You are on page 1of 43

rencanakerja

Direktorat penyele saian sengketa lingkungan hidup

2020
Penyelesaian sengketa lingkungan hidup Penyelesaian sengketa lingkungan hidup Penyelesaian sengketa lingkungan hidup
Melalui pengadilan di luar pengadilan di luar pengadilan
bidang sumber daya alam bidang industri, prasarana dan jasa

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN


DITJEN PENEGAKAN HUKUM LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
Renja Direktorat Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup 2020
Direktorat Jenderal Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan

RINGKASAN EKSEKUTIF

Direktorat Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup menyusun Rencana Kerja Tahun Anggaran 2020
sebagai Rencana Strategis Direktorat Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup yang berfungsi sebagai
acuan dasar dalam pelaksanaan kegiatan pada tahun anggaran 2020.

Secara umum Rencana Kerja Dit.PSLH 2020 menguraikan beberapa hal sebagai berikut :

1. Penyajian tugas dan fungsi Dit. PSLH;


2. Jumlah sengketa lingkungan hidup yang diselesaikan melalui pengadilan dan di luar pengadilan
sebanyak 40 kasus;
3. Jumlah sengketa lingkungan hidup terkait DAS Citarum yang diselesaikan melalui pengadilan
sebanyak 6 kasus
4. Uraian tahapan penyelesaian sengketa lingkungan Hidup;
5. Uraian kegiatan dan alokasi anggaran penyelesaian sengketa lingkungan hidup lingkup Dit. PSLH
sebesar Rp. 23.194.930.000 ( dua puluh tiga miliyar serratus sembilan puluh empat juta
sembilan ratus tiga puluh ribu Rupiah );
6. Subdirektorat Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup melalui pengadilan dan di Luar
Pengadilan menargetkan sengketa lingkungan hidup yang diselesaikan sebanyak 40 (empat
puluh) kasus, Sengketa lingkungan hidup terkait DAS Citarum yang diselesaikan sebanyak 6
(enam) kasus, peningkatan kapasitas berjumlah 300 (tiga ratus) orang; Inhouse training 30 (tiga
puluh) orang, dan Forum Ahli 150 (seratus lima puluh ) orang

ii
Renja Direktorat Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup 2020
Direktorat Jenderal Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR i
RINGKASAN EKSEKUTIF ii
DAFTAR ISI iii
DAFTAR GAMBAR iv
DAFTAR TABEL v
DAFTAR LAMPIRAN vi

BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Kebijakan Dit. PSLH Tahun 2019 4
C. Maksud dan Tujuan 5
D. Ruang Lingkup 5
Bab II DIREKTORAT PENYELESAIAN SENGKETA
LINGKUNGAN HIDUP 7
A. Struktur Organisasi 7
B. Tugas dan Fungsi 8
Bab III PROGRAM, SASARAN DAN INDIKATOR 9

1. Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup yang Diselesaikan 9

Melalui Pengadilan dan di Luar Pengadilan sebanyak 40 Kasus

2. Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup terkait DAS Citarum 10

yang Diselesaikan sebanyak 6 Kasus

iii
Renja Direktorat Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup 2020
Direktorat Jenderal Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan

A. Kegiatan Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup 13

B. Sasaran Kegiatan Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup 14


C. Unit Kegiatan Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup di Luar
Pengadilan Bidang Sumber Daya Alam 16
D. Unit Kegiatan Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup di Luar

Pengadilan Bidang Industri, Prasarana dan Jasa 16

E. Unit Kegiatan Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup Melalui

Pengadilan 17

F. Sasaran dan Indikator Kinerja Elemen Kegiatan 17

G. Elemen Kegiatan Verifikasi dan Penyelesaian dalam Bentuk Kesepakatan 18

H. Elemen Kegiatan Pendaftaran Gugatan dan Penyelesaian Melalui

Pengadilan 19

I. Elemen Kegiatan Layanan Perkantoran 20

J. Elemen Kegiatan Kendaraan Bermotor 20


K. Elemen Kegiatan Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi 20

Bab IV PENUTUP 21
Lampiran-Lampiran 22

iv
Renja Direktorat Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup 2020
Direktorat Jenderal Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan

DAFTAR GAMBAR

Halaman
1 Alur Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup ……………………………….. 3
2 Struktur Organisasi Direktorat Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup ….. 7
3 Kerangka bisnis proses penyelesaian sengketa lingkungan hidup
di luar pengadilan …………………………………………………………………… 10
4 Kerangka bisnis proses penyelesaian sengketa lingkungan hidup
melalui pengadilan ………………………………………………………………….. 11
5 Sasaran Kegiatan dan Indikator Kinerja Kegiatan Penyelesaian
Sengketa Lingkungan Hidup ………………………………………………….. 14
6 Relasi Sasaran dan Indikator Kinerja Kegiatan dengan Unit Kegiatan ……….. 15
7 Sasaran dan Indikator Kinerja Unit Kegiatan Penyelesaian Sengketa
Lingkungan Hidup di Bidang Sumber Daya Alam ……………………………… 16
8 Sasaran dan Indikator Kinerja Unit Kegiatan Penyelesaian Sengketa
Lingkungan Hidup di Bidang Industri, Prasarana dan Jasa ……………………. 16
9 Sasaran dan Indikator Kinerja Unit Kegiatan Penyelesaian Sengketa
Lingkungan Hidup Melalui Pengadilan ……………………………………………. 17
10 Sasaran dan Indikator Kinerja Elemen Kegiatan Penyelesaian Sengketa
Lingkungan Hidup di Luar Pengadilan Bidang Sumber Daya Alam dan
Bidang Industri, Prasarana dan Jasa ……………………………………………… 18
11 Sasaran dan Indikator Kinerja Elemen Kegiatan Penyelesaian Sengketa
Lingkungan Hidup Melalui Pengadilan …………………………………………. 19
12 Sasaran dan Indikator Kinerja Elemen Kegiatan Layanan Perkantoran
Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup ……………………………………….. 20

13 Sasaran dan Indikator Kinerja Elemen Kegiatan Kendaraan Bermotor


Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup ………………………………………. 20
14 Sasaran dan Indikator Kinerja Elemen Kegiatan Perangkat Pengolah
Data dan Komunikasi Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup …………….. 20

v
Renja Direktorat Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup 2020
Direktorat Jenderal Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan

DAFTAR TABEL

Halaman

1 Kinerja Program ………………………………………………………………………….. 12

2 Target Kinerja Kegiatan ………………………………………………………………… 12

3 Target Kinerja Unit Kegiatan ……………………………………………………………… 13

vi
Renja Direktorat Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup 2020
Direktorat Jenderal Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1 Rencana Kerja Tahunan ………………………………………………………… 23

2 Rencana Kerja Tahunan Per Komponen ………………………………………. 24

3 Target dan Anggaran Direktorat Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup .. 25

4 Elemen, Sasaran Elemen dan Indikator Kinerja Elemen Kegiatan, Dukungan


Manajemen dan Pelaksanan Tugas Teknis Lainnya Direktorat Penyelesaian
Sengketa Lingkungan Hidup ………………………………………………….. 27

vii
Renja Direktorat Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup 2020
Direktorat Jenderal Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam tiga tahun terakhir, pertumbuhan Indeks Kualitas Lingkungan Hidup di Indonesia berbanding
terbalik dengan pertumbuhan ekonomi. Tentu, bukan hanya satu atau dua faktor saja yang menjadi
penyebab penurunan kualitas lingkungan hidup di Indonesia. Akan tetapi, sejumlah sengketa terkait
pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup dalam pemanfaatan sumber daya alam turut
menggambarkan kondisi pertumbuhan Indeks Kualitas Lingkungan Hidup di Indonesia yang cenderung
menurun.

