You are on page 1of 10

Nama: Devia Arbarista Rismawati

Nim: 1401421072
Rombel: B

PERJUANGAN BANGSA INDONESIA MENUJU KEMERDEKAAN

 Penjajahan Bangsa Barat Di Indonesia

Pada abad ke-15 bangsa barat datang ke dunia timur yang didalamnya termasuk Indonesia
antara Portugis dan Spanyol. Spanyol dan Portugis mengadakan perjanjian Tradatos de
Tordesilla yang menyebabkan adanya kolonialisme dan imperalisme. Indonesia mengalami
penjajahan oleh bangsa barat yaitu :
1. Penjajahan Portugis (1511-1575)
2. Penjajahan Spanyol (1522-1529)
3. Penjajahan Belanda (1596-1907)
4. Penjajahan perancis (1907-1811)
5. Penjajahan Inggris (1811-1816)
6. Penjajahan Belanda II (1816-1942)
7. Penjajahan Jepang (1942-1945)

 Penderitaan Bangsa Indonesia di Bawah Penjajahan Bangsa Barat


 Penjajahan Belanda Oleh VOC
1. Sistem monopoli perdagangan
2. Melaksanakan kerja rodi
3. Memungut bermacam-macam pajak
4. Wajib tanam kopi untuk VOC
5. Tanam paksa untuk keperluan ekspor VOC ke Eropa
 Perjanjian Inggris Pada Masa Raffles
1. Menyediakan sebagian tanahnya untuk tanaman dagang.
2. Tanah tanaman dagang tidak boleh melebihi seperlima dari bagian yang
dimiliki petani
3. Pekerjaan yang diperlukan untuk menanam tidak boleh melebihi pekerjaan
yang diperlukan untuk menanam padi
4. Bagian untuk tanaman dagangan bebas pajak
5. Hasil dari tanaman dagang harus diserahkan pemerintah Hindia Belanda
6. Panen yang gagal dibebankan kepada pemerintah
7. Pengerjaan tanah diserahkan pada orang Eropa
 Penjajahan Bangsa Jepang
a. Romusha (Kerja Paksa)
b. Perampasan hasil dan aset warga Indonesia
c.
Penyiksaan dan hukuman mati yang dilakukan oleh Jepang
d.
Membangun organisasi guna menghimpun tenaga Indonesia
e.
Pembatasan pers
f.
Penghapusan semua organisasi politik dan pranata sosial warisan Hindia-
Belanda
g. Tanam paksa
 KemakmuranYang Menurun Pada Masyarakat Jawa
1. Jumlah penduduk Jawa meningkat, tidak seimbang dengan luas tanah
2. Sistem kerja rodi dilakukan untuk para pejabat pemerintah maupun pribumi
yang menyebabkan petani tidak memiliki motivasi
3. Selama abad ke-19 pulau jawa menanggung beban keuangan dari daerah lain
4. Sistem penjajahan yang sangat regresif
5. Krisis ekonomi yang melanda bangsa indonesia di bidang pendidikan dan
politik
Simpulan:
Dalam sejarah masa penjajahan Indonesia terdapat 6 negara yang menjajah Indonesia yaitu
Portugis (1511-1575) yang dipimpin oleh Admiral D'Albuqueque setelah itu ada Spanyol
yang menjajah Indonesia (1522-1529), negara ketiga yaitu Belanda pada tahun (1596-1907).
Belanda merupakan negara yang paling lama menjajah bangsa Indonesia. Selain itu ada
Prancis (1907-1811), lalu dilanjutkan oleh negara Inggris (1811-1816)setelah Inggris
terkalahkan Jepang menjajah bangsa Indonesia pada tahun (1942-1945) setelah itu Jepang
menyerah kepada sekutu.
Keadaan masyarakat Indonesia pada masa penjajahan Eropa harus bertahan dalam sistem
monopoli dan kekuasaan lain yang diterapkan oleh penjajah, sehingga menyebabkan kerugian
bagi masyarakat. Selain itu adanya kerja paksa (Romusha), kerja rodi, tanam paksa,
pemungutan pajak secara paksa yang membuat masyarakat Indonesia menderita.

