You are on page 1of 15

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

PELASTERIN DIPENTOL

(Pencacah Plastik Terintegrasi Injection Molding Temperature Control)

YANG DAPAT MEMPRODUKSI PAPAN DARI LIMBAH PLASTIK

BIDANG KEGIATAN

PKM KARSA CIPTA

Diusulkan Oleh:

SYAIFUL GHOZALI (G1C018006 tahun angkatan 2018)


SOFYAN SAFARI (G1C016078 tahun angkatan 2016)
FEBRIANSYAH (G1C016037 tahun angkatan 2016)

UNIVERSITAS BENGKULU

KOTA BENGKULU

2018
PENGESAHAN PKM-KARSACIPTA
1. Judul Kegiatan : PELASTERIN DIPENTOL
(Pencacah Plastik Terintegrasi Injection
Molding Temperature Control)
YANG DAPAT MEMPRODUKSI PAPAN
DARI LIMBAH PLASTIK
2. Bidang Kegiatan : PKM-KC
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Syaiful Ghozali
b. NIM : G1C018006
c. Jurusan : Teknik Mesin
d. Perguruan Tinggi : Universitas Bengkulu
e. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Kel. Dermayu rt.05 kec. Air priukan
kabupaten seluma provinsi Bengkulu
(082186069812)
f. Email : syaifulghozali14@gmail.com
4. Anggota Pelaksana Kegiatan : 2 Orang
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : Dr. Eng. Hendra S.T., M.T.
b. NIDN/NIDK : 0018117303

c. Alamat Rumah dan No Tel./HP : ? / 081287971801


6. Biaya Kegiatan Total
a. Kemristekdikti : Rp. 8.414.500,-
b. Sumber lain (sebutkan . . . ) :-
7. JangkaWaktu Pelaksanaan :
Bengkulu, 24-oktober-2018
Menyetujui,
Ketua Program Studi Ketua Pelaksana Kegiatan,

( Dr. Eng. Dedi Suryadi S.T., M.T. ) ( SYAIFUL GHOZALI )


G1C018006
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Dosen Pendamping,

(DR. DRS. SYAHRIAL MA., M.PHIL) (Dr. Eng. Hendra S.T., M.T.,)
NIP. 1958061985031003 NIP: 197311182003121002
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Limbah merupakan materi sisa yang nilai gunanya sudah habis terpakai.
Bahkan dapat menimbulkan pencemaran lingkungan atau dampak negatif lainnya
bagi manusia. Selain akan berdampak pada lingkungan juga dapat berdampak
terhadap kesehatan di masyarakat sekitar. Limbah plastik merupakan penyumbang
limbah yang tidak ramah lingkungan paling besar bagi lingkungan. Karena hampir
setiap orang menggunakan plastik dalam aktivitas sehari-harinya. Rata-rata
kantung plastik digunakan selama 25 menit dan agar dapat dihancurkan dan
terurai oleh lingkungan dibutuhkan waktu setidaknya 450 tahun lamanya. Proses
penghancuran dengan alamiah dan pembakaran. Dimana limbah plastic akan
mengeluarkan racun saat terurai atau terbakar. Untuk itu diperlukan suatu mesin
pengolah limbah plastic yang ramah lingkungan dan tidak menimbulkan racun.
Kota Bengkulu termasuk daerah yang menghasilkan sampah dengan
pengolahan sistem ditimbun sebanyak 139.95 ton/hari. Berada di kawasan
pesisir pantai barat pulau sumatera yang terbagi atas 4 kecamatan yaitu
Kecamatan Gading Cempaka, Teluk Segara, Bengkahulu, dan Selebar dengan luas
area sebesar 151.70 km persegi, dengan jumlah penduduk 398 jiwa, Banyaknya
sampah yang belum terkelola adalah 59.04 ton /hari. Sampah ini terdiri atas
limbah plastic, peralatan rumah tangga, elektronik dan lainnya. Dimana limbah
yang banyak dan susah diurai adalah limbah plastik.
Jadi, dengan banyaknya limbah plastik yang belum terkelola di kota
Bengkulu, maka dibutuhkan alat untuk mengurangi limbah plastik tersebut, salah
satunya dengan mendaur ulang menjadi benda yang bermanfaat menggunakan
mesin PELASTERIN DIPENTOL (Pencacah Plastik Terintegrasi Injection
Molding Temperature Control). mesin pelasterin dipentol terbuat dari….dengan
prinsip kerja…….dengan mesin pelisterin didapatkan suatu teknologi tepat guna
yang inovatif dalam engolah limbah plastic ramah lingkungan. Limbah plastic
olahan mesin pelasterin dipentol akan diubah menjadi poliwood. Dimana
poliwood dapat menggantikan kebutuhan akan papan kayu untuk keperluan
meubeler, pot hidroponik dan produk lainnya. Sehingga dapat mengurangi
ketergantungan masyarakat terhadap pohon kayu dan mengurangi dampak limbah
plastik. Selain itu inovasi mesin pengolah sampah plastic akan dapat membuka
lapangan kerja baru bagi generasi muda (entrepreneur) yang dapat mengurangi
pengangguran dan kenakalan remaja. Dengan adanya lapangan kerja baru akan
meningkatkan angka produktifitas dan ekonomi masyarakat kota Bengkulu.
1.2 Tujuan
Tujuan kegiatan ini yaitu :
1. Menghasilkan suatu teknologi tepat guna yang inovatif yaitu mesin
pelasterin dipentol untuk mengurangi limbah plastic.
2. Menghasilkan produk dari limbah palstik berupa papan, pot hidroponik
dan lainnya.
3. Untuk membuka lapangan kerja baru bagi generasi muda dalam industry
pengolahan limbah plastic.

