Professional Documents
Culture Documents
Kel 10 - A1 - Sumberdaya Manusia Dan Pasar Tenaga Kerja & Aspek Internasional
Kel 10 - A1 - Sumberdaya Manusia Dan Pasar Tenaga Kerja & Aspek Internasional
Assalamualaikum Wr. Wb
Pertama-tama kami panjatkan puji syukur atas rahmat dan ridho Allah SWT. Karena tanpa
rahmat dan ridho Nya, kita tidak dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Sumberdaya
Manusia & Pasar Tenaga Kerja dan Aspek Internasional” ini dengan baik dan selesai tepat waktu.
Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW
yang kita tunggu syafa’atnya dizaumul akhir nanti.
Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Ibu Rani Eka Diansari, M,Acc selaku dosen
pengampu Perekonomian Indonesia. Kami berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka
menambah wawasan serta pengetahuan.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dikarenakan
terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu kami mengharapkan
segala bentuk saran, masukan, dan kritik yang membangun dari berbagai pihak.
Wassalamuaalaikum Wr. Wb
Hormat kami
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pertumbuhan penduduk adalah perubahan populasi sewaktu-waktu, dan dapat dihitung
sebagai perubahan dalam jumlah individu dalam sebuah populasi menggunakan “per waktu unit”
untuk pengukuran. Dalam An Essay on the Principle of Population, yang pertama kali diterbitkan
pada 1798, Malthus membuat ramalan yang terkenal bahwa jumlah populasi akan mengalahkan
pasokan makanan, yang menyebabkan berkurangnya jumlah makanan per orang. Ia bahkan
meramalkan secara spesifik bahwa hal ini pasti akan terjadi pada pertengahan abad ke-19. sebuah
ramalan yang gagal karena beberapa alasan, termasuk penggunaan analisis statisnya, yang
memperhitungkan kecenderungan-kecenderungan mutakhir dan memproyeksikannya secara tidak
terbatas ke masa depan.
Namun ada beberapa pendapat ilmuwan yang menentang pendapat Malthus yakni "Aliran
Marxist (Karl Marx dan Fried Engels)". Aliran ini tidak sependapat dengan Malthus (bila tidak
dibatasi penduduk akan kekurangan makanan). Karl Marx dan Friedrich Engels (1834) adalah
generasi sesudah Malthus. Paham Marxist umumnya tidak setuju dengan pandangan Malthus,
karena menurutnya paham Malthus bertentangan dengan nurani manusia.
Pendidikan berbasis kecakapan hidup adalah pendidikan yang membekali kecakapan yang
dimiliki oleh peserta didik untuk mau dan berani menghadapi problema hidup dan kehidupan
secara wajar tanpa merasa tertekan, kemudian secara proaktif, kreatif dan inovatif mencari,
menemukan solusi sehingga mampu mengatasi permasalahannya.
Salah satu perintangan pembangunan ekonomi di negara sedang berkembang adalah
adanya ledakan penduduk (population explotion atau population pressure). Sehingga dengan
adanya perintang pembangunan ekonomi maka muncullah teori penduduk optimum (optimum
population theory). Perdagangan internasional dapat diartikan sebagai transaksi dagang antara
subjek ekonomi negara yang satu dengan subjek ekonomi negara yang lain. Perdagangan
internasional sangat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi suatu negara karena dalam
perdagangan internasional semua negara bersaing di pasar internasional.
Rumusan Masalah
1. Bagaimana pendekatan ekonomi untuk pertumbuhan penduduk ?
2. Bagaimana investasi pendidikan ?
3. Bagaimana kesehatan dan produktivitas kerja ?
4. Bagaimana pasar tenaga kerja di negara sedang berkembang ?
5. Bagaimana perdagangan dan pembangunan internasional ?
6. Bagaimana teori perdagangan internasional ?
1
Tujuan Pembahasan
1. Mengetahui pendekatan ekonomi untuk pertumbuhan penduduk
2. Mengetahui investasi pendidikan
3. Mengetahui kesehatan dan produktivitas kerja
4. Mengetahui pasar tenaga kerja di negara sedang berkembang
5. Mengetahui perdagangan dan pembangunan internasional
6. Mengetahui teori perdagangan internasional
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
B. Investasi Pendidikan
Sebuah lembaga pendidikan mempunyai kas yang cukup besar di era persaingan, mendapat
image positif serta dapat eksis di masa depan jika lulusannya banyak terserap di pasar kerja.
