You are on page 1of 26

“Persiapan Corporate Lawyer Mengenai Proses

Arbitrase di BANI”

Prof. Dr. Huala Adolf SH LLM FCBArb., FIIArb.


Arbitrator BANI, THAC, Shanghai Int.Arb. Centre

2021
PRESENTASI

I. Mengapa Arbitrase

II. Dasar Hukum Arbitrase

III. Prosedur (Hukum Acara) Arbitrase


(di BANI)
I. Mengapa Arbitrase

* Kontrak bisnis memuat klausul arbitrase


untuk menyelesaikan sengketa Kontrak
(bisnis).
-> Approximately 80 % of all international
agreements contain arbitration clauses.
[Andreas Respondek]
-> Arbitrase bukan lagi Alternatif.
I. MENGAPA ARBITRASE

1. Diputus oleh Experts/Profesional


2. Kerahasiaan [hindari publisitas]
3. Relatif cepat: 180 hari (Pasal 48 UU No 30/1999)
4. Mengutamakan Perdamaian
Pasal 45 UU No 30/1999
(1) Dalam hal para pihak datang menghadap
pada hari yang telah ditetapkan, arbiter atau
majelis arbitrase terlebih dahulu mengusahakan
perdamaian antara para pihak yang bersengketa.
-> Efisien dan Efektif
I. Mengapa Arbitrase

5. Hukum (Kesepakatan) Para Pihak-> Klausul/Perjanjian


Arbitrase
Pasal 17 UU No 30 Tahun 1999
(1) Dengan ditunjuknya seorang arbiter atau beberapa arbiter
oleh para pihak secara tertulis dan diterimanya penunjukan
tersebut oleh seorang arbiter atau beberapa arbiter secara
tertulis, maka antara pihak yang menunjuk dan arbiter yang
menerima penunjukan terjadi suatu perjanjian perdata.
(2) Penunjukan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1),
mengakibatkan bahwa arbiter atau para arbiter akan
memberikan putusannya secara jujur, adil, dan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku dan para pihak akan
menerima putusannya secara final dan mengikat seperti yang
telah diperjanjikan bersama.
I. Mengapa Arbitrase

6.Pengadilan Negeri Tidak Berwenang


“Pengadilan Negeri tidak berwenang untuk
mengadili sengketa para pihak yang telah
terikat dalam perjanjian arbitrase.” (Pasal 3
UU No 30/1999)
7.Putusan arbitrase final and mengikat
Pasal 60 UU No 30/1999: “Putusan arbitrase
bersifat final dan mempunyai kekuatan
hukum tetap dan mengikat para pihak.”
I. MENGAPA ARBITRASE

8. Putusan Arbitrase diakui di 166 (seratus


enam puluh enam) Negara anggota
Konvensi Konvensi (PBB) New York 1958.
-> RI ratifikasi Konvensi New York 1958
dengan Keppres No 34 tahun 1981.
166 Negara anggota Konvensi New York 1958 mengenai Pengakuan dan
Pelaksanaan Putusan Arbitrase Asing
II. Dasar Hukum Arbitrase
1. UU Nomor 30 Tahun 1999 tentang Arbitrase dan
Alternatif Penyelesaian Sengketa

2. Klausul Arbitrase/Perjanjian Arbitrase


“Adalah suatu kesepakatan berupa klausul
arbitrase yang tercantum dalam suatu perjanjian
tertulis yang dibuat para pihak sebelum timbul
sengketa, atau suatu perjanjian arbitrase tersendiri
yang dibuat para pihak setelah timbul sengketa.”
(Pasal 1:3 UU No 30/1999).

