You are on page 1of 4

5.

Bronkoskop

Bronkoskopi adalah tindakan yang dilakukan untuk melihat keadaan intra bronkus

dengan menggunakan alat bronkoskop. Prosedur diagnostik dengan bronkoskop ini dapat

menilai lebih baik pada mukosa saluran napas normal, hiperemis atau lesi, penyempitan atau

obstruksi akibat kompresi dari luar atau massa intrabronkial/tumor intra bronkus.

Bronkoskopi serat optik lentur (BSOL) juga dikenal sebagai Fiber Optic Bronchoscopy

(FOB), sangat membantu dalam menegakkan diagnosis pada kelainan yang dijumpai di paru-

paru, dan berkembang sebagai suatu prosedur diagnostik invasif paru. BSOL berupa tabung

tipis panjang dengan diameter 5-6 mm, merupakan saluran untuk tempat penyisipan peralatan

tambahan yang digunakan untuk mendapatkan sampel dahak ataupun jaringan. Umumnya 55

cm dari total panjang tabung BSOL mengandung serat optik yang memancarkan cahaya.

Ujung distal BSOL memiliki sumber cahaya yang dapat memperbesar 120o dari 100o

lapangan pandang yang diproyeksikan ke layar video atau kamera. Tabungnya sangat

fleksibel sehingga memungkinkan operator untuk melihat sudut 160o -180o ke atas dan 100o

-130o ke bawah. Hal ini memungkinkan operator BSOL untuk melihat ke segmen yang lebih

kecil dan segmen sub cabang bronkus ke atas dan ke bawah dari bronkus utama, dan juga ke

depan belakang (anterior dan superior).

Sumber : https://123dok.com/document/4zp0d74q-
profil-penderita-dilakukan-tindakan-bronkoskopi-
instalasi-diagnostik-terpadu.html

Gambar 2. Bronkoskopi Serat Optik Lentur


Prosedur Tindakan Bronkoskopi :
Bronkoskopi dimulai setelah obat bius bekerja. Langkah pertama yang dilakukan

dokter adalah memasukkan bronkoskop ke hidung atau mulut pasien. Setelah itu, bronkoskop

akan didorong secara perlahan sampai ke paru-paru. Proses ini tidak menimbulkan rasa sakit,

tetapi pasien mungkin akan mengalami rasa tidak nyaman.

Selama bronkoskop di dorong ke dalam, dokter akan melihat kondisi saluran

pernapasan melalui layar monitor. Tergantung pada kondisi pasien, tindakan berikutnya yang

dilakukan dokter dapat berupa:

1. Membilas paru-paru menggunakan cairan saline, kemudian mengambilnya kembali

untuk memeriksa sel abnormal, bakteri, lendir, atau benda asing yang mungkin

terdapat di dalamnya

2. Mengambil sampel jaringan atau tumor di paru-paru

3. Memasang stent dengan bantuan USG di saluran pernapasan untuk melebarkan

saluran pernapasan

4. Membuang lendir, nanah, atau benda asing yang menyumbat paru-paru

5. Mengatasi perdarahan yang aktif pada paru-paru, paru-paru kolaps (pneumothorax),

atau tumor pada paru-paru

Keseluruhan prosedur bronkoskopi, termasuk proses persiapan dan pemulihan dari obat

bius bisa membutuhkan waktu sekitar 4 jam. Namun, prosedur bronkoskopi itu sendiri hanya

berlangsung sekitar 30–60 menit


Daftar Pustaka
Kasuma, D. (2011). Penilaian Visualisasi Pemeriksaan Bronkoskopi Serat Optik Lentur
dengan Konfirmasi Pemeriksaan Sitologi Bronkus dalam Menegakkan Diagnosis
Kanker Paru.(
https://repositori.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/34358/Fulltext.pdf?
sequence=1&isAllowed=y )
https://www.alodokter.com/bronkoskopi-ini-yang-harus-anda-ketahui
https://123dok.com/document/4zp0d74q-profil-penderita-dilakukan-tindakan-bronkoskopi-
instalasi-diagnostik-terpadu.html
https://pdfcoffee.com/bronkoskopi-pdf-free.html

You might also like