Meskipun demikian, upaya untuk membalikkan kondisi lingkungan hidup di Indonesia tidak pernah
luput dari sasaran yang harus dicapai Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Melimpahnya
keanekaragaman hayati yang disertai dengan kuantitasnya, sejatinya berbanding lurus dengan
kelangsungan hidup manusia. Tetapi kenyataannya, menjaga agar hubungan tersebut tetap ideal
bukanlah perkara mudah. Sengketa lingkungan hidup yang timbul di antaranya tidak pernah berhenti
hadir di kehidupan bangsa ini. Untuk itu, Direktorat Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup dibentuk
agar perselisihan yang terjadi di antara kebutuhan manusia yang melibatkan sumberdaya alam, dapat
diselesaikan dengan bijaksana.

Sengketa lingkungan hidup dapat diartikan sebagai perselisihan antara dua pihak atau lebih yang
timbul dari kegiatan yang berpotensi dan/atau telah berdampak pada lingkungan hidup. Menurut
Bedner (2007), sengketa lingkungan hidup dapat dikategorikan menjadi 3 (tiga), yaitu:
1) Sengketa yang berkaitan dengan perlindungan lingkungan hidup;
2) Sengketa yang berkaitan dengan pemanfaatan sumberdaya alam; dan
3) Sengketa yang muncul akibat pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup.

Sengketa yang berkaitan dengan upaya perlindungan lingkungan hidup pada umumnya terjadi antara
pihak yang ingin memanfaatkan sumberdaya alam untuk memenuhi kepentingan ekonomi di satu sisi
dan pihak yang berkepentingan atau berkewajiban untuk melindungi lingkungan hidup dan sumber
daya alam di sisi lain. Sengketa yang berkaitan dengan pemanfaatan sumber daya alam pada
umumnya terjadi karena ada pihak yang merasa akses mereka terhadap sumber daya alam tersebut
terhalangi. Sedangkan sengketa akibat pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup pada
umumnya terjadi antara pihak pencemar dan/atau perusak lingkungan hidup dengan pihak yang
menjadi korban pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup.

1
Renja Direktorat Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup 2020
Direktorat Jenderal Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Perselisihan antara pihak-pihak yang bersengketa timbul dari usaha dan/atau kegiatan yang berpotensi
dan/atau berdampak pada lingkungan hidup. Usaha dan/atau kegiatan yang memiliki potensi pada
lingkungan hidup umumnya terjadi pada tahap perencanaan.Jika terdapat pihak yang merasa dirugikan
akibat penetapan suatu keputusan pejabat tata usaha negara, penyelesaian dapat dilakukan melalui
pengajuan gugatan ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN). Usaha dan/atau kegiatan yang
berpotensi terhadap lingkungan hidup terjadi pula pada tahap pelaksanaan (operasi) akibat dari tidak
terkelolanya air limbah, emisi, sumber gangguan dan/atau limbah B3 dengan baik, sehingga
mengakibatkan dilampauinya baku mutu air limbah, emisi, sumber gangguan dan/atau pelangaran
ketentuan mengenai pengelolaan limbah B3, terlepas dari ada atau tidaknya pencemaran lingkungan
hidup. Sedangkan kegiatan yang berdampak pada lingkungan hidup, jika suatu usaha dan/atau
kegiatan pada tahap pelaksanaan (operasi) mengakibatkan pencemaran dan/atau kerusakan
lingkungan hidup yang menyebabkan kerugian lingkungan hidup (negara) dan/atau masyarakat,
penyelesaiannya dilakukan melalui penyelesaian sengketa lingkungan hidup.

Direktorat Penyelesaian Lingkungan Hidup menerima pengaduan/penyerahan sengketa lingkungan


hidup yang berasal dari direktorat internal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan,
masyarakat, instansi lingkungan hidup provinsi dan/atau kabupaten/kota. Dari pengaduan/penyerahan
sengketa lingkungan hidup tersebut, selanjutnya dilakukan verifikasi sengketa lingkungan hidup,
klarifikasi hasil verifikasi sengketa lingkungan hidup, penghitungan kerugian lingkungan, fasilitasi,
mediasi atau negosiasi, serta penandatanganan kesepakatan/berita acara penyelesaian sengketa
lingkungan hidup di luar pengadilan. Namun, jika salah satu atau kedua belah pihak tidak menemukan
titik temu dalam mencapai kesepakatan dapat dilanjutkan dengan penyelesaian sengketa lingkungan
hidup melalui pengadilan.

Perlu digarisbawahi bahwa penyelesaian sengketa lingkungan hidup dapat ditempuh di luar pengadilan
atau melalui pengadilan, tergantung pada pilihan secara sukarela oleh para pihak yang bersengketa.
Jika telah dipilih penyelesaian sengketa lingkungan hidup di luar pengadilan, gugatan melalui
pengadilan hanya dapat ditempuh apabila upaya penyelesaian sengketa lingkungan hidup di luar
pengadilan yang dipilih dinyatakan tidak berhasil oleh salah satu atau para pihak yang bersengketa.

2
Renja Direktorat Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup 2020
Direktorat Jenderal Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Terima Pengaduan/
Penyusunan Koordinasi Avokat, JPN,
Penyerahan
&Pendaftaran Saksi Fakta & Ahli
Sengketa LH Penandatanganan Gugatan
Kesepakatan

Penyusunan &
Verifikasi Sengketa LH Penyerahan Replik
Pelaksanaan
Ya Koordinasi
Persidangan
Penghitungan Penyusunan &
Kerugian LH Penyerahan Alat Bukti

Sepakat? Tidak Putusan


Pengadilan
Klarifikasi Hasil
Penyusunan &
Verifikasi Sengketa Penyerahan Kesimpulan
LH
Penyusunan &
Pendaftaran
Negosiasi, Fasilitasi Upaya Hukum
atau Mediasi

Gambar 1 Alur Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup

Namun, jika mengkaji kondisi Direktorat Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup saat ini, untuk
memenuhi tugas yang diemban, masih perlu dukungan dan usaha yang lebih gencar. Hal tersebut
selain disebabkan kurangnya tenaga ahli dalam pelaksanaan verifikasi dan penghitungan kerugian
lingkungan hidup, juga jumlah sumber daya manusia (SDM) yang tersedia dinilai masih memerlukan
pelatihan penunjang kegiatan penyelesaian sengketa lingkungan hidup. Pelatihan ini termasuk di
dalamnya pendidikan dan pelatihan pengendalian pencemaran udara, air, limbah bahan berbahaya
dan beracun (B3), mediator, negosiator, dan valuasi lingkungan hidup. Disamping itu, masih lemahnya
instansi lingkungan hidup di daerah untuk berperan aktif dalam menindaklanjuti pengaduan sengketa
lingkungan hidup.

Proses negosiasi penyelesaian sengketa lingkungan hidup di luar pengadilan pada umumnya
berlangsung cukup lama. Hal ini dapat disebabkan, kurang kooperatifnya perusahaan untuk
memberikan data-data tambahan yang dapat digunakan sebagai data pendukung/pengurang dalam
penghitungan kerugian lingkungan hidup. Kurangnya keinginan pemerintah daerah (political will) dalam
penyelesaian sengketa lingkungan hidup terhadap pihak penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan
yang telah melakukan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup, salah satunya disebabkan
oleh belum adanya sistem penerimaan daerah yang bersumber dari penyelesaian sengketa lingkungan
hidup di luar pengadilan juga menjadi salah satu faktor yang perlu dicarikan jalan keluarnya.

