You are on page 1of 21

AIR CONDITIONER

GARIS BESAR AIR CONDITIONING


Apakah air conditioning itu ? ................ 7-1

HEATER 7-2
1. Prinsip dasar ......... 7-2
2. Tipe Heater 7-2

cooLER 7-s
1. Teori dasar pendinginan T-g
2. Siklus pendingin 7-4
3. Kompresor. 7-s
4. Magnetic clutch 7-g
5. Condenser. 7-10
6. Receiver lDryer 7-11
7. Unit pendingin ............... T-12
8. Expansion Valvel 7-12
L Presure switch 7-17
10. Alat pencegah pembekuan 7-18
11. Mekanisme pencegah mesin mati ............ 7-18
12. Peralatan idle - up............ 7-19
13. Sistem pelindung tali penggerak kompresor ............... 7.19
14. Sistem kontrol kompresor dua tingkat 7-20
15. Magnetic Valve 7-20
GARIS BESAR AIR CONDITIONER
- Apakah Air Conoitioner itu z El
GARIS BESAR AIR GONDITIONER

APAKAH AlR CONDITIONER ITU ?


Air Conditioner adalah peralatan untuk :

. Mengontrol temperatur
. Mengontrolsirkulasiudara
. Mengontrolkelembaban
o Memurnikan udara (purification)

TEMPERATURE CIRCULATION

HUMIDITY PURITY

OHP 1

Air Conortioner ialah istilah umum untuk perlengkapan Dengan demikian, perlengkapan yang diperlukan
yang memeljhara udara di dalam ruangan agar tem- untuk suatu air conditioner terdiri atas cooler, heater,
peratur dan kelembabannya menyenangkan. Apabila moisture controller dan ventilator.
di dalam ruangan temperaturnya tinggi, maka panas
yang diambil agar temperatur turun disebut pendingi- Air Conditioner untuk mobil pada umumnya terdiri darr-
nan. heater atau cooler dengan pembersih embun (moisture
Sebaliknya, ketika temperatur ruangan rendah, panas remover) dan pengatur aliran udara.
yang diberikan agar temperatur naik.(disebut pe-
manasan). Sebagai tambahan, kelembabannya ditam-
bah atau dikurangi agar terasa nyaman.

7-1
E GABIS BESAR AIR CONDITIONER
- Heater

HEATER TIPE AIR MIX


Suatu alat yang memanaskan udara di dalam mobil Tipe ini menggunakan air, mix control damper yang
atau udara segar dari luar yang dihisap ke dalam mengubQh temperatur udara dengan cara mengatur
ruang dan digunakan untuk pemanasan disebut perbandingan udara dingirl yang melewati heater core
heater. Ada beberapa tipe heater, termasuk heater air dan yang tidak melewati heater core. Dewasa ini
panas (hot water heater), heater pembakaran (com- heater tipe ini banyak digunakan.
bustion heater) dan heater gas buang (exhaust
heater), tetapi biasanya yang digunakan adalah
heater air panas.
Air mix control damper
1. PRINSIP DASAR
Pada heater sistem air panas, air pendingin mesin
disirkulasikan melalui heater cofe agar heater core
menjadi panas. Kemudlan blower meniupkan udara
dingin melalui heater core panas untuk memanaskan
udara.

Heater core
core
OHP2
Engine
Coolant TIPE WATER FLOW CONTROL
(Hot water)
Tipe ini mengontroltemperatur dengan cara mengatur
sejumlah air yang melewati heater core dengan
sebuah waler valve. Hal ini menyebabkan perubahan
temperatur heater core itu sendiri dan penyetelan
temperatur udara yang melalui heater core.
Sistem heater tipe ini digunakan untuk heater
belakang pada vans dan lain-lain.

Heater core
OHP2

Secara alamiah, karena air pendingin berfungsi


sebagai sumber panas, heater core tidak akan
panas selama temperatur air pendingin rendah, dan
udara yang melewati heater core tetap dingin.

