You are on page 1of 33
PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA DINAS PENDIDIKAN Jalan Teaku Cik di Tiro No. 1-D Telepor/ Fax (061) 4532710 Website : http://disdik sumutprov.go.id E-mail: disdik@sumutprov.go.id MEDAN KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI SUMATERA UTARA Nomor : 420/62 0 /SUBBAGUMUM/VIII/2021. TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI SUMATERA UTARA NOMOR : 420/5467 /SUBBAGUMUM/VII/2021 TENTANG PETUNJUK TEKNIS BANTUAN OPERASIONAL PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI, SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI, DAN SEKOLAH, LUAR BIASA NEGERI PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN ANGGARAN 2021 Menimbang Mengingat KEPALA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI SUMATERA UTARA. +a bahwa sehubungan dengan adanya saran dari Inspektorat Provinsi Sumatera Utara untuk peningkatkan peran dan tanggungiawab penyelenggaraan pendidikan menengah dan pendidikan khusus dalam penyelenggaraan Bantuan Operasional Pendidikan Sekolah Menengah Atas Negeri, Sekolah Menengah Kejuruan Negeri, dan Sekolah Luar Biasa Negeri, perlu dilakukan perubahan Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera. ~—Utara._=—s Nomor 420/5467/Subbagumum/VII/2021 Tentang Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Pendidikan Sekolah Menengah Atas Negeri, Sekolah Menengah Kejuruan Negeri, Dan Sekolah Luar Biasa Negeri Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2021; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf adi atas dipandang perlu menetapkan Keputusan Kepala Dinas Provinsi Sumatera Utara tentang Perubahan atas Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara Nomor 420/5467/Subbagumum/VII/2021 Tentang Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Pendidikan Sekolah Menengah Atas Negeri, Sekolah Menengah Kejuruan Negeri, Dan Sekolah Luar Biasa Negeri Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2021. + 1, Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Provinsi Aceh dan Perubahan Peraturan Pembentukan Provinsi ‘Sumatera Utara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1956 No. 64; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No. 1103); 2. Undang-Undang Republik indonesia Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara Yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 No. 75; ‘Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No. 3851}; 3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 No. 140; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3874) sebagaimana telah diubah dengan Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan ‘Atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 No. 134; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4150); 10. 11. 12. 13. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 No. 47; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 No. 78; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301); Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 No. 5; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 No, 157; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No. 4586); Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 No. 122; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No. 5164); Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 No. 6; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No. 5494); Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 No. 244; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No, 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 No. 58; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No 5679); Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 No. 91; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No. 4864); Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 No, 127; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No. 4890); Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 No. 194; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No, 4941) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tabun 2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 No. 107; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No. 6058); 14, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2010 tentang Manajemen dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 No. 23; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No. 5105), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2010 tentang Manajemen dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 No. 112; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No. $157); 15. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2019 tentang Manajemen Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 No. 42; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No. 6322); 16. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2021 No. 87; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No. 6676); 17. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2018 No. 33) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 Tentang Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2021 No. 63); 18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Manajemen Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakchir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Manajemen Keuangan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 310); 19. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nasional Nomor 13 ‘Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/ Madrasah; 20. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2016 tentang Komite Sekolah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 2117); 21. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1263); 22, Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2018 tentang Penugasan Guru Sebagai Kepala Sekolah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 486); 23. