You are on page 1of 2

Prosedur Darurat

1. Pendahuluan

Kecelakaan dapat terjadi pada kapal-kapal baik dalam pelayaran, sedang berlabuh atau
sedang melakukan kegiatan bongkar muat di pelabuhan /terminal meskipun sudah dilakukan
usaha/upaya yang kuat untuk menghindarinya.

Manajemen harus memperhatikan ketentuan yang diatur dalam, Health and Safety Work Act,
1974 untuk melindungi pelaut/pelayar dan mencegah resiko-resiko dalam melakukan suatu aktivitas
diatas kapal terutama menyangkut kesehatan dan keselamatan kerja, baik dalam keadaan normal
maupun darurat. Suatu keadaan darurat biasanya terjadi sebagai akibat tidak bekerja normalnya suatu
sistim secara prosedural ataupun karena gangguan alam.

Prosedur adalah suatu tata cara atau pedoman kerja yang harus diikuti dalam melaksanakan
suatu kegiatan agar mendapat hasil yang baik. Keadaan darurat adalah keadaan yang lain dari keadaan
normal yang mempunyai kecenderungan atau potensi tingkat yang membahayakan baik bagi
keselamatan manusia, harta benda, maupoun lingkungan. Jadi Prosedur Keadaan Darurat adalah tata
cara/pedoman kerja dalam menanggulangi suatu keadaan darurat, dengan maksud untuk mencegah
atau mengurangi kerugian lebih lanjut atau semakin besar.

Menggunakan peralatan keselamatan kerja di atas kapal sangat dibutuhkan agar segala
sesuatu kecelakaan tidak banyak korbannya, dan setiap orang yang bekerja mengalami kondisi yang
aman kalau terjadi kecelakaan prosentasenya sangat rendah.

Peralatan keselamatan kerja itu antara lain :

• Masker dipakai untuk meghindari bau tdk sedap, bahkan pada kondisi kebakaran yang
mengeluarkan asap masker dibutuhkan

• Baju tahan api, tahan hujan dan panas sinar matahari,

• Sarung tangan, sepatu

• Cutter dlsb.

2. Jenis-jenis Keadaan Darurat

Kapal laut sebagai bangunan terapung yang bergerak dengan daya dorong pada kecepatan
bervariasi melintasi berbagai daerah pelayaran dalam kurun waktu tertentu, akan mengalami
berbagai problematik yang dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti cuaca, keadaan alur
pelayaran, manusia, kapal dan lain-lain yang belum dapat diduga oleh kemampuan manusia dan
akhirnya menimbulkan gangguan pelayaran dari kapal

Gangguan pelayaran pada dasarnya dapat berupa gangguan yang dapat langsung diatasi,
bahkan perlu mendapat bantuan langsung dari pihak tertentu, atau gangguan yang mengakibatkan
Nakhoda dan seluruh anak buah kapal harus terlibat baik untuk mengatasi gangguan tersebut serta
harus meninggalkan kapal Keadaan gangguan pelayaran tersebut sesuai situasi dapat dikelompokan
menjadi keadaan darurat yang didasarkan pada jenis kejadian itu sendiri, sehingga keadaan darurat
ini dapat disusun sebagai berikut :
a. Tubrukan

b. Kebakaran/ledakan

c. Kandas

d. Kebocoran/tenggelam

e. Orang jatuh ke laut

f. Pencemaran

Keadaan darurat di kapal dapat merugikan Nakhoda dan anak buah kapal serta pemilik kapal
maupun lingkungan laut bahkan juga dapat menyebabkan terganggunya ekosistem dasar laut,
sehingga perlu untuk memahami kondisi keadaan darurat itu sebaik mungkin guna memiliki
kemampuan dasar untuk dapat mengidentifikasi tanda-tanda keadaan darurat agar situasi tersebut
dapat diatasi oleh Nakhoda dan anak buah kapal meupun kerja sama dengan pihak yang terkait.

You might also like