You are on page 1of 14

MAKALAH

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Disusun Oleh :
Isaura Mamesah (21304175)
Kelas B (Semester 1)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS ILMU EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MANADO
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ………………………………………….…………… 2

PEMBAHASAN …………………………………………………… 3

A. FILSAFAT PANCASILA……………………………………. 3

a. Pengertian ……………………………………………….. 3

b. Fungsi ……………………………………………………. 4

c. Tujuan …………………………………………………… 5

B. HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA …………… 5

a. Pengertian ...……………………………………………… 5

b. Hak dan kewajiban warga Negara ……………………….. 6

C. NEGARA DAN KONSTITUSI ……………………………. 10

a. Pengertian Negara ………………………………………. 10

b. Pengertian Konstitusi …………………………………… 10

c. Hubungan Negara dan Konstitusi ………………………. 12

PENUTUP ………………………………………………………… 13

A. KESIMPULAN …………………………………………… 13

B. SARAN …………………………………………………… 13

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………….. 14


PEMBAHASAN

A. FILSAFAT PANCASILA

a. Pengertian filsafat pancasila

filsafat adalah suatu bidang ilmu yang senantiasa ada dan menyertai

kehidupan manusia. Istilah 'filsafat' secara etimologis merupakan padanan kata

falsafah (Arab) dan philosophy (Inggris) yang berasal dari bahasa Yunani filosofia

(philosophia). Sementara itu, pada hakikatnya, Pancasila memiliki sistem nilai

yang didapat dari pengertian nilai-nilai dasar luhur kebudayaan bangsa Indonesia

Filsafat pancasila merupakan salah satu fungsi pancasila, yaitu sebagai

filsafat negara untuk diterapkan pada masyarakatnya. Filsafat menurut Kamus

Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah pengetahuan dan penyelidikan dengan

akal budi mengenai hakikat segala yang ada, sebab, asal, dan hukumnya.

Filsafat pancasila artinya menggunakan nilai-nilai pancasila sebagai dasar

negara dan pandangan hidup bernegara. Pancasila sebagai filsafat ini adalah

perluasan dari fungsi pancasila sebagai dasar dan ideologi Indonesia.Sebagai

filsafat negara, tentunya pancasila harus berperan sebagai pandangan hidup oleh

semua masyarakatnya. Dan melalui penjelasan tersebut kita dapat simpulkan

bahwa, Pancasila sebagai suatu produk filsafat yang digunakan sebagai suatu

pandangan hidup. Filsafat Pancasila juga memiliki fungsi dan peran sebagai

pedoman dan pegangan sikap, tingkah laku serta perbuatan dalam kehidupan
sehari-hari dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara untuk bangsa

Indonesia.

b. Fungsi filsafat Pancasila

Berikut ini adalah fungsi filsafat pancasila bagi negara Indonesia:

1. Pancasila sebagai Jiwa Bangsa Indonesia

Setiap bangsa mempunyai jiwanya masing-masing. Pancasila sebagai jiwa

bangsa Indonesia berfungsi agar Indonesia tetap hidup dalam jiwa pancasila.

2. Pancasila sebagai Kepribadian Bangsa Indonesia

Fungsi pancasila sebagai kepribadian bangsa yaitu sebagai hal yang

memberi ciri khas bagi bangsa dan menjadi pembeda dari bangsa lain.

3. Pancasila sebagai Sumber dari Segala Sumber Hukum

Fungsi pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum yaitu

mengatur semua hukum yang berlaku di Negara Indonesia. Semua hukum harus

patuh dan menjadikan Pancasila sebagai sumbernya. Artinya setiap hukum yang

berlaku tidak boleh bertentangan dengan Pancasila.

4. Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia

Fungsi pancasila sebagai pandangan hidup adalah masyarakat Indonesia

harus menjadikan pancasila sebagai petunjuk atau pedoman kehidupan sehari-hari.

5. Pancasila sebagai Cita-Cita dan Tujuan Bangsa Indonesia


Pancasila dimuat di pembukaan UUD 1945, hal ini menjadikan pancasila

sebagai tujuan dan cita-cita bangsa Indonesia.

c. Tujuan Filsafat Pancasila

1. Untuk menciptakan bangsa yang religius dan taat kepada Tuhan Yang Maha

Esa.

2. Menjadi bangsa yang menjunjung keadilan, baik secara sosial maupun

ekonomi.

3. Menjadi bangsa yang menghargai hak asasi manusia (HAM), seperti yang

dirangkum dalam hubungan HAM dengan Pancasila sebagai dasar negara kita.