1.3 Luaran yang Diharapkan


Adapun luaran yang diharapkan yaitu :
1. Mesin ini dapat memproduksi produk papan bermaterialkan limbah plastik
yang memiliki nilai bisnis
2. Mesin ini dapat menjadi acuan teknologi tepat guna terapan di sekitaran
TPA (Tempat Pembuangan Akhir) sampah
3. Publikasi pada seminar nasional/internasional dan paten (draft).

1.4 Manfaat Kegiatan


Adapun manfaat kegiatan ini yaitu :
1. Turut andil dalam perkembangan teknologi pengolahan limbah plastic di
provinsi Bengkulu
2. Memberikan solusi pengolahan limbah plastic yang ramah lingkungan.
3. Mengembangkan potensi mahasiswa dalam teknologi pengolah limbah
plastic
4. Membuka wawasan generasi muda tentang teknologi tepat guna untuk
pengolahan limbah plastik
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Limbah Plastik di Kota Bengkulu


Kota Bengkulu merupakan kawasan di pesisir pantai barat pulau sumatera
yang terbagi atas 4 kecamatan yaitu Kecamatan Gading Cempaka, Teluk Segara,
Bengkahulu, dan Selebar dengan luas area sebesar 151.70 km persegi, memiliki
jumlah penduduk keseluruhan sejumlah 398 jiwa, menghasilkan jumlah sampah
ditimbun 139.95 ton /hari. Banyaknya sampah yang belum terkelola adalah 59.04
ton /hari
Berdasarkan data diatas bahwa sampah merupakan salah satu permasalah
di kota Bengkulu yang pengeloaan belum dapat terlayani secara maksimal, hal ini
di tegaskan oleh Jayadi Putra (2011) Manajemen pelayanan sampah yang
dilakukan Dinas Pertamanan dan Kebersihan Kota Bengkulu dalam melayani
pengangkutan sampah masyarakat dari TPS seharusnya sudah dipisahkan antara
sampah organik dan sampah anorganik untuk dapat diangkut ke TPA Air Sebakul
dan disana sampah tetap dipilah agar proses pemusnahannya dapat lebih cepat,
namun kenyataannya pengangkutan sampah tidak dilakukan setiap hari dari TPS
ke TPA dan yang semestinya pemilahan sampah sudah dilakukan sejak dari
rumah tangga, pasar, di TPS, dan sampai ke TPA seharusnya juga sampah
terpisah antara yang organik dan an organik.
Sampah sejenis rumah tangga yang dihasilkan dari kawasan komersil
kawasan industry kawasan khusus, tempat usaha industri atau fasilitas umum
lainnya. Dalam penangganan sampah dijelaskan dalam perda tersebut pada bagian
ketiga (3) Penanganan Sampah Oleh Dinas, Pasal 14 bahwa pengelola kawasan
yang berada di kawasan komersial, kawasan industri dan kawasan khusus wajib
menyediakan tempat sampah. Adapun penjelasan pasal tersebut tempat sampah
yang dimaksud berupa tempat sampah organik dan tempat sampah anorganik
dalam bentuk wadah tertutup dan mudah dilihat dan dijangkau petugas
pengangkut sampah, Perda no 2 tahun 2011 (Tentang pengelolaan sampah di kota
Bengkulu).Namun pada kenyataanya tempat sampah pada kawasan komersial
tidak pernah ditemukan tempat sampah yang terpilah antara sampah organik dan
anorganik, diperparah tidak semua kawasan komersil terdapat tempat sampah
yang tertutup.