Tidak hanya itu, proses penyelesaian sengketa lingkungan hidup melalui pengadilan belum terlaksana
secara baik, hal ini disebabkan oleh lamanya waktu yang diperlukan dalam pengumpulan alat bukti,
menjadi problem nyata yang saat ini dihadapi. Selain itu, Standar Biaya Umum (SBU) juga belum

3
Renja Direktorat Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup 2020
Direktorat Jenderal Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan

mencantumkan biaya kebutuhan honor advokat, serta kurangnya tenaga ahli yang bersedia untuk
memberikan kesaksiannya di dalam persidangan juga turut menghambat kondisi direktorat untuk
menjadi prima.

Memperhatikan kondisi ini dan untuk memaksimalkan kinerja Direktorat Penyelesaian Sengketa
Lingkungan Hidup, seluruh tim dan perencana menyusun rancangan Rencana Kerja (Renja) Direktorat
Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup. Renja ini menjadi pedoman dan strategi yang akan
ditempuh demi tercapainya Indonesia yang maju, baik dari segi ekonomi maupun lingkungan hidup.

Dalam Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53
Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, setiap instansi diwajibkan untuk membuat dokumen perjanjian
kinerja. Salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan dokuemn perjanjian kinerja adalah
dokumen rencana kerja tahunan. Dokumen rencana keja tahunan disusun untuk menentukan tujuan,
sasaran dan kegiatan yang ingin dicapai dalam satu tahun anggaran dan digunakan juga dalam
penyusunan Laporan Kinerja sebagai alat bantu untuk mengukur dan mengevaluasi keberhasilan
dalam melaksanakan kegiatan.

B. Kebijakan Direktorat Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup Tahun 2020

Direktorat Penyelesaian Sengeketa Lingkungan Hidup menjalankan kewenangannya berdasarkan


ketentuan Pasal 84 s/d Pasal 90 Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup (UUPPLH).

Berdasarkan ketentuan Pasal 85 UUPPLH dinyatakan bahwa, penyelesaian sengketa lingkungan


hidup di luar pengadilan tidak berlaku terhadap tindak pidana lingkungan hidup. Penyelesaian
sengketa lingkungan hidup di luar pengadilan dilakukan untuk mencapai kesepakatan mengenai: 1)
bentuk dan besarnya ganti rugi; 2) tindakan pemulihan akibat pencemaran dan/atau perusakan; 3)
tindakan tertentu untuk menjamin tidak akan terulangnya pencemaran dan/atau perusakan; dan/atau 4)
tindakan untuk mencegah timbulnya dampak negatif terhadap lingkungan hidup. Dalam penyelesaian
sengketa lingkungan hidup di luar pengadilan dapat digunakan jasa mediator dan/atau arbiter untuk
membantu menyelesaikan sengketa lingkungan hidup.

Selain dapat berperan sebagai negosiator dan mediator dalam penyelesaian sengketa lingkungan
hidup di luar pengadilan, Direktorat Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup juga mempunyai
kewenangan berdasarkan ketentuan Pasal 90 ayat (1) UUPLH yang menyatakan bahwa instansi
pemerintah dan pemerintah daerah yang bertanggung jawab di bidang lingkungan hidup berwenang
4
Renja Direktorat Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup 2020
Direktorat Jenderal Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan

mengajukan gugatan ganti rugi dan tindakan tertentu terhadap usaha dan/atau kegiatan yang
menyebabkan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup yang mengakibatkan kerugian
lingkungan hidup.

Sesuai Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor: P.18/MENLHK-II/2015 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, bahwa Direktorat Jenderal
Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan mempunyai tugas menyelenggarakan
perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang penurunan gangguan, ancaman, dan pelanggaran
hukum lingkungan hidup dan kehutanan. Untuk melaksanakan tugas ini, salah satu instrumen yang
digunakan adalah penyelesaian sengketa lingkungan hidup baik di luar pengadilan maupun melalui
pengadilan.

Sejauh ini, penyelesaian sengketa lingkungan hidup yang dilakukan selalu berpedoman pada
peraturan perundangan-undangan antara lain:
1) Kitab Undang-Undang Hukum Acara Perdata untuk beracara di pengadilan;
2) Kitab Undang-Undang Hukum Perdata;
3) Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan;
4) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungandan Pengelolaan Lingkungan Hidup;
5) Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2014 tentang Perkebunan;
6) Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI No. 36/KMA/SK/II/2013 tentang Pemberlakuan Pedoman
Penanganan Perkara Lingkungan Hidup;
7) Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyelesaian Sengketa
Lingkungan sebagai acuan dalam penyelesaian sengketa lingkungan hidup, serta;
8) Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 7 Tahun 2014 tentang Penghitungan Kerugian
Lingkungan Hidup Akibat Pencemaran dan/atau Kerusakan Lingkungan Hidup sebagai acuan bagi
ahli dalam melakukan penghitungan kerugian lingkungan hidup sebagai dasar tuntutan
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan kepada penanggung jawab usaha dan/atau
kegiatan yang telah melakukan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup.

5
Renja Direktorat Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup 2020
Direktorat Jenderal Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan

C. Maksud dan Tujuan


Penyusunan Rencana Kerja Direktorat Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup Tahunan Anggaran
2020 mempunyai maksud dan tujuan untuk menetapkan target kinerja yang harus dicapai sebagai
acuan pengukuran hasil kinerja serta membantu proses monitoring dan evaluasi dalam penyusunan
Laporan Kinerja Direktorat Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup.

D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup Rencana Kerja Direktorat Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup Tahun 2020
meliputi Program, Kegiatan, Sasaran Program, Sasaran Kegiatan, Indikator Kinerja Program dan
Indikator Kinerja Kegiatan Lingkup Direktorat Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup tahun 2020.

6
Renja Direktorat Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup 2020
Direktorat Jenderal Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan

BAB II
DIREKTORAT PENYELESAIAN SENGKETA LINGKUNGAN HIDUP

A. Struktur Organisasi Dit. PSLH

Sesuai ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Nomor: P.18/MENLHK-II/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Lingkungan Hidup
dan Kehutanan, Direktorat Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup berada dibawah dan
bertanggung jawab kepada Direktorat Jenderal Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan
Kehutanan. Direktorat Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup bekerja dengan struktur
organisasi dalam diagram sebagai berikut ini:

DIREKTUR PENYELESAIAN SENGKETA


LINGKUNGAN HIDUP
ESELON II

Subdirektorat SubdirektoratPenyelesaian Subdirektorat


Penyelesaian Sengketa Sengketa Lindungan Hidup Penyelesaian Sengketa
Lindungan Hidup di Luar di Luar Pengadilan Bidang Lindungan Hidup Melalui ESELON III
Pengadilan Bidang Industri, Prasarana, dan Jasa Pengadilan
Sumber Daya Alam

Seksi PSLH di Luar Pengadilan Seksi PSLH di Seksi PSLH Melalui Subbagian
Bidang Energi, Migas dan Luar Pengadilan Pengadilan Bidang Tata Usaha
Pertambangan Bidang Industri Sumber Daya Alam

ESELON IV
Seksi PSLH di Luar Pengadilan Seksi PSLH di Seksi PSLH Melalui
Bidang Kehutanan, Pertanian, Luar Pengadilan Pengadilan Bidang
Perkebunan, Kelautan dan Bidang Prasarana Industri, Prasarana
Perikanan dan Jasa dan Jasa

Gambar 2 Struktur Organisasi Direktorat Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup

7
Renja Direktorat Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup 2020
Direktorat Jenderal Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan

B. Tugas dan Fungsi Dit. PSLH

Lebih lanjut ketentuan Pasal 1146 Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor:
P.18/MENLHK-II/2015 berbunyi bahwa Direktorat Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup
mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan, pelaksanaan, koordinasi dan sinkronisasi
kebijakan, bimbingan teknis, evaluasi bimbingan teknis, supervisi pelaksanaan urusan
penyelesaian sengketa lingkungan hidup.