4. Untuk menciptakan bangsa yang menjunjung tinggi demokrasi.

5. Menjadi bangsa yang nasionalis dan mencintai tanah airnya, yaitu tanah air

Indonesia.

B. HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA

a. Pengertian hak dan kewajiban

Menurut Prof. Dr. Notonagoro: Hak adalah kuasa untuk menerima atau

melakukan suatu yang semestinya diterima atau dilakukan melulu oleh pihak

tertentu dan tidak dapat oleh pihak lain manapun juga yang pada prinsipnya dapat

dituntut secara paksa olehnya..

Hak dan Kewajiban merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan, akan

tetapi terjadi pertentangan karena hak dan kewajiban tidak seimbang. Bahwa
setiap warga negara memiliki hak dan kewajiban untuk mendapatkan penghidupan

yang layak, tetapi pada kenyataannya banyak warga negara yang belum

merasakan kesejahteraan dalam menjalani kehidupannya. Semua itu terjadi karena

pemerintah dan para pejabat tinggi lebih banyak mendahulukan hak daripada

kewajiban.

Padahal menjadi seorang pejabat itu tidak cukup hanya memiliki pangkat

akan tetapi mereka berkewajiban untuk memikirkan diri sendiri. Jika keadaannya

seperti ini, maka tidak ada keseimbangan antara hak dan kewajiban. Jika

keseimbangan itu tidak ada akan terjadi kesenjangan sosial yang berkepanjangan.

Untuk mencapai keseimbangan antara hak dan kewajiban, yaitu dengan

cara mengetahui posisi diri kita sendiri. Sebagai seorang warga negara harus tahu

hak dan kewajibannya. Seorang pejabat atau pemerintah pun harus tahu akan hak

dan kewajibannya. Seperti yang sudah tercantum dalam hukum dan aturan-aturan

yang berlaku. Jika hak dan kewajiban seimbang dan terpenuhi, maka kehidupan

masyarakat akan aman sejahtera.

Hak dan kewajiban di Indonesia ini tidak akan pernah seimbang. Apabila

masyarakat tidak bergerak untuk merubahnya. Karena para pejabat tidak akan

pernah merubahnya, walaupun rakyat banyak menderita karena hal ini. Mereka

lebih memikirkan bagaimana mendapatkan materi daripada memikirkan rakyat,

sampai saat ini masih banyak rakyat yang belum mendapatkan haknya. Oleh

karena itu, kita sebagai warga negara yang berdemokrasi harus bangun dari mimpi

kita yang buruk ini dan merubahnya untuk mendapatkan hak-hak dan tak lupa

melaksanakan kewajiban kita sebagai rakyat Indonesia.


Sebagaimana telah ditetapkan dalam UUD 1945 pada pasal 28, yang

menetapkan bahwa hak warga negara dan penduduk untuk berserikat dan

berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan maupun tulisan, dan sebagainya,

syarat-syarat akan diatur dalam undang-undang. Pasal ini mencerminkan bahwa

negara Indonesia bersifat demokrasi. Pada para pejabat dan pemerintah untuk

bersiap-siap hidup setara dengan kita. Harus menjunjung bangsa Indonesia ini

kepada kehidupan yang lebih baik dan maju. Yaitu dengan menjalankan hak-hak

dan kewajiban dengan seimbang. Dengan memperhatikan rakyat-rakyat kecil yang

selama ini kurang mendapat kepedulian dan tidak mendapatkan hak-haknya.

b. Hak dan kewajiban warga negara

Hak Warga Negara Indonesia :

 Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak : “Tiap warga negara

berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan”

(pasal 27 ayat 2).

 Hak untuk hidup dan mempertahankan kehidupan: “setiap orang berhak

untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan

kehidupannya.”(pasal 28A).

 Hak untuk membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui

perkawinan yang sah (pasal 28B ayat 1).

 Hak atas kelangsungan hidup. “Setiap anak berhak atas kelangsungan

hidup, tumbuh, dan Berkembang”

 Hak untuk mengembangkan diri dan melalui pemenuhan kebutuhan

dasarnya dan berhak mendapat pendidikan, ilmu pengetahuan dan


teknologi, seni dan budaya demi meningkatkan kualitas hidupnya demi

kesejahteraan hidup manusia. (pasal 28C ayat 1)

 Hak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya secara

kolektif untuk membangun masyarakat, bangsa, dan negaranya. (pasal

28C ayat 2).

 Hak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang

adil serta perlakuan yang sama di depan hukum.(pasal 28D ayat 1).