Langkah proaktif sebagai aktivitas dini dalam menyikapi perubahan yang cukup mendasar
tersebut, merupakan tindakan antisipasi, reaksi responsif dan sensitif dari konsekuensi evolusi
proses kemajuan pendidikan. Karena itu strategi yang direncanakan ini akan menjadi jalan
pemerintah dalam mencapai tujuan, bukan by accident tetapi by plan.
4
ketenagakerjaan dengan baik dapat memberikan dampak serius, seperti meningkatnya
kriminalitas yang selanjutnya dapat mengganggu stabilitas negara.
Sampai saat ini dinilai belum terjadi atau belum sepenuhnya terjadi link and match
(keterkaitan dan kecocokan) antara dunia pendidikan dengan dunia usaha. Sebagai contoh
adalah ketika Sarjana Ekonomi sudah begitu banyak namun kesempatan kerja untuk
lulusannya tidak berubah, maka institusi pendidikan perlu mengurangi kuota mahasiswa dalam
jurusan ekonomi tersebut. Sebaliknya, ketika Sarjana Komputer/Multimedia yang akan banyak
dibutuhkan, maka institusi pendidikan perlu menambah kuota mahasiswa dalam jurusan
tersebut. Dengan demikian, terciptalah link and match antara pendidikan dan ketenagakerjaan,
yang selanjutnya dapat menghindar dari pemborosan sumber daya pendidikan.
Penanggulangan yang lain untuk mengurangi pengangguran adalah dengan menanamkan,
mensosialisasikan, dan mendukung kewirausahaan. Penanggulangan yang lain untuk
mengurangi pengangguran adalah dengan menanamkan, mensosialisasikan, dan mendukung
kewirausahaan. Namun, seperti tercatat dalam Sensus Ketenagakerjaan Nasional 2007, hanya
5% dari jumlah angkatan kerja Indonesia yang berminat pada kewirausahaan. Selebihnya lebih
memilih menjadi karyawan maupun pegawai yang bekerja dengan mendapatkan gaji atau
upah.
Oleh karena itu, instansi terkait perlu menumbuhkan kelembagaan budaya wirausaha
melalui usaha-usaha pendidikan dan kegiatan-kegiatan lainnya, menciptakan iklim usaha yang
kondusif, kepastian usaha, stabilitas ekonomi dan politik sehingga dapat menarik dan
menggiatkan kewirausahaan yang selanjutnya membuka lapangan pekerjaan yang lebih besar.
Lapangan pekerjaan inilah yang sangat dibutuhkan dalam meminimalisir pengangguran, baik
yang terdidik maupun yang tidak terdidik.
5
4. Pendidikan Tidak Seharusnya Berorientasi Pasar
Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah Anies Baswedan mengatakan
pendidikan tidak seharusnya berorientasi pada pasar untuk memenuhi kebutuhan kerja.
Idealnya, menurut Anies, pendidikan bermanfaat untuk menjadikan anak sebagai pembelajar
sepanjang hayat. Pembelajar seumur hidup lebih berat ketimbang menjadikan anak sebagai
spesialis atau super spesialis.
Selain itu, menurut Anies, dalam dunia pendidikan terdapat komponen penting yang perlu
disiapkan untuk generasi muda. Pertama, adalah integritas. "Zaman sekarang investor bisa
diamankan kalau ada koneksi. Namun di masa depan mungkin ini tidak bisa dilakukan lagi.
Maka siswa harus dididik agar mempunyai integritas. Kedua, anak-anak harus dididik agar
memiliki jiwa kewirausahaan. Sebab, jiwa kewirausahaan akan menjadikan murid melihat
kesulitan sebagai kesempatan. "Orang yang mempunyai jiwa usaha adalah orang yang selalu
optimistis". Ketiga, anak- anak harus diberi bekal agar mempunyai kemampuan komunikasi
yang tinggi.
Tanpa kemampuan komunikasi yang baik maka susah menghadapi masa depan.
