You are on page 1of 7

JURNAL RISET KESEHATAN

POLTEKKES DEPKES BANDUNG


Vol 12 No. 1. Mei 2020

PROSTAGLANDIN AND ENDORPHIN LEVELS


IN ADOLESCENT PRIMARY DISMENORE
GIVEN WARM AND COLD HYDROTHERAPY
Kadar Prostaglandin dan Endorfin pada Remaja dengan Dismenore Primer
yang diberi Hidroterapi Hangat dan Dingin
A Asrina 1*), Aryadi Arsyad 2, Andi Nilawati3
1*)
Program Studi Magister Kebidanan, Sekolah Pasca Sarjana, Universitas
Hasanuddin Makassar, Email: aasrina@pasca.unhas.ac.id
2
Program Studi Fisiologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Hasanuddin Email:
aryadi.arsyad@gmail.com
3
Program Studi Magister Kebidanan, Sekolah Pasca Sarjana, Universitas Hasanuddin
Makassar, Email: andinilawati@pasca.unhas.ac.id

ABSTRACT
Dysmenorrhea is a marker that inflammation in the endometrium occurs during
menstruation. Prostaglandins have a major contribution to the process of peripheral
inflammation and nerve injury while endorphins act as pain blockers. How to overcome
dysmenorrhea can be done in several ways such as relaxation using water or
hydrotherapy media.This study aims to determine the comparison of prostaglandin and
endorphin levels in adolescents with primary dysmenorrhea with and without warm (37-
40oC) and cold (18-20oC) hydrotherapy. This quasi-experimental study with a post-test
only controls group design was carried out in Islamic Boarding Schools with a sample of
36 young girls divided into 3 groups: 12 teens given warm hydrotherapy, 12 teens given
cold hydrotherapy and 12 teens not given intervention (control). Blood plasma is taken
after an intervention is given on the first day of menstruation. Examination of
prostaglandin and endorphins levels using the enzyme-linked immunosorbent assay
(ELISA) kit method. After cold hydrotherapy, the mean levels of prostaglandins in the
cold hydrotherapy group were twice higher (569 pg/ml) compared to controls (394 pg/ml).
The mean prostaglandin level in the warm hydrotherapy group also showed an increase
prostaglandin (437 pg/ml) compared to the control (394 pg/ml). In addition to increasing
levels of prostaglandins, increased levels of endorphins also occurred in the group given
warm hydrotherapy (154 pg/ml) and the group was given cold hydrotherapy (187 pg/ml)
compared to the control (119 pg/ml) p = 0.001. The conclusion in this study is that warm
and cold hydrotherapy can increase levels of prostaglandins and endorphins in
adolescents with primary dysmenorrhea. However, cold hydrotherapy increases
endorphin levels higher than warm hydrotherapy.
Keywords: Prostaglandin, Endorphin, Hydrotherapy, Primary Dismenorrhea.

ABSTRAK
Dismenore merupakan penanda bahwa terjadi inflamasi di endometrium pada masa
menstruasi. Prostaglandin memiliki kontribusi besar terhadap proses inflamasi perifer
dan cedera saraf sedangkan endorfin bertugas sebagai penghambat nyeri. Cara
mengatasi dismenore dapat dilakukan dengan beberapa cara seperti relaksasi
menggunakan media air atau hidroterapi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
perbandingan kadar prostaglandin dan endorfin pada remaja dengan dismenore primer
dengan dan tanpa hidroterapi hangat (37-40oC) dan dingin (18-20oC). Penelitian quasi-
experimental dengan rancangan post-test only control group ini dilaksanakan di Pondok
Pesantren dengan jumlah sampel 36 remaja putri yang terbagi dalam 3 kelompok yaitu
12 remaja diberi hidroterapi hangat, 12 remaja diberi hidroterapi dingin dan 12 remaja