2. TIPE HEATER
Ada dua tipe heater air panas, dibedakan dalam srs-
tem yang digunakan untuk mengatur temperatur. valve
Salah satunya ialah tipe campuran udara (air mix
type) dan yang lainnya tipe pengaturan aliran air
(water flow control type). OHP2

7-2
GARIS BESAR AIR COHDITIONER Cooler
-

COOLER Suatu bejana yang memakai kran dimasukkan ke


dalam kotak terisolasi. Cairan yang mudah rtlenguap
Cooler ialah alat untuk mendinginkan dan menghi- pada temperatur atmosfir dimasukkan ke dalam
langkan kelembaban udara di dalam kendaraan bejana.
atau udara segar dari luar yang dihisap ke dalam
kendaraan untuk membuat udara terasa nyaman. Apabila kran dibuka cairan yang berada di dalam
menyerap panas dari udara di dalam kotak, berubah
1. TEORI DASAR PENDINGINAN menjadi gas dan keluar.

Kita merasa sedikit dingin setelah berenang Pada saat irli temperatur udara di dalam kotak lebih
meskipun saal hari panas. Hal ini disebabkan air di
dingin daripada sebelum kran dibuka.
badan menyerap panas dan menguap.

+K Penguapan
Gas

o! o^u ul terisolasi

jl, o,t,i.,

OHP3 Cairan (yang mudah menguap)

Dengan alasan yang sama kita merasa dingin saat OHP3


mengoleskan alkohol pada lengan, alkohol menyerap
Dengan cara inilah kita dapat mendinginkan suatu
panas dan terjadi penguapan.
benda. Akan tetapi cairan harus ditambah karena
Kita dapat membuat suatu benda menjadi lebih di- habis. Untuk itu diperlukan efek pendingin yang
ngin dengan menggunakan gejala alam ini yaitu menggunakan metode di mana gas dikembalikan
cairan ketika menguap menyerap panas. menjadi cairan dafi selanjutnya kembali menguap
menjadigas.

Alcohol

OHP3

7-3
GARIS BESAR AIR CONDITIONEB Cooler
-
SIKLUS PENDINGINAN @;. Exspansion valve merubah cairan refrigeranl
menjadi campuran dan cairan yang bertempe-
'T'. Kompresor melepaskan refrigerant yang ratur dan bertekanan rendah.
bertemperatur tinggi dan bertekanan tinggi ,!;. Gas refrigerant yang dingin dan berembun ini
karena menyerap panas dari evaporator ditam- mengalir ke dalam condenser. Di dalarn con-
bah panas yang dihasilkan kompresor saat denser, gas refrigerant mengembun kembali
langkah pengeluaran (discharge stroke). menjadi cairan.
2'. Gas refrigerant ini rpg:ngalir ke dalam con-
denser. Di dalam condenser, gas refrigerant
mengembun kembali menjadi cairan.
$.'. Cairan refrigerant ini mengalir ke dalam recei-
ver yang menyimpan dan menyaring cairan
refrigerant sampai evaporator memerlukan
refrigerant.

Liquid R-12 evaporates


+

Heat sensitizing tube Expansion va lve

Low-press.
low-temp.
gas
I
Liquid refrigerant

+
High-temp.
high-press. gas

Cooling fan
Compressor

R eceiver,/ Dryer

Condenser (liquefies) H igh- Press.


high-temp. liquid

High pressure side

t----'l Low pressure side

OHP6

7-4
HEATER DAN COOLER Cooler
-
1. KOMPRESOR Kompresor dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

Kompresor ialah pompa untuk menaikkan tekanan r-Tipe Crank


refrigerant. Meningkatnya tekanan berarti me- Tipe Reciprocating --.1
naikkan temperatur. Uap refrigerant bertekanan LTipe Swash plate
tinggi di dalam condenser akan cepat mengembun
dengan cara melepaskan panas ke sekelilingnya.
Tipe Rotary Tipe Through varie

TIPE CRANK
Di dalam tipe reciprocating, putaran crank shaft
diubah menjadi gerakan piston bolak-balik.

Disgharge service valve


Suction service valve (High pressure charging valve)
(Low pressure charging valve)

Valve stopper Valve core

Discharge valve .*-.


S uction valve

Valve plate

Connection rod Seal plate

Shaft seal

Crank shaft

OHP B

Com\ression Mechanism S uction Discha rge


Valve stopper Discharge valve

\
Valv e plate Up-stroke
Down -strok

OHP B

7-5
HEATER DAN COOLER Cooler
-
TIPESWASH PLATE
Sejumlah piston disusun pada swash plate dengan interval 72 deralal untuk kompresor 10 silinder atau interval 120
derajat untuk kompresor 6 silinder. Apabila salah satu sisi piston melakukan langkah kompresi, sisi lainnya melakukan
langkah hisap.

