You are on page 1of 13

PRAKTIKUM KULTUR BIJI

LAPORAN PRAKTIKUM
Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat – syarat guna
menyelesaikan mata kuliah Kultur Jaringan

Oleh:

Puteri Anggrayni (512019015)


Catur Setiyani (512019040)
Danendra Guido Panadi (512019056)
Wildan Dewanata (512019068)

FAKULTAS PERTANIAN DAN BISNIS


UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
2021

0
Daftar isi

Daftar isi...................................................................................................................... 1
Daftar table ..................................................................................................................2
Daftar gambar...............................................................................................................3
Bab I.............................................................................................................................4
1.1 latar belakang...................................................................................................4
1.2 tujuan................................................................................................................5
Bab II............................................................................................................................6
2.1 waktu dan tempat penelitian.............................................................................6
2.2 alat dan bahan...................................................................................................6
2.3 langkah kerja sterilisasi....................................................................................6
2.4 langkah kerja pembuatan media ms.................................................................7
2.5 langkah pembuatan kultur biji..........................................................................7
Bab III ..........................................................................................................................8
3.1 hasil pengamatan..............................................................................................8
3.2 pembahasan....................................................................................................10
Kesimpulan.................................................................................................................11
Daftar Pustaka............................................................................................................12

1
Daftar table

Table 2.1 tahap pembuatan media ms.............................................................................7

Table 3.1 hasil pengamatan.............................................................................................8

2
Daftar gambar

Gambar 3.1 proses perkecambahan ...................................................................................8

Gambar 3.2 proses perkecambahan.....................................................................................

Gambar 3.3 kacang hijau mulai mengaami pertumbuhan..................................................9

Gambar 3.4 kacang hijau mulai mengaami pertumbuhan...................................................

Gambar 3.5 akar sudah mulai tumbuh pesat....................................................................... 9

Gambar 3.6 akar sudah mulai tumbuh pesat .......................................................................

Gambar 3.7 akar sudah mulai tumbuh pesat....................................................................... 9

Gambar 3.8 akar sudah mulai tumbuh pesat........................................................................

3
BAB I

1.1 latar belakang


Kultur jaringan adalah teknik perbanyakan tanaman dengan cara mengisolasi
bagian tanaman seperti daun, mata tunas, serta menumbuhkan bagian – bagian
tersebut dalam media buatan secara aseptik yang kaya nutrisi dan zat pengatur
tumbuh dalam wadah tertutup yang tembus cahaya sehingga bagian tanaman dapat
memperbanyak diri dan bergenerasi menjadi tanaman lengkap. (Iswanto, 2002).
Bagian tanaman yang digunakan untuk kultur jaringan biasanya adalah jaringan
yang masih muda yang berasal dari organ vegetatif seperti akar, batang, dan daun
maupun organ generatif seperti embrio, biji, anther, dan ovul serta bagian lain dari
bunga. Keberhasilan kultur in vitro ditentukan oleh media dan macam tanaman
(Suryowinoto, 1996). Perbanyakan dengan biji tidak membutuhkan keahlian yang
khusus tetapi perlu memiliki tingkat keberhasilan yang lebih tinggi dibandingkan
dengan perbnayakan vegetatif lainnya. Kultur biji atau seed culture berguna untuk
meningkatkan efisien perkecambahan biji yang sulit berkecambah in vivo. Juga
dapat mempercepat perkecambahan melalui apklikasi zpt (hormone). Produksi bibit
yang bebas hama dan penyakit untuk kulutur maristem (Prahandini, 1993)
Saat masa pengkulturan atau penanaman belangsung, faktor yang menjadi
kendala utama ialah kontaminasi yang dapat menyebabkan media perlakuan rusak
dan eksplan dapat mati. Kontaminasi disebabkan oleh jamur dan bakteri, akan tetapi
penyebab utamanya ialah sulit untuk mensterilkan kembali media atau plantlet yang
telah terkontaminasi oleh jamur dan bakteri. Kontaminasi pada media sebelum
penanaman tidak dapat digunakan sehingga media tersebut dikeluarkan dan diganti
dengan pembuatan media baru. Sterilisasi adalah segala kegiatan dalam kultur
jaringan yang harus dilakukan dit tempat yang streil yaitu laminar Air (LAF) dan
menggunakan alat – alat yang steril. Sterilisasi juga dapat dilakukan terhadap
peralatan alkohol 70% yang disemprotkan merata pada peralatan yang akan
digunakan. Ekplaan atau kultur dapat terkontaminasi oleh berbagai mikroorganisme
seperti jamur, bakteri, serangga, atau virus. Organisme tersebut secara universal
terdapat pada jaringan tanaman. Kondisi in vitro yang disukai ekplan ialah
mengandung sukrosa dan hara dalam kosntrasi tinggi, kelembapan tinggi, dan suhu