115
DOI: https://doi.org/10.34011/juriskesbdg.v12i1.841
JURNAL RISET KESEHATAN
POLTEKKES DEPKES BANDUNG
Vol 12 No. 1. Mei 2020

tidak diberi intervensi (kontrol). Pengambilan plasma darah dilakukan setelah intervesi
diberikan pada hari pertama menstruasi. Pemeriksaan kadar prostaglandin dan endorfin
menggunakan metode Enzym-linked immunosorbent assay (ELISA) kit. Setelah
pemberian hidroterapi dingin rerata kadar prostaglandin pada kelompok hidroterapi
dingin satu setengah lipat lebih tinggi (569 pg/ml) dibandingkan kontrol (394 pg/ml).
Rerata kadar prostaglandin pada kelompok yang diberi hidroterapi hangat juga
menunjukkan peningkatan prostaglandin (437 pg/ml) dibandingkan dengan kontrol (394
pg/ml). Selain peningkatan kadar prostaglandin, peningkatan kadar endorfin juga terjadi
pada kelompok yang diberi hidroterapi hangat (154 pg/ml) dan kelompok yang diberi
hidroterapi dingin (187 pg/ml) dibanding kontrol (119 pg/ml) p=0.001. Kesimpulan dalam
penelitian ini adalah hidroterapi hangat dan dingin dapat meningkatkan kadar
prostaglandin dan endorfin pada remaja dengan dismenore primer. Namun, hidroterapi
dingin meningkatkan kadar endorfin lebih tinggi dibandingkan hidroterapi hangat.
Kata kunci: Prostaglandin, Endorfin, Hidroterapi, Dismenore.

PENDAHULUAN Relaksasi menggunakan media air


Dismenore sering dialami remaja sering disebut dengan nama
pada 6 sampai 12 bulan setelah hidroterapi.7 Terapi ini dapat dilakukan
menarche. Angka kejadian dismenore di dengan cara mandi, mengompres dan
Indonesia mencapai 64,52%, terdiri dari merendam. Suhu yang digunakan juga
54,89% dismenore primer dan 9,36% dapat berupa suhu dingin maupun
dismenore sekunder. Data hangat.8 Hasil penelitian menunjukkan
menunjukkan 15% dari 70-90% kasus bahwa nyeri pada dismenore primer
nyeri haid pada remaja adalah timbul karena peningkatan
dismenore berat yang tidak jarang prostaglandin4,5,9 dan secara fisiologis
mengakibatkan aktivitas tubuh juga dapat mengurangi nyeri
akademik,sosial dan olahraga remaja dengan melepaskan endorfin.6,10,11
terganggu. 1–3 Selain itu terapi non farmakologi seperti
Dismenore merupakan penanda hidroterapi rendam kaki dengan air
bahwa terjadi perlukaan (inflamasi) di hangat dan air dingin dapat menekan
endometrium pada masa menstruasi. rasa nyeri. Bagaimana hidroterapi
Prostanoid seperti prostaglandin rendam kaki dengan air hangat dan air
memiliki kontribusi besar terhadap dingin secara molekuler mempengaruhi
proses inflamasi perifer dan cedera timbulnya rasa nyeri pada dismenore
saraf.4,5 Selain pemicu nyeri seperti primer masih belum jelas. Apakah terjadi
prostaglandin, dalam tubuh manusia peningkatan atau penurunan kadar
terdapat opioid endogen endorfin yang prostaglandin dan endorfin setelah
bertugas sebagai penghambat nyeri. hidroterapi masih belum dapat
Endorfin adalah neurotransmitter yang dipastikan. Oleh karena itu peneliti
berfungsi dalam mengurangi sinyal rasa tertarik untuk melakukan penelitian
sakit sehingga dapat menjadi penentu tentang perbandingan kadar
persepsi nyeri seseorang.6 Dalam prostaglandin dan endorfin pada remaja
mengatasi nyeri haid atau dismenore, dengan dismenore primer dengan dan
ada beberapa cara yang bisa dilakukan, tanpa hidroterapi hangat (37-40oC) dan
yaitu dengan menggunakan terapi dingin (18-20oC). Penelitian ini bertujuan
farmakologi dan non farmakologi. Dari untuk mengetahui perbedaan kadar
segi non farmakologi bisa dilakukan prostaglandin dan endorfin pada remaja
dengan beberapa cara seperti dengan dismenore primer yang diberi
akupuntur, hipnoterapi, olah raga dan dan tidak diberi hidroterapi hangat dan
relaksasi. Salah satu media relaksasi dingin.
yang sering digunakan adalah air.

