You are on page 1of 10

MAKALAH INTERNET OF THINGS (IOT)

Materi Pembelajaran :

Konsep dan Prinsip Kerja WSN pada IOT

Disusun Oleh :
Udzri Azmi Lubis
5203351001
PTIK Kelas C 2020
Dosen Pengampu: Tansa Trisna Astono Putri, S.Kom., M.T.I.

PENDIDIKAN TEKNOLOGI INFORMATIKA DAN


KOMPUTER

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2021
KATA PENGANTAR

Segala Puji bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala, Tuhan semesta alam. Shalawat dan
salam semoga tetap terlantun bagi kekasih-Nya, Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa sallam,
beserta keluarganya yang mulia, sahabatnya yang tercinta, dan pengikutnya yang setia hingga
akhir zaman. Berawal dari rasa keingintahuan yang mendalam akan suatu ilmu, dan rasa
tanggung jawab serta kesadaran akan tugas pembuatan makalah yang diberikan Ibu dosen
mata kuliah Internet Of Things (IoT), saya selaku penyusun berusaha mengerjakan dan
menyelesaikannya dengan semaksimal mungkin. Walaupun sangat jauh dari kesempurnaan
dan bahkan mungkin tidak sesuai dengan yang diharapkan, namun penyusun harap Ibu dosen
dapat menerimanya Makalah yang saya buat berjudul “Konsep dan Prinsip Kerja WSN pada
IOT”. Makalah ini terbagi kedalam tiga bagian atau bab. Bab pertama pendahuluan yang
membahas sepintas tentang latar belakang, tujuan dan ruang lingkup. Bab kedua Isi makalah,
membahas tentang Konsep dan Prinsip Kerja WSN pada IOT. Bab ketiga penutup, berisi
kesimpulan. Saran dari pembaca terutama Ibu dosen sangat saya harapkan demi perbaikan
selanjutnya.

Akhirnya hanya kepada Allah SWT. saya bersyukur atas terselesaikannya makalah ini
serta menyerahkan diri kepada-Nya, atas segala kekurangan dan kekhilafan atas apa yang
saya tulis dalam makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat untuk pembinaan akhlak umat,
demi kebaikan hidup dunia akhirat. Semoga Allah SWT mencatatnya sebagai amal baik
terhadap apa yang telah kita lakukan. Amiin
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………….......

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………….........

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………......

A. LATAR BELAKANG……………………………………………………………………….

B. TUJUAN……………………………………………………………………………………..

BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………..........

Konsep dan Prinsip Kerja WSN pada IOT .................................................................................

BAB III PENUTUP……………………………………………………………………….......

A. KESIMPULAN….......…...………………………………………………………………….
BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Sebagaimana yang telah dijelaskan sepintas dalam kata pengantar bahwa saya
berusaha menyajikan tulisan kedalam tiga bab. Bab pertama pendahuluan berisi tentang latar
belakang, tujuan, dan ruang lingkup. Bab kedua pembahasan materi, Konsep dan Prinsip
Kerja WSN pada IOT secara umum. Bab ketiga penutup berisi kesimpulan.

B. TUJUAN

Tujuan utama pembuatan makalah ini adalah sebagai wujud rasa tanggung jawab saya
selaku mahasiswa atas kewajibannya, dalam hal ini penyusun berusaha menyelesaikan tugas
yang diberikan dosen mata kuliah Internet of Things (IoT) untuk membuat makalah yang
membahas tentang Konsep dan Prinsip Kerja WSN pada IOT secara umum serta contoh
negara maju yang menggunakan IOT. Selain itu saya pun berusaha mendalami suatu bidang
ilmu yang masih asing dan belum saya pahami mudah – mudahan dengan ini saya menjadi
lebih memahami tentang pembahasan materi ini. Pemicu demi perbaikan diri dari hari
keharipun menjadi tujuan dari pembuatan makalah ini. Terakhir mudah - mudahan usaha saya
dicatat sebagai amal baik yang di-ridhai Allah Subhanahu wa Ta’ala dan dapat berguna.
Amiin.
BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Wireless Sensor Network (WSN)

Wireless Sensor Network (WSN) atau jaringan sensor nirkabel adalah kumpulan
sejumlah node yang diatur dalam sebuah jaringan kerjasama. (Hill, dkk., 2000). Masing-
masing node dalam jaringan sensor nirkabel biasanya dilengkapi dengan radio transceiver
atau alat komunikasi wireless lainnya, mikrokontroler kecil, dan sumber energy seperti
baterai. Banyak aplikasi yang bisa dilakukan menggunakan jaringan sensor nirkabel,
misalnya pengumpulan data kondisi lingkungan, security monitoring, dan node tracking
scenarios. (Jason, 2003)

