You are on page 1of 19

MAKALAH

ASUHAN KEPERAWATAN CA.SERVIKS

Dosen pengampuh : Mukhoirotin S.kep,Ners.M.Kep

Nama kelompok 1:
1) Siti choirun nisa’lailatul mardia (7320001)
2) Nafisah handika putri (7320002)
3) Ririn rofikoh (7320017)

UNIVERSITAS PESANTREN TINGGI DARUL ULUM JOMBANG


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PRODI S1 KEPERAWATAN
TAHUN 2021-2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan hidayah-
Nya kami dapat menyelesaikan tugas “ASUHAN KEPERAWATAN CA. SERVIKS ”
ini dengan tepat waktu. Kami megucapkan terima kasih kepada Ibu Mukhoirotin S.K
ep,Ners.M.Kep.Selaku dosen pembimbing praktik lapangan Keperawatan maternitas
II yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawa
san sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni. Kami juga mengucapkan terima kas
ih kepada teman - teman mahasiswa yang telah membagi pengetahuannya sehingga k
ami dapat menyelesaikan makalah ini.Kami menyadari bahwa makalah yang kami bu
at ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membang
un akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Jombang,25 februari 2022


DAFTAR ISI
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kanker serviks atau kanker leher Rahim merupakan salah satu penyakit yang p
aling banyak terjadi pada wanita. Kanker serviks sering juga disebut dengan kanker m
ulut Rahim. Kanker serviks adalah tumor ganas yang tumbuh di daerah leher Rahim (
serviks ). Kanker serviks merupakan keganasan yang paling banyak di temukan di ind
onesi. Kanker serviks di dominasi oleh sel kanker skuamosa dan juga mencakup aden
okara-sinomia. Kanker serviks semakin jarang di jumpai dari pada sebelumnya karna
deteksi dini yang dapat di ketahui melalui pemeriksaan Pap, tetapi kanker Serviks teta
p menjadi kanker reproduksi ketiga yang paling banyak terajdi pada wanita dan perkir
aan dialami oleh lebih dari 11.000 wanita di Amerika Serikat setiap tahun. Faktor resi
ko beragam, dari berganti-ganti pasangan seksual hingga merokok sampai infeksi serv
iks kronis ( terpajan human papillomavirus ( HPV ). Infeksi salah
satu kelompok karsinogenik human papillomavirus (HPV ) adalah penyebab utama ka
nker serviks.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian kanker serviks ?
2. apa yang di maksud etiologi kanke serviks
3. Apa saja tanda gejala kanker serviks?
4. Apa yang di maksut patofisologi kanker ?
5. sebutkan pathway kanker serviks !
6. Sebutkan penatalaksanaan kanker serviks
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu definisi kanker serviks
2. Mengetahuai apa itu etiolohi kankr serviks
3. Mengetahuai tanda dan gejla kanker serviks
4. Mengetahui ap maksud patofisiologi
5. Mengetahui apa itu pathway
6. Mengetajuai penatalaksaan kaanker serfiks
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi
Kanker leher rahim (serviks) atau karsinoma serviks uterus merupakan kanker
pembunuh wanita nomor dua di dunia setelah kanker payudara. Di Indonesia, kanker l
eher rahim bahkan menduduki peringkat pertama. Kanker serviks yang sudah masuk k
e stadium lanjut sering menyebabkan kematian dalam jangka waktu relatif cepat.
Kanker serviks uterus adalah keganasan yang paling sering ditemukan dikalangan wa
nita. Penyakit ini merupakan proses perubahan dari suatu epithelium yang normal sam
pai menjadi Ca invasive yang memberikan gejala dan merupakan proses yang perlaha
n-lahan dan mengambil waktu bertahun-tahun.
Serviks atau leher rahim/mulut rahim merupakan bagian ujung bawah rahim y
ang menonjol ke liang sanggama (vagina). Kanker serviks berkembang secara bertaha