 Hak untuk mempunyai hak milik pribadi Hak untuk hidup, hak untuk

tidak disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani,hak beragama, hak

untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui sebagai pribadi di hadapan

hukum, dan hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut

adalah hak asasi manusia yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan

apapun. (pasal 28I ayat 1).

Kewajiban Warga Negara Indonesia  :

 Wajib menaati hukum dan pemerintahan. Pasal 27 ayat (1) UUD 1945

berbunyi : segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum

dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu

dengan tidak ada kecualinya.

 Wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara. Pasal 27 ayat (3) UUD

1945 menyatakan  : setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam

upaya pembelaan negara”.

 Wajib menghormati hak asasi manusia orang lain. Pasal 28J ayat 1

mengatakan : Setiap orang wajib menghormati hak asai manusia orang lain
 Wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang.

Pasal 28J ayat 2 menyatakan : “Dalam menjalankan hak dan

kebebasannya,setiap orang wajib tunduk kepada pembatasan yang

ditetapkan dengan undang-undang dengan maksud untuk menjamin

pengakuan serta penghormatan atas hak kebebasan orang lain dan untuk

memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral, nilai-

nilai agama, keamanan, dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat

demokratis.”

 Wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. Pasal 30

ayat (1) UUD 1945. menyatakan: “tiap-tiap warga negara berhak dan

wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.”

Hak dan Kewajiban telah dicantumkan dalam UUD 1945 pasal 26, 27, 28, dan 30,

yaitu :

1.  Pasal 26, ayat (1), yang menjadi warga negara adalah orang-orang bangsa

Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang

sebagai warga negara. Dan pada ayat (2), syarat-syarat mengenai

kewarganegaraan ditetapkan dengan undang-undang.

2.  Pasal 27, ayat (1), segala warga negara bersamaan dengan kedudukannya di

dalam hukum dan pemerintahannya, wajib menjunjung hukum dan pemerintahan

itu. Pada ayat (2), taip-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan

yang layak bagi kemanusiaan.

3.  Pasal 28, kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran

dengan lisan, dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undang.


4.  Pasal 30, ayat (1), hak dan kewajiban warga negara untuk ikut serta dalam

pembelaan negara. Dan ayat (2) menyatakan pengaturan lebih lanjut diatur dengan

undang-undang.

C. NEGARA DAN KONSTITUSI

a. Negara

Pengertian Negara Negara merupakaan salah satu bentuk organisasi yang

ada dalam kehidupan masyarakat. Pada prinsipnya setiaap warga mayaraka

menjadi anggota dari suatu negara dan harus tunduk pada kekuasaan negara.

Melalui kehidupan bernegara dengan pemerintah yang ada di dalamnya,

masarakat ingin mewujutkan tujuan tujuan tertentu sepertti teerwujudnya

kertentaraman, ketertiban, dan kesejahteraan masyrakat. Agar pemerintah suatu

negara memiliki kekuasaan untuk mengatur kehidupan masayakat tidak bertindak

seenaknya, maka ada system aturan tersebut menggambarakan suatu hierakhi atau

pertindakan dalam aturan yang paliing tinggi tingkatanya sampai pada aturan yng

paling rendah.

Negara dan konstitusi adalah dwitunggal. Jika diibaratkan bangunan,

negara sebagai pilar-pilar atau tembok tidak bisa berdiri kokoh tanpa pondasi yang

kuat, yaitu konstitusi Indonesia. Hampir setiap negara mempunyai konstitusi,

terlepas dari apakah konstitusi tersebut telah dilaksanakan dengan optimal atau

belum. Yang jelas, konstitusi adalah perangkat negara yang perannya tak bisa

dipandang sebelah mata.

b. Konstitusi
Di dalam sebuah negara, pastilah terdapat konstitusi karena konstitusi

adalah hal paling fundamental yang mengatur jalan nya sebuah pemerintahan.

Selain itu konstitusi juga mengatur tugas atau pembagian wewenang/kekuasaan

diantara legislatif, eksekutif dan yudikatif. Indonesia memiliki konstitusi yaitu

Undang Undang Dasar tahun 1945, maka undang undang 1945 inilah yang

menjadi landasan atau acuan dalam menjalankan kegiatan 23 pemerintahan.

Selain itu undang undang 1945 ini adalah sumber hukum tertinggi dari

negara Indonesia. Undang-undang dasar atau konstitusi negara tidak hanya

berfungsi membatasi kekuasaan pemerintah. Menurut Savornin Lohman ada 3

(tiga) unsur yang terdapat dalam konstitusi yaitu:

1. Konstitusi sebagai perwujudan perjanjian masyarakat (kontrak sosial), sehingga

menurut pengertian ini, konstitusikonstitusi yang ada merupakan hasil atau

konklusi dari persepakatan masyarakat untuk membina negara dan pemerintahan

yang akan mengatur mereka.