HASIL DISKUSI TERMIN I dan TERMIN II


1. Fatza Hermayanti_Kelompok 14
apa saja keuntungan negara kita di jajah bangsa barat? Dan bagaimana jika negara kita tidak
pernah di jajah bangsa barat?
Jawab :
keuntungan dijajah bangsa belanda/inggris :
- dinikmatinya bangunan-bangunan belanda/inggris hingga saat ini
- masyarakat dapat mengetahui cara bercocok tanam yang baik
- masyarakat dapat menimba ilmu dari pembelajaran latihan perang
- masyrakat dapat mengatahui tanaman yang laku mahal di dunia internasional
- masyrakat dapat menerapkan perindustrian
Kemungkinan yang terjadi jika Indonesia tidak pernah dijajah
1. Tidak akan ada Indonesia
Seluruh Pahlawan dan rakyat Indonesia bersatu padu melawan kolonialisme dibawah satu
bendra yaitu merah putih. Jika tidak pernah dijajah, dapat dipastikan Nusantara tidak akan
bersatu. Daerah-daerah akan terpecah-pecah dan akan berdiri sendiri-sendiri.
2. Tidak akan ada atribut negara
Jika negara Indonesia saja tidak ada, maka tidak akan ada pula simbol-simbol dan dasar
negara. Kita tidak akan menemui Pancasila sebagai dasar negara, serta tidak akan mendapati
UUD 1945, dll
3. Indonesia akan terpecah-pecah
Setiap daerah di nusantara mendirikan kerajaannya sendiri-sendiri. Datangnya Belanda
mengubah mindset hidup sendiri-sendiri seperti ini. Dan Akhirnya berjuang bersama menuju
persatuan
4. Akan terjadi peperangan antar kerajaan
Jika tidak ada penjajah, maka sekarang kita hidup dalam suasana kerajaan yang kental dengan
peraturan-peraturan dari sang raja.
5. Indonesia Akan Tetap Terbelakang
Dulu orang-orang Belanda membawa alat-alat canggih seperti senapan, pesawat, kapal
perang mutakhir, dan lain sebagainya. Di waktu yang sama, kita bisa dibilang masih cukup
primitif.
Tak cuma itu, penjajahan yang dilakukan Belanda juga membuat kita setingkat lebih maju di
bidang sipil lewat bangunan-bangunan megah dan kuatnya itu.

2. Adinda Yaniar TA_Kelompok 10


Bagaimana sikap bangsa Indonesia pada awal kedatangan bangsa Barat?
Jawab :
Bangsa Indonesia menerima dengan baik atas kedatangan Bangsa Barat pada awalnya.
Setelah tahu bahwa bangsa Barat hanya akan memanfaatkan kekayaan Indonesia, maka
rakyat Indonesia mulai tidak suka dan segera melakukan perlawanan dengan sekuat tenaga
sampai titik darah penghabisan.
3. Radita Hasanah_Kelompok 8
apakah hikmah yang dapat diambil oleh bangsa Indonesia dari penjajahan yang pernah
terjadi?
Jawab:
Menjadi bangsa yang dijajah tentu bukan hal yang kita ingin kan, namun dari pengalaman
bangsa Indonesia yang dijajah dapat kita ambil hikmahnya bahwa kehidupan kita di
Indonesia yang sekarang setelah merdeka menjadi pengingat kita untuk tetap bersyukur dan
memanfaat kan merdeka dengan sebaik-baiknya. Oleh karena itu, adanya suatu penjajahan di
atas muka bumi ini seakan menjadi gambaran yang lumrah dalam diorama peradaban setiap
bangsa. Baik oleh bangsa yang kecil ataupun besar, bangsa yang beragama ataupun yang
tidak, bahkan hal itu pun dilakukan pula oleh sesama bangsa. selain itu hal yang dapat di
ambil dari penjajahan bangsa Indonesia mengajarkan kita agar tetap menjaga persatuan dan
kesatuan, menjadikan kita untuk saling bekerja sama dalam suatu permasalahan agar
menghasilkan hasil yang baik untuk kepentingan bersama, Jangan mudah di adu domba
dengan bangsa lain, Ilmu pengetahuan sebagai sumber kekuatan
Kesadaran nasional yang ditumbuhkan dari organisasi Budi Utomo adalah bukti bahwa peran
ilmu pengetahuan itu vital.