Penguasaan bahasa menjadi sangat penting. Menguasai bahasa Indonesia dengan baik
diperlukan guna membangun komunikasi dalam negeri. Selain itu, membekali siswa dengan
bahasa internasional juga wajib dilakukan. Ini agar Indonesia bisa memengaruhi dunia, bukan
menerima apa apa dari dunia.
6
ekonomi, peserta didik dapat mempelajari konsep jual beli dengan langsung mempraktikannya
di sentra-sentra bisnis lokal/pasar dan berusaha mendapatkan laba/keuntungan.
7
Kelompok aktivitas Jenis kegiatan Contoh aktivita
Ringan Jenis kegiatan 75% dari Aktivitas kantor tanpa
➢ Laki-laki waktu yang digunakan olahraga aktivitas fisik yang
➢ Perempuan adalah untuk duduk atau tidak menguras tenaga duduk
berdiri dan 25% untuk memotong kedua ujung
kegiatan berdiri dan batang rokok (perempuan),
berpindah atau moving berdiri di depan mesin
memasukkan seng ke dalam
mesin pembuatan tutup
kaleng (laki-laki).
Sedang 25% waktu yang digunakan Bekerja naik turun tangga
➢ Laki-laki adalah untuk duduk atau olahraga ringan pekerjaan
➢ Perempuan berdiri dan 75% adalah untuk rumah tangga berdiri mengisi
kegiatan kerja khusus dalam batang korek api
bidang pekerjaannya. (perempuan), Mengambil
kotak berisi pentol korek api
dan berjalan
memindahkannya ke sekitar
mesin (laki-laki).
Berat 40% dari waktu yang Pekerjaan lapangan kuli
➢ Laki-laki digunakan adalah untuk bangunan atau memecah
➢ Perempuan duduk atau berdiri dan 60% batu (perempuan), berdiri
untuk kegiatan kerja khusus mengangkat balok kayu dan
dalam bidang pekerjaannya memasukkannya ke dalam
mesin (laki-laki).
Kebutuhan gizi terutama energi dipengaruhi oleh: usia, ukuran tubuh, dan jenis kelamin. Faktor
lain penentu kebutuhan gizi yaitu: jenis pekerjaan atau aktivitas yang dilakukan sehari-hari,
keadaan fisiologis, keadaan khusus; seperti pada pemulihan kesehatan dan anemia, keadaan
lingkungan kerja. Faktor-faktor tersebut di atas harus menjadi dasar dalam perhitungan besarnya
energi, komposisi zat gizi dan menu untuk konsumsi pekerja.
Penilaian status gizi pekerja perlu dilakukan, karena dengan mengetahui status gizi pekerja
dapat ditentukan kebutuhan gizi yang sesuai serta pemberian intervensi gizi bila diperlukan.
Penilaian status gizi dilakukan melalui beberapa cara antara lain: pemeriksaan biokimia,
pemeriksaan klinis, pemeriksaan biofisik dan antropometri.
Antropometri merupakan metode yang paling sering digunakan dalam penilaian status gizi.
Metode ini menggunakan parameter Berat Badan (BB) dan Tinggi Badan (TB). Melalui kedua
parameter tersebut, dapat dilakukan perhitungan indeks masa tubuh dengan rumus berikut :
8
𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑇𝑢𝑏𝑢ℎ (𝐾𝐺)
IMT= 𝑇𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝐵𝑎𝑑𝑎𝑛 (𝑚) 𝑥 𝑇𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝐵𝑎𝑑𝑎𝑛 (𝑚)
9
Beberapa isu kependudukan pada dunia ketiga antara lain 1. dunia ketiga mampu
memperbaiki standar hidup penduduknya dengan laju pertumbuhan penduduk seperti sekarang
ini 2. Bagaimana negara dunia ketiga dapat mengimbangi kenaikan yang cepat dalam
perkembangan angkatan kerja 3. Apakah akibat laju pertumbuhan penduduk yang tinggi bagi
negara miskin dapat menghindari kemiskinan Absolut 4. Apakah negara dunia ketiga akan
mendapat memperluas ruang lingkup dan memperbaiki kualitas kesehatan dan sistem
pendidikan 5. Seberapa jauh tingkat hidup yang rendah merupakan faktor yang penting dalam
membatasi kebebasan orang tua untuk menentukan besarnya keluar 6. Seberapa jauh
meningkatnya kesejahteraan dan keinginan untuk berkembang lebih jauh di antara negara yang
telah maju perekonomiannya.