4
yang hangat, juga disukai mikroorganisme yang seringkali tumbuh dan berkembang
sangat cepat mengalahkan pertumbuhan ekplan (henuhili, 2013)

1.2 Tujuan
Mengetahui perubahan dan perkecambahan biji

5
BAB II

2.1 waktu dan tempat penelitian

Praktikum ini dilaksanakan pada tanggal Senin, 27 September 2021 di


laboratorium pertanian milik Universitas Kristen Satya Wacana.

2.2 alat dan bahan

1. Biji tembakau dan kacang hijau


2. Media MS tanpa zat pengatur tumbuh (MSO)
3. Petridish berisi kertas saring steril
4. Akuades steril
5. Bleach (baycline, Clorox, dsb)
6. Alkohol 96%
7. Erlenmeyer 100ml dan 50 ml
8. Pipet
9. Pinset ujung runcing
10. Hand sprayer
11. Lampu Bunsen
12. LAF

2.3 langkah kerja sterilisasi

a) Sebelum mulai bekerja, lepaskan jam tangan dan cincin, simpan ditempat yang
aman, cuci tangan dengan sabun antiseptic, matikan UV, bersihkan lantai dan
dinding LAF dengan menyemprotkan alkohol 70% dan melapnya dengan kertas
tissue kemudian baru LAF diaktifkan
b) Masukan alat-alat (satu persatu) kedalam LAF, sebelumnya alat disemprotkan
dengan alkohol 70% pada permukaannya. Alat-alat diatur posisinya, jangan
meletakkan alat-alat dihadapan kita, tapi dikanan dan kiri kita.

6
tahapan Bahan kegiatan

1 Makro nutrient Masing-masing 50 ml, campurkan dalam


Erlenmeyer dengan kapasitas 2 l. Larutkan
makronutrien dalam 500 ml aquades.

2 Besi Tambahkan 5/10 ml larutan stok besi

3 Mikro nutrient Tambahkan 5 ml larutan stok mikro nutrient

4 Vitamin Tambahkan 5 ml larutan stok vitamin

5 Hormone Sesuai perlakuan

6 Mio-inositol Timbang 100 mg larutkan

7 Sukrosa Timbang 3 gr, tambahkan aquades dan ukur pH


hingga pada kisaran pH 5,7-5,8. Tambahkan
kembali aquades hingga 1 liter

8 Agar Timbang 8 gr, panaskan sambil terus diaduk dan


masukan agar hingga matang. Tuangkan media
kedalam botol kultur, kemudian disterilkan.

2.4 tahap pembuatan media ms

Table 2.1

2.5 langkah pembuatan kultur biji

a. Biji kedelai segar dan sehat, buang bagian-bagian yang kotor.


b. Cuci bersih biji kedelai.
c. Direndam untuk mensterilkan dalam bycline selama beberapa menit.
d. Bilas dengan aquades steril.
e. Bilas lagi dengan aquades steril 3x.
f. Sebagian embrio ditanam dalam media MS secara vertikal.
g. Kultur diletakkan pada rak terbuka didalam ruang kultur
h. Periksa kultur setelah 1 minggu, untuk melihat perkembangan kultur.

BAB III

7
3.1 hasil pengamatan

Hari/Tanggal Hasil Pengamatan

Foto

Senin, 27
September 2021

(Minggu pertama)

Gambar 3.1

Gambar 3.2
Kamis, 30
September 2021

(Minggu pertama)

Gambar 3.3 Gambar 3.4

8
Selasa, 05
Oktober 2021

(Minggu kedua)

Gambar 3.5
Gambar 3.6

Gambar 3.7 Gambar 3.8

Table 3.1

3.2 pembahasan

Perkecambahan biji secara in vitro dapat dilakukan dengan memanfaatkan biji


yang belum tua. Biji tersebut dikulturkan pada media dengan komposisi yang
disesuaikan untuk dapat mengecambahkannya. Teknik ini sering digunakan untuk
pengecambahan biji tanaman yang sulit dikecambahkan atau biji hasil persilangan
dengan risiko keguguran embrio yang tinggi. Berdasarkan pengamatan pada table 3.1
bisa dilihat pada tanggal Senin, 27 September 2021 biji kacang hijau sudah
berkecambah ditandai dengan pecahnya kulit biji serta adanya pertumbuhan akar. Hal
ini terjadi karena kandungan air dalam biji semakin tinggi. Perkecambahan diawali
dengan penyerapan air oleh biji yang disebut imbibisi. Air akan mengaktifkan enzim.
Enzim yang aktif memecah nutrisi di dalam endosperma atau kotiledon. Pemecahan
nutrisi akan menghasilkan energi. Proses akhir adalah biji berkecambah.

