti
merupakan point protokol kesehatan.
penting bagi Upaya yang lain
pembangunan yaitu adalah dengan
negara. Artinya memberikan
pembangunan penghargaan atau
bangsa dan Negara reward kepada siswa
ini salah satunya yang mengerjakan
ditentukan oleh tugas dengan nilai
ketercapaian dari yang tinggi.
pembangunan Pemberian reward
pendidikan. tersebut membuat
gunan pendidikan. siswa termotivasi
Kondisi saat ini untuk terus belajar
diberbagai lini meski bukan lewat
kehidupan sedang tatap muka. Guru
mengalami IPS juga melakukan
goncangan yang upaya pendekatan
diakibatkan oleh emosional dengan
pandemi Covid19. orang tua siswa
Langkah tercepat sebagai bentuk
yang dilakukan control terhadap
pemerintah untuk perilaku dan disiplin
menanggulangi siswa saat belajar
efek Covid19 ini online. Sementara
adalah dengan upaya guru dalam
melakukan meningkatkan
pembatasan sosial motivasi belajar
yang juga siswa yang
diterapkan pada berhubungan
dunia pendidikan. dengan bentuk
Dalam usaha ekspresi siswa yaitu
pembatasan sosial pengerjaan tugas
ini pemerintah kelompok yang
Indonesia telah diberikan kepada
membatas kegiatan siswa. Guru
diluar rumah seperti memberikan
kegiatan kebebasan kepada
pendidikan yang siswa untuk
telah dilakukan mengkomunikasikan
secara Daring tugas tersebut
melalui dengan cara dan
pembelajaran aplikasi yang
online (Mona, N. diinginkan oleh
2020). Walaupun siswa. Hasil dari
pembelajaran ini penugasan tersebut
menggunakan akan dipublikasikan
kecanggihan serta secara umum.
kemajuan
teknologi, namun
pembelajaran
online ini terbilang
sebagai proses
pembelajaran baru
sehingga baik
tenaga pendidik
maupun peserta
didik memerlukan
waktu untuk
beradaptasi.
Dalam dunia
pendidikan, seorang
guru mempunyai
peran yang sangat
besar bagi seorang
anak dalam belajar.
Berdasarkan hal
tersebut, diketahui
bahwa guru
merupakan salah
satu faktor yang
berpengaruh
terhadap motivasi
dan prestasi belajar.
Guru memiliki cara
dan pola tersendiri
dalam mengasuh,
membimbing dan
meningkatkan
motivasi belajar
anak. Cara dan pola
tersebut tentu akan
berbeda antara satu
guru dengan guru
yang lainnya. Pola
asuh guru
merupakan
gambaran tentang
sikap dan perilaku
guru dan anak
dalam berinteraksi,
berkomunikasi
selama
mengadakan
kegiatan belajar
mengajar. Hamzah
B. Uno (2007)
mendefinisikan
motivasi adalah
kekuatan, baik dari
dalam maupun dari
luar yang
mendorong
seseorang untuk
mencapai tujuan
tertentu yang sudah
ditetapkan
sebelumnya. Hal
senada disampaikan
oleh Mc. Donald
(Sardiman A. M.,
2010), tentang
motivasi. Motivasi
adalah perubahan
energi dalam diri
seseorang yang
ditandai dengan
munculnya feeling
dan didahului
dengan tanggapan
terhadap adanya
tujuan. Kedua
gambaran akan
motivasi tersebut
memperlihatkan
bahwa motivasi
dibangun karena
adanya kemauan
dari seseorang yang
berupa dorongan
dari dalam diri dan
ditunjang dari
faktor luar sehingga
motivasi tersebut
terarah sampai pada
tujuan. Dalam hal
ini intensitas
berkomunikasi dan
bertemu menjadi
kunci dalam
melahirkan
motivasi yang
besar.
Pengaruh Ria Yunitasari, Edukatif : Jurnal Ilmu Pendidikan Wabah Corona Penelitian ini Hasil penelitian Berdasarkan hasil
Pembelajara Umi Hanifah Virus Disease menggunakan menunjukkan bahwa penelitian yang
n Daring Faculty of education University Of (COVID-19) yang penelitian pembelajaran daring sudah dilakukan,
terhadap Pahlawan Tuanku tambusai melanda lebih dari kualitatif. pada masa pandemi pembelajaran daring
Minat 200 negara di Penelitian COVID-19 sangat ini berpengaruh
Belajar Siswa dunia, telah kualitatif ini berpengaruh terhadap minat
pada Masa memberikan bersifat terhadap minat belajar siswa.