Gambar 1. Arsitektur

WSN (Firdaus,

2004)

Pada Gambar 1 menunjukkan gambaran umum WSN, dapat dilihat node sensor yang
berukuran kecil disebar dalam di suatu area sensor. Node sensor tersebut memiliki
kemampuan untuk merutekan data yang dikumpulkan ke node lain yang berdekatan. Data
dikirimkan melalui transmisi radio akan diteruskan menuju BS (Base Station) atau sink node
yang merupakan penghubung antara node sensor dan user. Informasi tersebut dapat diakses
melalui berbagai platform seperti koneksi internet atau satelit sehingga memungkinkan user
untuk dapat mengakses secara realtime melalui remote server. (E, Sugiarto, & Sakti, 2009).
B. Komponen-Komponen Penyusun Wireless Sensor Network (WSN).

Sebuah WSN umumnya terdiri atas bagian-bagian berikut:

1. Transceiver, Berfungsi untuk menerima/mengirim data dengan menggunakan


protokol IEEE 802.15.4 kepada device lain seperti concentrator, modem Wifi, dan
modem RF.
2. Mikrokontroler, Berfungsi untuk melakukan fungsi perhitungan, mengontrol dan
memproses device-device yang terhubung dengan mikrokontroler.
3. Power Source, Berfungsi sebagai sumber energi bagi sistem WSN secara keseluruhan.
4. External Memory, Berfungsi sebagai tambahan memory bagi sistem WSN, pada
dasarnya sebuah unit mikrokontroler memiliki unit memory sendiri.
5. Sensor, Berfungsi untuk men-sensing besaran-besaran fisis yang hendak diukur.
Sensor adalah suatu alat yang mampu untuk mengubah suatu Memory
Communication device Controller Sensors/actuators Power Supply bentuk energi ke
bentuk energi lain, dalam hal ini adalah mengubah dari energi besaran yang diukur
menjadi energi listrik yang kemudian diubah oleh ADC menjadi deretan pulsa
terkuantisasi yang kemudian bisa dibaca oleh mikrokontroler.

C. Contoh Negara Maju yang Telah Menggunakan IOT Dengan Konsep


Smart Cities dan Smart Retail

1. Smart Cities Di Tokyo

Konsep Smart City ini memiliki visi untuk mengintergasikan informasi teknologi
komunikasi (IT) dan internet dan menjadikannya menjadi solusi yang aman untuk mengelola
aset kota tersebut. Aset tersebut bisa berupa sistem informasi departemen lokal, sekolah,
perpustakaan, rumah sakit, transportasi publik, pembangkit listrik dan layanan masyarakat
lainnya.

Menurut Cities in Motion Index (CIMI), Tokyo meraih peringkat pertama sebagai
kota cerdas terbaik di dunia. Gak heran lagi negara yang dijuluki negeri matahari terbit ini
menjadi peringkat paling atas, Kota nya bersih, Masyarakatnya patuh pada aturan dsb.
Kebanyakan orang jepang menggunakan subway karena tepat waktu dan harganya
murah, Hanya sekitar 150-170¥. Subway tersebut menggunakan semacam ID Card bernama
Pasmo atau Suica untuk pembayaran, Anda hanya perlu mengisi saldo pada kartu tersebut
ditambah pengisian yang terdapat di seluruh subway, penggunaan nya sangat mudah karena
hanya tinggal Tap saja. Karena saya juga sangat mengerti kebutuhan masyarakat Tokyo yang
sangat mengagungkan waktu daripada apapun. Kartu tersebut juga dapat digunakan untuk
membeli minuman di vending machine, membeli barang di convenience store ataupun naik
bus. Simple, Aman dan Nyaman ditambah juga ramah untuk wisatawan asing. Karena
transportasi yang aman dan modern serta mudah digunakan masyarakat adalah salah satu
konsep dari Smart City.