2.2 Dampak Pencemaran Sampah Plastik


Sampah-sampah plastik merupakan sampah yang tidak bisa diuraikan oleh
tanah, yang dapat mengakibatkan menumpuknya sampah dan limbah. Disaat
musim hujan tiba, sungai tidak bisa menahan air sungai yang deras dan akhirnya
terjadilah pengikisan tanah dan sangat tidak sanggup menahan tekanan air tadi dan
lalu mencari daratan baru, yang akhirnya meluap kepermukaan dan akan
menyebabkan banjir. Begitupun dampak dari sampah plastik yang dibakar,
mungkin pembakaran sampah di pekarangan rumah lebih praktis, tapi dalam
jangka waktu yang panjang cara seperti ini sebenarnya merugikan individu yang
bersangkutan, komunitas, dan lingkungan secara keseluruhan. Polusi yang
kelihatannya sedikit ini lama-lama menjadi bukit, karena polusi ini perlahan-lahan
akan membuat sebagian orang yang seharusnya hidup sehat menjadi sakit, antara
lain sakit gangguan pernafasan. Sampah plastik diperkirakan membutuhkan waktu
100 hingga 500 tahun hingga dapat terdekomposisi (terurai) dengan sempurna.
Sampah kantong plastik dapat mencemari tanah, air, laut, bahkan udara. Adapun
dampak yang diakibatkan oleh sampah plasik ini sangat banyak, anatra lain :

• Tercemarnya tanah, air tanah, dan makhluk bawah tanah. • Racun-racun dari
partikel plastik yang masuk ke dalam tanah akan membunuh hewan-hewan
pengurai di dalam tanah seperti cacing.

• PCB yang tidak dapat terurai meskipun termakan oleh binatang maupun
tanaman akan menjadi racun berantai sesuai urutan rantai makanan.

• Kantong plastik akan mengganggu jalur air yang teresap ke dalam tanah.

• Menurunkan kesuburan tanah karena plastik juga menghalangi sirkulasi udara di


dalam tanah dan
ruang gerak makhluk bawah tanah yang mampu meyuburkan tanah.

• Sampah plastik ini


menyumbat aliran air sungai sehingga di musim kemarau sering terjadi banjir.

• Sampah
plastik mengeluarkan zat yang berbahaya bagi organisme – organisme

2.3 Klasifikasi sampah Plastik


Plastik adalah polimer rantai panjang dari atom yang mengikat satu sama lain.
Rantai ini membentuk banyak unit molekul berulang, atau "monomer". Istilah
plastic mencakup produk polimerisasi sintetik atau semisintetik, namun ada
beberapa polimer alami yang termasuk plastik. Plastik terbentuk dari kondensasi
organik atau penambahan polimer dan bisa juga terdiri dari zat lain untuk
meningkatkan performa atau ekonom. Pengelompokan plastik berdasarkan itu
adalah:

1. PET (polyethylene terephthalate); merupakan resin polyester yang tahan


lama, kuat, ringan dan mudah dibentuk ketika panas. PET dapat ditemukan
pada botol air, botol soda, botol jus, botol minyak goreng, kemasan makanan,
dan lain-lainnya. PET berciri jernih, kadang berwarna hijau. PET dapat
didaur-ulang menjadi produk baru seperti bahan kain, sepatu, koper, karpet,
rak, panel pintu dan banyak lagi.
2. HDPE
HDPE adalah singkatan dari High Density Polyethylene merupakan resin yan
liat, kuat dan kaku yang berasal dari minyak bumi, yang sering dibentuk
dengan cara meniupnya. HDPE dapat ditemukan pada cerek susu, botol
detergen, botol obat, botol oli mesin, botol shampoo, kemasan juice, botol
sabun cair, kemasan kopi dan botol sabun bayi..
3. PVC
PVC adalah singkatan dari Polyvinyl Chloride merupakan resin yang liat
keras yang tidak terpengaruh oleh zat kimia lain. PVC dapat dijumpai pada
tanda lalu lintas, botol minyak goreng, kabel listrik, botol pembersih kaca,
mainan, botol shampoo, pipa air, kemasan kerut, dan kemasan makanan cepat
saji. PVC tidak dapat di daur ulang. Yang terbaik adalah menghindari produk
yang menggunakan plastik jenis ini sebagai kemasan.
4. LDPE
LDPE adalah singkatan dari Low Density Polyethylene (LDPE) merupakan
plastik yang mudah dibentuk ketika panas, yang terbuat dari minyak bumi,
dan kemungkinan merupakan plastik yang paling tinggi mutunya. LDPE
dapat dijumpai pada tas plastik, botol, kotak penyimpanan, mainan, perangkat
komputer dan wadah yang dicetak.
5. PP
PP singkatan dari Polypropylene merupakan plastik polymer yang mudah
dibentuk ketika panas, Polypropylene dapat dijumpai pada wadah makanan,
kemasan, pot tanaman, tutup botol obat, tube margarin, tutup lainnya,
sedotan, mainan, tali, pakaian dan berbagai bentuk yang bukan botol.
6. PS
PS singkatan dari Polystyrene merupakan plastik polymer yang mudah
dibentuk bila dipanaskan, rumus molekulnya adalah (-CHC6H5-CH2-)n.
Polystyrene dapat dijumpai pada perkakas dari plastik, kotak CD, gelas
plastik, wadah makanan dan nampan. Polystyrene tidak mudah didaur-ulang.

