Professional Documents
Culture Documents
Tugas Kelompok 4 Pancasila
Tugas Kelompok 4 Pancasila
DOSEN PENGAJAR :
OLEH :
KELOMPOK 4:
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2020
A. MAKNA PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT
Filsafat Negara kita adalah Pancasila, yang diakui dan diterima oleh Bangsa Indonesia
sebagai pandangan hidup. Dengan demikian, Pancasila harus dijadikan pedoman dalam
kelakuan dan pergaulan sehari-hari. Sebagai pandangan hidup bangsa, maka sewajarnyalah
asas-asas pancasila disampaikan kepada generasi baru melaluai pengajaran dan pendidikan.
Pancasila menunjukan terjadinya proses ilmu pengetahuan. Validitas, dan hakikat ilmu
pengetahuan (teori ilmu pengetahuan).
Makna Pancasila sebagai sistem filsafat negara Indonesia pada umumnya nilai nilai yang
terkandung dalam butir butir Pancasila dilakukan dan diterapkan dalam kehidupan
berwarganegara. tindakan Pancasila sebagai sistem filsafat juga harus diterapkan oleh suatu
pemerintahan agar amanahnya yang diberikan pada suatu lembaga negara dapat dilihat
keberhasilannya untuk mensejahterakan masyarakat. Nilai Pancasila yang dikatakan sebagai
filsafat negara juga harus diterapkan dalam suatu perkembangan zaman, agar ideologi dan
identitas suatu bangsa tak dapat dialihkan oleh suatu perubahan yang berdampak negatif.
Pancasila merupakan lima dasar yang dijadikan pedoman untuk berperilaku sesuai dengan
akidah bangsa.
Pancasila sebagai sistem filsafat mengandung makna bahwasanya pancasila merupakan satu
kesatuan yang utuh yang dijadikan sebagai tujuan negara yang artinya mutlak.
Pancasila sebagai dasar falsafah negara Indonesia yang harus diketahui oleh seluruh warga
negara Indonesia agar menghormati, menghargai, menjaga dan menjalankan apa-apa yang
telah dilakukan oleh para pahlawan khususnya pahlawan proklamasi yang telah berjuang
untuk kemerdekaan negara Indonesia ini. Sehingga baik golongan muda maupun tua tetap
meyakini Pancasila sebagai dasar negara Indonesia tanpa adanya keraguan guna memperkuat
persatuan dan kesatuan bangsa dan negara Indonesia.
B. MANFAAT PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT
Menurut Ir. Soekarno, Pancasila adalah isi jiwa Bangsa Indonesia yang secara turun temurun
terpendam oleh kebudayaan Barat. Maka, menurut beliau, Pancasila tidak hanya bertindak
sebagai filsafat negara, melainkan juga merupakan filsafat Bangsa Indonesia. Sementara itu,
menurut Muhammad Yamin, Pancasila adalah lima dasar yang mengandung pedoman atau
aturan mengenai tingkah laku yang baik dan penting. Terlepas dari semua pengertian
Pancasila di atas, kita bisa memahami bahwa Pancasila memiliki kedudukan yang penting
bagi Bangsa Indonesia. Pancasila menjadi lambang persatuan dan kesatuan bangsa dan
negara Indonesia. Selain itu, filsafat Pancasila juga memiliki fungsi dan tujuan bagi negara
kita. Manfaat pancasila sebagai sistem filsafat negara Indonesia adalah sebagai berikut:
Maka, Pancasila berperan sebagai asas yang mutlak bagi ketertiban hukum yang mutlak
di Indonesia, yang pada akhirnya direalisasikan dalam setiap aspek penyelenggaraan
pemerintahan Indonesia. Oleh karena itulah Pancasila memiliki kedudukan sebagai sumber
dari segala sumber hukum. Pancasila adalah sebagaimana nilai-nilainya yang bersifat
fundamental sebagai sumber hukum, berfungsi sebagai wadah yang fleksibel bagi beragam
paham positif untuk berkembang dan menjadi dasar ketentuan yang menolak paham yang
tidak sesuai dengan Pancasila, seperti ateisme, kolonialisme, diktatorisme, dan lain
sebagainya.
