You are on page 1of 2

Nama : Nur Khadijah

NIM : B011191332
Penugasan Terstruktur 2
Tugas dan Lembar Kerja
Contoh kasus kontrak yang tidak memenuhi unsur dan syarat sahnya kontrak.
Unsur-unsur yang harus terdapat di dalam kontrak ialah esensialia, naturalia, dan aksidentalia.
Dan untuk membuat kontrak tersebut sah perlu juga diperhatikan syarat sahnya kontrak yakni
kesepakatan, kecakapan, mengenai suatu hal tertentu, dan untuk sebab yang halal. Salah satu
ilustrasi kontrak yang tidak memenuhi unsur dan syarat sahnya kontrak ialah ketika A dan B
ingin melakukan kontrak jual beli rumah. Pada hakikatnya perjanjian jual beli rumah
diperlukan adanya perjanjian tertulis antara kedua bela pihak untuk mempermudah peralihan
hak. Pada perjanjian tertulis, kontrak dikatakan sah apabila dibubuhi tanda tangan oleh kedua
belah pihak. Karena hal ini menunjukkan adanya kesepakatan dari kedua bela pihak. Namun,
pada suatu kondisi naskah kontrak tersebut luput untuk ditanda tangani. Tidak adanya tanda
tangan pada kontrak dari kedua belah pihak menunjukkan tidak terpenuhinya unsur sensialia
dan syarat sah kontrak yakni sepakat pada naskah kontrak tersebut.

Tes Formatif
1. Unsur esenselia dalam perjanjian atau kontrak mewakili ketentuan-ketentuan berupa
prestasi-prestasi yang wajib dilakukan oleh salah satu lihat atau lebih, yang
mencerminkan sifat dan kontrak tersebut yang membedakannya secara prinsip dari
jenis kontrak lainnya. Jadi, unsur esenselia adalah unsur yang wajib dalam suatu
perjanjian, bahwa tanpa keberadaan unsur terdebut maka perjanjian yang dimaksudkan
untuk dibuat dan diselenggarakan oleh para pihak dapat menjadi beda, dan karenanya
menjadi tidak sejalan dan sesuai dengan kehendak para pihak. (Benar)
2. Unsur naturalia adalah unsur perjanjian yang oleh undang-undang diatur, tetapi oleh
para pihak dapat disingkirkan atau diganti. Unusr naturalia adalah unsur yang pasti ada
dalam suatu perjanjian tertentu setelah unsur esensialianya diketahui secara pasti.
(Benar)
3. Unsur aksidentalia adalah unsur pelengkap dalam suatu perjanjian yang merupakan
ketentuan-ketentuan yang dapat diatur secara menyimpang oleh para pihak, sesuai
dengan kehendak para pihak yang merupakan persyaratan khusus yang ditentukan
secara bersama-sama oleh para pihak. (Benar)
4. Suatu kontrak dianggap sah dan mengikat apabila kontrak itu telah memenuhi semua
syarat seperti yang telah diatur di dalam Pasal 1320 BW yang menyatakan untuk sahnya
perjanjian, diperlukan empat syarat yaitu kesepakatan mereka yang mengikatkan
dirinya, kecapakan untuk membuat suatu perikatan, dan mengenai suatu hal tertentu.
(Salah)
5. Syarat adanya kesepakatan antara para pihak tentang isi kontrak yang akan mereka
laksanakan, maksudnya timbulnya kata sepakat tidak boleh disebabkan oleh adanya
unsur paksaan, unsur penipuan, dan unsur kekeliruan. Jika terbukti bahwa kontrak
tersebut dibuat atas dasar salah satu unsur tersebut maka kontrak dapat dibatalkan.
(Benar)
6. Dalam perjanjian formal, maka kesepakatan belum terjadi dan ada pada saat formalitas
yang disyaratkan belum terpenuhi.
7. Penyalahgunaan keadaan terjadi jika pihak yang memiliki posisi yang kuat atau posisi
tawarannya dari segi ekonomi maupun psikologis menyalahgunakan keadaan, sehingga
pihak lemah menyepakati hal-hal yang memberatkan baginya. Penyalahgunaan
keadaan ini disebut juga cacat kehendak yang keempat karena tidak diatur didalam BW.
(Benar)
8. Seorang pedagang kaki lima memeasan susu pada suatu toko gudang rabat yang
memberikan pelayanan pesan antar. Pada pembicaraan melalui telepon pedagang kaki
lima ini memperkenalkan dirinya sebagai pedagang kaki lima, dan hendak memesan
satu dus kental manis, namun yang diucapkan oleh pedagang kaki lima tersebut adalah
100 dus susu kental manis. Pada contoh kasus ini, sebenarnya tidak terjadi perjanjian
karena pengusaha toko gudang rabat tersebut mengetahui atau seharusnya mengetahui
bahwa peagang kaki lima tersebut keliru dalam mengucapkan pesanannya, karena tidak
mungkin kalau hanya pedagang kaki lima memesan 100 dus susu kental manis. Kecuali
pedagang kaki lima ini memesan dalam jumlah yang wajar. Contoh tersebut adalah
yang dimaksud penipuan. (Salah)
9. Orang yang cakap berintdak menurut hukum, belum tentu memiliki kewenangan untuk
bertindak. Jadi, cakap saja tidak cukup tetapi harus cakap dan memiliki kewenangan
untuk bertindak. (Benar)
10. Perjanjian tanpa sebab atau yang telah dibuat karena suatu sebab yang palsu atau yang
terlarang tidaklah mempunyai kekuatan. Suatu kausa adalah terlarang kalau ia
bertentangan dengan undang-undang, kesusilaan, dan ketertiban umum. (Benar)

You might also like