116
DOI: https://doi.org/10.34011/juriskesbdg.v12i1.841
JURNAL RISET KESEHATAN
POLTEKKES DEPKES BANDUNG
Vol 12 No. 1. Mei 2020

METODE Pengambilan sampel dan pemberian


Penelitian ini merupakan penelitian intervensi dilakukan pada hari yang
quasi-eksperimental dengan desain sama yaitu pada hari pertama
post-control only dilaksanakan di menstruasi. Pengambilan sampel
Pondok Pesantren. Jumlah sampel 36 dilakukan setelah intervensi diberikan.
remaja dismenore yang terbagi dalam 3 Sampel (plasma darah) diambil dari
kelompok yaitu 12 responden kelompok darah vena antecubital, kemudian
hidroterapi hangat, 12 responden disentrifugasi dan disimpan di lemari
kelompok hidroterapi dingin dan 12 pendingin dengan temperatur -20oC.
responden kelompok kontrol. Kelompok Selanjutnya penilaian kadar
intervensi dalam penelitian ini adalah prostaglandin dan endorfin dilakukan
hidroterapi hangat yaitu melakukan setelah semua sampel terkumpul
rendam kaki menggunakan air dengan menggunakan Human Prostaglandin E2
suhu 37-40oC selama 30 menit dan dan β-Endorphin Assay Kit (ELISA).
hidroterapi dingin yaitu melakukan Analisis data menggunakan SPSS 23,
rendam kaki menggunakan air dengan dengan menggunakan Uji chi-square,
suhu 18-20oC selama 10 menit pada Kruskal-Wallis dan mann whitney.
remaja dengan dismenore dihari Penelitian ini telah mendapatkan
pertama menstruasi. Sedangkan pada persetujuan etik dari Komite etik
kelompok kontrol tidak diberikan penelitian kesehatan Fakultas
intervensi. Kriteria eksklusi dalam Kedokteran Universitas Hasanuddin
penelitian ini adalah remaja dengan no.946/UN4.6.4.5.31/PP36/2019
suhu badan tidak normal saat akan (UH19080583).
dilakukan intervensi, mengalami nyeri
tak tertahankan saat akan dilakukan
intervensi, mengkonsumsi obat-obatan
atau jamu yang dapat mempengaruhi
nyeri saat penelitian berlangsung.

HASIL
Tabel 1. Karakteristik responden
Hidroterapi Hidroterapi
Karakteristik Kontrol p-Value
Hangat Dingin
Usia
Rerata (± SD) 15.7 ±0.75 15.8 ±0.71 15.9 ±0.51 0.884a
n % n % n %
Kelas
XI 9 25 10 27.8 9 25 1.0b
X 3 8.3 2 5.6 3 8.3
Menarche
≥12 Tahun 8 22.2 7 19.4 10 27.8 0.382b
<12 Tahun 4 11.1 5 13.9 2 5.6
Lama Menstruasi
3-5 hari 4 11.1 3 8.3 4 11.1 1.0b
6-8 hari 8 22.2 9 25 8 22.2
LILA (n %)
≥23.5 cm 10 27.8 12 33.3 8 22.2 0.28b
<23 cm 2 5.6 0 0 4 11.1
Kecemasan
Ringan 10 27.8 7 19.4 9 25 0.39b
Sedang 2 5.6 5 13.9 3 8.3
Uang Saku per bulan
≥500 ribu 9 25 6 16.7 10 27.8 0.662b
<500 ribu 3 8.3 6 16.7 2 5.6
a Uji Kruskal-Wallis, bUji Mann Whitney