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2018 tentang Pemenuhan Beban Kerja Guru, Kepala Sekolah, dan Pengawas Sekolah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 683); Menetapkan : : Pada saat Keputusan ini mulai berlaku, Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Kesatu Kedua Ketiga 24, Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2018 tentang Standar Teknis Pelayanan Minimal Pendidikan (Berita Negara Republik indonesia Tahun 2018 Nomor 1687); 25. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 9 Tahun 2018 tentang Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2018 Nomor 9; Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 46); 26, Peraturan Gubernur Sumatera Utara No. 3 Tahun 2019 Tentang Tugas, Fungsi, Uraian Tugas dan Tata Kerja Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara; 27. Keputusan Gubernur Sumatera Utara tentang Penetapan Dana Bantuan Operasional Pendidikan Sekolah Menengah Atas Negeri, Sekolah Menengah Kejuruan Negeri, Dan Sekolah Luar Biasa Negeri Provinsi Sumatera Utara; 28.Keputusan Kepala Dinas Provinsi_ Sumatera Utara No. 420/4974/SUBBAGUMUM/V/2021 tentang Penetapan Tim Manajemen Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) Sekolah Menengah Atas Negeri, Menengah Kejuruan Negeri, dan Sekolah Luar Biasa Negeri Provinsi Sumatera Utara. MEMUTUSKAN Provinsi Sumatera Utara Nomor ; 420/5467/SUBBAGUMUM/VII/2021 Tentang Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Pendidikan Sekolah Menengah Atas Negeri, Sekolah Menengah Kejuruan Negeri, Dan Sekolah Luar Biasa Negeri Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2021 dinyatakan masih berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan Keputusan ini, Hal-hal yang telah direncanakan namun belum dilaksanakan oleh Tim Manajemen Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) Sekolah sebelum dikeluarkan Keputusan ini agar disesuaikan dengan isi dari Keputusan ini, : Tim Manajemen Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) Dinas Pendidikan, Sekolah Menengah Atas Negeri, Sekolah Menengah Kejuruan Negeri, dan Sekolah Luar Biasa Negeri Provinsi Sumatera Utara bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas sebagaimana diuraikan dalam Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) Sekolah Menengah Atas Negeri, Sekolah Menengah Kejuruan Negeri, dan Sekolah Luar Biasa Negeri Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2021. : Biaya yang timbul dalam rangka pelaksanaan keputusan ini dibebankan pada Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (DPA-SKPD) Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara Sumatera Utara ‘Tahun Anggaran 2021, Keempat —: Hal-hal lain yang belum diatur dalam Keputusan ini akan diatur kemudian melalui Surat Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara. Kelima : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan berakhir pada tanggal 31 Desember 2021, dengan ketentuan apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam keputusan ini, akan dilakukan perubahan dan penyempurnaan sebagaimana mestinya, Ditetapkan di: Medan padatangeal ; 31 Agustus 2021 Mlhe” Drs,S¥AIFUDDIN, M.A, Ph.D N@UTAMA MUDA. ‘Tembusan disampalkan kepada Yth saiait 1. Bapak Gubernur Sumatera utara, 2. dfp.P, Sekdaprovsu sebagai laporan; 3. Inspektur Provsu 4. Kepala BPKAD Provsu, LAMPLRAN KEPUTUSANY KEPALA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI SUMATERA UTARA Nomor Tanggal Tentang, 1420/ £2087 /SUBBAGUMUM/VIII/2021 © Sl Agustus 2021 :Perubahan ates Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara Nomor 420/5467/Subbagumum/VII/2021 Tentang Petunjuk —Teknis BantuanOperasional Pendidikan Sekolah Menengali Atas Negeri, Sekolah Menengah Kejuruan Negeri, Dan Sekolah Luar Biasa Negeri Provinsi Sumatera Utara Tahun ‘Anggaran 2021. PETUNJUK TEKNIS BANTUAN OPERASIONAL PENDIDIKAN (BOP) ‘SMA NEGERI, SMK NEGERI, DAN SLB NEGERI PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN ANGGARAN 2021 aa \ WV \ SS Ti PEMERINTAH PROVINS! SUMATERA UTARA DINAS PENDIDIKAN JL. Teuku Cik Ditiro No. 1D Medan KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa bahwa Pemerintah Provinsi Sumatera Utara berupaya untuk meningkatkan peranan dalam bidang pendidikan sesvai dengen amanat Undang-undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 11 Ayat 2 yang menyatakan banwa Femerintah dan Pemerintah daerah wajib menjamin tersedianya dana guna terselenggaranya pendidikan bagi setiap warga negara yang berusia tujuh sampai ima belas tahun, dapat direalisasikan. Seielan pemerintah menggulirkan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) bagi sekolah SMA, SMK, dan SLB Negeri dan Swasta, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara secara bertahap menggulirkan program yang dapat mendukung peningkatan kesejahteraan Pendidik dan Tenaga Kependidikan, seperti honor bagi Guru Non PNS. Program pendanaan pendidikan oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Utara berikutnya adalah Biaya Operasional Pendidikan (BOP) untuk meringankan dan/atau membebaskan Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) bagi Peserta Didk SMA Negeri, SMK Negeri, dan SLB Negeri Se-Sumatera Utara. Program BOP merupakan bagian dari program pembangunan daerah tahun 2021, yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Sumatera Utera yang dalam pelaksanaannya memeriukan petunjuk teknis untuk membenkan arahan teknis peleksanaan berdasarkan mekanisme yang telah ditentukan agar dapat memenuhi tuntutan prinsip efisien dan efektif bagi peningkatan Mutu pendidikan dengan menerapkan akuntabiltas sebagai penmijuden Good Govemance. Akhir kata, semoga dengan disusunnya petunjuk teknis BOP ini, pengelolaan BOP di Provinsi Sumatera Utara bagi SMA Negeri, SMK Negeri, dan SLB Negeri terlaksana dengan tertib untuk pencapsian maksimal dalam mewujudkan peran pemerintah daerah dalam memfasilita: terselenggaranya layanan pendidikan yang berkualitas, sehingga mendukung pembangunan Sumber Daya Manusia Sumatera Utara yang berkualitas dalam mencapai Visi Sumatera Utara. Medan, 