Professional Documents
Culture Documents
Tugas 2 Bimbingan Dan Konseling - Muhammad Nabil - 20063092-Digabungkan
Tugas 2 Bimbingan Dan Konseling - Muhammad Nabil - 20063092-Digabungkan
Oleh :
Dosen Pengampu :
FAKULTAS TEKNIK
2022
EKSISTENSI DAN KEDUDUKAN BK DI SEKOLAH
A. Eksistensi BK di Sekolah
Eksistensi dan Kedudukan Bimbingan dan Konseling di Sekolah sudah sejak lama
diatur pemerintah dalam dunia pendidikan hal ini selaras dengan tujuan pendidikan nasional
termaktup dalam UU Pendidikan Nasional UU. No. 20 Tahuan 2003.
Uraian di atas dapat diketahui bahwa Eksistensi dan Kedudukan Bimbingan dan
Konseling di Sekolah berguna untuk mengembangkan potensi pada diri individu sesuai dengan
kemampuannya agar bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan, baik lingkungan sekolah,
lingkungan keluarga, dan lingkungan masyarakat. Hal inilah yang merupakan tujuan utama
pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah, terutama bagi siswa-siswi sebagai individu
yang diberi bantuan.
Eksistensi dan Kedudukan Bimbingan dan Konseling di Sekolah berarti menentukan
pula keberhasilan dari tujuan pendidikan. Sedangkan berhasil tidaknya tujuan tersebut
bergantung pada pelaksanaan program pelayanan bimbingan dan konseling itu sendiri.
Kerjasama yang baik dari semua pihak seperti kepala sekolah, para guru pengajar sekaligus
guru pembimbing, orang tua juga masyarakat akan sangat menentukan. Dari uraian di atas
jelaslah yang hendak dicapai oleh program bimbingan dan konseling adalah tingkat
perkembangan yang optimal bagi setiap individu sesuai dengan kemampuan, agar dapat
mengenal diri dan menyesuaikan diri dengan lingkungan, baik lingkungan keluarga, sekolah
maupun masyarakat.
Konseling sebagai seorang individu yang sedang berada dalam proses berkembang atau
menjadi (on becoming), yaitu berkembang ke arah kematangan atau kemandirian. Untuk
mencapai kematangan tersebut, konseli memerlukan bimbingan karena mereka masih kurang
dalam memiliki pemahaman atau wawasan tentang dirinya dan lingkungannya, juga
pengalaman yang menentukan arah kehidupannya.
B. Kedudukan BK di Sekolah
Di lapangan apabila ditanya apa itu pendidikan, maka jawaban yang sering
terdengar adalah proses dari tidak tahu menjadi tahu, tetapi pendidikan saat ini terutama
tidak dapat semudah itu. Banyak aspek yang perlu dikembangkan daripada hanya
sekadar mengubah suatu ketidaktahuan menjadi tahu. Sebab, manusia tidak hanya
diciptakan dari segi kognitifnya saja, dan kenyataan bahwa tidak semua baik dari segi
akademik. Banyak individu yang lebih unggul di suatu bidang selain akademik, semisal
menggunakan fisiknya, menggunakan motorik halusnya, atau kemampuan lainnya.
Sehingga pendidikan harus dilaksanakan secara komprehensif.
Bimbingan dan konseling sudah tidak asing lagi didengar di sekolah, karena
bimbingan dan konseling sendiri seperti sudah dikaji memiliki peranan penting dalam
pendidikan. Bimbingan dan konseling terdiri dari kata yang masing-masing memiliki
pengertian. Pertama bimbingan, bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang
diberikan oleh guru bimbingan dan konseling atau konselor kepada seorang konseli
yang bertujuan agar konseli mampu mengembangkan kemampuan dirinya dengan
mengoptimalkan potensi yang dimilikinya sehingga menjadi pribadi yang mandiri.
Sedangkan konseling yang dalam bukunya Prayitno dan Amti (2015) menggantikan
istilah sebelumnya, yaitu penyuluhan, serta memberikan definisi bahwa konseling
merupakan upaya pemberian bantuan berupa wawancara secara langsung yang
diberikan oleh seorang yang kompeten yang disebut konselor kepada konseli yang
sedang mengalami suatu permasalahan dengan tujuan agar individu tersebut dapat
mengatasi permasalahannya tersebut (Hanum, 2015).
Agar perkembangan pribadi peserta didik atau klien dapat tumbuh dan
berkembang secara seimbang serta terhindar dari masalah-masalah psikologis,
maka setiap peserta didik atau klien perlu diberikan bantuan yang bersifat pribadi
(pendekatan inilah pada akhirnya menjadi konseling individu), yaitu bantuan yang
dapat memfasilitasi perkembangan peserta didik atau klien melalui pendekatan
psikologis. Pada sisi lain, setiap konselor maupun guru pembimbing harus
memahami aspek-aspek psikologis pribadi pelajar atau klien, sehingga dengan
modal itu pulalah para konselor dapat memberikan bimbingan dan arahan yang
tepat, sehingga pelajar atau klien memiliki pencerahan diri dan mampu memperoleh
kehidupan yang bermakna, yaitu suatu kehidupan yang bukan hanya berarti buat
diri pribadinya saja, tetapi juga bermanfaat bagi orang yang ada di sekitarnya.
Untuk kepentingan bimbingan dan konseling, beberapa kajian psikologi
yang perlu dikuasai oleh konselor, yaitu (a) motif dan motivasi, (b) pembawaan dan
lingkungan, (c) perkembangan individu, (d) belajar, dan (e) kepribadian. (Yusuf,
2006).
b) Landasan Sosial-Budaya
Landasan sosial-budaya juga perlu diketahui secara lengkap oleh konselor
atau guru Bimbingan dan Konseling (BK), karena landasan ini dapat memberikan
pemahaman kepada konselor tentang dimensi kesosialan dan kebudayaan sebagai
faktor yang memengaruhi perilaku individu. Setiap individu pada dasarnya
merupakan produk dari lingkungan sosial-budaya tempat mereka tinggal. Sejak
lahirnya, individu tersebut sudah diajarkan untuk mengembangkan pola-pola
perilaku sejalan dengan tuntutan sosial-budaya yang ada di sekitarnya. Kegagalan
dalam memenuhi tuntutan sosial-budaya dapat mengakibatkan tersingkir dari
lingkungannya.
Dengan adanya landasan ilmiah dan teknologi ini, maka peran konselor di
dalamnya mencakup sebagai ilmuwan. Sebagai ilmuwan, konselor harus mampu
mengembangkan pengetahuan dan teori mengenai bimbingan dan konseling, baik
berdasarkan hasil pemikiran kritisnya maupun melalui berbagai bentuk kegiatan
penelitian, sehingga proses dan layanan bimbingan konseling semakin hari semakin
baik.
• https://www.languafie.com/2021/12/eksistensi-dan-kedudukan-bk.html
• https://analisnews.co.id/2020/09/eksistensi-dan-kedudukan-bimbingan-konseling-di-
sekolah-oleh-nursaiti-mahasiswa-jurusan-ilmu-sosial-politik-fakultas-ilmu-sosial-
universitas-negeri-padang.html
Bimbingan dan Bimbingan
Konseling dan
Konseling
Muhammad Nabil
20063092
A. Eksistensi BK di
Prodi Pendidikan Teknik Elektro
Sekolah Pengertian
B. Kedudukan BK di
Sekolah
b. Landasan Sosial-Budaya
c. Landasan Ilmu Pengetahuan-
Teknologi dan Globalisasi