117
DOI: https://doi.org/10.34011/juriskesbdg.v12i1.841
JURNAL RISET KESEHATAN
POLTEKKES DEPKES BANDUNG
Vol 12 No. 1. Mei 2020

Karakteristik subjek dalam penelitian perbedaan antara kelompok hidroterapi


ini bersifat homogen. Mayoritas subjek hangat dan kontrol serta antara
disetiap kelompok mengalami menarche kelompok hidroterapi hangat dan dingin
diusia ≥12 tahun dan rata-rata berusia juga terlihat adanya perbedaan bila
15 tahun (tabel 1). dilihat dari rerata kadar prostaglandin
Perbedaan yang signifikan (p<0.05) tiap kelompok, meskipun dalam hal ini
terjadi antara kelompok kontrol dan uji statistik tidak menunjukkan adanya
kelompok hidroterapi dingin. Namun perbedaan signifikan (gambar 1).

800
700
*
Prostaglandin pg/ml

600
500
400
300
200
100
394 438 569
0
Kontrol Hidroterapi hangat Hidroterapi Dingin
Keterangan: *p=0.001 dibandingkan kontrol
Gambar 1. Perbedaan rerata kadar prostaglandin

300

250 **
Endorfin pg/ml

200
*
150

100

50
119 154 187
0
Kontrol Hidroterapi Hangat Hidroterapi Dingin
Keterangan: *p=0.001 dibandingkan kontrol, **p=0.001 dibandingkan kontrol
Gambar 2. Perbedaan rerata kadar endorfin

Rerata kadar endorfin antara paparan hasil analisis yang berkaitan


kelompok hidroterapi hangat, dingin dan dengan pertanyaan penelitian. Berisi
kontrol tidak terlalu jauh berbeda. Bila paparan hasil analisis yang berkaitan
dilihat dari rerata kadar endorfin pada dengan pertanyaan penelitian.
tiap kelompok masing-masing masih
berada pada kisaran <200 pg/ml, rerata PEMBAHASAN
kadar endorfin 187 pg/ml menjadi rerata Setelah dilakukan uji kadar
kadar endorfin tertinggi yang terdapat prostaglandin, hasil penelitian ini
pada kelompok hidroterapi dingin, mendapatkan adanya perbedaan
kemudian kelompok hidroterapi hangat (p<0.05) antara kelompok hidroterapi
(154 pg/ml). Sedangkan rerata kadar hangat, dingin dan kontrol. Rerata kadar
endorfin terendah (119 pg/ml) terdapat prostaglandin pada kelompok kontrol
pada kelompok kontrol (grafik 2).Berisi berada pada kisaran 394 pg/ml lebih

118
DOI: https://doi.org/10.34011/juriskesbdg.v12i1.841
JURNAL RISET KESEHATAN
POLTEKKES DEPKES BANDUNG
Vol 12 No. 1. Mei 2020

