You are on page 1of 17

ANALISIS EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KELOMPOK DAN PENUGASAN

INDIVIDU MATA PELAJARAN BIOLOGI PADA MASA PANDEMI KELAS X SMAN 1


BATUSANGKAR

PROPOSAL SKRIPSI

Ditulis Sebagai Syarat Untuk Menyelesaikan Studi Pada Matakuliah Metodologi Penelitian
Pada Jurusan Tadris Biologi Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Batusangkar

OLEH :

NOVIA ARIANI

NIM. 1930106035

JURUSAN TADRIS BIOLOGI

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BATUSANGKAR

1443 H / 2021 M
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah Swt, yang telah memberikan rahmat, nikmat
dan hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis telah dapat menyelesaikan proposal skripsi
yang berjudul “Analisis Efektivitas Pembelajaran Kelompok Dan Penugasan Individu Pada
Masa Pandemi Kelas X SMAN 1 Batusangkar”.

Shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa umat manusia
dari alam kebodohan kepada alam yang berilmu pengetahuan yang kita rasakan saat ini.
Penulisan proposal skripsi ini ditulis sebagai syarat untuk menyelesaikan studi pada Matakuliah
Metodologi Penelitian pada Jurusan Tadris Biologi Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN
Batusangkar.

Penulis mengucapkan terima kasih terutama kepada :

1. Orang tua yang telah memberikan do’a dan dukungan baik moril maupun materil untuk
menyelesaikan proposal skripsi ini.
2. Ibu Diyyan Marneli, M.Pd sebagai Ketua Jurusan Tadris Biologi.
3. Bapak Dr. Haviz, M.Si sebagai Dosen Matakuliah Metodolgi Penelitian.
4. Ibu Ervina, M.Pd sebagai Dosen Pembimbing Matakuliah Metodologi Penelitian.
5. Teman-teman yang telah memberikan sumbangan pikiran bagi penulis.

Semoga Allah AWT senantiasa melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita
sehingga dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik.