Swash plate

Suction valve

Shaft seal
Valve plate

Discharge valve

Shaft

OHP 9

Compression M6chanism

Discharge valve

Discharge

OHP 9

7-6
HEATER DAN COOLER Cooler
-
TIPE THROUGH VANE
Masing-masing vane dari through vane membentuk
komponen integral dengan lawannya. Ada dua
pasang vane yang disusun saling tegak lurus.
Apabila rotor berputar, vane bergeser pada arah
radial sehingga ujung-ujungnya bersentuhan de-
ngan permukaan dalam silinder.

Rotor .---r{
t

\
Through vane \

Vane
OHP 10
Compression Mechanism

Discharge valve

Discharge port

Suction
port
+ t>

Refrigerant

BEGINNING OF SUCTION BEGINNING OF


SUCTION COMPLETE COMPRESSION

<t a"---
\\rJ

DISCHARGE BEGINNING OF COMPRESION


COMPLETE DISCHARGE COMPLETE

OHP 11

7-7
HEATER DAN COOLER Cooler
-
OLI KOMPRESOR Di samping oli yang terkumpul di dalam evaporatorini
menganggu perpindahan panas di dalam evaporator
Oli kompresor diperlukan untuk melumasi bantalan-
sehingga kepastian kapasitas pendinginan akan
bantalan kompresor dan permukaan yang ber-
menjadi berkurang.
gesekan.
Bila di dalam sirkulasi R-12 tidak terdapat oti rnaka
Alasannya sama seperti mesin yang memerlukan
pelumasan. Oli kompresor bersirkulasi melalui siklus
kapasitas mendinginkannya dianggap 1O0%.
Selanjutnya kapasitas ini makin berkurang sebanding
pendinginan, maka harus menggunakan oli khusus
dengan bertambahnya oli yang bersirkulasi seperti
yang disarankan.
pada kurva di bawah. Karena itu jumlah oli di dalam
Oliyang disarankan : kompresor harUs tepat.
o Kompresortipe Crank Shaft
................DENSOO|1 6 atau SUNISO No. SGS
o Kompresor tipe Swash Plate
................DENSOO|L 6 atau SUNISO No. SGS
8
o Kompresor tipe Trough Vane .=
()
................DENSOOt1 7 (D
o.
(o
o
O Jumlah OliKompresor g,
.-c
Apabila cooler sedang bekerja, sebagian oli keluar E
o
(J
bersama-sama dengan refrigerant dan bersirkulasi di
dalam siklus pendingin. 456789rO
Oil ratio in R-12 % (weight)
Bila jumlah oli yang keluar dari kompresor ke dalam
siklus pendingin sangat sedikit, tidak akan merugikan
bahkan memperbaiki pelumasan katup. Sebaliknya
bila oli yang bersirkulasijumlahnya cukup banyak @ Penambahan Oli Setelah pergantian part
akan berakibat sebagai berikut : Fungsional

1). Bila oli yang bersirkulasi bersama refrigerant Bila part fungsional rusak saat pendingin sedang
cukup banyak, kebutuhan oli di crankcase menja- bekerja, maka sejumlah oli kompresor akan terting-
di berkurang sehingga pelumasan tidak berlang- gal di dalam siklus refrigerant. Dengan demikian,
sung dengan sempurna dan menyebabkan kom- evaporator atau kondenser harus diganti dengan
presor terbakar. yang baru disebabkan adanya kerusakan, maka
banyaknya oli yang tersisa pada part yang
2). Jumlah oli yang bersirkulasi bersama refrigerant dilepaskan harus diganti.
dalam siklus refrigerant selalu tidak konstan.
Sehingga oli berkumpul di dalam evaporator dan Bila part fungsional diganti, jumlah oli yang perlu di-
ini akan nrengakibatkan tiba-tiba kembali dalam tambah sebagai berikut :
jumlah besar ke kompresor. o Bila receiver diganti ...............20 cc (0,7 ll OZ)
o Bila condenser diganti ...........40 50 cc
(1,4
- 1,7 nOZ)
-
o Bila evaporator diganti ...........4O 50 ic
-
('t,4- 1,7 flOZ)
Bila kompresor yang diganti, oli yang harus diisikan ke
dalam kompre€or baru harus sama jumlahnya
dengan oli yang tersisa di dalam kompresor lama.