Proses Pembuatan Mesin Pelaasterin dipentol


Proses pembuatan mesin pelsterin dipentol dilakukan dengan proses pemesinan,
dan pengelasan. Proses pembuatna produk hasil pengolahan limbah plastic
dilakukan dengan proses pengecoran menggunakan resin dan katalis.

2.4 Proses Pemesinan


Proses pemesinan merupakan proses pemotongan benda kerja sesuai
dengan bentuk yang diinginkan. Proses pemesinan terdiri atas proses bubut,
milling, gerinda, sekrap, drilling, gergaji dana linnya. Proses bubut digunakan
untuk membuat poros, gerinda dan drilling untuk membuat lunbang dan
memperhalus permukaan komponen mesin.
2.4.1 Proses Gurdi
Proses gurdi adalah proses pemesinan yang paling sederhana di antara
proses pemesinan yang lain. Biasanya di bengkel atau workshop proses ini
dinamakan proses bor, walaupun istilah ini sebenarnya kurang tepat. Proses gurdi
dimaksudkan sebagai proses pembuatan lubang bulat dengan menggunakan mata
bor (twist drill). Sedangkan proses bor (boring) adalah proses
meluaskan/memperbesar lubang yang bisa dilakukan dengan batang bor (boring
bar) yang tidak hanya dilakukan pada Mesin Gurdi, tetapi bisa dengan Mesin
Bubut, Mesin Frais, atau Mesin Bor. Gambar 8.1. berikut menunjukkan proses
gurdi.

2.4.2 Proses Gerinda


Mesin gerinda adalah suatu alat yang ekonomis untuk menghasilkan
permukaan yang halus dan dapat mencapai ketelitian yang tinggi. Mesin Gerinda
merupakan salah satu jenis mesin perkakas dengan mata potong jamak, dimana
mata potongnya berjumlah sangat banyak yang digunakan untuk
mengasah/memotong benda kerja dengan tujuan tertentu. Prinsip kerja mesin
gerinda adalah batu gerinda berputar bersentuhan dengan benda kerja sehingga
terjadi pengikisan, penajaman, pengasahan, atau pemotongan.

2.4.3 Proses Penyambungan


Proses pengelasan dibagi dalam dua katagori utama, yaitu pengelasan
lebur dan pengelasan padat. Pengelasan lebur menggunakan panas untuk melebur
permukaan yang akan disambung, beberapa operasi menggunakan logam pengisi
dan yang lain tanpa logam pengisi. Pengelasan padat proses penyambungannya
menggunakan panas dan/atau tekanan, tetapi tidak terjadi peleburan pada logam
dasar dan tanpa penambahan logam pengisi.
BAB III

TAHAP PELAKSANAAN

3.1 Diagram Alir

Adapun diagram alir pada pembuatan alat ini adalah sebagai berikut:

mulai

Studi Literatur

Perancangan

Alat dan Bahan

Proses Pembuatan

Pengujian Alat

selesai

Gambar 3.1 Diagram Alir


3.2 Perancangan Desain Alat

Desain alat terdiri atas beberapa komponen yaitu poros, rangka, pisau
pemotong, motor, gearbox dan lainnya. Adapun perancangan alat adalah terdiri
atas komponen mekanik dan elektronik.

3.2.1 Komponen Mekanik

Adapun gambar komponen mekanik dapat di lihat pada Gambar 3.2

Pencacah plastik
tuas
Motor ac
Pendorong plastik

gearbox

/ Electronic box
frame
/

Gambar 3.2 Komponen MEkanik

/ Prinsip kerja dari mesin ini adalah plastik yang telah dibersihkan
dimasukkan kedalam mesin pencacah dipotong pisau potong yang digerakkan
oleh motor ac. Setelah plastik terpotong kecil-kecil, serpihan plastik masuk
kedalam wadah masuk injection molding. Band heater memanaskan pipa bulat
yang akan melebur serpihan plastik sesuai dengan temperatur lebur tiap jenis
plastik.