31 Agustus 2021 KATA PENGANTAR DAFTARISI - BABI : PENDAHULUAN 11 Latar Belakang 1.2 Dasar Hukum 13° Tojuan 14 Sasaran 15 RuangLingkup 1.6 Prinsip Pengelolzan BABII + SUSUNAN TIM MANAJEMEN DAN URAIAN TUGAS 2. Pengarah 22° Pembina 23° Penanggung fawab 23.1 Bidang P. SMA 2.3.2 Bidang P.SMK 23.3 Bidang P. PK 24 TimPelaporan 25 Sekretariat 26 Sekolah BAB II KEBUTUHAN, REKAP DAN PENYALURAN 3.1 Dasar Perhitungan AlokaSt ou. 3.2 Perhitungan Kebutuhan 3.3. Rekap dan Penyaluran .. BABIV BABY DAFTAR ISI + DASAR PERHITUNGAN ANGGARAN, PENGHITUNGAN, 4.1 Pelaksanaan 42° Pelaporan 43° Pembinaan dan Penga\ 44° Sanksi 45° Monev 2 PENUTUP wasan : PELAKSANAAN, PELAPORAN, PEMBINAAN DAN PENGAWASAN, SANKSI, SERA MONITORING DAN EVALUAS! it Ss 2 12 1B 14 16 16 16 16 BABI PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembukaan Undeng-Undang Dasar 1945 mengamanatkan bahwa salah satu tujuan Negara Republik Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Amanat Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 tersebut menjadi dasar Konsep Pembangunan Nasional bidang pendidikan sebagaimana tertuang dalam Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendiikan Nasional yang menyebutkan bahwa Pendidikan Nasional berfungsi untuk mengembangkan kemamouan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Berdasarkan fungsi tersebut, penyelenggaraan Pendidikan Nasional bertujuan untuk mengembangkan potensi manusia Indonesia agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Meha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jewab, Pembangunan bideng pendidikan merupakan salah satu faktor yang menentukan majunya suatu negara. Dampak pembangunan pendidikan sangat mempengaruhi kualtas sumber daya manusia yang akan berperan pada semua sektor pembangunan negara. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 11 Ayat 2 menyataken bahwa Pemerintah dan Pemerintan Daerah wajib menjamin tersedianya dana guna terselenggaranya pendidikan bagi setiap warga negara yang berusia tujuh ‘sampai lima belas tahun. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah telah ditetapkan bahwa proses pelaksanaan pengelolaan Pendidikan Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Pendidikan Khusus adalah kewenangan Pemerintah Provinsi. Pemerintah Pusat memberikan kewenangan yang lebih besar kepada provinsi untuk melaksanakan Serangkaian proses, mekanisme dan tahapan perencenaan yang dapat menjamin keselerasan pembangunan antar deeran tanpa mengurengi kewenangan yang diberikan. Dalam upaya mewujudkan peran pemerintah untuk memtfasilitasi terselenggaranya layanan pendidikan yang berkualitas, Pemerintah dan Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera Utara mengalokasiken beberapa jenis bantuan kepada satuan pendidikan untuk mendukung terselenggaranya penyelenggaraan pendidikan meliputi Bantuan Operasional Sekolah (BOS) bagi SMA, SMK, dan SLB Negeri maupun Swasta dan honor bagi Guru Non PNS. 1 sesual dengan Visi RPJOM Sumatera Utara Tahun 2019-2023 : yaitu, “Sumatera Utara Yang Maju, Aman, Dan Bermartabat yang dicapai melalui Misi ketiga di bidang pendidikan yaitu Mewujudkan Sumatera Utara yang bermartabat dalam pendidikan karena masyarakat yang _terpelajar, berkarakter. cerdas, kolaboratif, berdayasaing, dan mandir, Pemerintah Sumatera Utara terus berupaya meningkatkan peran dalam merjemin tersedianya dana guna terselenggaranya pendidikan bagi setiap warga negara yang berusia tujuh sampai lima belas tahun sebagaimana UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 11 Ayat 2, dengan mengalokasikan kembali dana Bantuan Operasional Pendidikan. Namun demikian, masyerakat yang berkemampuan dapat memberikan kontribus! untuk mewujuckan pendidikan yang lebih optimal, sebagaimana Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 2008 Tentang Pendanaan Pendidikan Pasal 2 ayat (1) yang menyatakan bahwa pendanaan pendidikan menjadi tanggung jawab bersama antara Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan masyarakat. Hal juga didukung oleh Peraturen Menteri Pendidikan Nomor 75 Tahun 2016 tentang Komite Sekolah dimena Komite Sekolah adalah lembaga mandiri yang beranggotaken orang tualwali peserta didik, komunitas sekolah, serta tokoh masyarakat yang pedull pendidikan untuk memberikan bantuan pendidikan. Selanjutnya yang disebut dengan bantuan adalah pemberian berupa uang/barang/jasa oleh pemangku kepentingan satuan pendidikan dengan syarat yang disepakati para pihak (para pinak antara lain pihak pemberi bantuan dengan Komite). Untuk tertinya pengelolaan Biaya Operasional Pendidikan sebagai akuntabilitas semua pihak yang terkait, maka diperlukan adanya petunjuk teknis, Bantuan Operasional Pendidikan Sekolah Menengah Atas Negeri, Sekolah ‘Menengah Kejuruan Negeri, dan Sekolah Luar Biasa Negeri Provinsi Sumatera Utara. 1.2 Dasar Hukum Pelaksanaan BOP SMA Negeri, SMK Negeri, dan SLB Negeri Provi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2021 didasarkan pada Peraturan Perundang- undangan diantaranya : 1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Provinsi Aceh dan Perubahan Peraturan Pembentukan Provinsi Sumatera Utara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1956 No. 64; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No. 1103); - Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara Yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 No. 75; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No. 3851); Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 No. 140; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3874) sebagaimana telah diubah dengan Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 No. 134; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4150); - Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 No. 47; Tambahen Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tshun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik indonesia ‘Tahun 2003 No. 78; Tambahan Lemberan Negara Republik Indonesia Nomor 4301); . Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendanaraan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 No. 5; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nemor 4355); Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 No. 157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No. 4586); . Undang-Undang Repubik Indonesia Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 No. 122; ‘Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No. 5164); Undang-Undang Repubik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 No. 6; Tambahan Lembaran Negara Republik indonesia No. 5494); 10, Undang-Undang Republik indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 No. 244; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No. 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kal, terakhir dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2015 tenteng Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 No. 58; Tambehan Lembaran Negara Republik Indonesia No. 5678); 11. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 No. 91; Tambehan Lembaran Negara Republik Indonesia No. 4864); 12. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Inter Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 No. 127; Tambahan Lembaran Negara Republik indonesia No. 4890); 13, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 No. 184; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No. 4941) sebagaimana telah dubah dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru (Lembaran Negara Republik indonesia Tahun 2017 No. 107, ‘Tambahan Lembaran Negara Republik indonesia No. 8058); 14, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2010 tentang Manajemen dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 No. 23; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No. 5105), sebagaimana telah ciubah dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintan Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2010 tentang Manajemen dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia ‘Tahun 2010 No. 112; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No. 5157); 15. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2019 tentang Manajemen Keuengen Daerah (Lembaran Negara Repubik Indonesia Tahun 2079 No. 42; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No. 6322); 16. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2021 No. 87; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No. 6678); 17. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2018 No. 33) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Republix Indonesia Nomor 12 Tahun 2021 tentang Perubahan Ates Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 Tentang Pengadaan Sarangi Jasa Pemerintah (Lembaran Negara Republik indonesia Tahun 2021 No. 63); 18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Manajemen Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Manajemen Keuangan Daereh (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 310); 19. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/ Madrasah; 20. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomer 75 Tahun 2016 tentang Komite Sekolah (Berita Negara Republik indonesia Tahun 2016 Nomor 2117); 21. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik indonesia Nomor 28 Tahun 2016 tentang Sistem Perjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1263); 22. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik indonesia Nomor 6 Tahun 2018 tentang Penugasan Guru Sebagai Kepala ‘Sekolah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 486); 23. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2018 tentang Pemenuhan Beban Kerja Guru, Kepala Sekolah, dan Pengawas Sekolah (Berita Negara Republik Indonesia ‘Tahun 2018 Nomor 683), 24. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2018 tentang Standar Teknis Pelayanan Minimal Pendidikan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 1687); 25. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 9 Tahun 2018 tentang Penyelenggarean Pendicikan (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2018 Nomor $; Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 46); 26. Peraturan Gubemur Sumatera Utara No. 3 Tahun 2019 Tentang Tugas, Fungsi, Uraian Tugas dan Tata Kerja Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara; 27. Keputusan Guberur Sumatera Utara Nomor 184.44/390/KPTS/2021 Tentang Penetapen Dana Bantuan Operasional Pendidikan Sekolah Menengah Atas Negeri, Sekolah Menengah Kejuruan Negen, dan Sekolah Luar Biasa Negeri Provinsi Sumatera Utara; 28. Dokumen Pelaksanean Anggaran Organisasi Perangkat Daerah Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2021 4.3 Tujuan Biaya Operasional Pendidikan Provins| Sumatera Utara bertujuan untuk meningkatkan layanan pendidikan pada SMA Negeri, SMK Negeri, dan SLE Negeri di Provinsi Sumatera Utara. 1.4Sasaran BOP Provinsi Sumatera Utere dituyjukan bagi semua SMA Negen, SMK Negeri, dan SLB Negeri yang diselenggerakan oleh Pemerintan Daerah Provinsi ‘Sumatera Utara yang telah terdata dalam Dapodik. 