Batusangkar, 24 Desember 2021

Novia Ariani
1930106035
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………..i
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang………………………………………………………………...1
B. Fokus Penelitian……………………………………………………………….2
C. Sub Fokus Penelitian…………………………………………………………..3
D. Pertanyaan Penelitian……………………………………………………….....3
E. Tujuan Penelitian………………………………………………………………3
F. Manfaat dan Luaran Penelitian……………………………………………….4
G. Definisi Istilah…………………………………………………………………..4
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Pengertian Belajar………………………………………………………….5
2. Pembelajaran Jarak Jauh………………………………………………….5
3. Pandemi Covid-19…………………………………………………………..9
4. Pembelajaran Biologi……………………………………………………….9
B. Penelitian yang Relevan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian…………………………………………………………………12
B. Latar dan Waktu Penelitian…………………………………………………...12
C. Subjek Penelitian……………………………………………………………….12
D. Instrumen Penelitian…………………………………………………………...12
E. Sumber Data……………………………………………………………………12
F. Teknik Pengumpulan Data…………………………………………………….13
G. Teknik Analisis dan Interprestasi Data……………………………………….13
H. Teknik Penjaminan Kebsahan Data…………………………………………..13
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Belajar merupakan proses perubahan yang terjadi dalam diri seseorang setelah
melakukan aktivitas pembelajaran, dimana aktivitas pembelajaran tersebut dilakukan oleh
seseorang yang disadari atau disengaja dalam proses pembelajaran (Ainurrahman, 2013:
36). Proses pembelajaran pada saat ini mengalami banyak perubahan, hal tersebut
dikarenakan adanya wabah Covid-19. Covid-19 merupakan coronavirus jenis baru yang
ditemukan di Wuhan, Hubei, Cihna pada tahun 2019, diberi nama Coronavirus disease-
2019 yang disingkat menjadi Covid-19 (Ilmiyah, 2020; Hui, et al., 2020). Pandemi
Covid-19 masih berlangsung hingga saat ini, dan menyebabkan terkendalanya proses
pembelajaran secara tatap muka atau Luar Jaringan (Luring).
Sehubungan dengan perkembangan tersebut, Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan (Kemendikbud) turut mengambil kebijakan sebagai panduan dalam
menghadapi penyakit tersebut di tingkat satuan pendidikan (Kemendikbud, 2020).
Berdasarkan Surat Edaran Kemendikbud Nomor 15 Tahun 2020 tentang pedoman
penyelenggaraan belajar dari rumah dalam masa darurat penyebaran Covid-19, serta
durat edaran Nomor 4 Tahun 2020 untuk memperkuat surat edaran Kemendikbud Nomor
15 Tahun 2020 tentang pelaksanaan pendidikan dalam masa darurat Covid-19
(Kemendikbud, 2020). Penyelenggaraan belajar dari rumah merupakan kebijakan yang di
ambil oleh pemerintah dalam mengatasi masa pandemi didunia pendidikan.
Pembelajaran dalam jaringan (Daring) merupakan proses pebelajaran yang
menggunakan internet untuk mengakses bahan ajar dan interaksi antara guru dan siswa
(Bakia et al., 2012). Pembelajaran daring ini meliputi pemanfaatan website, obrolan,
email, bahan ajar baru, suara dan video konferensi yang disampaikan melalui jaringan
internet untuk digunakan siswa belajar (Lead, 2011). Sehingga keberadaan internet pada
pembelajaran daring ini mampu menjadi cara dalam menyampaikan pengetahuan dan
sebagai alternatif pembelajaran di kelas (Zhang et al., 2004). Keadaan yang sedang
dialami saat ini sangat berdampak besar bagi seluruh siswa, mahasiswa, bahkan para
pekerjaan pun melakukan pekerjaannya dengan cara WFH (Work From Home).
Pembelajaran jarak jauh dilakukan untuk mengatasi batasan jarak, tempat, waktu
dalam melaksanakan proses pembelajaran. Oleh karena itu pembelajaran jarak jauh
memiliki karakteristik atau ciri khas yang berbeda dengan sistem pendidikan yang
diselenggarakan konvensional secara tatap muka. Terpisahnya guru dan peserta didik
karena adanya tempat tinggal peserta didik yang jauh dengan lembaga pendidikan, atau
karena tempat tinggalnya dekat dari lembaga pendidikan namun tidak dapat mengikuti
kegiatan pembelajaran secara langsung. Interaksi antara guru dan peserta didik juga
penting dalam proses pembelajaran, terlebih lagi pada mata pelajaran yang bersifat
abstrak dan memerlukan pemahaman yang tinggi seperti mata pelajaran Biologi. Dari
keadaan yang dialami saat ini, umumnya pada siswa SD, SMP, maupun SMA sangat
mengalami kesulitan. Apakah dalam pelaksanaan Dalam Jaringan (Daring) ini seluruh
siswa benar-benar menikmati proses pembelajaran, mengerjakan tugas dengan sungguh-
sungguh, serta paham dengan apa yang disampaikan oleh seorang guru terhadap peserta
didiknya saat pandemi saat ini.
Setelah dilakukan observasi bersama guru SMAN 1 Batusangkar mengenai
efektivitas Pembelajaran Kelompok dan Penugasa individu di Mata Pelajaran Biologi
pada Masa Pandemi, bahwasannya guru belum pernah menganalisis efektivitas dari
penugasan tersebut. Guru hanya sekedar menjalankan kebijakan yang telah diberikan
bahwasannya proses pembelajaran dilaksanakan secara Online atau Dalam Jaringan
(Daring). Salah satu upaya yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan ini ialah
peneliti akan menganalisis efektivitas pembelajaran biologi dengan penugasan kelompok
dan penugasan individu yang telah diberikan oleh masing-masing pendidik.
Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti akan membuat proposal penelitian
yang berjudul “Analisis Efektivitas Pembelajaran Kelompok Dan Penugasan
Individu Pada Masa Pandemi Kelas X SMAN 1 Batusangkar”.