7-8

\
HEATER DAN COOLER
- Cooler il
2. MAGNETIC CLUTCH CARA KERJA
Magnetic clutch digunakan untuk menghubungkan Apabila mesln hidup, maka puli berputar karena ge_
dan melepaskan kompresor dari mesin. Komponen rakan oleh shaft melalui tali penggerak (drive belt),
utarnanya terdiri dari stator, rotor dan pressure plate. tetqpi kompresor tidak berputar kecuali magnetic
PRINSIP clutch dialiri arus. Pada saat sistem air condition
ON, amplifier mengalirkan arus listrik ke stator coil.
Apabila arus listrik dialirkan ke koil, dalam gambar Selanjutnya gaya electro magnet pada stator akan
sebelah kiri, akan timbulgaya magnet pada besi ll dan menarik pressure plate dan menarik plat terhadap
gaya magnet pada besi l. permukaan gesek pada puli. pergesekan antara
permukaan dan plat menyebabkan clutch assembly
berputar sebagai satu unit dan menggerakkan kom-
pressor.
Attractive force
Attraction Electromagn et
Switch
@
lron (il)
T Battery

Attrqctive force

OHP 12 Pressure plate Pu lley Stator


OHP 12
KONSTRUKSI
Magnetik clutch terdiri dari stator, rotor dengan puli, TIPE-TIPE DARI MAGNETIC CLUTCH
dan pressure plate untuk mengikat drive pulley dan
kompresor secara magnet. Magnetic clutch dapat diklasifikasikan sesuai den
gan bentuk kompresor dan jarak mesin seperti
Stator diikat pada kompresor housing, dan pressure berikut :

plate dipasangkan pada kompresor shaft.

Dua ball bearing terletak di antara permukaan dalam Tipe F, tipe G : Untuk kompresor tipe crank shaft.
rotor dan depan housing dari kompresor. Tipe R, tipe P : Untuk kompresor tipe swash plate
dan tipe through vane.

Rotor with pulley Stator


Stator
Pressure plate
Stator coil

Compressor shaft

Clutch pulley

Pressure plale
Pulley
F TYPE CLUTCH

7-9
g HEATER DAN COOLER
- Cooler

3. CONDENSER
Condenser digunakan untuk mendinginkan dan
Stator menyerap panas dari gas refrigerant yang telah
ditekan oleh kompresor hingga bertemperatur tinggi,
Stator coil tekanan gas yang tinggi, dapat mengubah gas ini
kembali menjadi cair.

Pressure plate Gas refrigerant bertemperatur dan bertekanan tinggi


ini karena dikompresikan oleh kompresor, jumlah
panas yang dilepaskan relrigerant gas di dalam con-
Compressor shaft denser sama dengan panas yang diserap di dalam
evaporator ditambah panas kerja yang diperlukan
kompresor untuk menekan refrigerant. Makin besar
Pu lley jumlah panas yang dilepaskan di dalam condenser,
makin besar pula efek mendinginkan yang akan
diperoleh dari evaporator. Karena itu condenser
G TYPE CLUTCH dipasang di bagian depan kendaraan agar dapat
didinginkan oleh aliran udara dari kipas radiator
mesin dan aliran udara yang terjadi selama
kendaraan bergerak.
Belakangan ini ada beberapa modelyang dilengkapi
dengan sebuah kipas exklusif untuk condenser.

Heated vapor
Clutch {.80"c
From
compressor

-vAPoR
LIOUEFY'NIo
R TYPE CLUTCH
-.
7. LIOUEFIED
Cooled liquid
(57.C) r)
To receiver
Rotor

Stator coil

Tube

Statoar

Pressur plate
Liqu id
P TYPE CLUTCH refrigerant
OHP 12

7-10
HEATER DAN COOLER Cooler
-
4. RECEIVER/DRYER
Fungsinya untuk menampung sementara refrigerant
yang telah menjadi cair oleh condenser untuk kemu-
Sight-9lass
dian mensuplaynya sesuai dengan beban pendingi- Fusible plug
nan, dan itu untuk membersihkan dari kotoran dan O-ring
uap air yang merugikan bagi siklus refrigerant.
Untuk itu di dalamnya terdapat filter, desiccant,
receiver dan dryer. Pada sisi atasnya terdapat sight
glass untuk melihat kondisi aliran refrigerant. O-ring

Bila refrigerant mengandung kotoran (abu), kotoran OHPl3


ini cenderung akan menimbulkan karat pada kom- SIGHT.GLASS AND FUSIBLE PLUG
ponen-komponen yang fungsional. Dan juga dapat
menjadi beku di dalam expansion valve orifice dan
plug orifice lalu menghalangi aliran refrigerant, atau
membeku di dalam evaporator dan menghalangi ali-
ran refrigerant. Untuk mencegah gangguan seperti
ini, maka diberi desiccant.