4. Auji Zahrotuz Z_Kelompok 6


bagaimana makna kemerdekaan bagi mahasiswa? dan berikan contoh dalam
mengimplementasikan di kehidupan sehari-hari?
Jawab :
Makna kemerdekaan bagi mahasiswa :
- Memperoleh pendidikan yang layak sesuai standar yang ditetapkan.
- Memperoleh pendidikan (ilmu) tanpa ada kesulitan hingga jenjang yang tinggi.
- Bebas menentukan cita-cita yang diinginkan untuk berjuang mempertahankan cita-cita para
pejuang.
- Memperoleh fasilitas atau akses pendidikan untuk mempermudah proses belajar.
contoh dalam mengimplementasikan pada kehidupan sehari-hari :
1. Aktif dalam organisasi dan kegiatan sosial
2. Melakukan tindakan positif
3. Menghargai jasa-jasa pahlawan
4. Cintai produk dalam negeri
5. Mencintai seni dan budaya tradisional Indonesia
5. Dwi Arifa_Kelompok 4
Mengapa perjanjian Tradatos de Tordesilla yang menyebabkan adanya kolonialisme dan
imperialisme?
jawab:
Sejak akhir abad XV, Spanyol dan Portugis mempelopori bangsa Eropa dalam melakukan
pelayaran untuk mencari jalan menuju kekayaan Asia. Selain karena motif ekonomi, mereka
juga ingin melumpuhkan Turki Usmani dengan menghancurkan perdagangannya. Pada saat
itu, Turki sedang mengkhawatirkan serangan-serangan ke negara-negara Eropa.
Motif penting lain yang tidak dapat dipisahkan dari hal tersebut adalah agama. Spanyol dan
Portugis ingin menyiarkan agama Kristen (Katolik) di seberang samudera. Kolonialisme
Portugis dan Spanyol itu mendapatkan istirahat dari Paus Alexander VI dalam perjanjian
Tordesillas dengan salah satu syarat, yaitu negara harus memajukan misi Katolik Roma di
daerah-daerah yang telah mereka kuasai. Kerajaan bertanggung jawab untuk membentuk
penduduk pribumi menjadi Katolik. Banyak upaya misionaris selama dua setengah abad
berikutnya di bawah kekuasaan Portugis.
Penyebaran agama Kristen Katolik menjadi tujuan mencarian bangsa Eropa, bukan pekerjaan
utama sambil lalu saja. Di setiap wilayah Nusantara yang ditaklukkan Portugis, misi Katolik
segera masuk dan mempengaruhi penduduk. Seorang misionaris, Franciscus Xaverius,
selama belasan bulan bekerja di Maluku berhasil membaptis dari orang. Selain Maluku, misi
Katolik juga menyebar ke daerah-daerah lain di Nusantara, seperti Sulawesi dan Nusa
Tenggara Timur.