10
2. Ledakan Penduduk
Faktor utama yang menentukan perkembangan penduduk adalah: 1) tingkat kematian 2)tingkat
kelahiran, dan 3)tingkat perpindahan penduduk (migrasi).
C. Migrasi
Migrasi mempunyai peranan juga dalam menentukan tingkat pertumbuhan penduduk. Oleh
karena, itu tingkat pertumbuhan penduduk tidak dapat diperhitungkan hanya dari tingkat
kematian saja. Bagi negara berkembang migrasi bukan berarti peningkatan atau pengurangan
jumlah penduduk. Dengan adanya tingkat penurunan kematian yang cepat dan tetap tingginya
kelahiran serta kurang efektifnya migrasi maka, pertumbuhan penduduk akan cepat dan
mengakibatkan terjadinya ledakan penduduk di negara berkembang.
11
4. Pemanfaatan Sumber Daya Manusia
a. Konsep Ketenagakerjaan
Hanya penduduk yang berupa tenaga kerja (human power) yang dapat dianggap sebagai
faktor produksi tenaga kerja adalah penduduk pada usia kerja yaitu antara 15-64 tahun, dan
dapat digolongkan menjadi dua yaitu angkatan kerja (labor force) dan bukan angkatan kerja.
Yang dimaksud dengan angkatan kerja adalah penduduk yang bekerja dan penduduk yang
belum bekerja, namun Siap bekerja atau sedang mencari pekerjaan pada tingkat upah yang
berlaku. Kuantitas dan kualitas angkatan kerja lebih rendah di negara-negara sedang
berkembang daripada di negara-negara maju karena sebagian besar penduduk di negara
berkembang berusia muda.
b. Macam-macam Pengangguran
Di negara-negara sedang berkembang pengangguran dapat digolongkan ke dalam tiga jenis
yaitu, 1) pengangguran yang kelihatan (visible underemployment). Hal ini timbul apabila
jumlah waktu kerja yang sungguh-sungguh digunakan lebih sedikit daripada waktu kerja
yang disediakan untuk bekerja. Visible underemployment dapat dibagi dua yaitu
pengangguran kronis (chronik underemployment) dan pengangguran musiman (seasonal
underemployment). Pengangguran yang ketara (visible underemployment) timbul karena
kurangnya kesempatan antara atau (visible underemployment) timbul karena kurangnya
kesempatan kerja. 2) pengangguran tak kentara (invisible underemployment atau disguised
underemployment). Pengangguran jenis ini terjadi apabila para pekerja telah menggunakan
waktu kerjanya secara penuh dalam suatu pekerjaan dapat di tarik ke sektor-sektor atau
pekerjaan lain tanpa mengurangi output di sektor yang ditinggalkan. 3) pengangguran
potensial atau (potential underemployment), pengangguran potensial dapat diartikan bahwa
para pekerja dalam suatu sektor dapat ditarik dari sektor tersebut tanpa mengurangi output,
tetapi harus dibarengi dengan perubahan perubahan fundamental dalam metode produksi
yang memerlukan pembentukan kapital yang berarti.
12
ASPEK INTERNASIONAL
Perdagangan internasional dapat diartikan sebagai transaksi dagang antara subjek ekonomi
negara yang satu dengan subjek ekonomi negara yang lain. Adapun subjek ekonomi yang
dimaksud adalah penduduk negara yang terdiri dari warga negara biasa perusahaan swasta
dan perusahaan negara maupun pemerintah yang dapat dilihat dari neraca perdagangan.Di
mana penjualan barang dan jasa yang dihasilkan suatu negara ke negara lainnya disebut
dengan ekspor. Sementara impor adalah arus kebalikan dari ekspor, yaitu barang dan jasa
dari luar suatu negara yang mengalir masuk ke negara tersebut.