1.5 Ruang Lingkup Ruang lingkup Petunjuk Teknis BOP Provinsi Sumatera Utara meliputi Prinsip Pengelolaan, Perencanaan, Penganggaran, Pelaksanaan, Peleporan, dan Pertanggungjawaben yang berhubungan dengan mekanisme penyaluran dan penggunaan dana BOP pada semua satuan pendidikan SMA Negeri, SMK Negeri, dan SLB Negeri di Sumatera Utara 1.6 Prinsip Pengelolaan a) Sesuai kemampuan keuangan daerah adalah alokasi besaran anggaran Dana Bantuan Operasional Pendidikan setiap tahun anggaran dilakukan sesuai dengan kemampuan keuangan daerah; b) Efisien adalah perencanaan, penganggaran dan pelaksanaan harus dengan pertimbangan hesii optimal berdasarkan data dan informasi yang akurat; ©) Efektif adalah pelaksanaan, pelaporan dan pertanggungjawaban anggaran Dana Bantuan Operasionel Pendidikan harus sesual dengan tujuan pendidikan sekolah; d) Ekonomis adalah setiap pengadaan barang/jasa yang bersumber dari anggaran Dana Bantuan Operasional Pendidikan harus secara cermat mempertimbangkan kualitas, kuantitas, harga, kebutuhan nyata dan manfaat; ©) Sesuai dengan kebutuhan nyata adalah setiap penggunaan anggaran Dana Bantuan Operasional Pendidikan harus sesuai dengan kebutuhan nyata pendidikan; f) Transparan adalah keseluruhan Manajemen enggeran Dana Bantuan Operasional Pendidikan dilakukan secara terbuka; 9) Tertib adalah penggunean anggaran Dana Bantuan Operasional Pencidikan dilakukan secara tertib sesuai dengan peruntukan: iplin adalah keselurunan Manajemen anggaran Dana Bantuan Operasional Pendidikan diakukan tepat wakiu; i) Teat hukum adaian keseluruhan Manajemen anggaran Dana Bantuan Operasional Pendidikan dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan keuangan negara/daerah; dan i) Akuntabel adalah perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pelaporan, dan pertanggungjaweban anggaran Dana Bantuan Operasional Pendidikan bisa dipertanggungjawabkan secara administrasi, prosedur, dan fisik. hy BABII ‘SUSUNAN TIM MANAJEMEN DAN URAIAN TUGAS PENGELOLA BOP PROVINS! SUMATERA UTARA Tim Pengelola BOP Provinsi Sumatera Utara pada Pemerintah Provinsi Sumatera Utara : 24 22 23 Pengarah : Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara Uraian Tugas : 1. Menetapkan tim pengelola BOP Provinsi Sumatera Utara; 2. Memberikan arahan program BOP. 3. Memberi arahan kepada Tim BOP Provinsi mengenai pelatihan dan bimbingan Kepada SMA, SMK, dan SLB untuk mengisi dan memperbaharui data sekolah dalam Depodik; 4, Memberi arahan kepada Tim BOP Provinsi mengenai Teknis Penyaluran Dana BOP; 5. Memberi arahan kepada Tim BOP Provinsi mengenai pelaksanaan laporen pertanggungjawaban. Pembina : Sekretaris Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara Uraian Tugas : 1, Mengkoordinasikan penyusunan regulasi BOP Provinsi Sumetera Utara pada SMA, SMK, dan SLB Negeri; 2. Mengkoordinir pelaksanaan/pengelolaan BOP Provinsi Sumatera Utara pada SMA, SMK, dan SLB Negeri; 3. Mengkoordinasikan pengelolaan pengaduan pelaksanaan BOP Provinsi Sumatera Utara pada SMA, SMK, dan SLB Negeri; 4. Mengkoordinasikan pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi pengelolaan BOP Provinsi Sumatera Utara pada SMA, SMK, dan SLB Negeri; Penanggung Jawab : 2.3.1, Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Atas a. Kelua : Kepala Bidang Pembinaan SMA b. Sekretaris —: Meliana Fauza., S. Sos., MAP ¢. Bendahara: Imran d. Operator: Hendra Sinaga., A.Md 24 2.3.2. Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan a. Ketua Kepala Bidang Pembinaan SMK b. Sekretaris : Mariono ¢. Bendahara: Willy Arya d. Operator Zulkifl Siregar., MT 2.3.3. Bidang Pembinaan Pendidikan Khusus a. Ketue Kepala Bidang Pembinaan Pend. Khusus b. Sekreteris — - Eva Susanti., SE ©. Bendahara: Fridolin Arapenta Sembiring., A.Md d. Operator: Juharli Subrata,, SE Uraian Tugas : 1. Mengkoordinasikan pemutakhiran data sekolah secara lengkap dan valid kepada Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara; 2. Mengkoordinir pertanggungjawaban _pelaksanaan/pengelolaan BOP Provinsi Sumatera Utara pada SMA, SMK, dan SLB Negeri melalui Cabang Dinas Pendicikan Provinsi Sumatera Utara; 3. Mengkoordinir pengelolaan pengaduan pelaksanaan BOP Provinsi Sumetera Utara pada SMA, SMK, dan SLB Negeri; 4 Menyusun rancangan regulasi BOP Provinsi Sumatera Utara; 5. Mengkoordinasikan pelaksanaan dan penyelenggeraan BOP Provinsi Sumatera Utara; 6. Berkoordinasi dengan Pembina dalam penyelenggaraen BOP Provinsi Sumatera Utara; 7. Melaksanakan sosiaisasi BOP Provinsi Sumatera Utara; 8. Memverifikasi kelengkapan data sekolah (jumiah peserta didik dan nomor rekening penyaluran) SMA, SMK, dan SLB Negeri ‘sesuai satuan pendidikan masing-masing bidang, Mengelola data dan informasi pelaksanaan BOP; 10. Berkoordinasi dengan Kasubbag Keuangan Perihal pelaksanaan enyaluran dan pelaporan keuangan. 11. Bertanggung jawab dalam tersalurkannya alokasi BOP di masing- masing satuan pendidiken sesuai kewenangannya; Tim Pelaporan : Cabang Dinas Pendidikan Se-Sumatera Utara a. Ketua : Kepala Cabang Dinas b. Sekretaris _ : Kepala Tata Usaha Cabang Dinas c. Anggota —_: 4. Kepala Seksi SMA dan SLB 2, Kepala Soksi SMK d. Operator —_: Pegawai PNS/ Non PNS yang ditunjuk Kepala Cabang Dinas 25 26 Uraian Tugas : 4, Menelili kelengkapan data sekolah (umiah peserta didi dan ntomor rekening penyaluran) SMA, SMK, dan SLB Negeri di bawah kewenangannya; 2. Melaksanakan pendampingan (Pembinaan) pengelolaan dan Pelaporan BOP Provinsi Sumatera Utara kepada tim pengelota sekolah SMA, SMIK, dan SLB Negeri di bawah kewenangannya; 9. Memerintahkan SMA, SMK, dan SLB Negeri untuk membuat laporan tepat pada waktunya; 4, Melaporkan pelaksanaan pengelolaan BOP Provinsi Sumatera Utara pada SMA, SMK, dan SLB Negeri di bawah kewenangannya kepada Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara melalui Kepala Bidang Dines Pendidikan Provinsi Sumatera Utara sesuai setuan pendidikan masing-masing, 5. Melaksanakan penanganan pengaduan masyarakat pada tingkat cabang dinas tentang BOP Provinsi Sumatera Utara pada SMA, ‘SMK, dan SLB Negeri 6. Membuat rekapitulasi leporan realsasi penggunaan BOP Provinsi ‘Sumatera Utara pada SMA, SMK, dan SLB Negeri dari sekolah; 7. Mengendalkan dan menjamin agar tidak — tevjadi pelanggaran terhadap ketentuan penggunaan BOP. Sekrotariat : Kasubbag Umum dan Kepegawaian Kasubbag Program dan Tugas Pembantuan Kasubbag Keuangan |. Syahfitra Sugeng Prayitno Heri Pribadi Nasution Suwamo Victor Halomoan Rizky Simanjuntak j. T.Ghina Sonya sae-o9ap oD Uraian Tugas : 1, Menerima pengaduan pelaksanaan BOP Provinsi Sumatera Utara; 2. Menerima data dan informasi pelaksanaan BOP Provinsi Sumatera Utara; 3. Menghimpun laporan pengelolaan pelaksanaan BOP Provinsi Sumatera Utara masing-masing jenis satuan pendidikan Sekolah : Dalam pengelolaan Dana BOP, kepala sekolah membentuk Tim BOP Sekolah melalui Keputusan Kepala Sekolah, yang terdiri atas : a. Kepala Sekolah sebagai Penanggung Jawab; b. Bendahara Sekolah c. Anggota, yang terdiri dari operator sekolah, unsur komite sekolah, dan orang tua/ wali peserta didik yang memiliki kredibilitas dan tidak memiliki konflik kepentingan. 