Selanjutnya seperti tercantum dalam pasal 1147 bahwa dalam melaksanakan tugasnya, Direktorat
Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan penyelesaian sengketa dan evaluasi penyelesaian sengketa
lingkungan hidup di luar pengadilan maupun melalui pengadilan baik di dalam negeri maupun
lintas batas antar-negara pada sektor sumber daya alam, industri, prasarana dan jasa;
b. penyiapan pelaksanaan kebijakan penyelesaian sengketa dan evaluasi penyelesaian sengketa
lingkungan hidup di luar pengadilan maupun melalui pengadilan baik di dalam negeri maupun
lintas batas antar-negara pada sektor sumber daya alam, industri, prasarana dan jasa;
c. penyiapan koordinasi dan sinkronisasi kebijakan penyelesaian sengketa dan evaluasi
penyelesaian sengketa lingkungan hidup di luar pengadilan maupun melalui pengadilan baik di
dalam negeri maupun lintas batas antar-negara pada sektor sumber daya alam, industri,
prasarana dan jasa;
d. penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria penyelesaian sengketa dan evaluasi
penyelesaian sengketa lingkungan hidup di luar pengadilan maupun melalui pengadilan baik di
dalam negeri maupun lintas batas antar-negara pada sektor sumber daya alam, industri,
prasarana dan jasa;
e. pemberian bimbingan teknis, evaluasi bimbingan teknis, supervisi pelaksanaan urusan
penyelesaian sengketa dan evaluasi penyelesaian sengketa lingkungan hidup di luar
pengadilan maupun melalui pengadilan baik di dalam negeri maupun lintas batas antar-negara
pada sektor sumber daya alam, industri, prasarana dan jasa di daerah; dan
f. pelaksanaan administrasi Direktorat.

8
Renja Direktorat Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup 2020
Direktorat Jenderal Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan

BAB III
PROGRAM, SASARAN DAN INDIKATOR

Fungsi Direktorat Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup untuk mengawal pencapaian Indikator Kinerja
Strategis Direktorat Jenderal Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan dilakukan dengan
menetapkan Program Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup. Dalam rangka mendukung program
yang hendak dicapai, ditetapkan Sasaran Program Meningkatnya Efektivitas Penyelesaian Sengketa
Lingkungan Hidup dengan indikator Kinerja Program sebagai berikut:

1. Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup yang diselesaikan melalui pengadilan dan di luar
pengadilan sebanyak 40 Kasus.

Penyelesaian sengketa lingkungan hidup diselesaikan melalui pengadilan dan di Luar Pengadilan
ditargetkan dapat menyelesaikan sebanyak 40 kasus.

Pencapaian target ini dilaksanakan dengan mempedomani Peraturan Perundang-undangan yang ada,
yakni Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup, Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 04 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyelesaian
Sengketa Lingkungan Hidup, dan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 07 Tahun 2014 tentang
Penghitungan Kerugian Lingkungan Hidup Akibat Pencemaran dan/atau Kerusakan Lingkungan Hidup.

Dalam ketentuan Pasal 84 ayat (1) UUPPLH menjelaskan bahwa Penyelesaian Sengketa Lingkungan
Hidup (PSLH) dapat dilakukan melalui pengadilan dan di luar pengadilan. Pada ayat (2) menjelaskan
bahwa pilihan PSLH dilakukan secara sukarela oleh para pihak yang bersengketa. Pada ayat (3)
menjelaskan bahwa gugatan melalui pengadilan dapat dilakukan apabila upaya penyelesaian sengketa
di luar pengadilan yang telah dipilih dinyatakan tidak berhasil oleh salah satu atau para pihak yang
bersengketa.

Dalam ketentuan Pasal 85 ayat (1) menjelaskan bahwa PSLH di luar pengadilan dilakukan untuk
mencapai kesepakatan mengenai:
1) bentuk dan besarnya ganti rugi;
2) tindakan pemulihan akibat pencemaran dan/atau perusakan;
3) tindakan tertentu untuk menjamin tidak akan terulangnya pencemaran dan/atau perusakan;
dan/atau
4) tindakan untuk mencegah timbulnya dampak negatif terhadap lingkungan hidup.

Dalam PSLH di luar pengadilan dapat digunakan jasa mediator dan/atau arbiter untuk membantu
PSLH. Namun, instansi lingkungan hidup di pusat dan daerah dapat melakukan 2 (dua) peran, yaitu:

9
Renja Direktorat Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup 2020
Direktorat Jenderal Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan

1) Dalam hal terjadi pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup yang menimbulkan kerugian
lingkungan hidup (negara), berperan sebagai pihak dalam menyepakati penghitungan ganti rugi
dan/atau tindakan tertentu terhadap pencemar dan perusak lingkungan hidup; dan
2) Dalam hal terjadi pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup yang menimbulkan kerugian
masyarakat, berperan dalam memfasilitasi kesepakatan penghitungan ganti rugi dan/atau tindakan
tertentu yang diajukan oleh masyarakat.

Sesuai dengan kerangka bisnis proses yang telah ditetapkan, PSLH di luar pengadilan, dilaksanakan
dengan beberapa tahapan yaitu:

tahap 1 ð Prosesnya dimulai dari tahap verifikasi penyelesaian sengketa lingkungan hidup;
tahap 2 ð Klarifikasi hasil verifikasi sengketa lingkungan hidup dan penetapan pilihan penyelesaian
sengketa lingkungan hidup;
tahap 3 ð Penghitungan kerugian lingkungan hidup dan/atau masyarakat oleh ahli;
tahap 4 ð Negosiasi, fasilitasi dan/atau mediasi yang selanjutnya diterbitkan Berita Acara
kesepakatan; namun apabila tidak terjadi kesepakatan akan diteruskan
tahap 5 ð Penyelesaian sengketa lingkungan hidup melalui pengadilan.

Gambar 3 Bisnis proses penyelesaian sengketa lingkungan hidup di luar pengadilan

2. Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup terkait DAS Citarum yang diselesaikan melalui
pengadilan sebanyak 6 Kasus

Pencapaian target ini dilaksanakan dengan mempedomani Peraturan Perundang-undangn yang ada,
yakni Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
10
Renja Direktorat Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup 2020
Direktorat Jenderal Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Hidup, Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 04 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyelesaian
Sengketa Lingkungan Hidup, Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 07 Tahun 2014 tentang
Penghitungan Kerugian Lingkungan Hidup Akibat Pencemaran dan/atau Kerusakan Lingkungan Hidup
dan Keputusan Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor: 36/KMA/SK/II/2013 tentang
Pemberlakuan Pedoman Penanganan Perkara Lingkungan Hidup.

Dalam ketentuan Pasal 90 ayat (1) UUPPLH menjelaskan bahwa Instansi Pemerintah dan Pemerintah
Daerah yang bertanggung jawab di bidang lingkungan hidup berwenang mengajukan gugatan ganti
rugi dan tindakan tertentu terhadap usaha dan/atau kegiatan yang menyebabkan pencemaran
dan/atau kerusakan lingkungan hidup yang mengakibatkan kerugian lingkungan hidup. Sesuai dengan
kerangka bisnis proses yang ditetapkan, PSLH melalui pengadilan dilaksanakan dengan beberapa
tahapan yaitu:
tahap 1 ð Penyelesaian dimulai dari tahap verifikasi untuk memperoleh bukti yang lengkap
sebagai bahan penyusunan gugatan perdata lingkungan hidup melalui pengadilan;
tahap 2 ð Penghitungan kerugian lingkungan hidup oleh ahli;
tahap 3 ð Penyusunan gugatan;
tahap 4 ð Pendaftaran gugatan;
tahap 5 ð Pelaksanaan persidangan.