13
merkantilis berpusat pada dua ide pokok, yaitu 1) Pemupukan logam mulia logam mulia
dianggap identik dengan kemakmuran merkantilisme juga menganjurkan akumulasi emas
karena emas dianggap sebagai kekayaan negara yang sebenarnya. 2) Mempertahankan
kelebihan nilai ekspor atas nilai impor. Bagi negara-negara yang tidak memiliki tambang
tambang logam mulia sendiri sumber logam mulia adalah kelebihan nilai ekspor atas nilai
impor.
2. Teori Klasik
a. Keuntungan Absolut (Absolute Advantage) – Adam Smith
Pada akhir abad ke-18 berbagai ide baru bermunculan dan berkembang. Teori klasik dalam
perdagangan internasional dimulai dengan kritik Adam Smith terdapat kebijaksanaan
ekonomi yang dilaksanakan oleh golongan merkantilis. Adam Smith mengemukakan
adanya pembatasan kerja secara teritorial (territorial division of labour) yang menjurus
kepada spesialisasi, dan hal ini membawa pengaruh besar bagi perluasan pasar barang-
barang negara tersebut serta akibatnya yang berupa spesialisasi internasional. Spesialisasi
internasional dapat memberikan hasil berupa manfaat perdagangan (gains from trade) yang
dapat timbul berupa kenaikan produksi serta konsumsi barang dan jasa. Keuntungan
alamiah (natural advantage) adalah keuntungan yang diperoleh karena suatu negara
memiliki sumber daya alam yang tidak dimiliki oleh negara lain, baik dalam kualitas
maupun kuantitas. Keuntungan yang diperkembangkan (acquired advantage) adalah
keuntungan yang diperoleh karena suatu negara telah mampu mengembangkan kemampuan
dan keterampilan dalam menghasilkan produk-produk yang diperdagangkan yang belum
dimiliki negara lain.
14
kalaupun ada negara yang lain sangat tidak produktif, mereka saling menarik keuntungan
dari perdagangan di antara keduanya atau melalui negara ketiga selama keunggulan
(ketidakunggulan) mereka dalam menghasilkan barang atau jasa yang berbeda itu hanyalah
merupakan perbedaan dalam caranya.
Di pihak lain, John Stuart Mill memiliki pendapat mengenai keunggulan komparatif, yaitu:
1) Syarat menurut David Ricardo yang menyatakan bahwa "masing-masing negara dapat
menghasilkan satu satuan barang ekspornya lebih murah daripada satu satuan barang yang
diimpornya seandainya barang ini hanya dihasilkan sendiri", dapat dihilangkan tanpa
mengurangi hasil analisisnya. 2) Dasar tukar internasional
(term of trade) tidak perlu 1:1, tetapi harus terletak pada batas-batas yang ditentukan oleh
dasar tukar dalam negeri masing-masing negara.Teori kaum klasik dapat dalam
perdagangan internasional berdasar atas asumsi-asumsi sebagai berikut: 1) Dua barang- dua
negara, Adam Smith, David Ricardo, dan J.S Smith menyederhanakan teori keuntungan
absolut dan komparatif mereka dengan menggunakan tanggapan ini. 2) Nilai atas dasar
negara kerja (labor theory of value). Kaum klasik menganggap bahwa nilai suatu barang
tergantung hanya atas jumlah tenaga kerja (dalam jam/hari kerja) yang dibutuhkan untuk
membuat barang itu. 3) Ongkos produksi yang konstan. Ongkos produksi, menurut kaum
klasik, adalah selalu konstan persatuan output, jadi tidak berubah dengan berubahnya
output. 4) Ongkos transportasi diabaikan (nol). Ongkos transportasi yang sangat besar dapat
menyebabkan tidak terjadinya perdagangan antar negara. 5) Faktor-faktor produksi dapat
bergerak bebas didalam negeri, tetapi sama sekali tidak dapat berpindah melalui perbatasan
negara. 6) Persaingan sempurna di pasar barang-barang maupun di pasar faktor-faktor
produksi. 7) Distribusi pendapatan tidak berubah. 8) Perdagangan dilaksanakan atas dasar
barter. Bagi ahli ekonomi klasik, uang hanyalah merupakan cadar yang menutupi hubungan-
hubungan ekonomi yang sebenarnya, walaupun dalam jangka pendek unsur-unsur moneter
menduduki peranan yang sangat penting. 9) Tidak ada perubahan teknologi. Dalam
pemikiran David Ricardo, ekonomi dunia adalah statis. Jadi menurut Ricardo, ongkos
komparatif akan berubah karena adanya pengembangan teknologi atau karena adanya
pembangunan ekonomi.