6. Adelia Putri P_Kelompok 9


dari materi yang telah disampaikan terdapat sebuah perjanjian yaitu Perjanjian Tradatos de
Tordesilla yang menyebabkan adanya kolonialisme dan imperalisme. Apakah isi dari
Perjanjian Tradatos de Tordesilla ?
Jawab :
Perjanjian Tordesilllas (Bahasa Portugis: Tratado de Tordesilhas, Bahasa Spanyol: Tratado de
Tordesillas) adalah suatu perjanjian yang ditandatangani di Tordesillas (sekarang di provinsi
Valladolid, Spanyol) pada 7 Juni 1494
Isi dari perjanjian tersebut antara lain :
1. Membagi dunia luar Eropa menjadi Duopoli Ekslusif antara portugal dan Spanyol
2. Batas wilayah sepanjang garis meridian 1550 km Tanjung Verde sekitar 39°53'BB
3. Wilayah sebelau Timur milik PortugisPortugis, Sebelah barat milik Spanyol
 Saya aulli qzara dengan NIM 1401421049 Izin menambahan jawaban dari pertanyaan
adinda yaniar.
Tahun 1512 Di bawah pimpinan Alfonso de Albuquerque Portugis sampai di Maluku.
Kedatangan Portugis awalnya diterima baik oleh Sultan Ternate yang pada waktu itu sedang
bermusuhan dengan Tidore. Portugis bahkan berhasil mendirikan benteng dan mendapatkan
hak monopoli perdagangan rempah-rempah. Namun rakyat berbalik melawan setelah
mengetahui niat tamak Portugis. Perlawanan tersebut muncul di beberapa daerah, seperti
kesultanan Aceh dibawah Sultan Iskandar Muda, serta kesultanan Ternate dan Tidore
dibawah Sultan Baabulah.
Sedangkan kedatangan Belanda ke Indonesia tahun 1596, di bawah pimpinan Cornelis de
Houtman di Banten. Pada saat itu Banten berada di bawah pemerintahan Maulana
Muhammad. Kedatangan rombongan Cornelis de Houtman, pada mulanya diterima baik oleh
masyarakat Banten dan juga diizinkan untuk berdagang di Banten. Namun, karenanya sikap
yang kurang baik dan semena-mena, akhirnya Belanda diusir dari Kesultanan Banten.
Pada upaya ekspedisi kedua, tahun 1598 di bawah pimpinan Jacob van Neck, Belanda tiba di
Banten. Kedatangan Belanda diterima dengan baik karena hubungan Banten dengan Portugis
sedang memburuk. Belajar dari pengalaman sebelumnya, Sikap Belanda menjadi sangat hati-
hati dan pandai mengambil hati para penguasa Banten. Hal ini menguntungkan Belanda
karena tiga buah kapal mereka penuh dengan muatan rempah-rempah (lada) dan dikirim ke
Negeri Belanda, sedangkan lima buah kapalnya yang lain menuju ke Maluku. Sesampai di
Maluku, Belanda disambut ramah. Bahkan Kesultanan Ternate bekerja sama dengan Belanda
pada 1605 untuk berperang mengusir Portugis yang lebih dulu memonopoli perdagangan di
sana. Keuntungan berlipat dari perdagangan di Nusantara membuat para pengusaha Belanda
berlomba-lomba ke sana. Belanda sampai membuat kongsi dagang Vereenigde Oost-
Indische Compagnie (VOC). Kehadiran VOC di Indonesia ternyata semakin menyengsarakan
rakyat. Berbagai perlawanan dilakukan rakyat Indonesia. Seperti Perlawanan kesultanan
Mataram di bawah Sultan Agung, Perlawanan Kesultanan Banten di bawah Sultan Ageng
Tirtayasa serta Perlawanan Kesultanan Gowa yang dipimpin Sultan Hasanuddin.
Dengan demikian sikap orang Indonesia atas datangnya bangsa Barat diawali dengan
sambutan ramah, namun karena Portugis dan Belanda bertindak semena-mena, maka rakyat
kemudian melakukan perlawanan.

 Saya Maftukhatun Nashikhah NIM 1401421046 Izin menambahkan jawaban dari


pertanyaan Adinda Yaniar
sikap bangsa Indonesia dlm menerima kedatangan bangsa barat awalnya sangat baik.
dikarenakan pada awalnya bangsa barat dtng ke Indonesia untuk berdagang rempah rempah .
hal ini menurut bangsa Indonesia bisa mendatangkan keuntungan . namun lama kelamaan
bangsa barat berusaha untuk menguasai daerah daerah di Indonesia. sehingga banyak rakyat
Indonesia melakukan perlawanan terhadap bangsa barat.
 Saya Dikalila Putri NIM 1401421412, izin menambahkan jawaban untuk soal dari Adinda

Kedatangan bangsa barat di sambut dengan baik, karena masyarakat Indonesia saat itu masih
bersifat kerajaan yang menjunjung tinggi sopan santun. Sebab, kedatangan duta atau tamu
dari bangsa lain sudah biasa terjadi dalam suatu kerajaan.