COVID 19 tantangan tersendiri deskriptif belajar siswa, siswa Dikarenakan siswa
bagi lembaga menggunakan merasa bosan karena menjadi mudah
pendidikan. analisis data tidak bertemu bosan ketika
Mengantisipasi kualitatif dengan teman dan pembelajaran daring
penularan virus sehingga gurunya secara berlangsung..
tersebut pemerintah menjadi langsung. Pembelajaran
telah mengeluarkan paparan data kurang menarik
berbagai kebijakan, yang mudah tidak seperti
seperti isolasi, di pahami. pembelajaran di
social and physical kelas. Oleh karena
distancing hingga itu, guru harus
pembatasan sosial menciptakan
berskala besar pembelajaran daring
(PSBB). Kondisi yang menarik dan
ini mengharuskan meningkatkan minat
warganya untuk belajar siswa. Cara
tetap stay at home, untuk
bekerja, beribadah menumbuhkan
dan belajar di minat belajar pada
rumah. Seluruh siswa dengan
jenjang pendidikan memberikan
dari Sekolah motivasi-motivasi
Dasar/Ibtidaiyah belajar kepada siswa
sampai Perguruan dengan perkataan
Tinggi yang positif dan
(Universitas) baik membangun siswa
yang berada di dalam kondisi
bawah Kementerian belajar. Bisa juga
Pendidikan dan dengan
Kebudayaan RI memperhatikan
maupun yang siswa pada saat
berada di bawah pembelajaran daring
Kementerian berlangsung.
Agama RI
semuanya
memperoleh
dampak negatif
karena pelajar,
siswa dan
mahasiswa
“dipaksa” belajar
dari rumah karena
pembelajaran tatap
muka ditiadakan
untuk mencegah
penularan COVID-
19. Padahal tidak
semua pelajar,
siswa dan
mahasiswa terbiasa
belajar melalui
online. Apalagi
guru dan dosen
masih banyak
belum mahir
mengajar dengan
menggunakan
teknologi internet
atau media sosial
terutama di
berbagai daerah
(Purwanto et al.,
2020). Namun
Pembelajaran
daring mempuyai
banyak manfaat,
yang pertama dapat
membangun
komunikasi dan
diskusi yang sangat
efisien antara guru
dengan murid,
kedua siswa saling
berinteraksi dan
berdiskusi antara
siswa yang satu
dengan yang
lainnya tanpa
melalui guru, ketiga
dapat memudahkan
interaksi antara
siswa guru, dengan
orang tua, keempat
sarana yang tepat
untuk ujian maupun
kuis, kelima guru
dapat dengan
mudah memberikan
materi kepada
siswa berupa
gambar dan vidio
selain itu murid
juga dapat
mengunduh bahan
ajar tersebut,
keenam dapat
memudahkan guru
membuat soal
dimana saja dan
kapan saja
(Meidawati &
Veteran Bangun
Nusantara
Sukoharjo, 2019).
Model
pembelajaran
daring adalah
model atau pola
pembelajaran
pilihan guru untuk
merencanakan
proses belajar yang
sesuai dan efisien
guna mencapai
tujuan
pembelajaran
dengan
memanfaatkan
jaringan komputer
dan internet (Yanti
et al., 2020,p.56).
Model
pembelajaran ini
juga perlu
dirancang dengan
baik agar
pengalaman belajar
peserta didik itu
berkesan dan juga
dapat mencapai
tujuan
pembelajaran.
Minat belajar
adalah salah satu
faktor yang sangat
penting untuk
keberhasilan belajar
yang dimiliki
siswa, minat
muncul dari dalam
diri siswa itu
sendiri. Minat
belajar merupakan
sikap ketaatan
dalam kegiatan
proses belajar, baik
yang menyangkut
perencanaan jadwal
belajar yang
dimilikinya
maupun inisiatif
dirinya sendiri
melakukan usaha
tersebut dengan
bersungguhsungguh
dalam belajar
(Andriani & Rasto,
2019)
Peran Guru Nafisah Nor Jurnal Educatio Pembelajaran Metode Hasil penelitian Peran guru dalam
Dalam Saumi merupakan salah penelitian menunjukkan proses
Memberikan , Murtono, https://doi.org/10.31949/educatio.v7i1.892 satu kunci yang bahwa peran guru pembelajaran yaitu
Motivasi Belajar Erik Aditia keberhasilan dalam digunakan dalam memberikan meliputi guru
Siswa Ismaya pendidikan, karena dalam motivasi belajar sebagai pengelola
S inti dari penelitian ini kepada siswa suda pembelajaran, guru
ekolah pendidikan adalah adalah metode h dilakukan secara sebagai
D pembelajaran. kualitatif serta maksimal. Peran pembimbing, guru
asar Pembelajaran analisis data guru pada masa sebaga
Pada Masa pada secara pandemi Covid i fasiliator, guru
Pandemi dasarnya deskriptif. - sebagai mediator,
COVID merupakan Sumber data 19 meliputi (1) guru sebagai
- suatu interaksi yang diambil sebagai pengelola motivator, dan guru
19 yang yaitu sumber pembelajaran, sebagai evaluator.