p, tetapi progresif. Proses terjadinya kanker ini dimulai dengan sel yang mengalami m
utasi lalu berkembang menjadi sel displastik sehingga terjadi kelainan epitel yang dise
but displasia. Dimulai dari displasia ringan, displasia sedang, displasia berat, dan akhi
rnya menjadi karsinoma in -situ (KIS), kemudian berkembang lagi menjadi karsinoma
invasif. Tingkat displasia dan KIS dikenal juga sebagai tingkat pra-kanker. Dari displa
sia menjadi karsinoma in-situ diperlukan waktu 1-7 tahun, sedangkan karsinoma in -si
tu menjadi karsinoma invasif berkisar 3-20 tahun.
Kanker ini 99,7% disebabkan oleh human papilloma virus (HPV) onkogenik, yang me
nyerang leher rahim. Berawal terjadi pada leher rahim, apabila telah memasuki tahap l
anjut, kanker ini bisa menyebar ke organ -organ lain di seluruh tubuh penderita.
B. Etiologi
Penyebab terjadinya kelainan pada sel - sel serviks tidak diketahui secara pasti,
tetapi terdapat beberapa faktor resiko yang berpengaruh terhadap terjadinya kanker se
rviks yaitu:
1. HPV (Human papilloma virus) HPV adalah virus penyebab kutil genetalis (Kandi
loma akuminata) yang ditularkan melalui hubungan seksual. Varian yang sangat
berbahaya adalah HPV tipe 16, 18, 45, dan 56.
2. Merokok Tembakau merusak sistem kekebalan dan mempengaruhi kemampuan t
ubuh untuk melawan infeksi HPV pada serviks.
3. Hubungan seksual pertama dilakukan pada usia dini.
4. Berganti-ganti pasangan seksual.
5. Suami/pasangan seksualnya melakukan hubungan seksual pertama
pada usia di bawah 20 tahun, berganti - berganti pasangan dan pernah
6. menikah dengan wanita yang menderita kanker serviks.
Pemakaian DES (Diethilstilbestrol) pada wanita hamil untukmencegah keguguran
(banyak digunakan pada tahun 1940-1970).
7. Gangguan sistem kekebalan
8. Pemakaian Pil KB.
9. Infeksi herpes genitalis atau infeksi klamidia menahun.
10. Golongan ekonomi lemah (karena tidak mampu melakukan pap smear secara ruti
n). (NANDA, 2015)
C. Manifestasi klinis
Menurut (Purwoastuti, 2015), gejala kanker leher rahim adalah
sebagai berikut:
1. Keputihan, makin lama makin berbau busuk.
2. Perdarahan setelah senggama yang kemudian berlanjut menjadi perdarahan
abnormal, terjadi secara spontan walaupun tidak melakukan hubungan seksual.
3. Hilangnya nafsu makan dan berat badan yang terus menurun.
4. Nyeri tulang panggul dan tulang belakang.
5. Nyeri disekitar vagina
6. Nyeri abdomen atau nyeri pada punggung bawah
7. Nyeri pada anggota gerak (kaki).
8. Terjadi pembengkakan pada area kaki.
9. Sakit waktu hubungan seks.
10. Pada fase invasif dapat keluar cairan kekuning-kuningan, berbau
dan bercampur dengan darah.
11. Anemia (kurang darah) karena perdarahan yang sering timbul.
1 v2. Siklus menstruasi yang tidak teratur atau terjadi pendarahan
diantara siklus haid.
13. Sering pusing dan sinkope.
14. Pada stadium lanjut, badan menjadi kurus kering karena kurang
gizi, edema kaki, timbul iritasi kandung kencing dan poros usus
besar bagian bawah (rectum), terbentuknya fistel vesikovaginal
atau rectovaginal, atau timbul gejala-gejala akibat metastasis jauh.
D. Patofisiologi
Perkembangan kanker invasif berawal dari terjadinya lesi neoplastik pada
lapisan epitel serviks, dimulai dari neoplasia intraepitel serviks (NIS) 1, NIS 2,
NIS 3 atau karsinoma in situ (KIS).Selanjutnya setelah menembus membran
basalis akan berkembang menjadi karsinoma mikroinvasif dan invasif.
Pemeriksaan sitologi pap smear digunakan sebagai skrining, sedangkan
pemeriksaan histopatologik sebagai konfirmasi diagnostik.