B. Fokus Penelitian
Adapun fokus penelitian yang dilakukan ini hanya kepasa siswa Kelas X SMAN 1
Batusangkar.
C. Sub Fokus Penelitian
Adapun untuk Sub Fokus pada penelitian ini adalah kepada siswa Kelas X MIPA
2 di SMAN 1 Batusangkar.
ERTANYAAN
D. Pertanyaan Penelitian
1. Apa yang menyebabkan proses pembelajaran saat sekarang ini dilakukan secara
online atau Daring (Dalam Jaringan)?
2. Bagaimana efektivitas Pembelajaran secara Kelompok dan Penugasa Individu di mata
pembelajaran Biologi secara Daring pada Masa Pandemi?
3. Apa yang terjadi akibat proses pembelajaran yang dilakukan secara online pada saat
sekarang ini?
4. Bagaimana peneliti menjadikan pembelajaran kelompok dan penugasan individu
tersebut dapat berjalan efektif?
5. Apa manfaat penelitian tersebut baik bagi pengembangan ilmi pengetahuan dan para
siswa di masa pandemi ini?

E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan paparan rumusan masalah diatas, tujuan dari penelitian ini adalah
untuk Mengefektifkan Pembelajaran Kelompok dan Penugasan Individu Pada Mata
Pelajaran Biologi di Masa Pandemi di SMAN 1 Batusangkar.

F. Manfaat dan Luaran Penelitian


Hasil penelitian yang dilakukan peneliti ini di harapkan dapar bermanfaat untuk :
1. Bagi peneliti, sebagai bahan informasi bagi para peneliti berikutnya yang
berhubungan dengan penelitian ini.
2. Bagi peserta didik, memberikan pengalaman belajar yang lebih bervariasi, sehingga
diharpkan peserta didik lebih termotivasi dalam proses pembelajaran biologi dan
membantu peserta didik agar lebih aktif, dalam menemukan sendiri serta terlibat
dalam memecahkan masalah pembelajaran yang dialaminya serta menumbuhkan
kreativitas peserta didik.
3. Sebagai bahan referensi dan masukkan khususnya bagi guru dan umumnya bagi
selutuh lembaga pendidikan dalam kaitanyya dengan hal-hal yang menyangkut
evaluasi pada mata pelajaran Biologi.

G. Definisi Istilah
1. Pembelajaran jarak jauh yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pembelajaran
tanpa tatap muka antara guru dan peserta didik dengan menggunakan media
komunikasi sebagai penghubung, pembelajaran dapat dilakukan secara daring
maupun luring dengan tujuan memudahkan peserta didik untuk mengikuti proses
pembelajaran.
2. Pendekatan penugasan individu yang dimaksud dalam penelitian ini berupa
pembelajaran yang dilakukan secara mandiri oleh peserta didik, guru hanya berperan
dalam membagikan soal yang harus dipelajari dan dikerjakan secara mandiri oleh
peserta didik di daerahnya masing-masing.
3. Daring atau pembelajaran dalam jaringan yang dimaksud disni adalah proses
pembelajaran jarak jauh yang berada dalam jaringan, sehingga peserta didik dapat
langsung mengakses materi pembelajaran dengan cepat bahkan dapat dilakukan saat
itu juga.
4. Penugasan kelompok dalam penelitian disini adalah proses pembelajaran dimana
seorang guru memberikan tugas kelompok, yang nantinya di presentasikan secara
online, dan guru hanya menyimak dan memperjelas materi secara daring atau tanpa
tatap muka.
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Landasan Teori
1. Pengertian Belajar
Belajar merupakan suatu perubahan tingkat laku yang tidak hanya didapat melalui
pendidikan formal seperti di sekolah saja, namun seseorang juga dapat belajar melalui
lingkungan disekitarnya. Selain itu menurut Slameto (2010 : 2) mengungkapkan bahwa
belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan oleh sesorang untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku yang baru saja secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya
sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