rendah dibanding rerata pada kelompok berperan dengan tugas yang berbeda-
hidroterapi dingin yaitu 569 pg/ml (lihat beda. PGF2α berperan dalam
grafik 1). Suhu hangat seperti yang vasokontriksi pada pembuluh darah
diterapkan pada kelompok hidroterapi yang terdapat dalam endometrium,
hangat dengan melakukan rendam kaki PGE2 menyebabkan vasodilatasi
menggunakan air 37-40oC, dapat pembuluh darah pada endometrium dan
menyebabkan vasodilatasi pembuluh PGI2 bertugas dalam melemaskan otot
darah sehingga aliran darah dalam otot polos, vasodilatasi pembuluh darah
uterus yang sedang berkontraksi dapat pada endometrium dan menghambat
bekerja dengan baik. Selain berefek agregasi trombosit.17 Dalam penelitian
pada pembuluh darah, melakukan ini, peneliti hanya mengukur kadar
hidroterapi dengan cara perendaman PGE2 sehingga vasodilatasi akibat
juga dapat memberi efek mekanis. Hal hidroterapi hangat dan dingin terbukti
ini dapat dijelaskan berdasarkan sifat- meningkatkan PGE2 yang berperan
sifat air, seperti daya apung, tekanan penting terhadap proses vasodilatasi
hidrostatik dan resistensi yang efek endometrium, namun dalam penelitian
utamanya akan muncul ketika ini juga membuktikan bahwa hidroterapi
hidroterapi diberikan melalui terapi dingin yang pada penelitian sebelumnya
perendaman.12,13 Namun karena dalam menyatakan dapat menyebabkan
peneltian ini hidroterapi hanya dilakukan vasokontriksi pembuluh darah terbukti
dengan rendam kaki yang tingkat berfungsi terbalik yaitu menyebabkan
kedalamannya tidak dapat menimbulkan vasodilatasi, karena kadar PGE2
efek daya apung dan resistensi maka tertinggi terdapat pada kelompok
kemungkinan hanya efek tekanan hidroterapi dingin (569 pg/ml). Hal ini
hidrostatik yang dapat dirasakan. Efek mungkin disebabkan oleh suhu air pada
hidrostatik dari merendam kaki dapat hidroterapi dingin dengan suhu 18-20oC
menigkatkan aliran darah. Hal ini dan suhu air yang digunakan pada
disebabkan karena tekanan ini dapat hidroterapi hangat 37-40oC tidak jauh
menyebabkan perpindahan cairan berbeda sehingga keduanya dapat tetap
dalam diri seseorang dari ekstremitas meningkatkan kadar PGE2
menuju sentral. Perpindahan cairan ini dibandingkan tidak diberi hidroterapi.
dapat meningkatkan translokasi substrat Pemberian intervensi hidroterapi
dari otot, meningkatkan curah jantung, dengan melakukan rendam kaki pada
mengurangi resistensi perifer dan air dengan suhu hangat (37-40oC) dan
meningkatkan kemampuan tubuh untuk dingin (18-20oC), ternyata dapat
mengangkut substrat.12,14,15 meningkatkan kadar endorfin pada
Keuntungan besar dari tekanan remaja yang sedang mengalami
hidrostatik adalah kemampuannya dismenore. Bila dilihat dari rerata kadar
untuk meningkatkan sirkulasi dan endorfin pada grafik 2, masing-masing
membantu aliran balik vena untuk kelompok terjadi perbedaan yang
membantu sel-sel darah signifikan (*=p<0.001) antara kelompok
terdeoksigenasi (sel-sel darah yang hidroterapi dingin (187 pg/ml) dengan
tidak lagi memiliki oksigen) kembali ke kontrol (119 pg/ml). Hal yang sama juga
jantung dan paru-paru untuk mengambil terjadi (**=p<0.001) antara kelompok
lebih banyak oksigen. Ketika sel-sel hidroterapi hangat (154 pg/ml) dan
darah teroksigenasi (sel-sel darah yang kontrol (119 pg/ml).
membawa oksigen) sel-sel akan Penelitian ini menunjukkan, rerata
kembali ke otot yang sedang bekerja kadar endorfin pada kelompok
dan memasok oksigen sehingga otot hidroterapi hangat dan dingin memiliki
dapat bekerja dengan lebih baik.16 rerata kadar lebih tinggi dibandingkan
Saat proses menstruasi berlangsung dengan kelompok kontrol. Hal ini sejalan
beberapa jenis prostaglandin ikut dengan penelitian yang dilakukan oleh

119
DOI: https://doi.org/10.34011/juriskesbdg.v12i1.841
JURNAL RISET KESEHATAN
POLTEKKES DEPKES BANDUNG
Vol 12 No. 1. Mei 2020