10. Memberi Substansi Tentang Hakikat Negara, Ide Negara Dan Tujuan Bernegara
Dengan filsafat Pancasila, kita juga bisa mencari kebenaran yang sifatnya substansial
tentang hakikat negara, ide negara dan tujuan kita bernegara. Hal ini dikarenakan dengan
substansi itulah yang memiliki kebenaran yang bersifat universal bagi bangsa Indonesia di
sepanjang zaman, baik dahulu, sekarang, maupun di masa yang akan datang. Pengertian dari
substansi itu juga memiliki manfaat untuk menjadi faktor penentu untuk titik tolak yang
bersifat deduktif dan induktif. Atau bisa diartikan juga dengan substansi itu dapat diuji
apakah keadaan yang berlangsung bersifat konkrit dalam masyarakat bertentangan dengan
nilai-nilai Pancasila atau tidak.
11. Menjadi Perangkat Ilmu Kenegaraan
Fungsi filsafat Pancasila berikutnya adalah untuk menjadi perangkat dari berbagai ilmu
pengetahuan, terutama ilmu yang berkaitan dengan kehidupan bernegara. Hal ini bisa
tercermin dari beragam contoh Pancasila sebagai pengetahuan ilmiah yang kita temukan
sehari-hari. Fungsi Pancasila sebagai perangkat dari ilmu pengetahuan ini akan semakin jelas
terlihat jika pemerintahan negara telah dijalankan secara teratur sebagaimana kehidupan
bernegara seharusnya. Filsafat Pancasila, selain memiliki fungsi seperti yang telah disebutkan
di atas, juga memiliki tujuan bagi bangsa dan negara Indonesia. Tujuan filsafat Pancasila bagi
Indonesia adalah sebagai berikut:
a. Untuk menciptakan bangsa yang religius dan taat kepada Tuhan Yang Maha Esa.
b. Menjadi bangsa yang menjunjung keadilan, baik secara sosial maupun ekonomi.
c. Menjadi bangsa yang menghargai hak asasi manusia (HAM), seperti yang bisa
terrangkum dalam hubungan HAM dengan Pancasila sebagai dasar negara kita.
d. Untuk menciptakan bangsa yang menjunjung tinggi demokrasi.
e. Menjadi bangsa yang nasionalis dan mencintai tanah airnya, yaitu tanah air Indonesia.
Landasan ontologis Pancasila artinya sebuah pemikiran filosofis atas hakikat dan raison
d’etre sila-sila Pancasila sebagai dasar filosofis negara Indonesia. Oleh karena itu,
pemahaman atas hakikat sila-sila Pancasila itu diperlukan sebagai bentuk pengakuan atas
modus eksistensi bangsa Indonesia. Sastrapratedja (2010: 147--154) menjabarkan prinsip-
prinsip dalam Pancasila sebagai berikut:
2) Prinsip Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab mengakui bahwa setiap orang
memiliki martabat yang sama, setiap orang harus diperlakukan adil sebagai manusia
yang menjadi dasar bagi pelaksanaan Hak Asasi Manusia.
1) Sila Ketuhanan Yang Maha Esa digali dari pengalaman kehidupan beragama
bangsa Indonesia sejak dahulu sampai sekarang.
2) Sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab digali dari pengalaman atas kesadaran
masyarakat yang ditindas oleh penjajahan selama berabad-abad. Oleh karena itu,
dalam alinea pertama Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 menyatakan bahwa penjajahan itu tidak sesuai dengan perikemanusiaan
dan perikeadilan.
5) Sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia digali dari prinsip-prinsip yang
berkembang dalam masyarakat Indonesia yang tercermin dalam sikap gotong royong.
Pada era pemerintahan Soekarno, Pancasila sebagai sistem filsafat dikenal dengan istilah
“Philosofische Grondslag”. Soekarno memikirkan perihal kemerdekaan bangsa Indonesia. Ide
tersebut disambut baik oleh berbagai kalangan, terutama dalam sidang BPUPKI pertama 1
Juni 1945. Akan tetapi, ide tentang Philosofische Grondslag belum diuraikan secara rinci atau
masih bersifat teoritis. Pada masa itu, Soekarno lebih menekankan bahwa Pancasila
merupakan filsafat asli Indonesia yang diangkat dari akulturasi budaya bangsa Indonesia.
Pada era reformasi, Pancasila sebagai sistem filsafat bergema dalam wacana akademik,
termasuk kritik dan renungan yang dilontarkan oleh Habibie dalam pidato 1 Juni 2011.
