You are on page 1of 2

Nama : Okta Adinda Aprisa

NIM : 21180071
Mata Kuliah : Pengantar Psikologi
Program Studi : Pendidikan bahasa jepang.

1. Kenapa orang dengan pendidikan tinggi masih percaya Hoax?

Hal ini dikarenakan orang yang berpendidikan lebih kreatif dalam mencari
pembenaran dari sebuah kesimpulan yang ditawarkan. Orang dengan pendidikan tinggi
cenderung lebih percaya diri dengan apa yang ia yakini. Namun terkadang orang
berpendidikan yang percaya dengan hoax cenderung malas untuk berpikir kritis, tidak
memiliki rasa ingin tahu terhadap berita tersebut serta lebih percaya terhadap opini dan
kesimpulan yang ia ambil.

2. Apa yang bisa anda lakukan agar bisa berpikir kritis?

1.) Bertanya terkait berita yang tersebar. Salah satu langkah awal sederhana yang bisa
dilakukan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis adalah dengan langsung
mengajukan pertanyaan jika berasumsi. Mengurangi asumsi dan perbanyak bertanya
untuk mendapatkan kebenaran karena pada dasarnya asumsi adalah suatu hal yang
belum dipastikan kebenarannya, namun perlahan bisa menggantikan kebenaran itu
sendiri.

2.) Perbanyak membaca buku dan sumber yang terpercaya. Untuk membantu menjawab
setiap hal kecil yang ada di sekitar kita, kita harus membaca buku-buku berkualitas
yang bisa menambah informasi dan wawasan.
3.) Hal yang sudah dipahami di coba untuk diterapkan di berbagai situasi dan kondisi.
Ketika muncul masalah dan hambatan dalam menyelesaikan tugas latihlah diri anda
untuk menguraikan dan mengevaluasi sehingga muncul alternatif solusi yang efektif
dan efisien

3. Apa beda berpikir kritis dan menghujat?

Perbedaannya berpikir kritis dan menghujat adalah:

1.) Berpikir kritis biasanya berisi kalimat koreksi terhadap pembenaran atau fakta yang
didapat sedangkan menghujat biasanya berisi kalimat hinaan atau ejekan. Berpikir
kritis berisi komentar yang ditujukan untuk kebaikan dan mengharapkan perbaikan.
Sementara hujatan cenderung hanya menghina tanpa adanya masukkan untuk sesuatu
yang kita anggap kurang.
2.) Komentar dapat dikategorikan sebuah kritik adalah bahwa tetap memperhatikan tata
krama. Seseorang yang bermaksud memberikan kritik tidak akan melupakan etika
karena komentar tersebut ditujukan untuk perbaikan dan bukan menyudutkan.
Karenanya ia tidak akan berkata-kata kasar.

3.) Berpikir kritis biasanya didasarkan pada hal yang logis sementara menghujat
cenderung didasarkan atas rasa tak suka dan cenderung menyakiti hati seseorang.

4. Ceritakan satu situasi anda gagal berpikir kritis dan mempercayai begitu saja informasi
yang belum jelas kebenarannya.

Dahulu saya pernah mempercayai mitos bahwa duduk di pintu akan susah untuk
mendapatkan jodoh. Awalnya saya percaya begitu saja, namun setelah saya berpikir lagi
dan memutuskan untuk mencari informasi mengenai mitos ini, lalu saya bertanya kepada
orang tua dan sumber yang lainnya yang terpercaya bahwa ternyata duduk di depan pintu
akan susah mendapat jodoh hanya mitos belaka, karena mereka mengatakan bahwa
orang-orang zaman dahulu mengatakan ini karena sebenarnya hanya untuk memberi
peringatan berupa ungkapan bahwa ketika kita duduk di depan pintu maka otomatis kita
akan menghalangi jalan orang yang ingin masuk ke dalam rumah. Oleh karena itu,
mereka membuat ungkapan yang menakut-nakuti sehingga membuat mitos ini dipercayai
secara turun temurun.

You might also like