 Saya Maftukhatun Nashikhah NIM 1401421046 Izin menambahkan jawaban dari


pertanyaan Auji Zahrotuz
Makna kemerdekaan bagi mahasiswa : Indonesia adalah negara tangguh yang merdeka dari
renggutan penjajah selama ratusan tahun, sehingga makna kemerdekaan selalu melekat di hati
setiap masyarakatnya.
-Pantang menyerah mengejar cita cita
-Selalu berjuang untuk hidup yang lebih baik dan bermakna.
- jangan takut mencoba hal baru
-saling toleransi dengan sesama
Implementasi dalam kehidupan sehari-hari
- belajar dengan giat dan tekun, selalu bermimpi setinggi langit
- aktif dalam kegiatan didalam kampus atau diluar kampis
- saling menghormati dan berbagai semasa teman
- tau akan tanggung jawabnya sebagi mahasiswa
-tau mana yang harus diutamakan dan tidak mementingkan kepentingan individu

 Saya Davina Ardiyanti NIM 1401421067 dari kelompok 9 izin menambahkan jawaban
kelompok 11 mengenai pertanyaan mbak Fatza tentang bagaimana jika negara kita tidak
dijajah bangsa barat?
Kemungkinan yang terjadi yaitu:
1. Indonesia tidak mungkin terbentuk.
Kerajaan-kerajaan sebelum kedatangan bangsa Eropa selalu mencoba menaklukkan
Nusantara, tapi tidak pernah berhasil. Nusantara yang konon sempat dikuasai Majapahit pun
berbeda dengan Nusantara yang sekarang. Kalau Indonesia menjadi negara dengan mengikuti
wilayah sebagaimana wilayah kekuasaan Majapahit pada masa raja Hayam Wuruk, beberapa
wilayah Filipina akan masuk wilayah Indonesia juga. Namun, karena penaklukan Nusantara
dilakukan melalui kekerasan dan tidak ada kepentingan bersama, seperti saat mengusir
penjajah, maka Nusantara akan sangat rentan pemberontakan.
Bahkan nama Indonesia juga pemberian dari bangsa Eropa, loh. Jadi, kita tidak mungkin
menjadi Indonesia tanpa dijajah bangsa Eropa.
2. Tidak mengenal alfabet Latin
Sebelum kedatangan bangsa Eropa, kita tidak mengenal alfabet Latin. Dahulu kita punya
abjad sendiri seperti Pallawa, Aksara Jawa, Aksara Bali, Surat Batak, Aksara Sunda Kuno,
Lontara, dan lain-lain. Masyarakat kita baru mengenal alfabet Latin setelah kedatangan
bangsa Eropa. Dahulu penjajah dari negeri asing itu kesulitan berkomunikasi dengan
masyarakat kita, sehingga mereka pun mengajarkan kita alfabet Latin. Maka
berterimakasihlah pada penjajah karena kini kamu menikmati hasil pelajaran dari penjajah
tersebut, berupa alfabet Latin yang selalu kamu gunakan setiap hari.
3. Nusantara akan terdiri dari banyak sekali negara, bukan hanya satu negara Indonesia saja.
Seperti yang saya sampaikan pada poin pertama, akibat dari tidak adanya kepentingan
bersama, ditambah dengan bentuk wilayah kita yang merupakan negara kepualuan, maka
sangat mungkin satu negara Indonesia terpecah menjadi banyak sekali negara tanpa
kedatangan bangsa Eropa. Bahkan mungkin hampir setiap pulau besar di Nusantara ini bakal
menjadi sebuah negara.
4. Tidak ada ikan-ikan Gupi di parit.
Ikan-ikan kecil yang sekarang hidup subur di setiap parit itu adalah spesies asli dari benua
Amerika. Ikan itu dulunya dibawa oleh orang Belanda sekitar tahun 1920-an. Awalnya, ikan
Gupi adalah ikan hias yang biasa dipelihara oleh orang Eropa di dalam Aquarium. Tapi
kemudian dilepaskan di alam bebas, kemungkinan tujuannya untuk mengurangi populasi
nyamuk. Entah bagaimana, ikan Gupi ternyata sangat cocok dengan kondisi perairan kita
sehingga saat ini kita bisa menjumpai ikan Gupi hampir di setiap parit atau sungai.
5. Tidak ada Singkong