Sight-G lass
lN sa
s5
OUT Melt metal {special solder)
Receiver tube FUSIBLE PLUG OHP I3
Dryer
Receiver body

Desicca nt
REFERENSI

F ilter Belakangan ini beberapa model menggunakan


model receiver/dryer yang lebih kecil dan ringan
OHP 13 bila dibandingkan dengan model sebelumnya. Di
Fusible plug dipasang di bagian atas receiverldryer samping itu metode penyambungan pipanya juga
berbeda.
berfungsi sebagai alat pengaman.
Fusible plug inidisebut melt bolt, terdiri darisolderan
khusus pada lubang di tengah baut. Apabila ventitasi
condenser rusak, atau beban pendinginan berlebi-
han, maka tekanan pada sisi tekanan tinggi dari con-
denser dan receiver menjadi abnormal dan dapat
S ight-glass
menyebabkan pecahnya komponen. Bila tekanan
dan temperatur pada sisi tekanan tinggi meningkat lo
dan mencapai 30 kg/cm2 G gZZ psi 2,942 kpa) dan
lemperatur naik menjadi 95o sampai 100o C (ZO3o
Fusible plug
Ba
sampai 2120 F), maka solderan khusus di dalam
fusible plug akan meleleh dan memungkinkan refri-
gerant keluar, dengan demikian mencegah rusaknya
perlengkapan yang digunakan di dalam siklus refri-
gerant.

7-11
HEATER DAN COOLER Cooter
-
5. UNIT PENDINGIN Expansion valve tipe thermal digunakan pada pen-
Unit pendingin terdiri dari evaporator, blower motor dingin untuk kendaraan Toyota.
dan kipas, expansion valve dan bak penguras yang Meskipun beban pada evaporator berubah, kondisi
dipasang di dalam kendaraan. saluran keluarnya harus dipelihara agar cairan refri-
Pada beberapa unit pendingin model tertentu, blow- gerant melepaskan panas laten penguapan dari
er motor dan kipas tidak termasuk di dalam unit udara sekelilingnya, untuk memperoleh kemampuqn
pendingin. Bak penguras juga berfungsi sebagai penuh sirkulasi refrigerant. Setiap saat Thermal
kotak dari unit air condition untuk menampung air expansion valve berfungsi mengatur aliran refrige-
pengembunan dari evaporator dan menyalurkannya rant agar refrigerant gas meninggalkan evaporator
keluar kendaraan. Hal ini drrancang untuk mence- sebagai uap yang telah dipanaskan dan perbedaan
gah kebocoran air ke dalam ruang penumpang. temperatur antara uap refrigerant dan uap jenuh
pada saat ini tetap konstan.
Expansion valve dan evaporator akan diterangkan
kemudian. Karena itu, dengan menggunakan thermal expansion
valve memungkinkan penampungan ke dalam evapora-
tor hanya sejumlah refrigerant yang akan diuapkan eva-
porator. Hal ini memungkinkan penggunaan kemam-
Evaporator puan evaporator secara penuh, dengan demikian selu-
ruh komponen pendingin dapat bekerja dengan lembut
dan efisiensi yang lebih baik. Jumlah refrigerant
our yang mengalir ke expansion valve ditentqkan oleh
gerakan vertikal needle valve, bergantung dari
perbedaan antara tekanan uaB i' dalam heat
ffi ps
sensitizing tube dan jumlah teRanan-
dan pe
yang mana Ps adalah tekanan ke bawah oleh
pressure spring dan Pe adalah tekanan uap di
dalam evaporator.
Marilah kita ambilcontoh pendingin dengan beban yang
besar.Bila beb4n pendingin cukup besar maka keadaan
refrigerant sebagai berikut :
Expansion valve
Temperatur gas pada evaporator ouilet akan tinggi.
OHP 14 Akibatnya temperatur dan tekanan dalam heat sen-
sitizing tube juga tinggi dan ball akan tertekan ke
EXPANSION VALVE bawah untuk memungkinkan sejumlah besar refri-
Setelah melewati receiver dan dryer, refrigerant cair gerant dapat bersirkulasi. Sebaliknya bila beban
diinjeksikan keluar melalui orifice. Refrigerant segera pendinginnya kecil, maka hanya sejumlah kecil saja
berubah menjadi kabut yang tekanan dan temper- refrigerant yang disirkulasikan.
aturnya rendah. Alat untuk melakukan ini disebut
expansion valve.
Expansion valve dapat diktasifikasikan menjadi seba-
gaiberikut:
o Expansion valve tekanan konstan.
o Expansion valve tipe thermal.