2. Pembelajaran Jarak Jauh


a. Pengertian Pembelajaran Jarak Jauh.
Pengertian pembelajaran jarak jauh adalah ketika proses pembelajaran tidak
terjadinya kontak dalam bentuk tatap muka langsung antara pengajar dan pembelajar.
Komunikasi berlangsung dua arah yang dijembati dengan media seperti komputer,
televisi, radio, internet, video dan lain sebagainya. Pembelajaran jarah jauh
menekankan bahwa (Distace Education) akan efektif jika pembelajar merasa lebih
nyaman dan termotivasi untuk belajar dengan adanya komunikasi. Tanpa komunikasi
timbal balik pembelajaran akan berubah menjadi indoktinasi, belajar bukannya
merupakan aktivitas menyenangkan, melainkan menjadi beban yang berat.
b. Bentuk Pembelajaran Jarak Jauh Online
Pembelajaran jarak jauh ada beberapa bentuk, antara lain :
1. Program pendidikan mandiri
2. Program tatap muka diadakan dibeberapa tempatpada waktu yang tealah
ditentukan. Informasi pendidikan tetap disampaikan, dengan/tanpa interaksi dari
pembelajar.
3. Program tidak teikat pada jadwal, di suatu tempat.
4. Pembelajaran jarak jauh didasarkan pada dasar pemikiran bahwa pembelajar
adalah pusat proses pembelajaran, bertanggung jawab terhadap pembelajaran
mereka sendiri, danberusaha sendiri di tempat mereka sendiri.
c. Prinsip Pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh
1. Tujuan yang jelas
Perumusan tujuan harus jelas, spesifik, teramati, dan terukur untuk mengubah
perilaku pembelajaran.
2. Relevan dengan kebutuhan
Program pembelajaran jarak jauh relevan dengan kebutuhan pembelajar,
masyarakat, dunia kerja, ataulembaga pendidikan.
3. Mutu pendidikan
Pengembangan program pembelajaran jarah jauh merupakan upaya untuk
meningkatkan mutu pendidikan yaitu mutu proses pembelajaran yang ditandai
dengan proses pembelajaran yang lebih aktif atau mutu lulusan yang lebih
produktif.
4. Efisiensi dan efektivitas pendidikan
Pepengembangan program pembelajaran jarak jauh harus memperimbangan
efisiensi pelaksanaan dan efektivitas produk program. Efisien mencakup
penghambatan dalam penggunaan tenaga, biaya, sumber dan waktu, sedapat
mungkin menggunakan hal-hal yang tersedia.
d. Belajar Mandiri
Menurut Wedemeyer (1963) menjelaskan bahwa belajar mandiri adalah cara
belajar yang memberikan derajat kebebasan, tanggung jawab, dan kewenangan yang
lebih besar kepada pembelajaran dalam melaksanakan dan merencanakan kegiatan-
kegiatan belajarnya. Sedangkat menurut Rowntree (1992), mngutip pertanyaan Lewis
dan Spenser (1986) menjelaskan bahwa belajar mandiri adalah adanya komitmen
untuk membantu pembelajar memperoleh kemandirian dalam menentukan keputusan
sendiri tentang tujuan atau hasil belajar yang dicapai, mata ajar dan tema yang akan
dipelajari, sumber-sumber belajar serta metode yang akan dipelajari, kapan,
bagaimana serta dalam hal apa keberhasilan diuji.
Dari pendapat beberapa ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa belajar mandiri atau
belajar individu adalah kegiatan belajar aktif, yang didiorong oleh niat atau motif
untuk menguasai sesuatu masalah, dan dibangun dengan betul pengetahuan atau
kompetisi yang telah dimiliki.
e. Proses belajar mandiri
Belajar mandiri memberikan otonomi kepada peserta didik dalam menentukan
arah atau tujuan belajarnya. Belajar mandiri ini memiliki upaya untuk
mengembangkan kebesaran kepada peserta didik dalam mendapatkan informasi dan
pengetahuan yang tidak dikendalikan oleh orang lain. Proses belajar mandiri akan
membawa perubahan positif terhadap intelektualitas mereka dan mampu berdiri
sendiri, serta menjadi dirinya sendiri. Pengajar bukan pengendali dalam proses
belajar, akan tetapi guru hanya sebagai penasehat yang memberikan pengarahan
kepada peserta didik.
f. Belajar Kelompok
Belajar kelompok adalah sebuah model pembelajaran yang dimana siswa di didik
untuk belajar bekerja sama dalam sebuah kelompok, yang bertujuan untuk
menyelesaikan tugas belajar. Menurut Modjiono (1992:61), metode belajar kelompok
dapat diartikan sebagai format belajar mengajar yang menitikberatkan kepada
interaksi anggota yang satu dengan anggota lainnya dalam suatu kelompok guna
menyelesaikan tugas-tugas belajar secara bersama-sama. Jadi, belajar kelompok
adalah kegiatan belajar dalam kelompok yang bertujuan untuk memecahkan
permasalahan yang ada.
g. Tujuan Belajar Kelompok
Adapun tujuan dari pembelajaran kelompok ini adalah untuk mengembangkan
cara berfikir kritis dalam memecahkan suatu masalah, mengembangkan kemampuan
bersosialisasi dan komunikasi, meninggikan rasa percaya diri terhadap kemampuan
siswa. Selain itu, belajar kelompok juga bertujuan agar siswa dapat memahami dan
menghargai orang lain.
h. Belajar Kelompok Yang Efisien
1. Pilih teman yang cocok untuk bergabung salam satu kelompok yang terdiri dari 3-
5 orang. Dengan anggota yang tidak terlalu banyak diharapkan lebih fokus dalam
berdiskusi
2. Tentukan san sepakati bersama, kapan, dimana, dan apa saja yang nantinya akan
dibahas serta apa saja yang perlu dipersiapkan.
3. Rumuskan pertanyaan atau permasalahan yang akan dipecahkan bersama dan
batasi ruang lingkupnya agar pembahasan tidak menyimpang.
4. Bahas dan pecahkan masalah satu persatu dan bahas sampai tuntas.
5. Kesimpulan hasil diskusi dicatat penulis, lalu dibagikan kepada anggota
kelompok untuk dipelajari lebih lanjur di tempat tinggal masing-masing.