Gambar 4 Bisnis proses penyelesaian sengketa lingkungan hidup melalui pengadilan

Sesuai dengan Renstra Direktorat Jenderal Penegakan Hukum LHK Tahun 2020 - 2024, Sasaran
Program Direktorat Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup Tahun 2020 - 2024 dipastikan
pencapaiannya dengan mengurai langkah-langkah pencapaiannya di setap kegiatan sedemikian rupa
sehingga seluruh kegiatan memiliki kontribusi yang relevan terhadap pencapaian sasaran program dan
sasaran kegiatan seperti pada Tabel 1 dan Tabel 2 di bawah ini.

11
Renja Direktorat Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup 2020
Direktorat Jenderal Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Tabel 1 Target Kinerja Kegiatan


SASARAN PROGRAM SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA KEGIATAN
Penegakan Hukum Lingkungan dan Kehutanan
Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup (PSLH)
Terselesaikannya Sengketa Lingkungan Hidup melalui pengadilan Jumlah Sengketa Lngkungan Hidup yang
dan di luar pengadilan diselesaikan melalui pengadilan dan di luar
pengadilan,
sebanyak 40 kasus

Jumlah Sengketa Lngkungan Hidup terkait


DAS Citarum yang diselesaikan,
sebanyak 6 kasus

Tabel 2 Target Kinerja Unit Kegiatan


SASARAN
SASARAN UNIT KEGIATAN INDIKATOR KINERJA UNIT KEGIATAN
KEGIATAN
Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup (K2)
Terselesaikannya Jumlah Sengketa Lingkungan Hidup yang dapat diselesaikan melalui pengadilan dan di
Sengketa luar pengadilan sebanyak 46 kasus
Lingkungan Hidup Jumlah Sengketa Lingkungan 1. Persiapan Verifikasi dan Klarifikasi Perkara Sengketa
Hidup yang diselesaikan Lingkungan Hidup
Melalui Pengadilan dan di Luar 2. Penghitungan Kerugian Lingkungan Hidup
Pengadilan sebanyak 40 3. Pelaksanaan Negosiasi dan Fasilitasi untuk mencapai
kasus (UK1) Kesepakatan.
4. Penyusunan dan Pendafataran Gugatan.
5. Pelaksanaan Persidangan
6. Pelaksanaan Upaya Hukum Biasa dan Luar Biasa.
7. Fasilitasi Pelaksanaan Eksekusi
8. Dukungan Teknis Penyelesaian Sengketa Lingkungan
Hidup
Jumlah Sengketa Lingkungan 1. Pelaksanaan Verifikasi dan Klarifikasi terkait DAS
Hidup yang diselesaikan Citarum.
terkait DAS Citarum sebanyak 2. Penghitungan kerugian LHK terkait DAS Citarum
6 kasus (UK2) 3. Penyusunan dan Pendaftaran Gugatan terkait DAS
Citarum.
4. Pelaksanaan Persidangan terkait DAS Citarum
5. Pelaksanaan Upaya Hukum terkait DAS Citarum
6. Pelaksanaan Eksekusi terkait DAS Citarum

Anggaran Program Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup untuk tahun 2020 adalah sebesar
Rp. 23.194.930.000 ( dua puluh tiga miliyar seratus sembilan puluh empat juta sembilan ratus
tiga puluh ribu Rupiah ) sebagaimana tertera pada lampiran 1 dan rincian pengaloksian pada
lampiran 3.

12
Renja Direktorat Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup 2020
Direktorat Jenderal Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan

A. Kegiatan Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup

KEGIATAN

PENYELESAIAN SENGKETA
LINGKUNGAN HIDUP
INDIKATOR KINERJA KEGIATAN

Jumlah Sengketa Lingkungan Hidup yang


diselesaikan melalui pengadilan dan di luar
pengadilan sebanyak 40 Kasus
SASARAN KEGIATAN

Terselesaikannya Sengketa
Lingkungan Hidup melalui
pengadilan dan di luar
pengadilan Jumlah Sengketa Lingkungan Hidup yang
diselesaikan terkait DAS Citarum
sebanyak 6 Kasus

Gambar 5 Sasaran Kegiatan dan Indikator Kinerja Kegiatan Penyelesaian Sengketa


Lingkungan Hidup

Skema alur Logic Model mengenai Sasaran Kegiatan dan Indikator Kinerja Kegiatan Penyelesaian
Sengketa Lingkungan Hidup Tahun 2020 dijelaskan pada Gambar 5. Kegiatan ini menetapkan sasaran
agar efektivitas penyelesaian sengketa lingkungan hidup meningkat. Peningkatan ini kemudian
ditunjukkan dengan pencapaian indikator-indikator kinerja kegiatan tersebut yakni jumlah penyelesaian
sengketa lingkungan hidup yang dapat diselesaikan melalui pengadilan dan di luar pengadilan
sebanyak 40 Kasus, dan jumlah penyelesaian sengketa lingkungan hidup yang dapat diselesaikan
terkait DAS Citarum sebanyak 6 Kasus.

13
Renja Direktorat Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup 2020
Direktorat Jenderal Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan

B. Sasaran Kegiatan Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup

Menindaklanjuti Sasaran dan Indikator Kinerja Kegiatan, setiap unit kegiatan menyusun Sasaran dan
Indikator Unit Kegiatan yang kontinu dengan Sasaran dan Indikator Kinerja Kegiatan. Sama seperti
perencanaan sebelumnya, dalam penyusunannya pun menggunakan metode perencanaan Logic
Model untuk memastikan dalam pelaksanaannya berkesinambungan.

KEGIATAN

PENYELESAIAN
INDIKATOR KINERJA KEGIATAN UNIT KEGIATAN
SENGKETA LINGKUNGAN
HIDUP

PENYELESAIAN SENGKETA
Jumlah Sengketa Lingkungan LINGKUNGAN HIDUP DI LUAR
Hidup yang diselesaikan PENGADILAN BIDANG
melalui pengadilan dan di luar SUMBER DAYA ALAM

SASARAN KEGIATAN pengadilan, sebanyak 60


kasus
PENYELESAIAN SENGKETA
Terselesaikannya Sengketa LINGKUNGAN HIDUP DI LUAR
Lingkungan Hidup melalui PENGADILAN BIDANG
pengadilan dan di luar INDUSTRI PRASARANA DAN
pengadilan JASA

Jumlah Sengekata
Lingkungan Hidup yang
diselesaikan terkait DAS PENYELESAIAN SENGKETA
Citarum sebanyak 6 kasus LINGKUNGAN HIDUP MELALUI
PENGADILAN

Gambar 6 Relasi Sasaran dan Indikator Kinerja Kegiatan dengan Unit Kegiatan

Untuk memastikan bahwa antara Unit Kegiatan memiliki rencana yang sejalan dengan kegiatan yang
telah ditentukan, maka Unit Kegiatan dalam penyelesaian sengketa lingkungan hidup dipastikan
terlibat dan memiliki andil dalam pencapaian Indikator Kinerja Kegiatan seperti pada Gambar 6. Secara
umum, Unit Kegiatan dari Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup terbagi menjadi dua bagian
utama, yakni penyelesaian sengketa lingkungan hidup di luar pengadilan dan penyelesaian sengketa
lingkungan hidup melalui pengadilan. Adapun penyelesaian sengketa di luar pengadilan terbagi
menjadi dua lingkup bidang yang berbeda, yaitu bidang Sumber Daya Alam, serta bidang Industri,
Prasarana dan Jasa

14
Renja Direktorat Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup 2020
Direktorat Jenderal Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan

C. Unit Kegiatan Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup di Luar Pengadilan Bidang Sumber
Daya Alam

INDIKATOR UNIT KEGIATAN

Jumlah sengketa LH yang diverifikasi

Jumlah sengketa LH yang di Klarifikasi

Jumlah yang dilakukan penghitungan kerugian


Lingkungan Hidup
UNIT KEGIATAN SASARAN UNIT KEGIATAN .

