You are on page 1of 5

Nama : Dara Jati Septiningdiah

NIM : 21110120140059
Prodi : Teknik Geodesi
Kelas :B
LEMBAR JAWAB UJIAN
HUKUM AGRARIA
1. Apa manfaat Saudara mempelajari Hukum Agraria dalam keilmuan saudara?
Jawab:
Manfaat Saya mempelajari Hukum Agraria dalam keilmuan Teknik Geodesi
adalah mengetahui dasar-dasar hukum Agraria di Indonesia. Salah satu mekanisme
dalam pendaftaran tanah adalah dilakukan pengukuran bidang tanah. Kegiatan
tersebut dilakukan oleh surveyor yang berkecimpung dalam ilmu pertanahan. Jika
kedepannya saya menjadi seorang surveyor, maka dalam melakukan pengukuran
harus memahami ketentuan-ketentuan hukum dalam pengukuran, sehingga
pengukuran dapat dilakukan sesuai sistematika yang berlaku.
2. Menurut Saudara apakah Hukum Agraria sama dengan Hukum Tanah? Jelaskan!
Jawab:
Menurut Saya, Hukum Tanah dan Hukum Agraria berbeda. Keduanya
memiliki perbedaan yaitu pada objeknya. Objek Hukum Tanah hanya mengatur
masalah pertanian, atau mengenai permukaan tanah dan kulit bumi saja (pengertian
Hukum Agraria dalam arti sempit). Sedangkan objek Hukum Agraria mengatur
masalah bumi, air dalam batas-batas tertentu dan ruang angkasa beserta kekayaan
alam yang terkandung di dalam bumi. Pada zaman dahulu, objek hukum agraria
adalah tanah (hukum pertanahan). Namun, setelah kemerdekaan dengan adanya UUD
1945 pasal 33 ayat (3) yang merupakan politik hukum agraria, objek kajian hukum
agraria tidak hanya tanah (arti sempit), tetapi mencakup bumi, air, dan kekayaan yang
terkandung di dalamnya. Berdasarkan UUPA, hukum agraria mencakup arti sempit
dan arti luas.
3. Hak Menguasai Negara adalah kehadiran Negara dalam pengelolaan Sumber Daya
Agraria untuk mencapai sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Apa yang dimaksud
dengan Hak Menguasai Negara tersebut? Jelaskan!
Jawab:
Pengertian Hak Menguasai Negara adalah kekuasaan negara untuk mengelola
dan mengatur Sumber Daya Alam di Indonesia dengan tujuan mencapai sebesar-
besarnya kemakmuran rakyat. Sedangkan makna Hak Menguasai Negara atas Sumber
Daya Agraria adalah memberikan kewenangan kepada negara untuk mengatur
pemanfaatan hak-hak atas tanah masyarakat terkait dengan kedudukan sebagai
penguasa bukan sebagai pemiliki.
4. Apakah Orang Asing dapat memperoleh tanah Hak Milik? Jelaskan!
Jawab:
Orang Asing tidak dapat memperoleh Hak Milik, hal tersebut berdasarkan
Pasal 21 Ayat (1) UUPA yang menyatakan: “Hanya warganegara Indonesia yang
dapat mempunyai hak milik.” Pernyataan ‘hanya warganegara Indonesia’
mengandung makna bahwa kewarganegaraan yang menjadi subjek Hak Milik harus
Warga Negara Indonesia (WNI) dan kewarganegaraan Indonesia itu adalah satu-
satunya kewarganegaraannya. Konsekuensinya, seorang WNI yang juga memiliki
kewarganegaraan yang lain (berkewarganegaraan rangkap) juga tidak dapat menjadi
subjek Hak Milik. Berdasarkan Pasal 21 ayat (3) UUPA, orang asing yang sesudah
berlakunya Undang-Undang ini mempunyai hak milik karena pewarisan tanpa wasiat
atau percampuran harta karena perkawinan dan warganegara Indonesia yang
mempunyai hak milik dan setelah berlakunya Undang-Undang ini kehilangan
kewarganegaraannya, maka wajib melepaskan hak tersebut dalam jangka waktu 1
tahun.
5. Hak Atas Tanah apa yang dapat dimiliki oleh orang asing di Indonesia?
Jawab:
Hak Atas Tanah yang dapat dimiliki oleh orang asing di Indonesia adalah Hak
Pakai. Hal tersebut berdasarkan Pasal 42 UUPA yang menyatakan bahwa Hak Pakai
dapat dimiliki oleh:
a. Warganegara Indonesia
b. Orang asing yang berkedudukan di Indonesia
c. Badan hukum yang didirikan menurut Hukum Indonesia dan berkedudukan di
Indonesia
d. Badan hukum asing yang mempunyai perwakilan di Indonesia
6. Apakah perbedaan HGU, HGB, dan Hak Pakai menurut tujuan penggunaan tanahnya,
jangka waktu, subjek/pemiliknya, dan asal tanahnya? Jelaskan!
Jawab:

Pembeda HGU HGB Hak Pakai


Tujuan ~ Mengusahakan Untuk mendirikan Untuk
Penggunaan Tanah tanah negara bangunan menggunakan
~ Untuk usaha dan/atau memungut
pertanian, hasil
perkebunan,
perikanan,
peternakan
Jangka Waktu 25 tahun atau 35 30 tahun, bisa ~20 tahun dengan
tahun, dapat diperpanjang 20 perpanjangan
diperpanjang 25 tahun, jika HGB maksimal 20 tahun
tahun berada di atas Hak ~ Jangka waktu
Milik maka jangka tidak ditentukan
waktunya 30 tahun untuk keperluan
tertentu
(departemen,
lembaga
pemerintah non
departemen,
pemerintah daerah,
perwakilan negara
asing, perwakilan
badan
Internasional,
badan keagamaan
dan sosial).
Subjek ~ WNI ~WNI - Warganegara
~ Badan Hukum ~ Badan Hukum Indonesia
Indonesia Indonesia - Orang asing yang
berkedudukan di
Indonesia
- Badan hukum
yang didirikan
menurut Hukum
Indonesia dan
berkedudukan di
Indonesia
- Badan hukum
asing yang
mempunyai
perwakilan di
Indonesia
Asal Tanah Negara Tanah Negara atau Tanah Negara atau
tanah milik orang tanah milik orang
lain lain

7. Apakah suatu Perseroan Terbatas dan Badan Hukum dapat membeli Hak Milik atas
tanah? Jelaskan!
Jawab:
Perseroan Terbatas dan Badan Hukum tidak dapat membeli Hak Milik atas
tanah. Jika sebuah PT atau Badan Hukum ingin memiliki Hak Milik, maka status
tanahnya harus diganti menjadi Hak Guna Bangunan (HGB). Pada dasarnya, UUPA
tidak memperbolehkan badan usaha yang berbentuk hukum memegang Hak Milik
atas tanah kecuali beberapa badan hukum tertentu yang telah ditetapkan dalam Pasal
38 PP No. 38 Tahun 1963. Apabila sebuah PT memperoleh tanah dengan status Hak
Milik maka akan dilakukan pelepasan hak dan penurunan hak. Cara yang dilakukan
salah satunya dengan pemberian HGB kepada badan usaha tersebut oleh pemegang
Hak Milik dengan akta yang dibuat oleh PPAT.
8. Bagaimana mekanisme apabila seseorang atau badan hukum akan memperoleh tanah
untuk keperluan tertentu? Jelaskan!
Jawab:
Mekanisme hukum memperoleh tanah untuk keperluan tertentu, yaitu:
a. Permohonan hak
b. Pemindahan Hak Atas Tanah
c. Pelepasan hak atau pengadaan tanah
d. Pencabutan Hak Atas Tanah
9. Hak Pengelolaan apakah termasuk sebagai salah satu jenis hak atas tanah? Jelaskan!
Jawab:
Hak pengelolaan termasuk dalam Hak Atas Tanah sekunder, dimana hak
tersebut muncul atau dibebankan di atas tanah yang sudah ada.
10. Berikan masukan/kritik, saran, pesan, dan kesan untuk dosen Hk Agraria Dr. Ana
Silviana, S.H., M.Hum. dalam menyampaikan materi Hukum Agraria.
Jawab:
Penyampaian materi Hukum Agraria selama perkuliahan dilakukan dengan
sangat jelas dan rinci. Materi yang disampaikan juga mudah untuk dipahami. Intonasi
dalam penyampaian materi juga tidak monoton, sehingga saya tidak bosan dalam
mendengarkan dan memahaminya. Selain itu, tidak banyak tugas yang diberikan
selama perkuliahan.

You might also like