You are on page 1of 2

Perginya dewa pelindung

Pada zaman dahulu kala, ada seorang umat Buddha yang sangat tulus

Gemar mendengarkan dhamma dan menaati lima sila

Apa pun yang terjadi dia selalu selamat dari mara bahaya

Dia sendiri juga merasa bahwa dirinya selalu terhindar dari mara bahaya

Dia pun memutuskan untuk bertanya pada Gurunya di vihara keesokan harinya

Guru itu pun berkata, “karena kamu menaati lima sila, maka ada 25 dewa yang melindungimu.”

Dia pun merasa sangat gembira dan puas

Dia berpikir, “jika ada 25 dewa yang melindungi saya, apa lagi yang perlu aku takutkan?”

Sejak itulah, dia mulai bersikap sombong

Dia tidak lagi rendah hati kepada orang lain

Tidak diketahuinya, para dewa pelindung melihatnya dengan kecewa

Yang pada awalnya, dia sangat menghormati kehidupan, menjalani pola hidup vegetarian

Tetapi ia mulai berpikir, “berhubung sudah memahami Dhamma, maka tidak boleh melekat.”

Demikianlah perlahan-lahan nafsu makannya mulai bangkit

Dia mulai melanggar lima sila

Para dewa memandangnya dengan penuh kekecewaan

Pada suatu hari, setelah selesai makan, karena merasa lelah, ia pun pergi tidur

Saat tidur, dia mendengar suara-suara

“terhadap orang yang tidak menjaga kemurnian fisik dan batin, apakah kita akan terus melindunginya?”

Setiap dewa pelindung berkata bahwa, melihat sikapnya, mereka akan berhenti melindunginya.

25 dewa pelindung dari lima sila mengecam sikapnya dalam keseharian yang tidak bersungguh hati
menaati sila

25 dewa pelindung itu memutuskan untuk berhenti melindunginya

Mereka semua pun pergi meninggalkannya

Dia seperti mendengar suara kecaman, dan tahu bahwa itu adalah suara para dewa pelindung Dhamma

Dia sangat ketakutan

“benarkah semua dewa pelindung saya sudah pergi?”

Dia segera pergi bertanya pada Gurunya


Saat melihatnya, Gurunya pun menggelengkan kepalanya dan menghela napas

“sayang sekali.”

“apa yang disayangkan?” tanyanya

“sayang sekali kamu tak lagi menaati lima sila.”

“bagaimana Brahmana bisa tau?”

“auramu sudah berbeda dengan dahulu.”

“energy pelatihanmu juga sudah hilang.”

“jadi, apa yang harus saya lakukan?”

“bertobatlah dan mulai dari awal.”

Ia pun bertobat

Tekun dan bersemangatlah dalam menjalani lima sila

Maka anda akan terlindung dari mara bahaya.

You might also like