Singkong (ketela pohon) pada mulanya adalah tanaman dari benua Amerika. Pada abad ke-
16, orang Portugis membawa singkong ke wilayah kita. Singkong begitu mudah ditanam dan
dianggap sebagai makanan penyelamat di kala paceklik. Sehingga keberadaannya sangat
populer bagi masyarakat. Tanpa penjajah, mungkin budidaya singkong tidak akan kita kenal
seperti sekarang.
6. Animisme dan dinamisme banyak terjadi
Salah satu hal yang dilakukan oleh bangsa Eropa di tanah kita adalah menyebarkan agama
Kristen. Meskipun ada dugaan bahwa Kristen Nestorian pernah ada di Sumatera sejak abad
ke-7, namun tidak ada data yang mendukung terhadap dugaan itu. Yang tercatat sejarah
adalah bahwa agama Kristen masuk di wilayah kita sekitar tahun 1500an, dibawa oleh
Portugis. Mengingat bahwa Misionaris menyebarkan agama Kristen hingga ke tempat-tempat
terpencil di Nusantara, maka sangat mungkin bila tanpa penjajahan, animisme dan dinamisme
masih akan banyak terlihat.
 Saya Heny Puspita Dia Nofa NIM 1401421068 izin menambahkan jawaban dari
pertanyaan radita.
Hikmah secara sederhana dapat kita artikan pelajarah (ibrah) dari sebuah peristiwa yang
dapat kita ambil untuk dijadikan pembelajaran agar peristiwa yang sama tidak terulang
kembali di masa mendatang.
Hikmah atau pelajaran yang dapat kita ambil dari penjajahan yang pernah dialami oleh
Indonesia adalah:
1. Persatuan dan Kesatuan
Di masa lalu, kita dijajah oleh bangsa luar karena kita belum memiliki rasa persatuan sebagai
komunitas bangsa. Misalnya, ketika Imam Bonjol memerangi Belanda di Sumatera Barat
Pangeran Diponegoro juga tengah melakukan hal yang sama di Jawa. Namun karena tiadanya
persatuan, sebuah gerakan bersama atau solidaritas, baik Imam Bonjol dan Diponegoro
akhirnya dapat ditaklukkan.
2. Kepentingan bersama di atas kepentingan lain
Sebenarnya penjajahan Belanda tidak terjadi begitu saja dalam hitungan tahun, namun abad.
Misalnya Peritiwa Giyanti yang menyebabkan kerajaan Mataram Islam terpecah antara pihak
Surakarta dan Yogyakarta. Pecahnya kerajaan tersebut yang juga melemahkan legitimasi
kerajaan terjadi karena tujuan kekuasaan bukan demi kepentingan bersama, namun untuk
memuaskan segelitar orang yang berkuasa atau kekuasaan.
3. jangan mudah diadu domba
Kerajaan Banten pecah menjadi dua. Kerajaan Cirebon menjadi tiga. Mataram Islam menjadi
empat. Maka lemahlah kekuasaan kerajaan lokal tersebut. Satu pihak diprovokasi dengan
pihak yang lain oleh Belanda. Sehingga yang terjadi Belanda dapat mengambil keuntungan
dari situasi tersebut
4. Ilmu pengetahuan sebagai sumber kekuatan
Kesadaran nasional yang ditumbuhkan dari organisasi Budi Utomo adalah bukti bahwa peran
ilmu pengetahuan itu vital. Dengan ilmu pengetahuan kita dapat kritis dan sadar bahwa rakyat
nusantara memiliki hak untuk mengatur kehidupan mereka sendiri.

 Penguatan dari ibu dosen

Kelemahan perjuangan Bangsa Indonesia sebelum Kebangkitan Nasional(sebelum 1908):


1.Politik pecah belah (mudah diadu domba).
2.Tingkat pendidikan yang rendah.
3.Persenjataan yang digunakan masih tradisional.
4.Kurangnya rasa persatuan dan kesatuan
5.Perjuangan bersifat kedaerahan.
6.Perlawanan bersifat sporadis.
7.Kurangnya rasa nasionalisme.
8.Lemahnya perencanaan dan strategi dalam melawan penjajah.
9.Perjuangan dipimpin oleh tokoh kharismatik,kelemahannya apabila pemimpin sudah tiada
perlawanan tidak dapat berjalan lagi.

You might also like