2. Konstitusi sebagai piagam yang menjamin hak-hak asasi manusia, berarti

perlindungan dan jaminan atas hak-hak manusia dan warga negara yang sekaligus

penentuan batasbatas hak dan kewajiban baik warganya maupun alat-alat

pemerintahannya.

3. Konstitusi sebagai forma regimenis, yaitu kerangka bangunan pemerintahan.

(Lubis, 1982:48) Pendapat lain dikemukakan oleh Sri Sumantri, yang menyatakan

bahwa materi muatan konstitusi dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:

 Pengaturan tentang perlindungan hak asasi manusia dan warga negara.

 Pengaturan tentang susunan ketatanegaraan suatu negara yang mendasar.


 Pembatasan dan pembagian tugas-tugas ketatanegaraan yang juga

mendasar. (Chaidir, 2007:38). Konstitusi atau UU adalah instrumen of

goverment yaitu seperangkat kebijakan yang digunakan sebagai pegangan

untuk memerintah dalam suatu negara. Negara yang berdasarkan

konstitusi adalah negara yang kekuasaan pemerintahannya, hak-hak

rakyatnya, dan hubungan antara kekuasaan pemerintah serta hak-hak

warga negaranya diatur oleh hukum.

c. Hubungan negara dan konstitusi

Hubungan antara konstitusi dengan negara sangat erat. Negara dalam hal

ini pemerintah tidak dapat melaksanakan kekuasaan tanpa konstitusi. Demikian

sebaliknya, konstitusi tidak akan lahir tanpa adanya negara. Akan tetapi, kelahiran

sebuah konstitusi adalah kehendak dari rakyat, sebab rakyatlah yang memiliki

kedaulatan atas Negara. Dalam pandangan K.C. Wheare, Konstitusi digambarkan

sebagai system ketatanegaraan dari suatu Negara dan kumpulan dari berbagai

peraturan yang membentuk serta mengatur pemerintahan. Tulisan ini mengkaji

dan menganalisis secara yuridis berbagai peraturan perundang-undangan

berdasarkan teori untuk menjawab permasalahan hubungan Konstitusi dan Negara

dalam Paham Konstitusionalisme.


PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan di atas mengenai filsafat Pancasila, hak dan

kewajiban warga negara, negara dan konstitusi dapat disimpulkan bahwa :

1. Filsafat pancasila artinya menggunakan nilai-nilai pancasila sebagai dasar

negara dan pandangan hidup bernegara.

2. Hak dan Kewajiban merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan, akan

tetapi terjadi pertentangan karena hak dan kewajiban tidak seimbang. Bahwa

setiap warga negara memiliki hak dan kewajiban untuk mendapatkan penghidupan

yang layak, tetapi pada kenyataannya banyak warga negara yang belum

merasakan kesejahteraan dalam menjalani kehidupannya.

3. Hubungan antara konstitusi dengan negara sangat erat. Negara dalam hal ini

pemerintah tidak dapat melaksanakan kekuasaan tanpa konstitusi. Demikian

sebaliknya, konstitusi tidak akan lahir tanpa adanya negara.

B. SARAN
Dalam makalah ini tentunya tak luput dari kesalahan, Namun saya

berharap makalah ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca dan semoga

bisa menambah pengetahuan tentang filsafat dasar negara atau Pancasila, hak dan

kewajiban sebagai warga negara Indonesia, dan juga mengenai negara dan

konstitusi.

DAFTAR PUSTAKA

https://bobo.grid.id/read/082425465/filsafat-pancasila-pengertian-fungsi-dan-

tujuan?page=all

https://www.bola.com/ragam/read/4424273/pengertian-filsafat-pancasila-ketahui-

fungsi-dan-tujuannya

https://nurulhaj19.wordpress.com/hak-dan-kewajiban-warga-negara-indonesia/

https://www.mkri.id/index.php?page=web.Berita&id=11732

https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_1_dir/

2f0542d649a363d3f04d06edb24599a0.pdf

https://journal.uir.ac.id/index.php/uirlawreview/article/view/

4558#:~:text=Hubungan%20antara%20konstitusi%20dengan%20negara,dapat

%20melaksanakan%20kekuasaan%20tanpa%20konstitusi.&text=Dalam

%20pandangan%20K.C.%20Wheare%2C%20Konstitusi,yang%20membentuk

%20serta%20mengatur%20pemerintahan.

You might also like