PENYELESAIAN SENGKETA Terselesaikannya Jumlah sengketa LH yang dilakukan negosiasi


LINGKUNGAN HIDUP DI sengketa lingkungan
LUAR PENGADILAN BIDANG hidup di luar
SUMBER DAYA ALAM pengadilan bidang
sumber daya alam

Jumlah sengketa LH yang dilakukan fasilitasi


masyarakat

Jumlah sengketa LH yang mencapai kesepakatan

Dukungan Teknis Penyelesaian Sengketa LH :


Peningkatan Kapasitas, Forum Ahli, dan In House
Training

Gambar 7 Sasaran dan Indikator Kinerja Unit Kegiatan Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup di Bidang
Sumber Daya Alam

15
Renja Direktorat Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup 2020
Direktorat Jenderal Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan

D. Unit Kegiatan Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup di Luar Pengadilan Bidang Industri,
Prasarana dan Jasa

INDIKATOR UNIT KEGIATAN

Jumlah sengketa LH yang diverifikasi

Jumlah sengketa LH yang di Klarifikasi

Jumlah yang dilakukan penghitungan kerugian


Lingkungan Hidup
UNIT KEGIATAN SASARAN UNIT KEGIATAN .

Jumlah sengketa LH yang dilakukan negosiasi


PENYELESAIAN SENGKETA Terselesaikannya
LINGKUNGAN HIDUP DI sengketa lingkungan
LUAR PENGADILAN BIDANG hidup di luar
pengadilan bidang
INDUSTRI PRASARANA DAN
Industri Prasarana
JASA
dan Jasa
Jumlah sengketa LH yang dilakukan fasilitasi
masyarakat

Jumlah sengketa LH yang mencapai kesepakatan

Dukungan Teknis Penyelesaian Sengketa LH :


Peningkatan Kapasitas, Forum Ahli, dan In House
Training

Gambar 8 Sasaran dan Indikator Kinerja Unit Kegiatan Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup di Bidang
Industri, Prasarana dan Jasa

16
Renja Direktorat Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup 2020
Direktorat Jenderal Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan

E. Unit Kegiatan Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup Melalui Pengadilan

INDIKATOR UNIT KEGIATANINDIKATOR UNIT


KEGIATAN

Jumlah sengketa lingkungan hidup yang masuk dan


direkomendasi PSLH melalui pengadilan

Jumlah sengketa lingkungan hidup yang diverifikasi

Jumlah penghitungan kerugian lingkungan hidup

Jumlah penyusunan gugatan dan pendaftaran gugatan


sengketa lingkungan hidup melalui pengadilan

UNIT KEGIATAN SASARAN UNIT KEGIATAN

Jumlah pelaksanaan persidangan pengadilan


PENYELESAIAN
SENGKETA Terselesaikannya
LINGKUNGAN HIDUP sengketa lingkungan
MELALUI hidup melalui
PENGADILAN pengadilan
Jumlah penyusunan dan pendaftaran upaya hukum (upaya
banding, Kasasi dan PK )

Jumlah pelaksanaan fasilitasi pelaksanaan Eksekusi

Dukungan Teknis Penyelesaian Sengketa Lingkungan


Hidup

Gambar 9 Sasaran dan Indikator Kinerja Unit Kegiatan Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup Melalui
Pengadilan

17
Renja Direktorat Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup 2020
Direktorat Jenderal Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan

F. Unit Kegiatan Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup Melalui Pengadilan Terkait DAS

Citarum

INDIKATOR UNIT KEGIATANINDIKATOR UNIT


KEGIATAN
Jumlah SLH yang diverifikasi terkait DAS Citarum

Jumlah SLH yang Klarifikasi terkait DAS Citarum

Jumlah penghitungan kerugian LH terkait DAS Citarum

Jumlah penyusunan gugatan dan pendaftaran gugatan


sengketa lingkungan hidup terkait DAS Citarum
UNIT KEGIATAN SASARAN UNIT KEGIATAN

Jumlah pelaksanaan persidangan pengadilan terkait DAS


PENYELESAIAN Citarum
SENGKETA Terselesaikannya
LINGKUNGAN HIDUP sengketa lingkungan
MELALUI hidup terkit DAS Jumlah penyusunan dan pendaftaran upaya hukum (upaya
PENGADILAN Citarum banding, Kasasi dan PK ) terkait DAS Citarum

Jumlah pelaksanaan fasilitasi pelaksanaan Eksekusi terkait


DAS Citarum.

Dukungan Teknis Penyelesaian Sengketa Lingkungan


Hidup

Gambar 10 Sasaran dan Indikator Kinerja Unit Kegiatan Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup

Terkait DAS Citarum Melalui Pengadilan

G. Sasaran dan Indikator Kinerja Elemen Kegiatan

Seperti halnya Sasaran dan Indikator Kinerja Unit Kegiatan yang disusun berdasarkan alur Sasaran
dan Indikator Kinerja Kegiatan, Penyusunan Sasaran dan Indikator Kinerja Elemen Kegiatan pada
Rencana Kerja juga mengikuti arah Sasaran dan Indikator Kinerja Unit Kegiatan. Meskipun demikian,
ketika Unit Kegiatan memiliki peran pada Indikator Kinerja Unit Kegiatan tertentu, Elemen Kegiatan
mendukung seluruh indikator secara keseluruhan. Hanya saja yang membedakan adalah bidang
Elemen Kegiatan yang satu dengan Elemen Kegiatan yang lain baik untuk penyelesaian sengketa
lingkungan hidup di luar pengadilan maupun penyelesaian sengketa lingkungan hidup melalui
pengadilan.

Dalam penyusunannya, seperti disebutkan sebelumnya, Kegiatan Penyelesaian Sengketa Lingkungan


Hidup terbagi menjadi dua unit kegiatan utama, yakni penyelesaian sengketa lingkungan hidup di luar
pengadilan dan melalui pengadilan. Dari dua unit kegiatan tersebut, ditetapkan memiliki elemen
kegiatan yang sesuai dengan sasarannya masing-masing. Dalam Unit Kegiatan Penyelesaian

18
Renja Direktorat Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup 2020
Direktorat Jenderal Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Sengketa Lingkungan Hidup di Luar Pengadilan sendiri, memiliki dua bidang yang berbeda. Akan
tetapi, menilai dari permasalahan yang sedang dihadapi dan demi tercapainya tujuan pembangunan
KLHK, kedua unit kegiatan penyelesaian sengketa lingkungan hidup di luar pengadilan baik bidang
sumber daya alam maupun industri, prasarana dan jasa, telah sepakat untuk memiliki sasaran dan
indikator yang menyatu. Selain dari Elemen Kegiatan yang terbagi dari dua Unit Kegiatan tersebut, ada
Elemen Kegiatan yang mencakup kedua Unit Kegiatan yakni Layanan perkantoran, Kendaraan
Bermotor, serta Perangkat Pengolah Data dan Informasi.