Dari beberapa definisi diatas dapat diperoleh bahwa pembelajaran kelompok


merupakan salah satu pembelajaran efektif dengan cara membentuk kelompok-
kelompok kecil untuk saling bekerja sama, berinteraksi, dan bertukar pikiran dalam
proses pembelajaran.

i. Unsur-unsur Pembelajaran Kelompok


1. Saling Ketergantungan Positif
Saling ketergantungan positif menurut adanya interaaksi promotif yang
memungkinkan sesama siswa saling memberikan motivasi untuk meraih hasil
belajar yang optimal. Tiap siswa tergantung pada anggota lainnya karena tiap
siswa mendapat materi yang berbeda atau tugas yang berbeda antara satu dengan
yang lainnya.
2. Tanggung Jawab Peorangan
Pembelajaran kelompok jugaditunjukkan untuk mengetahui penguasaan
siswa terhadap materi pembelajaran secara individua, hasil penilaianindividual
tersebut selanjutnya disampaikan guru kepada kelompok agar semua kelompok
dapat mengetahui setiap anggota kelompok yang memerlukan bantuan dengan
siapa anggota kelompok yang dapat memberikan bantuan.
3. Komunikasi Antara Anggota Kelompok
Dalam pembelajaran kelompokketerampilan sosial seperti tenggang rasa,
sikap sopan terhadap teman, mengkritik ide fan bukan mengkritik teman, berani
mempertahankan pikiran logis, tidak mendominasi orang lain, mandiri dan
berbagai sifat lain yang bermanfaat dalam menjalin hubungan antar pribadi
sengaja diajarkan dalam pembelajaran kelompok.
4. Evaluasi Proses Kelompok
Pengajar perlu menjadwalkan waktu khusus bagi kelompok untuk
mengevaluasi proses kerja kelompok dan hasil kerja sama mereka agar
selanjutnya bisa bekerja sama dengan lebih efektif.

3. Pandemi Covid-19
Covid-19 merupakan coronavirus jenis baru yang ditemukan di Wuhan, Hubei,
Cihna pada tahun 2019, diberi nama Coronavirus disease- 2019 yang disingkat menjadi
Covid-19 (Ilmiyah, 2020; Hui, et al., 2020). Pandemi Covid-19 masih berlangsung
hingga saat ini, dan menyebabkan terkendalanya proses pembelajaran secara tatap muka
atau Luar Jaringan (Luring).
Coronavirus adalah virus RNA dengan ukuran partikel 120-16- nm. Virus ini
utamanya menginfeksi hewan, termasuk diantaranya kelelawar dan unta. Sebelum
terjadinya wabah COVID-19, ada 6 jenis coronavirus yang dapat mnginfeksi manusia,
yaitu alphacoronavirus 229E, alphacoronavirus NL63, betacoronavirus OC43,
betacoronavirus HKU1, severe acute respiratory illenes coronavirus (SARS-CoV), dan
Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus (MERS-CoV).

