You are on page 1of 2

Berbicara tentang Negara jepang, maka saya yakin hamper atau bahkan semua orang Indonesia telah

mengetahui sedikit banyak hal tentang Negara yang satu ini. Terlebih beberapa tahun terakhir, karya-
karya industry hiburan Jepang sangat digandrungi oleh para generasi milenial di Indonesia. Saya sendiri
dapat merasakan bagaimana dampak dari hal tersebut, dimana saya dapat melihat begitu banyak teman
di sekitar saya yang sangat menggilai hal-hal yang berbau Jepang utamanya anime. Meskipun saya
bukan salah satu dari pecinta anime, tetapi saya tentu mengetahui beberapa fakta tentang Negara
Jepang. Satu hal yang langsung terlintas di pikiran saya ketika mendengar nama Jepang adalah sifat
orang-orangnya yang sangat menjunjung tinggi kejujuran dan sangat berprinsip. Tentunya hal ini juga
diaplikasikan dalam dunia industry hiburannya. Tak jauh berbeda dari Negara tetangganya, Korea,
Jepang juga merupakan salah satu Negara yang sangat menjaga kualitas industry hiburannya. Artis-artis
dianggap sebagai panutan bagi para muda-mudi yang harus memiliki reputasi yang baik. Sebelum debut
di dalam industry hiburan, para calon artis harus menjalani serangkaian proses latihan yang panjang.
Tentunya hal ini sangatlah berbeda dengan kondisi dunia industry hiburan yang ada di Indonesia.
Menurut saya, industry hiburan Indonesia saat ini sudah sangat memprihatinkan. Sudah sangat jarang
saya melihat tontonan yang dapat mengedukasi ketika menonton televise. Satu fakta yang sangat
menyedihkan, bukan? Banyak public figure saat ini berlomba-lomba membuat sesuatu hal yang
kontroversial agar dapat menaikkan popularitasnya. Seolah tak memiliki rasa malu hingga mereka rela
untuk mengumbar segala hal yang rasanya sudah melewati batas privasi hidupnya. Padahal jika kita
melihat ke Negara seperti Jepang, apabila artis terjebak dalam suatu skandal, mereka pasti langsung
meminta maaf dan mengundurkan diri dari industry hiburan. Menampakkan sedikit batang hidungnya
di televise saja mereka enggan. Sangat berbeda dengan Indonesia yang justru artis terkena skandal akan
semakin sering diundang masuk ke acara televise. Rasanya Indonesia patut untuk meniru hal-hal seperti
ini dari Jepang. Setidaknya generasi-generasi penerus bangsa selanjutnya bisa mendapatkan tontonan
yang jauh lebih mendidik.

Meskipun, pada zaman yang sudah sangat canggih ini, kita dapat menonton hiburan bukan hanya
melalui tv saja tetapi juga dapat melalui aplikasi youtube. Dimana kita dapat lebih menyaring tontonan
yang kita tonton. Berbicara mengenai hal ini, saya sebagai generasi milenial tentunya juga sangat
mengandalkan youtube sebagai media dalam mencari tontonan hiburan. Salah satu konten yang paling
sering saya tonton adalah video mengenai eksperimen social yaitu, suatu konten berisikan suatu
scenario yang dibuat oleh seorang actor untuk mengetahui respon-respon orang yang ada di sekitarnya.
Tak jarang, video-video seperti ini mengangkat isu-isu yang biasa kita temui di kehidupan sehari-hari.
Salah satu Negara yang selalu berhasil membuat saya terkesima akan respon para masyarakatnya adalah
Jepang. Kebetulan beberapa waktu yang lalu, saya sempat menonton sebuah video eksperimen social
berlatarbelakang di Jepang yang menunjukkan seorang actor yang membuat sebuah scenario dimana ia
seolah-olah tak sengaja menjatuhkan dompetnya ketika berjalan di keramaian. Tak perlu menunggu
lama, masyarakat yang ada di sekitar sana langsung sigap memanggil sang actor dan mengembalikan
dompetnya yang terjatuh meskipun dapat terlihat bahwa keadaan di sekitar tempat itu sedang sibuk.
Tak ada seorang pun yang menunjukkan gerak-gerik mencurigakan hendak mengambil dompet tersebut.
Tak hanya itu, saya juga pernah menonton video salah seorang mahasiswa Indonesia yang berkuliah di
Jepang, dimana mahasiswa tersebut mengajak teman-temannya yang merupakan orang Jepang untuk
melakukan kuis pengetahuan umum mengenai Indonesia. Bukan hanya salut bagaimana mereka
memiliki wawasan yang luas tetapi juga bagaimana mereka meski duduk bersampingan dan sangat
memungkinkan untuk bekerja sama ataupun menyontek, tetapi mereka tetap tampak mengerjakannya
secara mandiri dan jujur. Bukti-bukti kecil seperti itu yang tak sengaja saya temui di dalam video-video
yang saya tonton membuat saya tak heran jika Jepang dapat menjadi Negara yang sangat maju.
Pendidikan moral sejak dini yang diberlakukan oleh pemerintah Jepang sungguh membawa dampak
yang sangat baik terhadap generasi penerusnya. Maka dari itu, saya sangat berharap Indonesia juga
dapat menerapkan hal yang serupa di dalam sistem kurikulum pendidikannya suatu saat nanti. Terlebih
kondisi pelajar di Indonesia selama ini masih cukup erat dengan budaya menyontek. Dimana hal
tersebut seringkali berdampak terhadap performa mereka ketika ada di dunia kerja. Contohnya saja,
para pejabat negara yang tak jarang melakukan tindak pidana korupsi hingga merugikan Negara. Dapat
dikatakan Indonesia sebenarnya tidak kekurangan orang pintar tetapi hanya kekurangan orang jujur.
Saya percaya bahwa kunci kemajuan suatu Negara itu ada pada pendidikannya. Namun, bukan hanya
pendidikan secara akademik saja tetapi juga moral. Tentunya untuk menanamkan budaya jujur
terhadap para generasi penerus bangsa Indonesia merupakan suatu tantangan tersendiri. Ini
merupakan tanggung jawab kita semua sebagai orang Indonesia. Tak perlu menunggu pemerintah
untuk memulai tetapi kita bisa memulainya dari diri kita sendiri. Bisa mulai dari hal-hal kecil seperti
tidak menyontek ketika ujian ataupun tidak mengambil barang yang bukan milik kita. Saya yakin jika
semua pihak dapat mendukung prosesnya, Indonesia juga bisa sama seperti Jepang.

You might also like