7:12
HEATER DAN COOLER Cooler
-
Berdasarkan letak di mana tekanan .ienuh diambil,
terdapat dua tipe thermal expansion valve yaitu tipe
inner equalizing dan external equalizing. Akan tetapi
prinsip kerjanya sama.

Capillary tube
Diaphragm chamber

Diaphragm

Equalizer circuil
(for internal)
equalizer type)
INL ET

@ Valve

Equalizer pipe
Pressure spring

Heat sensitizing tube

OUTLET

OHP 14

7-13
HEATER DAN COOI-ER Cooler
-
O Thermal Expansion Valve Tipe lnner Bila jumlah refrigerant di dalam evaporator berku-
Equalizing rang, refrigerant akan menguap lebih cepat dan
menyebabkan panjang superheated vapor bertam-
Bila tekanan uap refrigerant bekerja stabil, maka bah.
berlaku rumus Pf = Pe + Ps. Pembukaan needle valve
saat ini tetap sehingga aliran refrigerant akan kon- Selanjutnya tekanan di dalam heat sensitizing tube
stan.
naik dan needle valve membukanya bertambah, aki-
batnya aliran refrigerant ke evaporator bertarnbah.
Di dalam evaporator yang menggunakan expansion Sebaliknya bila jumlah refrigerant di dalam evapora-
valve tipe ini, refrigerant pada outlet selalu dalam ben- tor bertambah, panjang bagian superheated vapor
tuk uap yang telah dipanaskan (superheated vapor) (uap yang dipanaskan) berkurang. Tekanan di
sepanjang L (lihat diagram). dalam heat sensitizing tube turun dan membukanya
needle valve menjadi berkurang.

Capillary tube
Diaphragm

Pf = Gas pressure within sensitizing tube


Ps = Spring hold down pressure
Pressure Pe = Vapor pressure within evaporator
spnng Ps

[-l:ll liqulo
REFRIGERANT INLET
[--l co.
Evapolator tube

SATURATED
VAPOR PART SUPERHEATED VAPOR PART (L)

OHP 15

.T r1
.J^ !J

ffi
\1$
7-14
:._\-.-
i

HEATER DAN COOLER


- Cooler E'
@ Thermal Expansion Valve Tipe Pada expansion valve tipe external equalizin$ ke-
kurangan ini diatasi dengan cara menyalurkan
External Equalizing tekanan dari ujung evaporator ke bawah diaphragma,
Akibat tahanan saluran, antara inlet dan outlel eva- dan tidak menggunakan tekanan outlet expansion
porator terdapat penurunan tekanan. Apabila perbe- valve untuk mengoperasikan expansion valve.
daan tekanan ini besar, pada tipe internal equalizing
diperlukan superheating (pemanasan) yang lebih
besar untuk membuka valve. Hal ini karena tekanan
inlet evaporator langsung bekerja pada diaphragm.

Diaphragm Capillary tube

Pf = Gas pressure within sensitizing tube


Ps = Spring hold cJown pressure
Pe = Vapor pressure within evaporator
Pressure
spring

[l liquio
Refrigerant inlet
l---l cu'
Evaporator tube

SATURATED i
VAPOR PART SUPERHEATED VAPOR PART (L)
OHP 15

EVAPORATOR
Fungsi evaporator kebalikan dari condenser.
Keadaan refrigerant sebelum expansion valve masih
100% cair. Segera setelah tekanan cairan turun,
cairan mulai mendidih kembali sambil menyerap
panas dari udara yang melewati sirip-sirip pendingin
evaporator, dan mendinginkan udara.