Selain menggunakan subway dan bus untuk mengelilingi Tokyo bahkan ke prefektur
sebelah, Konsep Smart City yang ditambahkan oleh pemerintah Jepang adalah sepeda dan
tempat parkirnya? Kenapa? Di Jepang membuat SIM memang sangat ribet dan biayanya juga
mahal, mungkin pemerintah disana ingin tetap menjaga kadar polusi udara dengan membatasi
orang-orang yang memiliki SIM ataupun orang-orang yang bisa mengendarai kendaraan.
Sepeda pun jadi transportasi yang umum dan banyak ditemukan disekitar Tokyo. Namun
saking banyaknya pengguna sepeda, Pemerintah disana kebingungan memberikan fasilitas
parkir sepeda. Karena lahan di Tokyo benar-benar sangat mahal dan sempit, Tetapi mereka
tidak kehabisan ide, Jepang membuat tempat parkir sepeda di bawah tanah! Mereka
menggunakan teknologi lift dan robot untuk mengatasi masalah ini. Anda dapat mengecek
liputan videonya dibawah ini. Namun sepeda anda sebelumnya harus dipasang IC chip
terlebih dahulu untuk memanfaatkan fasilitas tempat parkir ini.

And next I’ll show you “Urban Farm” yaitu sebuah garden (taman) atau saya akan
sebut perkebunan di dalam gedung alias indoor, namun beberapa ada yang terletak di rooftop
gedung itu sendiri. Tanah di Tokyo memang sangat mahal, padat dan sempit. Memungkinkan
mereka tidak bisa berkebun dengan leluasa di tanah ataupun persawahan. Perkebunan ini
setidaknya memasok beberapa buah maupun sayuran yang bisa dimakan ataupun hanya
sekedar hobi beberapa orang-orang yang menyukai berkebun namun dengan lahan yang
sangat minim. Menurut beberapa sumber perkebunan ini bisa diatur suhu dan kelembapan
dengan lampu-lampu yang dihubungkan dengan komputer untuk menjaganya. Makanya
teknologi benar-benar sangat dibutuhkan. Iya juga sih karena tanaman ini membutuhkan
memang membutuhkan cahaya matahari untuk berfotosintesis, Kalau tidak diberikan cahaya
sama sekali jadi tidak bisa tumbuh dengan sempurna.
Kota cerdas tidak akan lengkap dengan pertumbuhan gadget, barang elektronik dan
juga internet. Salah satunya yang saya akan bahas kali ini adalah WiFi, Internet memang
sudah jadi bagian yang penting bagi kaum metropolitan sekarang. Apalagi Jepang sedang
mengadang-gadang WiFi gratis di seluruh pelosok Jepang, Namun anehnya negara tetangga
Jepang yaitu Korea selatan bahkan lebih memiliki banyak titik WiFi gratis, Bahkan Singapura
yang notabene negara tetangga kita disebutsebut memiliki akses WiFi gratis yang lebih
banyak.

2. Smart Retail Di Jepang

PT NEC Indonesia memperkenalkan sebuah konsep toko baru yang memberikan


kemudahan bagi setiap pelaku bisnis waralaba dan pelanggan dalam bertransaksi. Kali ini,
NEC menghadirkan solusi bagi para pebisnis waralaba, yakni Smart Retail Store.

Business Development Executive NEC Corporation Takahiro Yamada mengatakan,


melihat perkembangan yang terjadi di negara-negara Asean, terutama Indonesia, NFC merasa
sistem yang ditawarkannya tersebut akan sangat cocok dengan pola hidup masyarakat urban
yang serba cepat dan menginginkan kepraktisan.

“Kami pun menawarkan solusi efisiensi waktu dengan penggunaan face recognition untuk
masuk dan melakukan pembayaran dalam sebuah toko,” kata Yamada di Jakarta, Kamis
(31/10). Menurut dia, pelanggan yang telah mengunduh aplikasi toko di smartphone kini
dapat memasuki toko dengan sistem teknologi face recognition. Selanjutnya, di dalam toko,
pelanggan dapat memindai sendiri barang yang akan dibeli dan serta langsung melakukan
pembayaran dengan saldo yang tersedia dalam aplikasi, sehingga tidak perlu mengantre di
kasir. Sementara itu, bagi pengusaha waralaba, atau pemilik toko, solusi dan teknologi Smart
Retail Store dari NEC dapat mempermudah monitoring terhadap ketersediaan barang
dagangan di seluruh rak toko-tokonya.

“Kami juga menyediakan alat shelf monitoring yang dapat mengirimkan pesan, atau
notifikasi kepada back office jika terdapat barang yang hampir habis agar segera untuk diisi
ulang,” ujarnya.

Yamada berharap, kehadiran sistem Smart Retail Solutions itu dapat membantu
seluruh toko dan waralaba di Indonesia dalam memberikan pengalaman berbelanja yang
menyenangkan bagi pelanggan maupun karyawannya.

