You are on page 1of 4

JURNAL READING

FAKTOR RESIKO DAN STRATEGI PENCEGAHAN TERHADAP KARSINOMA SEL BASAL


PADA PETANI DAN NELAYAN

RAIHAN IHZA PRATAMA 201910330311041

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

FEBRUARI 2022
JURNAL READING
ELEKTIF 2 DEPARTEMEN BEDAH

Nama Jurnal : Journal of the European Academy of Dermatology and Venereology Vol.
30(3) 17-20 (SJR:Q1)
Judul : Farmers develop more aggressive histologic subtypes of basal cell carcinoma.
Experience from a Tertiary Hospital in Northern Greece
Tahun Publikasi : 2016
Pengarang : Apalla, Z., Lallas, A., Sotiriou, E., Lazaridou, E., Vakirlis, E., Trakatelli,
M., Kyrgidis, A., Ioannides, D.
DOI : 10.1111/jdv.13605
BACKGROUND : Radiasi ultraviolet memiliki peran penting dalam patogenesis kanker
kulit non-melanoma. Pekerja luar ruangan, termasuk petani, mengalami tingkat paparan
yang lebih tinggi dibandingkan dengan populasi secara umum. Data literatur yang
tersedia menunjukkan bahwa paparan ultraviolet saat bekerja merupakan faktor risiko
independen untuk karsinoma sel skuamosa; sedangkan untuk karsinoma sel basal (KSB)
hubungan ini masih belum jelas.
OBJECTIVE : Untuk menganalisis data epidemiologi, klinis dan histologis pasien yang
didiagnosis dengan KSB dan mengkorelasikannya dengan pekerjaan di luar rumah pada
petani.
METODE: Individu yang didiagnosis KSB secara histologis, antara September 2013 dan
September 2015, dilibatkan dalam penelitian ini. Data medis mereka, termasuk
karakteristik epidemiologis, klinis dan histologis, dicatat dan dianalisis dalam
hubungannya dengan pekerjaan. Petani diidentifikasi berdasarkan asuransi kesehatan
masyarakat khusus mereka.
HASIL: Tiga ratus empat puluh pasien, dengan 542 KSB dilibatkan dalam penelitian ini.
Seratus dua puluh (35,3%) adalah petani. Usia rata-rata petani lebih rendah dari non-
petani (66,0 ± 9,1 tahun vs 75 ± 6,6 tahun, Mann-Whitney U-test, P <0,001). Petani
memiliki kemungkinan enam kali lipat lebih tinggi untuk menunjukkan kulit yang rusak
akibat sinar matahari (OR = 6,02, 95% CI: 3,66– 9,90, P <0,001). Petani lebih cenderung
menunjukkan KSB infiltratif atau morfeaformis, tetapi lebih kecil kemungkinannya untuk
mengembangkan KSB superfisial.
KESIMPULAN: Penelitian ini menunjukkan bahwa petani memiliki resiko lebih tinggi
untuk mengalami perkembangan dini dari KSB dengan subtipe histologis yang agresif.
Analisis PICO :
Populasi : Petani
Intervensi : Paparan sinar UV
Comparison : Populasi secara umum (non petani)
Outcome : Perkembangan lebih dini dari KSB dengan subtipe histopatologis yang
agresif
Diskusi :
 Faktor risiko yang berhubungan dengan pertumbuhan kanker kulit non melanoma
yaitu genetik, karakteristik fenotip, dan pengaruh lingkungan. Radiasi sinar UV
berhubungan sangat kuat dengan patogenesis dari KSB.
 Pada penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan risiko kejadian KSB pada
petani dan petani lebih muda saat didiagnosis KSB dibanding dengan bukan
petani.
 Dalam studi kasus-kontrol pada individu dengan KSB sporadis, paparan
ultraviolet kerja, serta adanya keratosis aktinik tampaknya menjadi faktor risiko
untuk pengembangan KSB sporadis. Anehnya, dalam penelitian yang sama,
elastosis aktinik klinis menunjukkan efek perlindungan.
 Temuan klinis penting dari penelitian ini adalah bahwa petani cenderung
menunjukkan subtipe histologis KSB yang lebih agresif, termasuk KSB infiltratif
(OR = 2,98) dan morfeaformis (OR = 3,73), tetapi lebih kecil kemungkinannya
untuk mengembangkan KSB superfisial (OR = 0,23).

Kelebihan :

 Populasi yang digunakan pada penelitian ini banyak.


 Hasil penelitian dijelaskan dengan bahasa yang mudah dipahami seperti dibuatkan
sebuah diagram.
Kekurangan :

 Hanya ditulis jumlah KSB, lebih baik jika ditulis sebagai jumlah lesi KSB supaya
tidak ambigu antara jumlah populasi/pasien yang diteliti dan jumlah lesi KSB.

Kesimpulan : Paparan sinar UV pada petani berhubungan dengan peningkatan angka


kejadian KSB dengan subtipe histologis yang agresif.

You might also like