McCullough (2017) pada 15 ibu hamil subjek dalam kelompok hidroterapi


dengan nyeri punggung bawah dalam dingin rata-rata memiliki kadar endorfin
membandingkan efek dari pijat refleksi sebanyak 187 pg/ml sedangkan subjek
dan rendam kaki terhadap kadar kortisol yang telah diberi hidroterapi hangat
dan β-endorfin selama kehamilan. Hasil berada pada kisaran 154 pg/ml.
penelitian tersebut menunjukkan terjadi Peningkatan kadar endorfin dan
peningkatan kadar β-endorfin pada prostaglandin ini kemungkinan dapat
kelompok ibu hamil yang diberi rendam berpengaruh terhadap perasaan rileks
kaki, sebelum diberi intervensi kadar β- dan nyaman.
endorfin 3.79 ng/ml meningkat menjadi
3.85 ng/ml setelah diberi rendam kaki.18 SIMPULAN
Perlu diketahui bahwa β-endorfin, Hidroterapi hangat dan dingin
adreno corticotropic hormone (ACTH), dapat meningkatkan kadar
dan melanosit stimulating hormone prostaglandin, namun disisi lain kedua
(MSH) berasal dari molekul prekursor intervensi ini juga dapat meningkatkan
yang sama, yaitu proopiomelanocortin kadar endorfin pada remaja dengan
(POMC). Penelitian terbaru dismenore primer. Akan tetapi bila
menunjukkan bahwa produk-produk gen dibandingkan antara keduanya,
POMC juga mempengaruhi sel-sel hidroterapi dingin meningkatkan kadar
imune termasuk limfosit, monosit, endorfin lebih tinggi dari pada
makrofag, granulosit, dan sel mast. Hal hidroterapi hangat.
ini menjelaskan peran yang dapat
dimainkan endorfin dalam fase nyeri DAFTAR RUJUKAN
akut dan peradangan keseluruhan. 1. Berliana Irianti, Ermawati Aa.
Setelah pemrosesan molekuler dasar, Perbedaan Kadar Malondialdehide
endorfin dikemas dalam vesikel Dan Tromboksan B2 Pada Remaja
sekretori membran terikat yang siap Dengan Dismenore Dan Tanpa
untuk dilepas saat dibutuhkan. Stres Dismenore. J Kesehat Andalas.
saat terjadi peradangan memicu 2015;4(3):701-706.
pelepasan corticotrophin releasing Http://Jurnal.Fk.Unand.Ac.Id.
hormone (CRH). Sel-sel yang 2. Fahimah, Margawati A, Fitranti Dy.
memproduksi endorfin memiliki reseptor Journal Of Nutrition College,. J Nutr
untuk CRH, yang kemudian Coll. 2017;6(4):268-276.
memfasilitasi pelepasan endorfin. Hal ini 3. Utami Pp, Isworo A, Moh H, Arifah
menunjukkan bahwa saat terjadi nyeri S. Jurnal Keperawatan Soedirman
karena peradangan, tanpa diberi (The Soedirman Journal Of Nursing),
intervensi apapun, pelepasan endorfin Volume 12, No.2 Juli 2017. J
akan tetap terjadi.19 Hal ini mendukung Keperawatan Soedirman (The
hasil dalam penelitian ini yang Soedirman J Nursing).
menunjukkan rerata kadar endorfin 2017;12(2):77-83.
pada kelompok kontrol tidak jauh 4. Bavil Da, Dolatian M, Mahmoodi Z,
berbeda dengan kadar endorfin pada Baghban Aa, Branch I, Sciences R.
kelompok intervensi. Electronic Physician ( Issn : 2008-
Intervensi menggunakan hidroterapi 5842 ). 2016;(March):2107-2114.
dingin lebih baik dalam meningkatkan 5. Kannan P, Sarah L. Some
kadar endorfin bila dibandingkan Physiotherapy Treatments May
dengan hidroterapi hangat. Hal ini Relieve Menstrual Pain In Women
terlihat jelas pada grafik 2 yang With Primary Dysmenorrhea : A
menunjukkan rerata kadar endorfin Systematic Review. J Physiother.
pada kelompok hidroterapi dingin 33 2014;60(1):13-21.
pg/ml lebih tinggi bila dibandingkan Doi:10.1016/J.Jphys.2013.12.003
dengan kelompok hidroterapi hangat, 6. Janasuta Pbr, Putra Kah. Fisiologi