4. Pembelajaran Biologi
a. Ruang Lingkup Biologi
Ruang lingkup biologi adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang
makhluk hidup. Istilah biologi berasal dari bahasa Belanda “Biologie” yang juga
diturunkan dari gabungan kata bahasa Yunani, bios = hidup dan logos = ilmu. Ilmu
biologi disebut juga ilmu hayat yang artinya “ilmu kehidupan”. Objek kajian biologi
meliputi :
1. Tingkat Molekul
2. Tingkat Sel
3. Tingkat Jaringan
4. Tingkat Organ
5. Tingkat Sistem Organ
6. Tingkat Individu
7. Tingkat Populasi
8. Tingkat Ekosistem
9. Tingkat Biom
b. Manfaat Mempelajari Biologi
1. Membantu mengenali dirinya sebagai makhluk hidup dan membantu mengenal
lingkungannya.
2. Memiliki pemahaman yang lebih dalam tentang dirinya sendiri sehingga dapat
digunakan sebagai dasar untuk peningkatan kualitas hidupnya, misalnya sebagai
ilmu dasar untuk mencegah penyakit, mengetahui gejala penyakit, dasar
pengobatan, dan memilih makanan bergizi.
3. Memiliki pengetahuan untuk pemanfaatan dumber daya alam hayati bagi
pemenuhan kebutuhan manusia secara optimal.
4. Sebagai pengetahuan dasar untuk memelihara kualitas dan kelestarian lingkungan,
seperti mencegah kerusakan lingkungan, mendaur ulang limbah, menyediakan air
bersih.
5. Sebagai pengetahuan dasar untuk melakukan konservasi atau pelestarian sumber
daya hayati yang hampir punah.
c. Metode Ilmiah
Metode ilmiah adalah proses pemerolehan fakta mengenai suatu fenomena dengan
menggunakan kaidah yang telah disetujui oleh seluruh komunitas sains. Langkah-
langkahnya yaitu :
1. Mengidentifikasi Masalah
Masalah adalah suatu perosalan yang harus diselesaikan. Masalah yang
akan diteliti dapat diperoleh dari pengamatan sehari-hari masalah yang ada
selanjutnya dibuat rumusan masalah sehingga disebut rumusan masalah.
2. Membuat Hipotesis
Hipotesis adalah dugaan atau “jawaban” sementara mengenai suatu hal atau
permasalahan yang akan dibuktikan kebenarannya melalui data-data atau fakta-
fakta hasil dari suatu penelitian.
3. Merancang Percobaan
4. Mengelolah Data Pengamatan
5. Membuat Kesimpulan

B. Penelitian yang Relevan


Penelitian yang dilakukan oleh Ifrah Syahmina, Indayana Febriana Tanjung,
Rohani (2020) yang berjudul “Efektivitas Pembelajaran Biologi Pada Mas Pandemi
COVID-19 Di Madrasah Negeri Medan” adapun kesimpulan yang didapatkan pada
penelitian ini yaitu faktor penghambat pembelajaran dari rumah pada mata pelajaran
biologi di MAN 1 Medan adalah kondisi jaringan yang tidak stabil, adanya siswa yang
tidak hadir dalam pelaksanaan pembelajaran biologi secara daring, kondisi ekonomi
siswa, serta tidak seluruhnya siswa memiliki gadget ataupun laptop.
Faktor yang mendukung pembelajaran dari rumah mata pelajaran biologi di MAN
1 Medan adalah teknologi yang dimanfaatkan dapat menggunakan jaringan internet,
tempat belajar yang difasilitasi, sumber belajar dan media belajar yang memadai, RPP
yang dirancang oleh guru, sikap antusias dan rasa tanggung jawab siswa dalam menuntut
ilmu, dan sarana prasarana yang memadai.
Tingkat efektivitas pembelajaran biologi pada masa pandemi COVID-19 di MAN
1 Medan sebanyak 82% berjalan efektif sesuai dengan aturan pemerintah melalui Surat
Edaran No.15 Tahun 2020. Tentang langkah-langkah yang harus dilakukan oleh kepala
satuan pendidikan dan guru dalam menjalankan pembelajaran dari rumah pada masa
pandemi COVID-19.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu,Penelitian Kualitatif
adalah penelitian yang menggunakan data berupa angka sebagai alat menganalisis
keterangan mengenai apa yang ingin dikethaui. Sedangkan Kuaantitatif adalah penelitian
dengan membuat deskripsi atau penjabaran, gambaran, atau lukisan secara sistematis,
faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang
diselidiki (Nasir,2011).