7-15
-s:{1-'
.*tffi.
:'ffi-
ffi:
ry
EI HEATER DAN COOLER
- Cooler

Evaporator dibuat dari alumunium. Seperti halnya condenser, evaporator konstruksinya


Tipe evaporator :
sederhana tetapi merupakan komponen penting di
dalam sistem pendingin. Konstruksi dan kondisi
r Tipe Plate Fin operasi evaporator berada di sisi temperatur rendah
o Tipe Serpentine Fin mempunyai efek yang besar efisiensi pendinginan.
e Tipe Drawn Cup
Pembekuan dan pembentukan es terjaditerutama
pada sirip (fin) evaporator. Ketika udara hangat me-
ngenai sirip-sirip evaporator dan menjadi dingin sam-
Plate fin pai di bawah temperatur pengembunan, uap air
mengembun dan menempel pada sirip evaporator
Tube dalam bentuk tetesan air. Bila pada saat ini sirip telah
menuju dingin sampaidi bawah 0o C (32o F), air yang
menempeldapat menjadies. Bila hal initerjadief isien-
si pemindahan panas pada evaporator akan turun,
aliran udara yang melewati evaporator berkurang dan
kemampuan pendingin menjadi rendah.

PLATE FIN TYPE

SERPENTINE TYPE

Plate

\:llr\\
\3:S>

DRAWN CUP TYPE

7-16
HEATER DAN COOLER Cooler
-
6. PRESSURE SWITCH TIPE
Pressure switch dipasang di antara receiver ddn Ada dua tipe pressure switch yang digunakan, yaitu
expansion valve. Fungsinya untuk mendeteksi bila tipe dual yang memakai satu switch untuk mende-
tekanan pada sisi tekanan tinggi siklus refrigerant teksi tekanan terlalu tinggi dan telianan terlalu ren-
adalah tinggi dan mematikan swit magnetic clutch dah dan tipe single dengan switch terpisah untuk
ketika keadaannya tidak normal, menyetop kerja switch tekanan tinggi dan switch tekanan rendah.
kompresor untuk mencegah kesulitan yang timbul Konstruksi pressure switch tipe dual ditunjukkan
dari komponen-komponen yang berhubungan de- pada gambar di bawah ini
ngan siklus refrigerant.

Pressure
Diaphragm

Expansion valve

o
q
o
o c
o
o E
o- c Contact points
o o Terminals
C)
I,IJ

OHP 16
Spring
APABILA TEKANAN TERLALU TINGGI OHP 16

Tekanan didalam siklus refrigerantterlalu tinggi, akan


DIAGRAM STRUKTURAL
menyebabkan gangguan atau kerusakan pada ber-
bagai komponen.
Apabila dideteksi tekanannya terlalu tinggi, kira-kira
27 kglcm2 (38 psi, 2648 kpa) switch menjadi OFF.
Dan magnetic clutch OFF dan kompresor berhenti
berputar.

APABILA TEKANAN TERLALU RENDAH


Bila jumlah refrigerant di dalam siklus berkurang
banyak karena kebocoran dan lain-lain, pelumasan
yang dihasilkan kompresor akan kurang dan bila kom-
presor bekerja terus akan menyebabkan keausan. kg/cm2 27 kg/cmz
Berkurangnnya refrigerant, tekanan akan turun sam-
pai2,1 kglcm2 (30 psi, 206 kpa) atau lebih rendah
menyebabkan pressure switch OFF. Hal ini akan
menyebabkan magnetic clutch OFF dan kompresor
berhenti berputar.

oHP r6

DIAGRAM OPERATIONAL

7-17
HEATER DAN COOLER _

7. ALAT PENCEGAH PEMBEKUAN


(ANT| FROSTTNG DEVTCES)
Bila udaa hangat melewati fin evaporator dan men-
jadi dingin, kelembaban dari udara tadi menempel Diaphragm
To compressor
pada fin evaporator.
Bila temperatur fin turun menjadi 0o C (32o F) atau
lebih rendah, maka kelembaban yang menempel
tadi akan mengembun dan membeku. Akibatnya fin
evaporator tertutup es dan efek pendinginan akan
berkurang. Keadaan ini harus dicegah. Salah satu Slide valve
dari dua metode inilah yang biasanya digunakan
untuk mencegah pembekuan.