E. Pathway
Hubungan seksual
HPV Merokok Berganta ganti Pemakaian pil
Infeksi pada usia dini.
pasangan KB

Serviks

Perubahan sel
abnormal

Eksofilik Endofilik ulceratif Karsinoma


Invasif
Serviks
SCJ ke lumen Infiltrasi Dari Scj
vagina
Penebalan epitel Operasi
displastik Serviks
Ukus Menusuk jari
Keputihan bau busuk
ngan serviks
MK Gangguan Regresi Spontan
MK HDR
integritas kulit Ulkus luas

Pendarahan Pendarahan
MK Infeksi
spontan

Anemia
MK
Resti Penurunan
Volume cairan
MK
Keletihan
F. Pemeriksaan penujang
Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan adalah pap smear sebagai sk
rining, biopsi dengan/tanpa tuntunan kolposkopi, konisasi, tes fungsi ginjal, hati,
dan organ lainnya. Selain itu dapat juga dilakukan pemeriksaan lain sesuai dengan
keperluan, seperti foto toraks, USG ginjal/abdomen, IVP, sistoskopi, CT scan, da
n rektoskopi.
G. Penatalaksanaan
1) Penatalaksanaan Medis
Menurut (Wijaya, 2010) ada berbagai tindakan klinis yang bisa dipilih
untuk mengobati kanker serviks sesuai dengan tahap perkembangannya masing-
masing, yaitu:
A. Stadium 0 (Carsinoma in Situ) Pilihan metode pengobatan kanker serviks untuk
stadium 0 antara lain:
1) Loop Electrosurgical Excision Procedure (LEEP) yaitu
presedur eksisi dengan menggunakan arus listrik bertegangan rendah untuk
2) menghilangkan jaringan abnormal serviks, Pembedahan Laser,
3) Konisasi yaitu mengangkat jaringan yang mengandung selaput lendir serviks
dan epitel serta kelenjarnya,
4) Cryosurgery yaitu penggunaan suhu ekstrem (sangat dingin) untuk
menghancurkan sel abnormal atau mengalami kelainan,
5) Total histerektomi ( untuk wanita yang tidak bisa atau tidak menginginkan
anak lagi),
6) Radiasi internal (untuk wanita yang tidak bisa dengan pembedahan).
B. Stadium I A
Alternatif pengobatan kanker serviks stadium IA meliputi:
1) Total histerektomi dengan atau tanpa bilateral salpingoophorectomy,
2) Konisasi yaitu mengangkat jaringan yang mengandung selaput lendir serviks
dan epitel serta kelenjarnya,
3) Histerektomi radikal yang dimodifikasi dan penghilangan kelenjar getah
bening,
4) Terapi radiasi internal.
C. Stadium I B
Alternatif pengobatan kanker serviks stadium IB meliputi:
1) Kombinasi terapi radiasi internal dan eksternal,
2) Radikal histerektomi dan pengangkatan kelenjar getah bening,
3) Radikal histerektomi dan pengangkatan kelenjar getah bening diikuti terapi
radiasi dan kemoterapi,
4) Terapi radiasi dan kemoterapi.
D. Stadium II
Alternatif pengobatan kanker serviks stadium II meliputi:
1) Kombinasi terapi radiasi internal dan eksternal serta kemoterapi,
2) Radikal histerektomi dan pengangkatan kelenjar getah bening,
3) Radikal histerektomi dan pengangkatan kelenjar getah bening diikuti terapi
radiasi dan kemoterapi,
E. Stadium II B
Alternatif pengobatan kanker serviks stadium II B meliputi terapi radiasi internal
dan eksternal yang diikuti dengan kemoterapi.
F. Stadium III
Alternatif pengobatan kanker serviks stadium III meliputi terapi radiasi internal
dan eksternal yang dikombinasikan dengan kemoterapi.
G. Stadium IV A
Alternatif pengobatan kanker serviks stadium IV A meliputi terapi radiasi internal
dan eksternal yang dikombinasikan dengan kemoterapi.
H. Stadium IV B
Alternatif pengobatan kanker serviks stadium IVB meliputi:
1) Terapi radiasi sebagai terapi paliatif untuk mengatasi gejalagejala yang
disebabkan oleh kanker dan untuk meningkatkan kualitas hidup,
2) Kemoterapi,
3) Tindakan klinis dengan obat-obatan anti kanker baru atau obat kombinasi.

