Professional Documents
Culture Documents
870 2466 2 PB
870 2466 2 PB
kepada Masyarakat
2656-0364 (Online)
Journal Homepage: http://ejurnal.poltekkestasikmalaya.ac.id/index.php/EMaSS/index
Friday Supernova *1
1
Jurusan Kebidanan Akademi Kebidanan Nusantara,
Lubuk Linggau, Indonesia
*e-mail: novafridaysuper@gmail.com
ABSTRACT
The goal to be achieved in this activity is to provide information and knowledge to pregnant women in
the Working Area of Puskesmas Taba Lubuk Linggau about Anemia and The Distribution of Fe Tablets.
At the end of the activity it is expected that 80% of the extension participants can understand about the
material delivered. Methods used in this activity include lectures and Q&A. The number of extension
participants is 23 people. Evaluation of the results of this extension is from 23 participants who follow
80% can master and understand the material submitted.
ABSTRAK
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan ini adalah memberikan informasi dan pengetahuan
kepada ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Taba Lubuk Linggautentang Anemia dan Pembagian
Tablet Fe. Diakhir kegiatan diharapkan 80% dari peserta penyuluhan dapat memahami tentang materi
yang disampaikan.Metode yang digunakan dalam kegiatan ini meliputi ceramahdan tanya jawab. Jumlah
peserta penyuluhan adalah 23 orang. Evaluasi hasil penyuluhan ini adalah dari 23 peserta yang mengikuti
80% dapat menguasai dan memahami materi yang disampaikan.
I. PENDAHULUAN
Anemia gizi lebih sering dijumpai dalam kehamilan karena pada masa ini terjadi peningkatan
kebutuhan zat-zat makanan untuk mendukung perubahan-perubahan fisiologis selama hamil. Anemia
adalah kondisi dimana sel darah merah menurun atau menurunnya hemoglobin, sehingga kapasitas daya
angkut oksigen untuk kebutuhan organ-organ vital pada ibu dan janin menjadi berkurang. Selama
kehamilan, indikasi anemia adalah jika konsentrasi hemoglobin kurang dari 10,50 sampai dengan 11,00
gr/dl (Lubis et al., 2017).Anemia pada wanita hamil jika kadar hemoglobin atau darah merahnya kurang
dari 10,00 gr%. Penyakit ini disebut anemia berat. Jika hemoglobin < 6,00 gr% disebut anemia gravis.
Jumlah hemoglobin wanita hamil adalah 12,00-15,00 gr% dan hematokrit adalah 35,00-
45,00%(Permaesih & Herman, 2015).
Kebanyakan anemia dalam kehamilan disebabkan oleh defisiensi besi dan perdarahan akut
bahkan tidak jarang keduannya saling berinteraksi(Enawgaw et al., 2019). Menurut (Paendong et al.,
2016)penyebab anemia pada umumnya adalah sebagai berikut yaitu kurang gizi (malnutrisi), kurang zat
besi dalam diet, malabsorpsi, kehilangan darah banyak seperti persalinan yang lalu, haid dan lain-lain,
dan penyakit-penyakit kronik seperti TBC paru, cacing usus, malaria dan lain-lain.
Edukasi Masyarakat Sehat Sejahtera (EMaSS) : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 4 No. 1 Tahun 2022
Darah bertambah banyak dalam kehamilan yang lazim disebut hidremia atau hipervolemia, akan
tetapi bertambahnya sel-sel darah kurang dibandingkan dengan bertambahnya plasma, sehingga
pengenceran darah(Wahyuni et al., 2016). Pertambahan tersebut berbanding plasma 30,00%, sel darah
merah 18,00% dan Hemoglobin 19,00%. Tetapi pembentukan sel darah merah yang terlalu lambat
sehingga menyebabkan kekurangan sel darah merah atau anemia(Kenea et al., 2018).
Pengenceran darah dianggap penyesuaian diri secara fisiologi dalam kehamilan dan bermanfaat
bagi wanita, pertama pengenceran dapat meringankan beban jantung yang harus bekerja lebih berat
dalam masa kehamilan, karena sebagai akibat hidremia cardiac output untuk meningkatkan kerja
jantung lebih ringan apabila viskositas rendah(Afnita, 2014). Resistensi perifer berkurang, sehingga
tekanan darah tidak naik, kedua perdarahan waktu persalinan, banyaknya unsur besi yang hilang lebih
sedikit dibandingkan dengan apabila darah ibu tetap kental(Ruaida, 2014). Tetapi pengenceran darah
yang tidak diikuti pembentukan sel darah merah yang seimbang dapat menyebabkan anemia.
Bertambahnya volume darah dalam kehamilan dimulai sejak kehamilan 10 minggu dan mencapai
puncaknya dalam kehamilan 32 dan 36 minggu(Warsini et al., 2016).
Pola makan sebelum hamil asal makan saja untuk mengisi perut yang lapar, tapi pada saat hamil
kebiasaan ini sebaiknya ditinggalkan(Gebreweld & Tsegaye, 2018). Pola makan yang sehat bukan saja
dalam pemilihan jenis makanan, termasuk juga jadwal. Didaerah pedesaan, sebagian besar makanan
yang dikonsumsi, berasal dari sumber-sumber yang tinggi kandungannya seperti serelia/umbi-umbian.
Jadi sejumlah makanan harus dimakan untuk memenuhi kebutuhan energi tersebut.Penilaian pola
makan biasanya menggunakan riwayat diet 24 jam. Untuk lebih lengkap, dapat dinilai konsumsi
makanan seseorang selama lebih dari tiga hari atau selama satu minggu.