TIPE THERMISTOR Eleed port


Pada tipe ini, thermistor dipasang pada fin evaporator.
Sinyal-sinyal dari thermistor digunakan untuk men-
gontrol temperatur. Bila temperatur fin turun, mag- From evaporator
netic cltrlch OFF, dan kompresor berhenti berputar. OHP 17

TIPE EPR 8. MEKANISME PENCEGAH MESIN MATI


(EVAPORATOR PRESSURE REGU LATOH) (STABTLTZER PUTARAN M ES|N)

Dengan tipe ini, jumlah refrigerant yang mengalir dari Bila pada saat idling kompresor bekerja, output mesin
evaporator ke kompresor diatur dan tekanan di dalam rendah dan bahkan mesin mati. Mekanigme ini
berfungsi mer[adikan magnetic clutch off ketika rpm
evaporator dijaga tetap '1,9 kg/cm2 atau lebih tinggi
mesin turun sampai batas minimum agar mesin tidak
agar temperatur fin evaporator tidak turun sampai di
mati.
bawah 0o (32o F).
Untuk mendeteksi putaran mesin, dipasangkan sirkuit
penghitung pulsa dari kumparan primer ignition cdl.

Jens]-n;;Feea-'
ldetectrng
Evaporator lcrrcurt I

Amplifier

OHP 17

::-' 7-18
r'
HEATER DAN COOLER Cooter
-
9. PERALATAN IDLE UP
Ketika kendaraan melaluijalan yang macet atau diam Air cleaner
di tempat, yang mana mesin tetap hidup, yaitu ketika
pada putarbn idle atau mendekati idle, output mesin
kecil, bila pada saat ini kompresor dihidupkan akan
memerlukan tenaga mesin yang lebih besar ke- A/C switch
mungkinan overheatinQ atau mesin mati.
Karena itu ditambahkan peralatan idle-up untuk VSV
menaikkan putaran idling untuk mernbiarkan cooler
bekerja bila air conditioning diperlukan saat lalu tin-
/ oi"pnr"g^
tas macet berat atau dalam keadaan diam di tem- Throttle
lever
pat.
t Peralatan idle-up berbeda bergantung pada tipe Atmosphere
mesin dan sistem bahan bakar mesin. Sebagai con-
: toh, dalam suatu mesin dengan karburator, sebuah OHP 1B
VSV (Vacuum Switching Valve) dan menggunakan
actuator untuk membuka throttle dan meningkatkan 10. SISTEM PELINDUNG TALI PENG.
kecepatan idling bila pendingin (AC) bekerja. GERAK KOMPRESOR
Apabila kompresor macet disebabkan rusak, maka
sistem ini akan meng-offkan mag{etic clutch dan VSV
idle-up agar tali penggerak tidak putus, di samping itu
Air cleaner menyebabkan switch lamp untuk AC berkedip untuk
memberitahukan adanya kerusakan pada pendingin.

Engine
L
ll 'octuatoF
(lgnitor)

Atmosphere
Engine rpm
detection
Amplifier

lntake
manifold
OHP 18

UntUk mesin dengan EFl, sebuah VSV dan diaphrag_


ma digunakan yang menyebabkan udara melalui
surge tank. EFI ECU kemudian menginjeksikan tam_
bahan bahan bakar banyaknya sesuai dengan udara
bypass untuk meningkatkan idling mesin.

7-19
E HEATER DAN COOLER
- Cooler

11. SISTEM KONTROL KOMPRESOR 12. MAGNETIC VALVE


DUA TTNGKAT (MODE EKONOMT) Magnetic valve digunakan pada unit pendingin tipe
Pada air condition tipe air mix, kompresor berputar dual dan terletak di antara receiver dan expansion
dengan kapasitas penuh sampai iemperatur limit un- valve.
tuk frost (membeku) pada evaporator tercapai (3o C Pengontrolan temperatur dilakukan dengan cara
, 37o F). Akibatnya bila bebgn panasnya rendah, membuka atau menutup magnetic valve untuk mem-
pendinginan menjadi berlebihan dan banyak tenaga buka atau menutup siklus pendingin.
mesin terserap.
Sistem ini menghemat pemakaian kompresor. Coil
Apabila switch air conditioner diset ke I'ECONO",
Armature
kompresor akan off, bilq. Rada temperatur fin evapo-
rator mencapai '10o C lSgo F) dan bukan 30 (37o F)
seperti dalam keadaan normal. Dengan demikian Valve
dapat menghemat tenaga dan kompresor bekerja
normal untuk mencapai temperatur rendah.
lN r+ I+ OUT

vaporator

Xr Condenser
Amplifier
A/C T-r oN
orFr3 40CI
Compressor
ECON r--ON Compressor Cooling unit (Front)
tt - -6tbw-er
ottlti,' "c
i
; moioi -l

=fli

r=1lf-=l
&dll@qd
Magnetic
Switch valve

You might also like