B. Latar dan Waktu Penelitian


Adapun latar penelitian ini Kelas X MIPA SMAN 1 Batusangkar yang didapatkan
di daerah Pasar, Batusangkar. Pada kurun waktu kurang lebih 1 bulan dari bulan 5
November – 15 Desember 2021.

C. Subjek Penelitian
Adapun subjek penelitian ini yaitu, SMAN 1 Batusangkar, tepatnya pada siswa
Kelas X MIPA 2 .

D. Instrumen Penelitian
Adapun instrumen penelitian yang digunakan yaitu Observasi dan Pengamatan
secara langsung, observasi dapat dilakukan dengan tes, kuisioner, ragam gambar, dan
rekaman suara. Pedoman observasi berisi sebuah daftar jenis kegiatan yang mungkin
timbul dan akan diamati. Pedoman observasi atau pengamatan diperlukan terutama jika
peneliti menerapkan pengamatan terfokus dalam proses pengumpulan data. Dalam
pengamatan terfokus peniliti memusatkan perhatainnya hanya pada beberapa aspek
prilaku atau fenomena yang menjadi objek sasarannya

E. Sumber Data
Adapun Sumber Data didapatkan melalui Penelitian Kualitatif dengan cara
melakukan observasi serta pengamatan secara langsung, dari data tersebut didapatkan
seberapa efektivnya Pembelajaran kelompok dan penugasan individu mata pelajaran
biologi pada masa pandemi.

F. Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data dalam penelitian kualitatif ini yaitu dengan, wawancara
merupakan suatu proses interaksi antara pewawancara daan sumber informasi atau orang
yang di wawancarai, observasi mengumpulkan data langsung dari pengamatan di
lapangan, dan dokumentasi fakta yang tersimpan dalam bentuk surat, catatan harian, arsip
foto, hasil rapat, dan sebagainya.

G. Teknik Analisis dan Interprestasi Data


Teknik analisis data yaitu dengan mencatat yang menghasilkan catatan di
lapangan, dengan hal tersebut diberi kode agar sumber datanya tetap dapat ditelusuri,
mengumpulkan, memilah-milah, mengkalsifikasikan, mensintesiskan, membuat ikhtisari
dan membuat indeknya. Dan Interprestasi Data yaitu dengan mendiskusikan hasil yang
sudah di dapatkan di lapangan, memberikan penafsiran terhadap data tersebut.

H. Teknik Penjaminan Keabsahan Data


Adapaun teknik penjaminan keabsahan data dalam penelitian kualitatif meliputi
uji kredibilitas (perpanjangan pengamatan, meningkatkan ketekunan, triangulasi, analisis
kasus negatif, menggunakan bahan referensi, atau mengadakan membercheck),
tranferbilitas, dependabilitas, maupun konfirmabilitas.
DAFTAR PUSTAKA

Ainirrahman. 2013. Belajar dan pembelajaran. Bandung : Alfabeta

Ilmiyah, S. 2020. Upaya Pencegahan Covid-19. Suratul Ilmiyah

Kemdikbud, 2020. “Peraturan mentri pendidikan nasional republika indonesia nomer 15 tahun

2020 tentang penyelenggaran belajar dari eumah di masa pandemi covid-19”

Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Lead, J. 2011. Online Learning. May 1-3

Nasir, Muhammad. 2011. Metodologi Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia

You might also like