dilakukan oleh guru data primer guru mampu Dalam perannya
dengan siswa dalam dan sumber menyesuaikan membangkitkan
lingkungan tertentu data kondisi siswa, tidak motivasi belajar
guna mencapai sekunder. membebani siswa, kepada siswa
sebuah tujuan Sumber data serta sudah dilakukan
pendidikan primer fleksibel dalam dengan maksimal
(Rizawati, 2017). diperoleh mengelola tapi tentunya
Tugas guru dari pembelajaran, banyak mengalami
dalam observasi dan (2) sebagai kendala karena
pembelajaran wawancara pembimbing, pembelajaran tidak
tidak hanya yang d guru melakuk dilakukan t
memperhatikan idapatkan an kunjungan ke atap
perkembangan dari informan rumah muka. Dalam
intelektual siswa di lingkungan siswa untuk mengelola
saja, akan tetapi SD 3 memantau kemajuan pembelajaran guru
juga harus Cranggang belajar, kesehatan, menyesuaikan
memperhatikan Kudus yaitu dan kondisi mental kondisi siswa
perkembangan dari guru siswa, dengan tidak
pribadi seluruh dan siswa (3) sebagai memberatkan
siswa, baik kelas IV SD fasilitator, dengan seluruh
perkembangan 3 Cranggang guru capaian kurikulum.
jasmani, rohamni, Kudus. memberikan Dalam
maupun sosi Sumber data fasilitas belajar membimbing, guru
al. Selain itu sekunder menggunakan buku melakukan
sebagai seorang diperoleh LKS, BSE dan kunjungan ke
guru juga harus dari menggunakan rumah siswa
dapat dokumentasi youtube untuk memantau
memberikan penelitian, , kemajuan belajar
semangat serta catatan (4) sebagai siswa. Sebagai
dorongan kepada penelitian, mediator, fasilitator, guru me
siswa agar dapat buku, jurnal, guru menggunakan nggunakan aplikasi
belajar dengan dan data media ber youtube
maksimal. pendukung upa media audio , buku
Salah satu faktor lainnya - LKS dan BSE.
yang dapat . visual dari internet, Sebagai mediator,
menentukan Sedangkan (5) sebagai guru lebih banyak
berhasil atau teknik p motivator, menggunakan media
tidaknya proses engumpulan guru audio visual yang
pembelajaran yang data dalam memberikan didapatkan
berasal penelitian ini perhatian, dorongan dari internet.
dari dalam diri dilakukan dan semangat Sebagai motivator
siswa a dengan kepada siswa saat guru memberikan
dalah motivasi metode melakukan perhatian, motivasi
(Emda, observasi, kunjungan, maupun dorongan
2018) wawancara dan (6) sebagai agar siswa
. terstruktur, evaluator giat belajar saat
Ada tidaknya dokumentasi, , guru melakukan melakukan kun
motivasi belajar dan penilaian berupa jungan ke rumah
sangat pencatatan tugas yang siswa. Dan sebagai
mempengaruhi dikerjakan saat evaluator guru
keberhasilan melakukan melakukan penilaian
belajar siswa. kunjungan terhadap tugas
Keberhasilan . -
belajar akan tugas yang sudah
tercapai apabila dikerjakan siswa
pada diri adanya saat melakukan
kemauan dan kunjungan
dorongan untuk
belajar.
M
otivasi
menjadikan
perubahan energi
di
dalam pribadi
seseorang yang
ditandai dengan
timbulnya afektif
(perasaan) dan
reaksi
untuk mencapai
tujuan
(santi,
2016
;
T
aufiq, et al., 2019
).
Motivasi
merupakan sebuah
dorongan yang
ada di dalam diri
seseorang
bertujuan untuk
melakukan suatu
perbuatan, baik
dilakukan secara
sengaja ataupun
tidak sengaja gurna
mencapai tujuan
tertentu (
Fauziah, 2017
;
O
k
tiani, 2017
). Motivasi belajar
seorang sis
wa tidak akan
tumbuh begitu
saja
tanpa ada kemauan
yang kuat dari
dalam diri siswa itu
sendiri atau dapat
tumbuh apabila ada
seseorang
yang
merangsangnya
dengan berbagai
cara. Bagi seorang
guru,
mencari tahu
motivasi belajar
siswa
sangat dibutuhkan,
karena
dengan mengatahui
motivasi belajar
setiap siswa maka
dapat
meningkatkan
motivasi belajar
siswa. Sedangkan
bagi seorang
siswa, memiliki
motivasi belajar
dapat menambah
semangatnya untuk
melakukan aktivitas
belajar.