120
DOI: https://doi.org/10.34011/juriskesbdg.v12i1.841
JURNAL RISET KESEHATAN
POLTEKKES DEPKES BANDUNG
Vol 12 No. 1. Mei 2020

Nyeri. Bagian/Smf Ilmu Anestesi Coombes, Jeff S.; Peake Jm. Cold
Dan Ter Intensif Fak Kedokt Univ Water Immersion: Practices, Trends
Udayana/ Rsup Sanglah Denpasar. And Avenues Of Effect. Aspetar
2017:1-32. Sport Med J. 2015;4(1):106-111.
7. Lina M, Kumalasari F. Efektivitas Doi:10.13140/Rg.2.1.4272.2721
Senam Dismenore Sebagai Terapi 14. Setyoadi, Putra Yae. Pengaruh
Alternatif Menurunkan Tingkat Hidroterapi Kaki Terhadap
Nyeri Haid Tinjauan Sistematis Penurunan Skor Insomnia Pada
Penelitian Tahun 2011-2016 The Lanjut Usia Di Panti Werdha
Effectiviness Of Dysmenorrhea Muhammadiyah Kota Probolinggo.
Gymnastics As An Alternative Ieee Int Conf Acoust Speech, Signal
Therapy In Reducing Menstrual Pain Process 2017. 2017;41(2):84-93.
A Systematic Research Revi. 15. Wilcock Im, Cronin Jb, Hing Wa.
2017;1(1):10-14. Physiological Response To Water
8. Istiqomah. Pengaruh Hidroterapi Immersion: A Method For Sport
Rendam Kaki Air Hangat Terhadap Recovery? Sport Med.
Tingkatan Tekanan Darah Pada 2006;36(9):747-765.
Lansia Penderita Hipertensi Di Doi:10.2165/00007256-200636090-
Dusun Depok Ambarketawang 00003
Gamping Sleman Yogyakarta. 16. Sun S, Li H, Chen J, Qian Q. Lactic
Naskah Publ Unisa. 2017. Acid: No Longer An Inert And End-
9. Haidari F, Homayouni F, Helli B, Product Of Glycolysis. Physiology.
Haghighizadeh Mh, Farahmandpour 2017;32(6):453-463.
F. Metabolic Diseases Research Doi:10.1152/Physiol.00016.2017
Center , Ahvaz Jundishapur 17. Pandit A, Begum Y, Swarnakar S.
University Of Medical Sc. Eur J Hormonal Regulation Of
Obstet Gynecol. 2018. Endometriosis And Clinical
Doi:10.1016/J.Ejogrb.2018.08.578 Significance. Indian J Biochem
10. Rokade Pb. Release Of Endomorphin Biophys. 2018;55(55):351-360.
Hormone And Its Effects On Our 18. Mccullough Jem, Liddle Sd, Close C,
Body And Moods : A Review. Sinclair M, Hughes Cm.
2011;431127(215):436-438. Reflexology: A Randomised
11. Elvira M, Tulkhair A, Controlled Trial Investigating The
Nursingacademy N, Bukit N, Effects On Beta-Endorphin, Cortisol
Kamarullahstreet Sh. Nyeri Pada And Pregnancy Related Stress.
Siswi Sma Yang Mengalami Complement Ther Clin Pract.
Disminore. 2018;2. 2018;31:76-84.
12. An J, Lee I, Yi Y. The Thermal Doi:10.1016/J.Ctcp.2018.01.018
Effects Of Water Immersion On 19. Chen X, Zhang J, Wang X.
Health Outcomes: An Integrative Hormones In Pain Modulation And
Review. Int J Environ Res Public Their Clinical Implications For Pain
Health. 2019;16(7). Control: A Critical Review.
Doi:10.3390/Ijerph16071280 Hormones. 2016;15(3):313-320.
13. Mcgorm, Hamish; Roberts, Llion A.; Doi:10.14310/Horm.2002.1696

121
DOI: https://doi.org/10.34011/juriskesbdg.v12i1.841

You might also like