Professional Documents
Culture Documents
Teori Berhavior - Sekar Maharani
Teori Berhavior - Sekar Maharani
Teori Behaviorisme
Dosen Pembimbing ;
Disusun Oleh :
Sekar Maharani
Puji syukur penulis sampaikan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan Rahmat beserta Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
mata kuliah Belajar dan Pembelajaran ini dengan judul “Teori Behaviorisme”.
Adapun tujuan dari penulisan ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Belajar dan
Pembelajaran, selain itu makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan tentang yang dapat
diaplikasikan dalam proses pembelajaran bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada ibu Dr. Herpratiwi, M.Pd dan ibu Rini Rita T.
Marpaung, S.Pd., M.Pd. selaku dosen yang telah membimbing. Terima kasih juga penulis
ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam makalah ini masih terdapat banyak kekurangan. Selain itu,
penulis memohon maaf apabila ada kesalahan baik dalam penulisan materi, maupun
kesalahan lainnya. Saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan. Harapan
penulis semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagi pembaca
mengenai Teori Behaviorisme ini. Penulis memohon maaf apabila ada kesalahan baik dalam
penulisan materi, maupun kesalahan lainnya. Saran dan kritik yang membangun sangat
penulisi harapkan.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Belajar dilakukan manusia di sepanjang hidupnya. Ini berarti sejak manusia lahir manusia
sudah mulai belajar. Belajar dilakukan manusia untuk mendapatkan atau memperoleh
pengetahuan untuk dapat dimanfaatkan dalam menjalani kehidupannya. Dari sudut pandang
pendidikan, belajar terjadi apabila terdapat perubahan dalam kesiapan pada diri seseorang
dalam berhubungan dengan lingkungannya. Setelah melakukan proses belajar, biasanya
seseorang akan menjadi lebih respek dan memiliki pemahaman yang lebih baik terhadap
objek, makna, dan peristiwa yang dialami. Jika ditinjau dari konsep atau teori, teori
behavioristik ini tentu berbeda dengan teori yang lain. Hal ini dapat kita lihat dalam
pembelajaran sehari-hari dikelas. Ada berbagai asumsi atau pandangan yang muncul tentang
teori behavioristik. Teori behavioristik memandang bahwa belajar adalah mengubah tingkah
laku siswa dari tidak bisa menjadi bisa, dari tidak mengerti menjadi mengerti, dan tugas guru
adalah mengontrol stimulus dan lingkungan belajar agar perubahan mendekati tujuan yang
diinginkan.
B. Rumusan masalah
1) Apa pengertian teori belajar behaviorisme?
2) Apa pandangan para ahli mengenai teori belajar behaviorisme?
3) Apa saja kelebihan dan kelemahan teori belajar behaviorisme?
C. Tujuan
1) Untuk mengetahui teori belajar behaviorisme
2) Untuk mengetahui pandangan para ahli mengenai teori belajar behaviorisme
3) Untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan teori belajar behaviorisme
BAB II
PEMBAHASAN
3) John Watson
Menurut Watson, belajar adalah proses interaksi antara stimulus dan respon, namun
stimulus dan respon yang dimaksud harus berbentuk tingkah laku yang dapat diamati
(observabel) dan dapat diukur. Dengan kata lain, walaupun ia mengakui adanya
perubahan-perubahan mental dalam diri seseorang selama proses belajar mengajar,
namun Ia menganggap hal-hal tersebut sebagai faktor yang tak perlu diperhitungkan.
Ia tetap mengakui adanya perubahan-perubahan mental dalam benak siswa itu
penting, namun semua itu tidak dapat menjelaskan apakah seseorang telah belajar atau
belum karena tidak dapat diamati. behavioristik cenderung untuk tidak
memperhatikan hal-hal yang tidak dapat diukur dan tidak dapat diamati, seperti
perubahan-perubahan mental yang terjadi ketika belajar, walaupun demikian mereka
tetap mengakui hal itu adalah penting.
Kelebihan
A. Kesimpulan
Belajar merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus dan respon.Seseorang dianggap
telah belajar sesuatu jika dia dapat menunjukkan perubahan perilakunya. Menurut teori
behaviorisme dalam belajar yang penting adalah input yang berupa stimulus dan output yang
berupa respon. Stimulus adalah apa saja yang diberikan guru kepada pebelajar, sedangkan
respon berupa reaksi atau tanggapan pebelajar terhadap stimulus yang diberikan oleh guru
tersebut. Proses yang terjadi antara stimulus dan respon tidak penting untuk diperhatikan
karena tidak dapat diamati dan tidak dapat diukur. Yang dapat diamati adalah stimulus dan
respon, oleh karena itu apa yang diberikan oleh guru (stimulus) dan apa yang diterima oleh
pebelajar (respon) harus dapat diamati dan diukur.