Penguatan dan
penanaman
motivasi belajar
berada di tangan
para guru. Karena
selain
siswa, unsur
terpenting yang
ada dalam
kegiatan
pembelajaran
adalah guru. Guru
adalah
pendidik yang
berperan
dalam rekayasa
pedagogik. Ia
menyusun
desain
pembelajaran dan
dilaksanakan
dalam proses
belajar
mengajar. Guru
juga berperan
sebagai pendidik
yang
mengajarkan nilai
-
nilai, akhlak,
moral maupun
sosial dan untuk
menjalankan peran
tersebut
seorang guru
dituntut untuk
memiliki
pengetahuan dan
waw
asan yang luas yang
nantinya
akan diajarkan
kepada siswa
(
A
rianti, 2018
)
.
Guru merupakan
kunci
inti dalam proses
pe
mbelajaran, baik
dalam
meningkatkan
kualitas
pendidikan
maupun dalam
memberikan
motivasi belajar
kepada siswa
(Idzhar, 2016).
Guru yang
berkompeten akan
mampu
membuat siswa
meras
a
mudah dalam
memahami materi
yang diajarkan,
mampu
menjelaskan materi
dengan j
elas, mampu
membangkitkan
motivasi siswa
dalam belajar,
dan mampu
membuat siswa
menjadi senang
ketika mengikuti
pembelajaran
(
A
rianti, 2019
)
. Sedangkan bagi
siswa memiliki
motivasi
belajar yang tinggi
dapat tercermin
dari sikapnya yang
lebih rajin dalam
belajar, merasa se
nang ketika
mengikuti
pembelajaran, lebih
aktif ketika
pembelajaran
berlangsung, serta
dapat mengatasi
kesulitan
-
kesulitan
pembelajaran yang
tidak dipahami
Tetapi kenyataanya
karena adanya
pandemi Covid
-
19 saat ini dimana
siswa diharuskan
untuk
belajar da
ri rumah, banyak
siswa yang kurang
termotivasi untuk
belajar. Karena
tidak terjadi tatap
muka
secara langsung
antara guru
dengan siswa
mengakibatkan
semangat belajar
siswa menurun.
Hal ini
selaras dengan
penelitian yang
dilakukan oleh
Abdillah (2020)
yang
menyebutkan
bahwa saat belajar
di
rumah siswa
merasa bisa bebas,
merasa tidak ada
tuntutan dalam
menyelesaikan
sesuatu, serta
merasa
tidak ada
kompetensi dengan
siswa yang lain.
Kondisi guru dan
siswa yang sudah
tidak bisa tatap
muka
di sekolahan lagi
memb
uat siswa menjadi
bosan dan capek
dengan
pembelajaran
online
. Kegiatan sehari
-
hari siswa selama
di rumah selama
masa pandemi
cenderung lebih
banyak dihabiskan
untuk bermain
handphone
dan bermain
bersama teman
-
temannya dari
pada belajar. Hal
tersebut tentun
ya sedikit
berbeda ketika
siswa masih
mengikuti
pembelajaran
secara tatap muka,
dimana dari pagi
sampai siang
dihabiskan untuk
belajar di
sekolahan.
Pemberian dan
penguatan motivasi
belajar siswa
berada di tangan
guru mengingat
proses
pembelajaran sudah
ti
dak bisa dilakukan
secara tatap muka
lagi. Namun
meskipun guru
dapat diwakili
oleh media
online
seperti
e
-
learning
atau media yang
lainnya, kehadiran
dan keberadaan
guru akan tetap
menjadi kunci
utama yang tidak
bisa digantikan
maupun ditiadakan.
Hal tersebut sejalan
dengan Putria,
dkk (2020) yang
mengatakan bahwa
guru menjadi garda
paling terdepan
dalam pelaksanaan
p
endidikan
di Indonesia.
Proses
pembelajaran yang
biasanya dilakukan
antara guru dan
siswa di sekolah
melalui
interaksi langsung,
sekarang harus
dilakukan
meskipun dengan
menggunakan
media perantara
berupa
media
online
karena adanya
wabah Covid
-
19 yang meny
ebar di seluruh
dunia, termasuk di
Indonesia.
Berdasarkan
kondisi yang
terjadi pada masa
pandemi Covid
-
19 serta uraian di
atas, maka tujuan
dari penelitian ini
adalah
menganalisis peran
guru dalam
memberikan
motivasi belajar
siswa SD 3
Cramggang Kudus
pada
masa Pandemi
Covid
-
19.

You might also like