Sementara itu, VP Enterprise Solution Division NEC Indonesia, Arif Budi Subekti
menambahkan, NEC telah hadir di Indonesia sejak tahun 1968 dan terus berinovasi dalam
bidang informatika dan teknologi untuk menghadirkan kenyamanan dan kemudahan dalam
berbagai aktivitas, termasuk berbelanja kebutuhan sehari-hari.
“Kami memperkenalkan sistem Smart Retail Store sebagai solusi untuk pelaku bisnis
waralaba di Indonesia dan pelanggannya,” tambah Arif. Dia menjelaskan, konsep Smart
Retail Store merupakan gabungan dari teknologi kecerdasan buatan (artificial
intelligence/AI), serba terhubung dengan internet (internet of things/IoT), dan biometrik
(facial recognition) dengan konsep unmanned store, yakni toko tanpa petugas kasir. Dengan
menggunakan sistem Smart Retail Store, para pelaku bisnis dan pemilik toko dapat
menjalankan bisnisnya secara lebih efisien dan akurat, memiliki SDM berkualitas tinggi, serta
berfokus pada layanan pelanggan (customer service).

“Selain itu, pelanggan dapat merasakan manfaat lebih, seperti kemudahan saat berbelanja,
pengalaman yang lebih mudah dan personal dalam memilih barang kebutuhan, serta
menghemat waktu para pelanggan selama bekerja,” pungkas Arif.

Smart retail adalah teknologi pintar yang mampu bisa diterapkan di toko anda untuk
mencapai kepuasan pelanggan anda, yang tentunya dengan nasabah yang puas akan
memberikan efek yang bagus untuk penjualan anda. Adapun kegunaan Smart Retail adalah:

a. Memberitahu ketika ada customer prioritas yang datang


Dengan teknologi ai-vision yang mampu melakukan face recognize maka akan
mampu mendeteksi wajah pelanggan anda dan memberitahukan jika ada pelanggan
VIP anda yang datang. Tentu ini akan membuat customer prioritas anda serasa raja
ketika datang kembali ke toko anda.
b. Memberitahu statistic pembelian customer anda.
Smart retail, mampu memberitahu history pembelanjaan customer anda secara
lengkap dan akurat. Jadi ketika customer anda datang kembali, anda bisa menawarkan
barang-barang apa saja yang biasa mereka beli.
c. Mengetahui tempat mana yang sering dikunjungi oleh customer
Sebagai pemiliki toko, anda bisa mengetahui bagianmana dari toko anda yang paling
banyak dikunjungi dan berapa lama mereka mengunjungi bagian tersebut. Tentunya
data tersebut bisa anda olah dan bisa mengetahui kenapa orang lebih banyak dan lebih
lama dibagian tersebut.
d. Mengetahui barang mana yang paling sering dilihat
Anda mendapatkan laporan item mana yang paling banyak dilirik oleh customer dan
seberapa banyak customer melirik item tersebut dan seberapa lama customer tersebut
melirik item tersebut. Data yang diberikan akan mampu membuat anda memberikan
keputusan kenapa apakah suatu item disukai atau tidak.
e. Smart Check Out
Dengan penerapan teknologi sensor, tidak perlu lagi check out mengantri terlalu
panjang, cukup bawa barang bawaan anda dan pada mesin kasir akan otomatis
langsung terhitung berapa total belanjaan anda. Tentu hal ini akan sangat menghemat
waktu bagi anda pemilik retail besar.
BAB III PENUTUP

KESIMPULAN

Wireless Sensor Network (WSN) atau jaringan sensor nirkabel adalah kumpulan
sejumlah node yang diatur dalam sebuah jaringan kerjasama. (Hill, dkk., 2000). Masing-
masing node dalam jaringan sensor nirkabel biasanya dilengkapi dengan radio transceiver
atau alat komunikasi wireless lainnya, mikrokontroler kecil, dan sumber energy seperti
baterai. Banyak aplikasi yang bisa dilakukan menggunakan jaringan sensor nirkabel,
misalnya pengumpulan data kondisi lingkungan, security monitoring, dan node tracking
scenarios. (Jason, 2003)

Konsep Smart City ini memiliki visi untuk mengintergasikan informasi teknologi
komunikasi (IT) dan internet dan menjadikannya menjadi solusi yang aman untuk mengelola
aset kota tersebut. Aset tersebut bisa berupa sistem informasi departemen lokal, sekolah,
perpustakaan, rumah sakit, transportasi publik, pembangkit listrik dan layanan masyarakat
lainnya.

Smart retail adalah teknologi pintar yang mampu bisa diterapkan di toko anda untuk
mencapai kepuasan pelanggan anda, yang tentunya dengan nasabah yang puas akan
memberikan efek yang bagus untuk penjualan anda.

You might also like