Untuk menilai secara cermat argumen yang tampaknya mudah dimengerti dan mudah pula
diuji kebenarannya itu, kita memerlukan definisi tentang apa yang dimaksud dengan
kelimpahan faktor dan intensitas pemakaian faktor-faktor tersebut, yaitu: 1) Sebuah negara
15
dinyatakan melimpah tenaga kerjanya. Kalau negara itu memiliki rasio tenaga kerja yang
lebih tinggi dari faktor-faktor lain dibandingkan rasio yang dimiliki negara lain. 2) Sebuah
produk dinyatakan pada karya kalau biaya tenaga kerjanya mengambil bagian terbesar dari
nilai produk itu secara keseluruhan dibandingkan bagian yang diambilnya dari nilai produk-
produk lain.
16
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Orang yang pertama-tama mengemukakan teori mengenai penduduk adalah Thomas
Robert Malthus yang hidup pada tahun 1776-1824. Kemudian timbul bermacam-macam
pandangan sebagai perbaikan teori Malthus. Dalam edisi pertamanya Essay on Population
tahun 1798 Malthus mengemukakan dua pokok pendapatnya, yaitu: 1) bahan makanan adalah
penting untuk kehidupan manusia, 2) nafsu manusia tak dapat ditahan. Malthus juga
mengatakan bahwa pertumbuhan penduduk jauh lebih cepat dari bahan makanan.
Namun ada beberapa pendapat ilmuwan yang menentang pendapat Malthus yakni "Aliran
Marxist (Karl Marx dan Fried Engels)". Aliran ini tidak sependapat dengan Malthus (bila tidak
dibatasi penduduk akan kekurangan makanan). Karl Marx dan Friedrich Engels (1834) adalah
generasi sesudah Malthus. Paham Marxist umumnya tidak setuju dengan pandangan Malthus,
karena menurutnya paham Malthus bertentangan dengan nurani manusia.
Dasar Pegangan Marxist adalah beranjak dari pengalaman bahwa manusia sepanjang
sejarah akan dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman. Pendapat Aliran Marxist:
1) Populasi manusia tidak menekan makanan, tapi memengaruhi kesempatan kerja. 2)
Kemelaratan bukan terjadi karena cepatnya pertumbuhan penduduk, tapi karena kaum kapitalis
mengambil sebagian hak para buruh. 3) Semakin tinggi tingkat populasi manusia, semakin
tinggi produktivitasnya, jika teknologi tidak menggantikan tenaga manusia sehingga tidak
perlu menekan jumlah kelahirannya, ini berarti ia menolak teori Malthus tentang moral
restraint untuk menekan angka kelahiran.
Penduduk optimum adalah jumlah penduduk yang dapat menghasilkan upah riil atau
pendapatan riil perkapita yang maksimum. Apabila jumlah penduduk bertambah dan menjadi
lebih besar daripada jumlah penduduk yang optimum, maka akan berlaku law of diminishing
return dan apabila jumlah penduduk bertambah tetapi belum mencapai jumlah optimumnya
maka akan berlaku increasing return. Kelemahan dari konsep penduduk optimum adalah tidak
dapat menentukan besarnya jumlah penduduk yang optimum dan banyak perubahan perubahan
seperti selera, sumber alam dan teknologi sehingga jumlah penduduk optimum dapat berubah-
ubah. Untuk meningkatkan output totalnya di negara sedang berkembang maka harus
diimbangi dengan penurunan perkembangan penduduk sehingga penghasilan riil perkapita
akan meningkat.
Rendahnya kualitas penduduk merupakan penghalang pembangunan ekonomi suatu
negara. Hal ini disebabkan karena rendahnya tingkat pendidikan dan tingkat pengetahuan
tenaga kerja pendidikan merupakan faktor penting bagi berhasilnya pembangunan ekonomi.
Faktor utama yang menentukan perkembangan penduduk adalah: 1) tingkat kematian 2)tingkat
kelahiran, dan 3)tingkat perpindahan penduduk (migrasi).
17
DAFTAR PUSTAKA
18