10 Uraian Tugas : 1. Menyusun perencanaan atas penggunaan Dana BOP: 2. Melakukan pemutakhiran data pada Dapodik sesuai dengan kondisi Til di sekotah; 3. Menggunakan Dana BOP sesuai dengan ketentuan Petunjuk Teknis ini, 4. Membuat laporan perlanggungjawaban dan serta menyerahkan laporan penggunaan Dana BOP kepada Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara melalui Cabang Dinas masing-masing paling lama; 5. Melakukan verifikasi dan validasi rencana alokasi BOP pada Satuan Pendidikan masing-masing; 6. Dalam hal verifikasi dan validasi oleh sekolah sebagaimana disebut pada angka 5 di atas, dalam hal satuan pendidikan/ sekolah masih dijabat oleh Pelaksana Tugas Kepala Sekolah, maka verifikasi dan validasi dilakukan oleh Cabang Dinas; 7. Menandatangani berita acara realisasi penggunaan dana dan pakta integrites pertanggungjawaban mutiak 34 3.2 BAB Ill DASAR PERHITUNGAN ALOKASI ANGGARAN, PENGHITUNGAN, KEBUTUHAN, REKAP DAN PENYALURAN Dasar Perhitungan Alokasi (1) Besar alokasi Dana Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) untuk setiap SMAN/SMKN/SLBN dihitung sesual jumiah peserta didik berdasarkan data Cut off 31 Januari 2020; (2) Besaran perhitungan per peserta dicik setiap anggaran ditetapkan dengan keputusan Gubernur, sebelum penyusunan rencana kerja dan anggaran; (®) Beseran sebagaimana dimaksud pada point (2) disesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah dan prioritas pembangunan daerah: (4) Apabila kemampuan kevangan daerah sudah memadai, besaran perhitungen Dana Bantuan Operesional Pendidikan (BOP) per peserta didik disesuaikan dengan biaya nyata belajar setiap peserta didik/unit cost; (5) Pemenuhan alokasi Dana Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) berdasarkan biaya nyata setiap peserta didik/unit cost sebagaimana dimaksud pada point (4) dilakukan secara bertahap pada setiap Tahun Anggaran dan penembahan siswa baru hasil seleksi Penerimaan Peserta Didik Baru Tahun 2021/2022 Perhitungan Kebutuhan (1) Kepala Sekolah bersama para pendidik, tenaga kependidikan dan komite sekolah menyusun kebutuhan alokasi Dana Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) pada sekolah yang bersangkutan sesuai dengan jumlah peserta didik. (2) Pemitungan kebutuhan sebagaimana dimaksud pada point (1) dituangkan dalam Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS). (8) Pengajuan Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolan (RKAS) dari SMAN/SMKN/SLEN oleh Kepala Sekolah kepada Tim Manajemen an (BOP) Dinas Pendidikan Provinsi melalui Cabang Dinas Pendidikan. Dana Bantuan Operasional Pendi 2 3.3 Rekap dan Penyaluran (1) Dinas Pendidikan Pendidikan Provinsi Sumatera Utara melalui Cabang Dinas meminta sekolah untuk memutakhitkan data peserta didik sebelum penyaluran Dana BOP. (2) Penetapan Alokasi BOP tiap sekolah didasarkan pada data hasil batas waktu pendataan sebagai berikut @. Cutoff 31 Januari 2021; b. Jumlah peserta didik baru hasil seleksi Penerimaan Peserta Didik Baru Tahun 2021/2022; (3) Berdasarkan Point (2) di atas, Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara menghitung kurang lebih penyaluran dana BOP di awal penyaluran untuk dikonversikan sebelum akhir tahun anggaran berjalan. (4) Pelaksanaan penyaluran pada tiap Tahun Anggaran dilaksanakan sebanyak IV Triwulan (5) Pelaksanaan penyaluran sebagaimana dimaksud pada Point (4) di atas, pada Tahun Anggaran 2021 dapat dilaksanakan pembayaran Triwulan i dan Triwulan IV. (6) Penyaluran Dana BOP dilakukan dengan cara langsung (LS) ke rekening penerima BOP. BAB IV PELAKSANAAN, PELAPORAN, PEMBINAAN DAN PENGAWASAN, SANKSI, SERTA 44 MONITORING DAN EVALUAS! Pelaksanaan Penyaluran Dana Bantuan Operasional Pendidikan BOP disesueikan dengan Jumlah Kebutuhan Dana Rencana Anggaran Kes Pada Dokumen Pelaksanaan Anggaran Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara. Penggunaan Dana BOP dileksenakan oleh Kepala Sekolah SMAN/SMKN/SLBN sesuai dengan rencana yang tertuang dalam Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS). Dalam pelakssnaan Dana BOP dilaksanakan oleh Tim Manajemen Dana BOP yang diketuai oleh Kepaia Sekolah SMAN/SMKN/SLBN. Tim Manajemen Dana BOP sebagaimana dimaksud di atas dituangkan dalam Surat Keputusan Kepala Sekolah tentang Tim Manajemen Dana Bantuan Operasional Pendidikan Sekolah Knteria Penerima dan Penggunaan Dana Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) dapat digunakan untuk a) Tambahan Penghasilan Kepala Sekolah Negeri, digunakan paiing banyak 5% (lima persen) dari keseluruhan jumlah alokasi Dana BOP yang diterima oleh sekoiah. b) Tambahan Penghasilan Waki Kepala Sekolah, dan/atau Guru PNS Yang Bertugas di Sekolah Negeri yang tidak mendapatkan Tunjangan Profesi, digunakan paling banyak 15% (lima belas persen) dari keseluruhan jumlah alokasi Dana BOP yang diterima oleh sekolah. ¢) Honorarium Pendidik dan Tenaga Kependidikan Non PNS yang belum ditampung delam Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS), Dana Komite Sekolah, dan Sumber dana lain yang sah. Dibuktikan dengan Surat Penugasan Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara melalui pelimpahan kewenangan dengan Surat Penugasan, digunakan paling banyak 35% (tiga puluh lima persen) dari keselurunan jumlah alokasi Dana BOP yang diterima oleh sekolah 4) Honorarium Tenaga Layanan Khusus Non PNS yang belum ditampung dalam Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS), Dana Komite Sekolah, dan Sumber dana lain yang sah dibultikan dengan Surat Penugasan Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara, digunakan paling banyak 15% (lima belas persen) dari keseluruhan jumiah alokasi Dana BOP yang diterima oleh sekolsh. Adapun yang dimaksud dengan Tenaga Layenan Khusus adalah Tenaga Kebersihan, Tenaga Keamanan, Tenaga