3.2.2 Komponen Elektronik

Adapun skema elektronik dapat dilihat pada Gambar 3.3


Gambar 3.3 Komponen Elektronik

3.3 Alat dan Bahan

Adapun alat dan bahan yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 3.1

Tabel 3.1 Alat dan Bahan

Material Justifikasi pemakaian Kuantitas


Plat besi 5 mm Untuk membuat pisau pencacah 1 lembar
Plat besi 1 mm Sebagai wadah masuk plastic dan rangka 1 lembar

Besi lingkaran pejal Membuat rangka 1 batang

Pipa besi Kotak Membuat frame 2 batang


Pipa besi lingkaran Pendorong plastic 1 batang
Besi L Membuat frame 1 batang
Plat besi 1 mm Base rangka 1 lembar
PID Temperature Pengatur temperatur 2 unit
control
SSR Sensor temperatur 2 unit
Thermocouple Elemen Pemanas 2 unit
Bandheater Elemen pemanas tembaga 4 unit
Power switch 220V Saklar elektronik 2 unit
Led Indikator mesin 2 unit
Powercord Daya kabel 5M 2 set
Plat besi 3 mm Membuat frame pencacah 1 lembar
Plat besi 5 mm Wadah plastic 1 lembar
Plat besi 6 mm Membuat pisau pencacah 1 lembar
Besi Pejal Membuat poros 1 batang
Besi sudut 90 Membuat frame penopang wadah 1 batang
Motor 2 KW Penggerak mesin 1 unit
Peralatan safety Mengamankan diri saat pembuatan alat 1 set
Gearbox Mengurangi kecepatan motor 1 unit
Bearing Bantalan poros 4 unit
Voltmeter Mengukur tegangan 1 unit
Welding Angle 90 Untuk membentuk besi 90 derajat 4 unit
Paku takikan Untuk membuat lubang awal pada besi 2 unit
Tabel 3.2 Bahan

Material Justifikasi pemakaian


Elektroda Bahan las
Mata gerinda Memotong besi
Mata bor Untuk melubang
Cat pilox Mewarnai rangka
Spidol putih Penanda besi

3.4 Prosedur Pembuatan Alat

Adapun prosedur pembuatan alat adalah sebagai berikut:

1. Mempersiapkan alat dan bahan yang sudah disediakan.


2. Merakit alat pisau pencacah dengan bahan yang sudah disediakan.
3. Kemudian merakit motor AC 2 KW sebagai mesin penggerak pisau
pencacah dengan menyatukan antara mesin penggerak dengan pisau
pencacah.
4. Lalu membuat tempat saklar elektronik.
5. Merakit rangka alat dengan cara mengelas tiap bagian-bagian besi yang
sudah di potong.
6. Memasang part-part lain seperti motor,pencacah pada bagian bagian dari
rangka.
7. Setelah itu, membuat gearbox dengan bahan yanng sudah disediakan.
8. Lalu membuat wadah masuk injection molding dengan mengelas tiap
bagian-bagian plat.
9. Kemudian membuat pipa bulat sebagai tempat peleburan serpihan
plastik,dengan cara memotong sebagian pipa dengan gerinda dan kupas.
10. Lalu ulir ujung pipa,dan membuat dudukan sebagai tempat menyatukan
antara pipa dengan wadah masuk injektor.
11. Pasang elemen nozzle sebagai mulut pipa tempat jalan keluarnya serpihan
plastik yang sudah dipanaskan.
12. Merakit kerangka injection yang akan digabungkan ke kerangka pencacah
plastik.Dengan mengelas tiap bagian-bagian besi yang sudah dipotong.
13. Letakkan wadah masuk injection yang sudah digabungkan dengan pipa
tersebut dengan kerangkka kemudian pasang tuas sebagai alat pendorong.
14. Merakit electronic box dengan mengelas plat yang sudah di potong.
15. Kemudian merangkai saklar, pengatur temperatur, sensor temperatur,
elemen pemanas tembaga.Jika semunya sudah terangkai di electronic box
lalu elemen pemanas dan pengatur temperatur di gabungkan di pipa tempat
peleburan serpihan plastik.
16. Apabila semua komponen sudah terpasang pada rangka alat maka
selanjutnya adalah pengujian alat.

You might also like