“BODY CINDITION SCORE (BCS) PADA TERNAK SAPI DAN KAMBING”
1. BCS pada sapi
Body condition score merupakan suatu metode penilaian secara subyektif melalui tehnik penglihatan (inspeksi) dan dengan perabaan (palpasi) yang bertujuan untuk menduga cadangan lemak tubuh pada sapi perah selama periode laktasi dan kering kandang. BCS telah terbukti menjadi alat praktis yang penting dalam menilai kondisi tubuh ternak karena BCS adalah indikator sederhana terbaik dari cadangan lemak yang tersedia yang dapat digunakan oleh ternak dalam periode apapun (Sagiman, 2019). Cadangan energi tubuh dapat dinilai dengan metode penilaian visual yang dikenal sebagai body condition score (BCS) atau skor kondisi tubuh. Skor relatif yang didapatkan dari penilaian BCS membantu peternak dalam memperoleh gambaran mengenai tingkat cadangan otot dan lemak tubuh dari setiap ekor ternak sapi. BCS sangat penting untuk keberhasilan reproduksi ternak sapi. Beberapa studi menunjukkan bahwa BCS pada saat calving/kelahiran 2 dan pada awal musim kawin/breeding adalah indikator paling penting terhadap kinerja reproduksi. Skor kondisi tubuh pada saat calving memiliki efek yang paling besar terhadap tingkat kebuntingan. Berdasarkan pertimbangan diatas maka pemahaman peternak terhadap teknis Pengukuran BCS sangat penting untuk diketahui.
Teknis melakukan penilaian BCS.
Lakukan Penilaian dengan 3D yaitu DILIHAT, DIRABA dan DITEKAN dan pertama dengan dilihat. Dengan melihat Tonjolan tulang kita dapat mengelompokan penilaian menjadi 3 kelompok yaitu: 1. Kelompok Kurus, dengan nilai BCS 1-3 ( pada kelompok ini tonjolan tulang terlihat nyata). 2. Kelompok Sedang, dengan nilai BCS 4-6 (pada kelompok ini tonjolan tulang masih terlihat beberapa bagian). 3. Kelompok Gemuk,dengan nilai BCS 7-9 (pada kelompok ini tonjolan tulang sudah tidak terlihat) ( Cakra, 2016 ). 2. BCS pada kambing. BCS menjadi salah satu alat yang digunakan peternak kambing untuk menilai cadangan lemak tubuh kambing dengan tepat dan terbukti menjadi metode yang efektif dan mudah digunakan. BCS kambing yang tinggi dapat menjadi indikasi adanya perlemakan yang baik pada tubuh kambing. Pengukuran BCS kambing dimulai dengan pemberian skor dari nilai angka 1 sampai 5 dengan selisih kenaikan skor 0,5. Skor BCS ideal pada kambing berada pada nilai angka 2,5 – 4, sedangkan skor BCS 1 – 2 tidak ideal karena menginterpresikan bahwa nilai tubuh ternak terlalu kurus, dan skor BCS 4,5 – 5 menginterpresikan bahwa nilai tubuh ternak sangat gemuk (obesitas). Penurunan nilai BCS dapat di minimalisir dengan pemberian pakan yang cukup nutrisi sehingga kondisi tubuh tetap ideal (Rifai dan Agriawan,2020).
DAFTAR PUSTAKA
Cakra, I. G. L. O. (2016).Teknis Penentuan BCS Pada Ternak Sapi. Diakses 7
November 2021. https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_penunjang_dir/2d71634d632e81f1374b 5bf8df35e323.pdf Sagiman. (2019). Kolerasi body condition score (BCS) dalam menjamin fertilitas pada sapi perah. Media Pertanian, 5(2): 1-5. Rifai. Dan Agriawan, R. (2020). Ferforma bcs induk kambing pe dan senduro di upt pt dan hmt Singosari Malang. Seminar Nasional Kahuripan, 1(1): 181-184.