Kesehatan, dan/atau tenaga lainnya yang dibutunkan sekolah untuk meningkatkan layanan pendidikan €) Kebutuhan operasional sekolah yang tidak ditampung dalam Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS), digunakan Paling Sedikit 30% {tiga puluh persen) dari keseluruhan jumlah alokasi Dana BOP yang diterima oleh sekolah. “4 g) Dalam hal penggunaan Dana BOP untuk pengadaan barang danijasa, dilaksanakan terhadap barang/ jesa yang belum ditampung dalam Dana BOS, Dana Komite Sekoleh, dan sumber dana lain yang seh untuk menghindari tumpang tindin sumber dana melalui mekanisme pengadaan barang dan/atau jasa di sekolah sesuai dengan ketentuan peraturan erundang-undangan mengenai pengadaan barang/jasa oleh satuan Pendidikan. Apabila ada sisa pembiayaan yang tidak digunakan maka dapat di alokasikan pada poin e. Dalam pengelolean Dana BOP, Tim BOP Sekolah dilarang : a) b) 9) d) 2) 4 9) h) Melakukan transfer Dana BOP ke rekening pribadi atau rekening lain untuk kepentingan selain peruntukannya yang sah sebagamane telah diatur dalam Juknis ini; Meminjamkan dan/atau membungakan kepada pihak lein untuk kepentingan pribadi; Membiayai kegiatan yang tidak menjadi prioritas sekolah; Membiayai kegiatan dengan mekanisme iuran; Membeli pakaian, seragam, atau sepatu bagi guru atau Peserta Didik untuk kepentingan pribadi yang bukan inventaris sekolah; Membeli instrumen investasi; Membiayai kegiatan yang telah dibiayai secara penuh dari sumber dana Pemerintah Pusat, Pemerintan Daerah, atau sumber lain yang sah: Melakukan penyelewengan penggunaan Dana BOP untuk kepentingan Pribadi atau kelompok tertentu; Menjedi distributor atau pengecer pembelian buku kepada Peserta Didik di ‘sekolah yang bersangkutan: Dalam pengelolaan Dana BOP, Tim BOP Provinsi dilarang a) b) °) d) e) Melakukan pungutan dalam bentuk apapun kepada sekolah Melakukan pemaksaan pembelian barang daniatau jasa dalam pemanfaatan Dana BOP; Mempengaruhi dan/atau memerintahkan sekolah untuk melakukan pelanggaran ketentuan penggunaan Dana BOP; Menjadi distributor atau pengecer dalam proses pembellan, pengadaan buku, atau barang melalui Dana BOP; Menghambat proses pencairan dan penggunaan Dana BOP. Pertanggungjawaban keuangan merupakan serangkaian kegiatan dan Pemenuhan pendokumentasian administrasi keuangan yang merupakan kewajian yang harus dipenuhi setiap satuan pendidikan sebagai Penyelenggara pendidikan yang menggunekan anggaran BOP SMA Negeri, SMK Negeri, dan SLB Negeri sebagai wujud penerapan prinsip akuntabiitas dalam penggunzan keuangan dari dana yang bersumber dari BOP Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera Utara, seperti Pembukuan, Bukti Pengeluaran, Dokumentasi, Pencatatan dan Pelaporan. is 42 43 Pelaporan a. Tim Manajemen Dana Bantuan Operasional Pendidikan sekolah metaporkan Penggunaan Dana Bantuan Operasional Pendidikan kepada Tim Manajemen Cabang Dinas Pendidikan untuk selanjutnya diserahkan kepada Tim Manajemen BOP masing-masing Bidang; b. Tim Menajemen Dana Bantuan Operesional Pendidikan sekolah bertanggungjawab penuh atas penggunaan Dana Bantuan Operasional Pendidikan di sekolah masing-masing. Pembinaan dan Pengawasan 1. Dalam hal penyelenggaraan Pembinaan dan Pengawasan Lingkup Internal Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara, mengacu kepada Keputusan Gubemur Sumatera Utara tentang Penetapan Dana Bantuan Operasional Pendidikan Sekolah Menengah Atas Negeri, Sekolah Menengah Kejuruan Negeri, Dan Sekolah Luar Biasa Negeri Provinsi Sumatera Utara dan Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara tentang Susunan Tim Manajemen Bantuan Operasional Pendidikan SMA, SMK, dan SLB Negeri Provinsi Sumatera Utara; 2. Dalam hal penyelenggaraan Pembinaan dan Pengawasan Lingkup Ekstemal, Pembinaan dan Pengawasen dilakukan oleh lembaga pengawas intemal yakni Inspektorat Provinsi Sumatera Utara sebagai Aparat Pengawasan Intem Pemerintah (APIP) mulai dari proses audit, reviu, evaluasi, pementauan, dan kegiatan pengawasan lain terhadap Penyelenggaraan Bantuan Operasional Pendidikan dalam rangka memberikan keyakinan yang memadai bahwa kegiatan telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. 44° Sanksi 45 Tim BOP Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara dan Tim BOP Sekolah yang melanggar ketentuan lerangan sebagaimana ketentuan larangan Penggunean Dana BOP dalam Petunjuk Teknis ini dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan Monitoring dan Evaluast Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utare sesuai kewenangannya wajib melakukan monitoring dan evaluasi dalam Manajemen dan Penyaluran Dana Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) ci sekolah. BABV PENUTUP Petunjuk teknis BOP Pemerintah Provinsi Sumatera Utara bagi SMA, SMK, dan SLB negeri ini diharapkan dapat dipahami, dilaksanakan dengan sebaik- baiknya oleh seluruh pihak yang terlibat dalam pengelolaan BOP sehingga tujuan Program BOP di Sumatera Utara dapat diwujudkan sesuai yang telah ditotapkan Lampiran : 1, KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI SUMATERA UTARA Nomor :420/ 6203 /SUBBAGUMUM/VIII/2021 Tentang _; Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Pendidikan Sekolah Menengah Atas Negeri, Sekolah Menengah Kejuruan Negeri, Dan Sekolah Luar Biasa Negeri Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2021 KOP SEKOLAH PAKTA INTEGRITAS Yang bertandatangan di bawah ini, kami : 1. Nama Jabatan ‘Tempat Tgl. Lahir Alamat Telp/HP 2. Nama Jabatan ‘Tempzt Tgl. Lahir Alamat Telp/HP endahara Sekolah 3. Nama Sekolah Alamat Sekolah Sebagai Penerima dan Penguna Dana Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) SMA Negeri, SMK Negeri, dan SLB Negeri Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2021, dengan ini menyatakan bahwa 1. Menyetujui menerima jumlah dana BOP sesuai dengan unit cost dikalikan jumlah siswa. 2, Sanggup dan bersedia _mempertanggungjawabkan penggunaan dana BOP SMA SMK Negeri... dan SLB - Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2021.