9
Pada tanggal Kamis, 30 September 2021. Biji kacang hijau terus mengalami
pertumbuhan, dimana pertumbuhan organ akar yang lebih pesat, sedangkan pada bagian
pucuk masih dalam proses pertumbuhan. Pada tanggal Selasa, 05 Oktober 2021, Biji
kacang hijau terus mengalami pertumbuhan, dimana pertumbuhan organ akar mulai
melambat, sedangkan bagian pucuk mulai mengalami pertumbuhan yang pesat, dimana
pada bagian plumula sudah berdiri tegak dengan keluarnya 1-2 pasang daun. Untuk
meningkatkan membuat tanaman tetap sehat kita memasukkan vitamin dan sukrosa
untuk membuat tanaman tetap subur. Salah satu vitamin yang digunakan adalah vitamin
Tiamin HCl. Vitamin adalah nutrisi tambahan yang diperlukan bagi tubuh tanaman.
vitamin juga menjadi salah satu zat penting bagi tanaman. Tanaman memerlukan
vitamin untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan organ. Salah satu vitamin
yang diperlukan adalah vitamin B. Umumnya vitamin dibutuhkan dalam jumlah sedikit
dalam kehidupan tanaman tapi sangat penting dalam menunjang proses fotosintesis,
pembelahan sel dan pertumbuhan organ.

Salah satu vitamin yang sering diaplikasikan ketanaman adalah vitamin B1


(tiamin). Penggunaan vitamin B1 ditujukan untuk menjaga atau memulihkan kondisi
tanaman. Vitamin B1 merupakan nutrisi penting yang berperan untuk mengubah
karbohidrat menjadi energi. Peran vitamin B1 ini juga dibutuhkan dalam jaringan
tanaman. Tanpa adanya energi, proses pertumbuhan tanaman, seperti pembelahan sel,
pembentukan jaringan baru, dan pertumbuhan akar tidak dapat terjadi. Adapun sukrosa
yang sangat berpengaruh pada pertumbuhan biji. Sukrosa dalam media MS merupakan
sumber karbon sebagai pengganti karbon yang biasanya didapat tanaman dari atmosfer
dalam bentuk CO₂, diperlukan untuk fotosintesis (Gunawan 1988). Sukrosa ini
digunakan sebagai sumber energi dalam pembentukan panjang dan jumlah akar tanaman
kedelai hitamn. Selain itu dalam kotiledon terdapat cadangan makanan sebagai bahan
fotosintesis. Penambahan auksin dalam media akan merangsang pembentukan akar
tanaman. Dalam penelitian ini lebih memacu ke pertumbuhan panjang akar daripada
jumlah akar.

Kesimpulan

Dari hasil penelitan diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Biji kacang hijau tumbuh dengan baik pada media MS dengan penambahan
vitamin, zat pengatur tumbuh, dan sukrosa.
2. Eksplan terbaik untuk induksi dan multiplikasi tunas adalah buku satu tunas
dengan daun dan dikulturkan pada media MS.
3. Kegiatan kultur biji kali ini bisa dibilang sukses karena tidak ada kondisi layu
atau kematian pada tanaman yang dikultur.

10
Daftar Pustaka

Gunawan, L. W. 1988. Teknik Kultur Jaringan. Laboratorium Kultur Jaringan Tanaman


PAU Bioteknologi ITB Bogor. Departemen Jenderal Pendidikan dan
Kebudayaan. hlm 78-79.

Henuhili, Victoria. 2013. Diktat Pelatihan Guru Biologi SMA Yogyakrta Dengan Tema
“Peningkatan Pengetahuan Dan Skill Guru SMA Tentang Bioteknologi
Tanaman Melalui Metode Kultur Jaringan Anggrek”. Jurdil Biologi-Fmipa UNY

Iswanto, H. 2002. Petunduk Perawatan Anggrek. Jakarta: Agro Media Pustaka

11
Prahandini PE, Sudaryono RT & Purnomo S. 1993. Komposisi Media dan Ekplan
Kultur Jaringan. Jakarta

Suryowinoto, M. 1996. Pemuliaan Tanaman secara In Vitro. Yogyakarta: Kanisuis.

12

You might also like