H. Elemen Kegiatan Verifikasi dan Penyelesaian dalam Bentuk Kesepakatan

INDIKATOR ELEMEN KEGIATAN

SASARAN
ELEMEN KEGIATAN
Jumlah sengketa LH yang di verifikasi di luar pengadilan bidang sumber
daya alam
Terselesaikannya kegiatan
verifikasi sengketa lingkungan Jumlah sengketa LH yang di verifikasi di luar pengadilan bidang Industri
hidup di luar pengadilan Prasarana dan Jasa

Jumlah Sengketa LH yang di klarifikasi hasil verifikasi sengketa


Terselesaikannya lingkungan hidup di luar pengadilan bidang sumber daya alam.
kegiatan klarifikasi
Jumlah Sengketa LH yang di klarifikasi hasil verifikasi sengketa
lingkungan hidup di luar pengadilan bidang Industri Prasarana dan Jasa

ELEMEN
KEGIATAN Terselesaikannya kegiatan Jumlah SLH yang dihitungan kerugian LH dan/atau masyarakat oleh ahli
perhitungan kerugian bidang sumber daya alam
lingkungan hidup dan/atau
masyarakat Jumlah SLH yang dihitungan kerugian LH dan/atau masyarakat oleh ahli
VERIFIKASI DAN bidang ndustri prasarana dan jasa
PENYELESAIAN
DALAM BENTUK Jumlah sengketa LH yang di fasilitasi, negosiasi ataumediasi PSLH di
KESEPAKATAN Terselesaikannya kegiatan luar pengadilan bidang sumber daya alam
pelaksanaan fasilitasi,
negosiasi atau mediasi
penyelesaian sengketa Jumlah sengketa LH yang di fasilitasi, negosiasi ataumediasi PSLH di
lingkungan hidup di luar luar pengadilan bidang industry prasarana dan jasa
pengadilan

Terlaksananya dukungan teknis PSLH bidang sumber daya alam


Terselesaikannya kegiatan (Peningkatan kapasitas, forum ahli, dan in house training)
dukungan Teknis penyelesaian
Terlaksananya dukungan teknis PSLH bidang industri prasarana dan jasa
sengketa ingkungan hidup
(Peningkatan kapasitas, forum ahli, dan in house training)

-------------------------- -----------------------------------------------------------------

Gambar 11 Sasaran dan Indikator Kinerja Elemen Kegiatan Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup di Luar
Pengadilan Bidang Sumber Daya Alam dan Bidang Industri, Prasarana dan Jasa

19
Renja Direktorat Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup 2020
Direktorat Jenderal Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan

I. Elemen Kegiatan Pendaftaran Gugatan dan Penyelesaian Melalui Pengadilan

SASARAN
INDIKATOR ELEMEN KEGIATAN
ELEMEN KEGIATAN

Terselesaikannya kegiatan
verifikasi sengketa Jumlahpelaksanaan verifikasi sengketa lingkungan hidup melalui
lingkungan hidup melalui pengadilan yang terlaksana
pengadilan

Terselesaikannya kegiatan
perhitungan kerugian Jumlah perhitungan kerugian lingkungan hidup oleh ahli yang
lingkunganhidup melalui terlaksana
pengadilan

Jumlah persiapan penyusunan gugatan yang terlaksana

Terselesaikannya kegiatan
penyusunan dan pendaftaran Jumlah penyusunan gugatan yang terlaksana
gugatan
Jumlah pendaftaran gugatan yang terlaksana
ELEMEN
KEGIATAN
Jumlah koordinasi ahli, saksi fakta dan advokat
PENDAFTARAN
GUGATAN DAN Jumlah penyusunan replik
PENYELESAIAN
MELALUI Jumlah penyerahan replik
PENGADILAN
Terselesaikannya kegiatan Jumlah penyusunan alat bukti
pelaksanaan persidangan

Jumlah penyerahan alat bukti

Jumlah penyusunan kesimpulan

Jumlah penyerahan kesimpulan

Jumlah evaluasi PSLHmelalui pengadilan

Jumlah penyusunan upaya hukum


Terselesaikannya kegiatan
upaya hukum
Jumlah pendaftaran upaya hukum

Terselesaikannya
pelaksanaan Eksekusi Jumlah putusan berkekuatan hukum tetap yang dapat dieksekusi

Gambar 12 Sasaran dan Indikator Kinerja Elemen Kegiatan Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup Melalui
Pengadilan

20
Renja Direktorat Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup 2020
Direktorat Jenderal Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan

J. Elemen Kegiatan Layanan Perkantoran

ELEMEN SASARAN
INDIKATOR ELEMEN KEGIATAN
KEGIATAN ELEMEN KEGIATAN

LAYANAN Terselesaikannya
PERKANTORAN kegiatan operasional
Jumlah kegiatan operasional dan pemeliharaan kantor
dan pemeliharaan
kantor yang terlaksana

Gambar 13 Sasaran dan Indikator Kinerja Elemen Kegiatan Layanan Perkantoran Penyelesaian Sengketa
Lingkungan Hidup

21
Renja Direktorat Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup 2020
Direktorat Jenderal Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan

BAB IV
PENUTUP

Dengan dirumuskannya Rencana Kerja (Renja) Direktorat Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup tahun
2020, maka seluruh kegiatan pada Direktorat Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup mengacu pada
Renja yang telah ditetapkan dan disepakati bersama.

Untuk mengukur tingkat keberhasilan pencapaian dalam pelaksanaan rencana kerja ini, maka secara
berkala akan dilakukan monitoring dan evaluasi, serta pengawasan dan pengendalian yang dituangkan
dalam dokumen pelaporan termasuk pelaporan hasil audit kinerja serta Laporan Kinerja (LKj).

Rencana Kerja 2020 ini tak hanya berisi semangat untuk memperkuat apa yang telah dicapai pada tahun
2019, namun demikian didalamnya memuat komitmen meletakkan landasan pencapaian pembangunan
tahun 2020. Dengan demikian, Rencana Kerja 2020 ini menjadi media yang dapat memandu setiap gerak
dan langkah Direktorat Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup, Direktorat Jenderal Penegakan Hukum
LHK.

Keberhasilan pelaksanaan program dan kegiatan dalam mencapai kinerja tahun 2020 sangat ditentukan
oleh kapasitas dan kualitas kinerja seluruh jajaran pimpinan Direktorat Penyelesaian Sengketa Lingkungan
Hidup. Oleh karena itu, Renja Direktorat Penyelesaian Sengketa Lingkunan Hidup diharapkan dapat
dikomunikasikan ke seluruh mitra kerja Direktorat Penyelesaian Sengketa Lingkungan dan yang lebih
penting yaitu perkuat konsolidasi Unit Kerja di lingkup Direktorat Penegakan Hukum LHK, KLHK agar
seluruh kegiatan dapat terlaksana dan terkoordinasi dengan baik dan harmonis.

Selanjutnya, seluruh intervensi (regulasi dan anggaran) dari seluruh unit kerja diharapkan dapat
bermanfaat dalam mendukung secara langsung pemenuhan kinerja. Pemantauan dari upaya pencapaian
kinerja ini akan dilaksanakan oleh Direktorat Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup dalam bentuk audit
kinerja, sedangkan Sekretaris Direktorat Jenderal Penegakan Hukum LHK diharapkan dapat
mengkoordinasikan pemantauan kinerja yang akan dituangkan dalam Laporan Kinerja Direktorat Jenderal
Penegakan Hukum LHK.

Jakarta, Januari 2020


Direktur,

Jasmin Ragil Utomo, SH, MM.


NIP. 19640603 199203 1 001

22
Renja Direktorat Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup 2020
Direktorat Jenderal Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan

LAMPIRAN

23
Renja Direktorat Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup 2020
Direktorat Jenderal Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Lampiran

1
RENCANA KERJA TAHUNAN

Unit Eselon II K/L/SKPD : Direktorat Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup.