.
II. METODE
Proses pelaksanaan pengabdian masyarakat mulai dari persiapan, pelaksanaan, evaluasi dan
implementasi, dijelaskan sebagai berikut:
1. Kalayak Sasaran Kegiatan PPM
Sasaran dari Pengabdian Masyarakat ini adalah ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Taba Lubuk
Linggau.
2. Metode Kegiatan PPM
Prosedur kegiatan dalam pengabdian ini adalah sebagai berikut :
a. Mengumpulkan peserta penyuluhan dan diberi penjelasan tujuan dari penyuluhan yang
dilaksanakan.
b. Menyampaikan materi tentang anemia pada ibu hamil.
c. Membuat forum diskusi dan tanya jawab semua hal yang berhubungan dengan anemia pada ibu
hamil.
d. Mengevaluasi materi yang telah diberikan pada saat penyuluhan.
3. Langkah – Langkah Kegiatan PPM
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dirancang tingkat keberhasilannya, dimulai dari :
a. Persiapan
Pada tahap persiapan ini yang dilakukan adalah membuat proposal dan observasi di tempat
pelaksanaan penyuluhan. Berapa jumlah peserta penyuluhan yang datang pada saat kegiatan
penyuluhan dilakukan. Sambil menunggu pengumuman proposal diterima dan tidaknya. Setelah
pengumuman tahap berikutnya adalah seminar awal proposal.
b. Seminar Proposal
Pada seminar proposal banyak masukan yang diberikan antara lain :
Rancangan evaiuasi tidak sekedar tanya jawab tetapi peserta pelatihan harus bisa mengulang apa
yang disampaikan dan bisa memaplikasikan ilmu yang didapatkan dalam kehidupan.
Diadakan pelatihan serupa dengan materi yang bervariasi agar peserta tidak bosan.
Edukasi Masyarakat Sehat Sejahtera (EMaSS) : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 4 No. 1 Tahun 2022
c. Peiaksanaan Kegiatan
Sabtu, 20 Februari 2021 pada pukul 08.00 WIB – selesai.
Edukasi Masyarakat Sehat Sejahtera (EMaSS) : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 4 No. 1 Tahun 2022
IV. SIMPULAN
Kegiatan penyuluhan anemua dan pembagian tablet Fe di wilayah kerja Puskesmas Taba Lubuk
Linggau dirasa sangat bermanfaat untuk para ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Taba Lubuk
Linggau untuk meningkatkan pengetahuan dan informasi mengenai semua hal yang berhubungan
dengan anemia pada ibu hamil.
DAFTAR PUSTAKA
Afnita. (2014). Hubungan Faktor yang Menyebabkan Anemia pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja
Puskesmas Guguak Panjang Kota Bukittinggi.
Enawgaw, B., Birhanie, M., Terefe, B., & Asrie, F. (2019). Prevalence of anemia and iron deficiency
among pregnant women attending antenatal care service at University of Gondar Hospital,
Northwest Ethiopia. Clinical Laboratory, 65(4), 479–484.
https://doi.org/10.7754/Clin.Lab.2018.180822
Gebreweld, A., & Tsegaye, A. (2018). Prevalence and Factors Associated with Anemia among
Pregnant Women Attending Antenatal Clinic at St. Paul’s Hospital Millennium Medical College,
Addis Ababa, Ethiopia. Advances in Hematology, 2018. https://doi.org/10.1155/2018/3942301
Kenea, A., Negash, E., Bacha, L., & Wakgari, N. (2018). Magnitude of Anemia and Associated
Factors among Pregnant Women Attending Antenatal Care in Public Hospitals of Ilu Abba Bora
Zone, South West Ethiopia: A Cross-Sectional Study. Anemia, 2018.
https://doi.org/10.1155/2018/9201383
Lubis, Z., Jumirah, J., & Fitria, M. (2017). Chronic Energy Malnutrition and Anemia in Pregnant
Women in Medan. https://doi.org/10.2991/phico-16.2017.15
Paendong, F., Suparman, E., & Tendean, H. (2016). Profil Zat Besi (Fe) pada ibu Hamil dengan
Anemia di Puskesmas Bahu Manado. J E-Clinic.
Permaesih, D., & Herman, S. (2015). Faktor-faktor yang mempengaruhi Anemia Pada Remaja.
Penelitian Kesehatan.
Ruaida, N. (2014). Hubungan Anemia Ibu Hamil Dengan Kejadian Stunting Pada Anak Usia 6-24
Bulan Di Kota Yogyakarta. In Katalog BPS: Vol. XXXIII (Issue 2).
Wahyuni, Purwanto, A. D., & Umbul, C. (2016). Hubungan Antara Umur Kehamilan,Kehamilan
Ganda,Hipertensi dan Anemia Dengan Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR). Jurnal Berkala
Epidemiologi, 4(3), 384–395. https://doi.org/10.20473/jbe.v4i3
Warsini, K. T., Hadi, H., & Nurdiati, D. S. (2016). Riwayat KEK dan anemia pada ibu hamil tidak
berhubungan dengan kejadian stunting pada anak usia 6-23 bulan di Kecamatan Sedayu, Bantul,
Yogyakarta. Jurnal Gizi Dan Dietetik Indonesia (Indonesian Journal of Nutrition and Dietetics),
4(1). https://doi.org/10.21927/ijnd.2016.4(1).29-40
Edukasi Masyarakat Sehat Sejahtera (EMaSS) : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 4 No. 1 Tahun 2022