2) Penatalaksanaan Keperawatan
Asuhan keperawatan pada pasien dengan kanker serviks meliputi
pemberian edukasi dan informasi untuk meningkatkan pengetahuan klien dan
mengurangi kecemasan serta ketakutan klien. Perawat mendukung kemampuan
klien dalam perawatan diri untuk meningkatkan kesehatan dan mencegah
komplikasi (Reeder, 2013). Perawat perlu mengidentifikasi bagaimana klien dan
pasangannya memandang kemampuan reproduksi wanita dan memaknai setiap
hal yang berhubungan dengan kemampuan reproduksinya. Apabila terdiagnosis
kanker, banyak wanita merasa hidupnya lebih terancam. Perasaan ini jauh lebih
penting dibandingkan kehilangan kemampuan reproduksi. Intervensi keperawatan
kemudian difokuskan untuk membantu klien mengekspresikan rasa takut,
membuat parameter harapan yang realistis, memperjelas nilai dan dukungan
spiritual, meningkatkan kualitas sumber daya keluarga dan komunitas, dan
menemukan kekuatan diri untuk menghadapi masalah (Reeder, 2013).
BAB III
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

I. Pengkajian

Data Dasar
pengumpulan data pada klien dan keluarga dilakukan dengan cara anamne
sa,pemeriksaan fisik dan penunjang
A. Data pasien
identitas pasien,usia, status perkawinan , pekerjaan , agama, jenis kelamin al
amat, riwayat pendidikan
B. Keluhan utama
pasien biasanya datang dengan keluhan nyeri intraservikal disertai dengan kep
utihan menyerupai air, berbau bahkan pendarahan
C. Riwayat penyakit sekarang
Biassanya klien pada stadium awal tidak merasakan keluhan yang menggangu
baru pada stadium khir yaitu stadium 3 dan 4 timbul keluhan seperti, pendarahan,
keputihandn nyeri intravekal
D. Riwayat penyakit dulu
Data yang dikaji adalah : riwayat abortus, infeksi pasca abortus,infeksi masa n
ifas , riwayat oprasi kandungan serta adanya tumor , riwayat keluarga yang mende
rita kanker
E. Riwaayat penyakit keluarga
Perlu di tanykan apakah di keluarga ada yang menderita penyakit seperti ini at
au penyakit nular lainnya
F. Riwayat psikososial
Dalam pemeliharaan kesehatan dikaji tentang pemeliharaan gizi dirumah dan
bagaimana pengetahuan keluarga tentang penyakit kanker serviks. Kanker serviks
sering dijumpai pada kelompok sosial ekonomi yang rendah, berkaitan dengan ku
alitas dan kuantitas makanan atau gizi yang dapat mempengaruhi imunitas tubuh,
serta tingkat personal hygiene terutama kebersihan dari seluruh urogenital.
G. Pemeriksaan fisik
Inspeksi : klien tampak kelelahan, rambut jarang, tubuh kurus dan tampak seri
ng ingin mual, kulit pucat desebabkan anemia, mata cekung disebabkan karena ku
rang tidur, klien tampak meringis menahan kesakitan, klien tampak mengalami ke
putihan, klien juga mengalami pendarahan yang sering.
H. Palpasi
Pada palpasi di dapati nyeri pada abdomen dan nyeri pada punggung bawah.
Data Khusus
a) Riwayat kebidanan
paritas, kelainan menstruasi, lama, jumlah dan warna darah, adakah hubungan
perdarahan dengan aktifitas, apakah darah keluar setelah koitus, pekerjaan yang di
lakukan sekarang
b) Pemeriksaan penunjang
Sitologi dengan cara pemeriksaan Pap smear, kolposkopi, servikografi, pemeri
ksaan visual langsung, gineskopi.

II. Diagnosa Keperawatan

1. Harga diri rendah berhubungan dengan bau tidak enak pada vagina alocpesia akib
at efek obat Harga diri rendah
2. Gangguan intregitas kulit berhubungan dengan efek radiasi dan kemotrapi
3. Resiko infeksi berhubungan dengan ketidak adekuatan pertahanan sekunder adan
ya imonosupresi ,supresi sumsum tulang dan pengeluaran pervaginaan
4. Keletihan berhubungan dengan mobilitas fisik
5. Resiko ketidak seimbngan volume cairan berhubungan dengan kehilangan berle
bihan melalui rute normal,abnormal,mual,muntah dan pendarahan