Tahun : 2020

Sasaran Indikator Kinerja


Program Kegiatan Target Anggaran (Rp)
Kegiatan Kegiatan
Jumlah sengketa
lingkungan hidup yang
diselesaikan melalui 40 19.770.000.000,-
Penegakan Penyelesaian Terselesaikannya pengadilan dan di luar
Hukum Sengketa Sengketa pengadilan
Lingkungan Hidup Lingkungan Lingkungan Jumlah sengketa
dan Kehutanan Hidup hidup lingkungan hidup terkait
DAS Citarum yang 6 2.691.000.000,-
diselesaikan
Dukungan Manajemen 733.930.000,-

TOTAL : 23.194.930.000,-

24
Renja Direktorat Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup 2020
Direktorat Jenderal Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Lampiran

2
RENCANA KERJA TAHUNAN PER KOMPONEN
Unit Eselon II K/L/SKPD : Direktorat Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup.
Tahun : 2020
Indikator Kinerja
Program Kegiatan Sasaran Kegiatan Komponen
Kegiatan
Penegakan Penyelesaian Terselesaikannya Jumlah sengketa Verifikasi dan klarifikasi
Hukum Sengketa sengketa lingkungan lingkungan hidup yang sengketa lingkungan hidup
Lingkungan Lingkungan hidup melalui diselesaikan melalui Perhitungan kerugian LH
dan Hidup pengadilan dan di pengadilan dan di luar dan/atau masyarakat oleh
Kehutanan luar pengadilan pengadilan sebanyak Ahli.
40 kasus Negosiasi dan fasilitasi
kesepakatan
Penyusunan dan Pendaftaran
Gugatan
Pelaksanaan Persidangan
Pelaksanaan Upaya hukum
Fasilitasi Pelaksanaan
Eksekuasi
Dukungan Teknis PSLH
(Peningkatan Kapasitas,
Forum Ahli, dan In house
training)
Jumlah sengketa Verifikasi sengketa
lingkungan hidup terkait lingkungan hidup terkait DAS
DAS Citarum yang Citarum
diselesaikan sebanyak Perhitungan kerugian LH oleh
6 kasus Ahli, terkait DAS Citarum
Penyusunan gugatan dan
Pendaftaran gugatan terkait
DAS Citarum
Pelaksanaan Persidangan
terkait DAS Citarum
Upaya hukum banding,
kasasi dan peninjauan
kembali (PK). terkait DAS
Citarum
Fasilitasi pelaksanaan
Eksekusi terkait DAS Citarum

25
Renja Direktorat Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup 2020
Direktorat Jenderal Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Lampiran

3
Target dan Anggaran Direktorat Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup

SASARAN SASARAN UNIT ALOKASI


INDIKATOR KINERJA UNIT KEGIATAN TARGET
KEGIATAN KEGIATAN PENDANAAN
2020 2020
Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup
Terselesaik UK1 : Jumlah Sengketa lingkungan hidup yang diselesaikan melalui 19.770.000.000,-
annya pengadilan dan di luar pengadilan, sebanyak 40 kasus
Sengketa Sengketa Lingkungan
lingkungan Hidup yang Persiapan/pelaksanaan Verifikasi dan 5.620.133.000,-
hidup diselesaikan melalui klarifikasi Perkara Sengketa Lingkungan 40
melalui pengadilan dan di luar Hidup
pengadilan pengadilan
dan di luar
pengadilan 879.126.000 ,-
Penghitungan Kerugian LH/Masyarakat

Negosiasi dan Fasilitasi Kesepakatan 1.912.357.000,-

2.238.761.000,-
Penyusunan dan Pendaftaran Gugatan

1.675.654.000,-
Pelaksanaan Persidangan .

1.639.169.000,-
Pelaksanaan Upaya Hukum

3.017.355.000,-
Fasilitasi pelaksaaan Eksekusi

Dukugan Teknis Penyelesaian Sengketa 2.787.445.000,-


Lingkungan Hidup

UK2 : Terselesaikannya Sengketa Lingkungan Hidup terkait


2.691.000.000,-
DAS Citarum sebanyak 6 kasus

Sengketa Lingkungan
Persiapan/pelaksanaan verifikasi dan 6 350.388.000,-
Hidup terkait DAS
klarifikasi sengketa lingkungan hidup terkait
Citarum yang
DAS Citarum.
diselesaikan

Penghitungan Kerugian Lingkungan terkait 241.970.000,-


DAS Citarum

26
Renja Direktorat Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup 2020
Direktorat Jenderal Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan

SASARAN SASARAN UNIT ALOKASI


INDIKATOR KINERJA UNIT KEGIATAN TARGET
KEGIATAN KEGIATAN PENDANAAN
2020 2020
Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup

Penyusunan dan Pendaftaran Gugatan SLH 836.614.000,-


terkait DAS Citarum

Pelaksanaan Persidangan terkait DAS 227.631.000,-


Citarum

427.796.000,-
Upaya Hukum terkait DAS Citarum

606.601.000,-
Pelaksanaan Eksekusi terkait DAS Citarum

27
Renja Direktorat Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup 2020
Direktorat Jenderal Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan

ILampiran
4
Jumlah
Jumlah Sengketa
Lingkungan Hidup

Elemen, Sasaran Elemen dan Indikator Kinerja Elemen Kegiatan, Dukunganyang diselesaikan
Manajemen dan
Pelaksanan Tugas Teknis Lainnya Direktorat Penyelesaian Sengketa Lingkungan melalui
Hidup
pengadilan dan di
SASARAN UNIT luarKEGIATAN
pengadilan,
SASARAN ELEMEN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA ELEMEN
KEGIATAN
sebanyak 60
Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup (UK1)
Jumlah sengketa Sengketa Lingkungan Hidup yang Diselesaikan Melalui Pengadilan dan di Luar kasus
Pengadilan
lingkungan hidup verifikasi dan klarifikasi perkara Jumlah Persiapan/ pelaksanaan verifikasi sengketa
Sengekata
yang diselesaikan sengketa lingkungan hidup lingkungan hidup di luar pengadilan yang diselesaikan
melalui pengadilan Lingkungan
dan diluar Perhitungan kerugian lingkungan hidup Jumlah Perhitungan kerugian lingkungan hidup dan/atau
pengadilan Hidup yang
dan/atau masyarakat. masyarakat yang diselesaikan
diselesaikan
Fasilitasi, negosiasi atau mediasi Jumlah kegiatan Negosiasi dan fasilitasi kesepakatan yang
diselesaikan terkait DAS
Penyusunan dan Pendaftaran Gugatan Jumlah Penyusunan dan pendaftaran gugatanCitarummelalui
pengadilan yang diselesaikan
sebanyak 6
Pelaksanaan persidangan Jumlah SLH Pelaksanaan Persidangan yang diselesaikan
kasus
Upaya hukum Jumlah SLH Upaya Hukum yang diselesaikan

Fasilitasi Pelaksanaan Eksekusi Jumlah SLH yang difasilitasi pelaksanaan eksekusi


ampiran
Dukungan Teknis PSLH Pelaksanaan Kegiatan Peningkatan Kapasitas, Forum Ahli,

Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup Melalui Pengadilan (UK2)


dan In House Training yang dilaksanakan
4
Jumlah sengketa Sengketa Lingkungan Hidup terkait DAS Citarum yang diselesaikan
lingkungan hidup Verifikasi dan klarifikasi sengketa Jumlah pelaksanaan verifikasi dan klarifikasi sengketa
terkait DAS lingkungan hidup erkait DAS Citarum lingkungan hidup melalui pengadilan yang diselesaikan
Citarum yang
diselesaikan Penghitungan Kerugian LH terkait DAS Jumlah perhitungan kerugian lingkungan hidup yang
Citarum diselesaikan

Penyusunan dan pendaftaran gugatan Jumlah penyusunan dan pendaftaran gugatan yang
terkait DAS Citarum diselesaikan

Pelaksanaan Persidangan terkait DAS Penyusunan dan penyerahan gugatan, replik, alat bukti, dan
Citarum kesipmpulan yang diselesaikan
Upaya Hukum terkait DAS Citarum Jumlah upaya hukum yang diselesaikan
Pelaksanaan Eksekusi terkait DAS Jumlah kegiatan eksekusi yang diselesaikan
Citarum

28
rencanakerja
2020

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN


DITJEN PENEGAKAN HUKUM LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
DIREKTORAT PENYELESAIAN SENGKETA LINGKUNGAN HIDUP

You might also like