(#**) Negeri Negeri 3. Tidak akan mempergunakan BOP untuk kepentingan pribadi. 4, Akan menggunakan dana BOP SMA Negeri, SMK Negeri, dan SLB Negeri Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2021 sesuai dengan peruntukannya sebagaimana telah dinyatakan dalam Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Nomor : 420/ /SUBBAGUMUM/VIIl/2021 Tentang Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Pendidikan Sekolah Menengah Atas Negeri, Sekolah Menengah Kejuruan Negeri, Dan Sekolah Luar Biasa Negeri Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2021. 5. Bersedia melaporkan pertanggungjawaban penggunaan dana BOP dimaksud sesuai lampiran format pertanggungjawaban dalam juknis ini. 6. Apabila di kemudian hari diketahui terjadi penyimpangan terhadap dana BOP yang Kami terima, sehingga menimbulkan kerugian negara, maka kami bersedia mengganti can menyetorkan kerugian tersebut ke Kas Daerah dan bersedia dituntut sesuai dengan peraturan perundangan-undangan yang berlaku. Demikian surat pakta integritas ini dibuat dengan sebenarnya, di atas materai cukup dengan keadaan sehat dan tanpa paksaan dari pihak manapun untuk dipergunakan sebagaimana mestinya. PENGGUNA DANA Bendahara Sekolah, Kepala Sekolah Materai 10.009 Keterangan: (*)__ Diisi oleh Kepala Sekolah, tulisan tangan. (*)__ Diisi oleh Bendahara Sekolah tulisan tangan. (*) Pilih salah satu, coret yang tidak perlu/ hapus. ‘yojoyas soy SucTowoy /eseyepuag yejoyas ereday “anmaAuoy ueBuequiofveg uebuog uewersoiey Wee jopsaied TepUe S| ueduequiaduag ueiuag ueyEr1=1>9| Teves euerestig UEP CUER ueSuequiasuag ueiuag ueyerai2y| URSIPIPUBASH CTCUS] WEP APIPUEG| ueBuequieduag ueduag weweysa1ay| Tespipusd uereTNed ueduequiodueg uesuag uexens219y| 79501 ueSuequieduag uesueg ueSuequieuay uesu9g ueE919199| WERT HUE TSTOG| ueSuequia3ued uedued wedje>i019y| liejoy9s jeuorsesodo veraueg] —uep ‘yejonag oywoy e ) | aaquing wep ee enuioy evea ‘s08) ‘ ke eueg wejep dundueyp | yejoyas|euo|sesado uerwueqeueg | Yyejoyasjeuoisesado uemues eued wejep | 2s a ae -¥epn Sued yoqor~2s | ulojep Sundusexp winjoq Suek sw woN |Bundwserp wnjoq Sued sng UON UEpipuedey mice euoisesado ueymangey | snsniy ueweher eBeua4 wniseIou0H efeua veo xippued wnvesou0H sieauat tie weeundiueg doupduioy supoug s2uyg #ueqe9 20) /uayedngey, NV TNMIYL NYHIGIIN3d TVNOISYH3d0 NUNLNWE NVO NVUNNDONAd ISvSITV3¥ ISVINLidvxay 102 NOH: 207 uevesBuy unyes eaean exdteUINS JsuIAoId LeBON esEIg LEM YeIOVAS eG ‘HORAN UeN.nfay YeBUCUOWN YOIOrPS ‘HOBON sery YeSUDUO YojOr}2s LEyIpIpUDY jeuE|se.0do UeMUeg s]UYEL YNIumeg: BUEQLEL IMNNNNOWEENS/ GOT" /Ozb: s0WI0N ‘VVLN VEALYINNS ISNIADWd NYAIGION3d SYNIG VIWd3N NYSNLAdIN Z? weNOWe| ‘ain “ain oo e1s/xnS/VHS oo TSIS/VNS smimpserdey og EreepUDE ‘mp 8uayy upon = ma 1 - y Te 7 [ Te uaa ~ — Ee __ fF TaVANV!} = z TE oF z z Z 5 z z = z (du) (a) (du) (dy) (a (dy) (@u) (eu) (dw) 2) AVINIE cote uaa tzid dd | Za dd ‘Ndd ep ktad! ecaddd | wisduda | tzid 'Ydd ‘Ndd sis nving | on NvwouaaNaa vv vane mesesnuy urge, geen aT1S/SINS/VKS aviva NV¥O.LAANGd NVG NVVHRVGNad ISYSITVaU UVLaVa. 1z0z weaeSfuy unyes, BIEN] BINIEUING |SupAOI LABON WseIG JUN'] Ye}ONS UE ‘I9S9N UERIN{ay YeRuaUAW YEIOYIE 11989N SeAY YeBUSUAW YETOYAS URMIPIPUAY [eNOTsPIAd MENINEg sfUyay, yHfameg: Sue, rzar/ia/wannovaais/ 67% 9 000: | mon ‘YUVA VWALVWS ISNIADUd NVDIGICNGA SVNIG VIVATH NVSALAASM'E! westdrey “aN oneness a1S/NS/VINS HVIONIS VIER mPTSOSH ty weg ones g oy rem, NYMIGIONad TWWOISVaado N¥AINVA vaVHVaNA Wwnwvn S¥x mine ‘VRIVLN VUSLLVWINS ISNIAONd HVLNTHAINS Woz ueses3uy unuen ‘vey waves unold UaBoN eve em YEIOyRS UeO u8B6N Wenunfy YedUDUOW YetONES HeBEN Foy YeRUDUOW YPtOyes UeYpIpung euoiesedo UENLEG sKOPL>IMUNIDA? _BuEHUOL WN/NAWNovEENs/ OGIO: OWN ‘VAYAMA WAELYINNS ISNINOWd NVAIGIONSd SYNIG VIV3¥ NVSTULNAENP: uerdwey a ‘a on URSIN NvallaiaNad TWNoIsvuado ViNvIaa VavHYONGE JINVE/NVNVAWIS NINVEWad OAS VuV.LN VULYWNS ISNIAOWd HVLNRIAWId ter tyes tmqeimnns paint ee by a hu es Yn eS PPG sed ee Nope "eac/nnwnavear! ZO ‘oun eventos SYED sn ne SE NVALGIGNSd TVNOISVuado ViNVIaE VuvAVvaNaE, iva QINVEWad NAS VUV.LN VABLVPINS ISNIAOUd HVINRITWSA ‘aor weseSuyueue, ‘emnei=euns erg uotnesng em UROHS eau Un YERouSW Yeas "aN my YABLEVOA OFS ENPPUD RURPEAgD oR SD, WHumeG: BNL, ouun/nnneweans) oz fe: seu ‘Ywin veumnsisuacuanonaanaseuaviVe os: ves, \ampiran : 7. KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN PROVINS! SUMATERA UTARA Nomor :420/ 6 2097 /sussacumun/vit/2072 Tentang_ :Petunjuk Tetris Bantuan Operasional Pendidikan Sekolah Menengah Atas Negeri. Sekolah Menengah Kejuruan Nogoi, Dan Sokolah Luar Baza Negeri Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2023 PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTAR. DINAS PENDIDIKAN Jalan Teuku Cik Di Tiro No. 1-D Telepon (061) 4156650, 4156750, Fax 4156550 MEDAN - 20152 LAPORAN PENUTUPAN KAS BULANAN BULAN .... Kepada Yth. di-Tempat Dengan memperhatikan Peraturan Gubernur Sumatera Utara Nomor 75 Tahun 2020 mengenal Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah, "bersama ini kami disampaikan Laporan Penutupan Kas Bulanan yang terdapat di Bendahara Pengeluaran Pembantu Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara sampal dengan tanggal adaleh sejumlah Ro... dengan perincian sebagai berikut A. Kas di Bendahara Pengeluaran Pembantu AA. Salo awal Rp. a 2. Jumlah Penerimaan sampai dengan tanggal Ro. ; ‘A2, Jumleh Pengeluaran sampai dengan tanggal 021 Rp. : AA. Saldo Akhir Bulan Tanggal 2021 Rp. : Saldo akhir bulan tanggal terdiri dari Saldo di Kae tunai sebesar dan saido di bank sebesar Rp. 8, Kas di Bendahara BOP BL. Saldoawel 8.2. Jumlsh Penerimaan sampai dengan tanggal -2021 8.3. Jumizh Pengeluaran sampai dengan tanggal ..e0nen2021 B.A, Saldo Akhir Bulan Tanggel Saldo akhir bulan tanggal sebesar dan saldo di bank sebesar Rp. . Rekapitulasi Posisi Kas di Bendahara Pengeluaran Pembantu CA, Saldo Kas Tunai Rp. €.2, aldo di Bank Rp. 3, Saldo Total Rp. z MEDAN, BENDAHARA BOP SEKOLAH

You might also like