III. Rencana keperawatan

No Diagnosa keperawatan Tujuan dan kriteria hasil Intervensi


(SDKI) (SLKI) (SIKI)
1. Harga diri rendah Setelah diberikan tindkan kepera Observasi
watan ,konsep diri dan persepsi kl  Identifikasi fungsi marah ,fr
ien menjadi stabil ustasi dan amukbagi pasien
Kriteria hasil :  Identifikasi halyang memicu
 Penilaian diri positif meningk
at emosi
 Perasaan memiliki kelebihan Terapeautik
atau kemampuan psitif menin  Fasilitasi mengungkapkan p
gkat erasaan cemas , marah atau
 Kepercayaan diri berbicara m sedih
eningkat  Buat pernyataan suportif ata
 Perasaan malu menurun u empati selamafase berduk
 Meremehkan kemampuan me a
nurun  Lakukan sentuhan untuk me
 Meremehkan mengatasi masa mberikan dukungan (mis.me
lah menurun rangkul ,menepuk nepuk)
 Kurangi tuntunan berfikir sa
at sakit atau lelah
Edukasi
 Jelaskan konsekuensi tidak
menghadapi rasa bersalah da
n malu
 Anjurkan mengungkapkan p
erasaan yang dialami
 Anjurkan mengungkapkan p
engalaman emosional sebelu
mnnya dan pola respon emo
sional sebelumnnya dan pol
a respon yang biasa digunak
an
 Ajarkan penggunaan mekani
sme pertahanan yang tepat
Kolaborasi
 Rujuk untuk konseling,jika
perlu
2. Gangguan intregitas kulit Klien tidak mengalami kerusakan Observasi
intregitas kulit setelah di berikan  Identifikasi kesiapan dan ke
perawatan 3x 24 jam mampuan menerima inform
Kriteria hasil : asi
 Kerusakan jaringan menurun Terapeutik
 Kerusakan lapisan kulit menu  Sediakan materi dan media
run pendidikan kesehatan
 Kemerahan menurun  Jadwalkan pendidikan keseh
 Nyeri menurun atan sesuai kesepakatan
 Suhu kulit membaik  Berikan kesempatan untuk b
ertanya
Edukasi
 Jelaskan efek obat obatan an
tineoplasma pada selsel mali
gnan
 Ajarkan pasien dan keluarga
mengenai efek terapi pada f
ungsi sumsum tulang ,folike
l rambut fungsi seksual dan t
oksisitas organ
 Anjurkan melaporakn gejala
demam , mengigil , mimisan
lebam lebam ,tinja berwana
merah, hitam
 Anjurkan menghindari prod
uk aspirin
3. Resiko Infeksi Tidak terjadi infeksi setelah dilak Observasi
ukan tindakan keperawatan selam  Identits kesiapan dan kema
a 3x 24 jam mpuan menerima informasi
Keriteria hasil : Terapeutik
 Demam menurun  Sediakan materi dan media
 Kemerahan menurun pendidikan kesehatan
 Nyeri menurun  Jadalkan pendidikan kesehat
 Bengkak menurun an sesuai kesepakatan
 Kadar sel darah putih membai Edukasi
k  Jelaskan anataomi dan fisiol
ogi sistem reproduksi Laki l
aki dan perempuan
 Jelaskan perkembangan sesu
alitas sepanjang siklus kehid
upan
 Jelaskan perkembangan emo
si pada masa anak dan remaj
a
 Jelaskan risiko tertular peny
akit menular seksual dan AI
DS akibat seks bebas
 Anjurkan anak / remaja tida
k melakukukan aktivitas sek
sual di luar nikah
 Ajarkan keterampilan komu
nikasi asertif untuk menolak
tekanan temn sebaya dan so
sial dalam aktivitas seksual
4. Keletihan Klien menunjukan kapasitas kerja Observasi
fisik mental pulih setelah  Identifikasi kesiaan dn
dilakukan tindakan keperawatan kemmampuan menerima
3x24 jam informasi
Kriteria hasil: Terapeutik
 Kepulihan enegi dan tenaga  Sediakan materi dan media
meningkat pendidikan kesehatan
 Kemampuan melakukan  Jadwalkan pendidikan keseh
aktivitas rutin mningkat atan sesuai kesepakatan
 Lelah lesu menurun  Berikan kesempatan untuk b
 Sakit kepla menurun ertanya
 Selera makan membaik Edukasi
 TTV membaik  Jelaskan pentingnya
 Pola istirahat membaik melakukan aktifitas fisik
/olahraga secara rutin
 Ajarkan cara
mengidentifikasi kebutuhan
istrahat (kelelahan ,sesak
nafas saat aktivitas)
 Ajarkan cara
mengidentifikasi target dan
jenis aktivitas sesuai
kemampuan
5. Resiko defisit volume caira Klien menunjukkan keseimbang Observasi
n an cairan yng adekuat setelah di la  Monitor status hidrasi (freku
kukan tindakan keperawatan ensi nadi, akral,pengisian ka
selama 3x 24 jam piler,kelembaban mukosa ,t
Kriteria hasil ugor kulit dan tekanan dara
 Asupan cairan meningkat h)
 Kelembaban membran mukos  Monitor berat bdan harian
a meningkat  Monitor berat badan sebelu
 Dehidrasi menurun m da sesudah dianalisis
 TTV membaik  Monitor hasil pemeiksaan la
 Tugor kulit membaik b (mis.hematokrit,Na,K,Cl,b
 Membran mukosa membaik erat jenis urine ,BUN)
 Mata cekung membaik  Monitor status hemodinami
k (Mis.MAP,CVP,PAP,PC
WP jika tersedia)
Terapeutik
 Catat intake-output dan hitu
ng balans cairan 24 jam
 Berikan asupan cairan sesua
i ebutuhan
 Berikan cairan intravena jik
a perlu
Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian diuret
ik jika perlu
IV. Evaluasi
Hasil yang diharapkan dari tindakan keperawatan adalah :
1. Mampu mengenali dan menangani anemia pencegahan terhadap terjadinya
komplikasi perdarahan.
2. Kebutuhan Nutrisi dan Kalori pasein tercukupi kebutuhan tubuh
3. Tidak ada tanda-tanda infeksi
4. Pasien bebas dari perdarahan dan hipoksis jaringan
5. Pasien mampu mempertahankan tingkat aktifitas yang optimal
6. Ansietas, kekuatiran dan kelemahan menurun sampai dengan pada tingkat dapat
diatasi
7. Pasien dapat mengungkapkan dampak dari diagnosa kanker terhadap perannya
dan mendemontrasikan kemampuan untuk menghadapi perubahan peran.
8. Pasien dapat mengungkapkan perencanaan pengobatan tujuan dari pemberian
terapi

BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kanker serviks adalah penyakit akibat tumor ganas pada daerah mulut rahim s
ebagai akibat dari adanya pertumbuhan jaringan yang tidak terkontrol dan merusa
k jaringan normal di sekitarnya .
Penyebab kanker serviks belum jelas diketahui namun ada beberapa faktor resiko
dan predisposisi yang menonjol, antara lain, umur pertama kali melakukan hubun
gan seksual, jumlah kehamilan dan partus, infeksi virus, sosial ekonomi, hygiene
dan sirkumsisi, merokok dan AKDR (alat kontrasepsi dalam rahim)
B. Saran
Berhati-hatilah dengan penyakit kanker serviks, lebih baik mencegah dari
pada mengobati.Ternyata tidak mudah menjadi seorang wanita, tapi bukan
berarti sulit untuk menjalaninya. Penyakit bisa kita hindari asal kita selalu
berusaha hidup sehat dan teratur.

DAFTAR PUSTAKA

Wuriningsih. (2016). Potret Asuhan Keperawatan Maternitas Pada Klien Dengan Kan
ker Serviks Melalui Pendekatan Konservasi Dan Efikasi Diri. Nurscope. Jurnal Keper
awatan dan Pemikiran Ilmiah Keperawatan, 2(2), 49-6

Reeder, D. (2013). Keperawatan Maternitas Kesehatan Wanita, Bayi & Keluarga, Ed


isi 18 Volume 1. Jakarta: EGC.

Wijaya, D. (2010). Pembunuh Ganas Itu Bernama Kanker Serviks. Yogyakarta:


Sinar Kejora.

Aspiani, R. Y. (2017). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Maternitas.Jakarta: TIM.


Hartono,Poedjo. 2000. Kanker Serviks, Leher Rahim & Masalah Skrining Di Indonesi
a. Kursus Pra Kongres KOGI XI Denpasar Mombar Vol. 5 No.2 Me] 20011

You might also like