Habibie menyatakan bahwa:
“Pancasila seolah-olah tenggelam dalam pusaran sejarah masa lalu yang tidak lagi relevan
untuk disertakan dalam dialektika reformasi. Pancasila seolah hilang dari memori kolektif
bangsa Indonesia. Pancasila semakin jarang diucapkan, dikutip, dan dibahas baik dalam
konteks kehidupan ketatanegaraan, kebangsaan maupun kemasyarakatan. Pancasila seperti
tersandar di sebuah lorong sunyi justru di tengah denyut kehidupan bangsa Indonesia yang
semakin hiruk-pikuk dengan demokrasi dan kebebasan berpolitik”.
Ada dua tantangan Pancasila sebagai sistem filsafat, yakni kapitalisme dan komunisme.
Pertama, kapitalisme menekankan kebebasan pemiliki modal untuk mengembangkan
usahanya dalam rangka meraih keuntungan sebesar-besarnya, sehingga menimbulkan
berbagai dampak negatif , seperti monopoli, gaya hidup konsumerisme, dan lain-lain. Kedua,
komunisme yang sangat menekankan dominasi negara sebagai pemilik modal, sehingga
menghilangkan peran rakyat dalam kehidupan bernegara.
E. ESENSI DAN URGENSI PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT
Esensi dan urgensi Pancasila sebagai sistem filsafat adalah sebagai berikut.
Sebagai sistem filsafat, esensi Pancasila terletak pada kandungan nilainya yang dapat
membantu kita dalam memahami bangsa Indonesia.
Sebagai sistem filsafat, urgensi Pancasila adalah sebagai alat terbaik saat ini dan di masa
mendatang dalam memahami bangsa Indonesia.
Penjelasan:
Filsafat sendiri dapat diartikan sebagai cara kita dalam memahami diri kita sebagai manusia.
Filsafat tidak hanya mencari tahu tentang identitas kita, tetapi juga jati diri kita sebagai
manusia. Dalam hal ini, Pancasila memberikan sumbangsih penting dengan kandungan nilai
luhurnya.
1) Esensi Pancasila sebagai filsafat prinsip Pancasila sebagai berikut. pertama, prinsip
Ketuhanan Yang Maha Esa merupakan pengakuan atas kebebasan beragama, saling
menghormati dan bersifat toleran, serta menciptakan kondisi agar hak kebebasan beragama
itu dapat dilaksanakan oleh masing-masing pemeluk agama. Kedua, prinsip Kemanusiaan
Yang Adil dan Beradab mengakui bahwa setiap orang memiliki martabat yang sama, setiap
orang harus diperlakukan adil sebagai manusia yang menjadi dasar bagi pelaksanaan Hak
Asasi Manusia. Ketiga, prinsip Persatuan Indonesia mengandung konsep nasionalisme politik
yang menyatakan bahwa perbedaan budaya, etnis, bahasa, dan agama tidak menghambat atau
mengurangi partsipasi perwujudannya sebagai warga negara kebangsaan. Wacana tentang
bangsa dan kebangsaan dengan berbagai cara pada akhirnya bertujuan menciptakan identitas
diri bangsa Indonesia. Keempat, prinsip Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat
Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan mengandung makna bahwa sistem
demokrasi diusahakan ditempuh melalui proses musyawarah demi tercapainya mufakat untuk
menghindari dikotomi mayoritas dan minoritas. Kelima, prinsip Keadilan Sosial bagi Seluruh
Rakyat Indonesia sebagaimana yang dikemukakan Soekarno, yaitu didasarkan pada prinsip
tidak adanya kemiskinan dalam Negara Indonesia merdeka, hidup dalam kesejahteraan
(welfare state).
2) Urgensi Pancasila sebagai sistem filsafat atau filsafat Pancasila, artinya refleksi filosofis
mengenai Pancasila sebagai dasar negara. Sastrapratedja menjelaskan makna filsafat
Pancasila sebagai berikut. Pertama, agar dapat diberikan pertanggungjawaban rasional dan
mendasar mengenai sila-sila dalam Pancasila sebagai prinsip-prinsip politik. Kedua, agar
dapat dijabarkan lebih lanjut sehingga menjadi operasional dalam bidang-bidang yang
menyangkut hidup bernegara. Ketiga, agar dapat membuka dialog dengan berbagai perspektif
baru dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Keempat, agar dapat menjadi kerangka
evaluasi terhadap segala kegiatan yang bersangkut paut dengan kehidupan bernegara,
berbangsa, dan bermasyarakat, serta memberikan perspektif pemecahan terhadap
permasalahan nasional.