3. Hukum Acara Arbitrase


II. Dasar Hukum Arbitrase
3. Hukum Acara Arbitrase
Pasal 34 UU No 30 Tahun 1999
(1) Penyelesaian sengketa melalui arbitrase dapat
dilakukan dengan menggunakan lembaga arbitrase
nasional atau internasional berdasarkan
kesepakatan para pihak.
(2) Penyelesaian sengketa melalui lembaga arbitrase
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan
menurut peraturan dan acara dari lembaga yang
dipilih, kecuali ditetapkan lain oleh para pihak.
2. Pembentukan
1. Permohonan
Majelis Arbitrase
Arbitrase

III. Hukum Acara


Arbitrase
(Prose Arbitrase)
3. Persidangan
4. Putusan Arbitrase Arbitrase

1. Permohonan-Jawaban
2. Replik – DUplik *
3. Klairfikasi/Pembuktian
4. Saksi Fakta/Ahli*
5. Kesimpulan
6. Putusan
1. Permohonan Arbitrase

1. Pengajuan Permohonan
2. Penunjukan Arbiter (termasuk tunggal atau
majelis) -> Tunduk pada klausul arbitrase
3. Status Arbiter dan Komunikasi dengan
Arbiter/Majelis
4. Perwakilan Para Pihak
1. Permohonan Arbitrase

1. Nama dan alamat para pihak


2. Fakta Hukum
3. Permasalahan hukum
-> Klasifikasi masalah hukum
-> Bukti-bukti
4. Petitum
-> Harus jelas, sistematis, logis
-> Tidak berubah-ubah.
1. Permohonan Arbitrase
JAWABAN ARBITRASE
1. Uraian pendapat tentang penerimaan atau
bantahan terhadap permohonan arbitrase
2. Eksepsi (kalau ada)
3. Rekonvensi (kalau ada)
1. Permohonan Arbitrase
PERWAKILAN PARA PIHAK
1. Harus dengan surat kuasa khusus
2. Tidak perlu memiliki lisensi advokat
3. Staf prinsipal harus dilengkapi surat
keterangan/tugas
1. Permohonan Arbitrase
KELALAIAN PARA PIHAK
1. Bila pada hari sidang pertama pemohon
tidak hadir, permohonan gugur
2. Bila pada hari sidang pertama termohon
tidak hadir, Majelis akan memanggil
kembali (kedua kali).
3. Bila pada sidang kedua termohon tidak
hadir, Majelis akan memutus sengketa
-> Dihindari
III. Hukum Acara Arbitrase
2. Pembentukan Majelis Arbitrase: Arbiter

1. Cakap Hukum
2.Minimal berusia 35 tahun
3. Tidak ada hubngan keluarga
4. Tidak memiliki kepentingan keuangan
5. Pengalaman sekurangnya 15 tahun di bidangnya
6. Tidak pejabat pengadilan, jaksa, polisi, dan
penegak hukum lainnya
III. Hukum Acara Arbitrase
3. Persidangan Arbitrase

1. Persidangan tertutup
2. Perlakuan sama para pihak
3. Tempat persidangan
4. Bahasa yang digunakan
5. Hukumm yang berlaku
6. Ex aequo et bono
III. Hukum Acara Arbitrase
3. Persidangan Arbitrase
PEMBUKTIAN
1. Setiap pihak wajib menjelaskan posisi masing-
masing dan mengajukan bukti
2. Majelis dapat meminta ringkasan atas daftar bukti
3. Para pihak dapat mengajukan saksi fakta atau ahli
III. Hukum Acara Arbitrase
3. Persidangan Arbitrase
PEMERIKSAAN SETEMPAT
1. Pemrintaan Para pihak
2. Permintaan Majelis
3. Biaya yang timbul dibebankan kepada para pihak
III. Hukum Acara Arbitrase
4. Putusan Arbitrase

1. Diucapkan paling lama 30 hari sejak


penutupan sidang atau penyampaian
kesimpulan
2. Masa waktu dapat diperpanjang
3. Dapat mengeluarkan putusan sela
4. Koreksi administratif (14 hari)
5. Pendaftaran Putusan di PN domisili
Termohon
6. Pelaksanaan Putusan
Kekhasan UU No 30 Tahun 1999

PENDAPAT YANG MENGIKAT


Pendapat Yang Mengikat

• Tanpa adanya suatu sengketa, BANI


dapat menerima permintaan pendapat
yang mengikat yang diajukan oleh para
pihak mengenai penafsiran ketentuan-
ketentuan perjanjian.
• Dasar Hukum : Pasal 52 & 53 UU 30/99
Prosedur Pengajuan Pendapat
Yang Mengikat

• Para Pihak mengajukan permohonan


secara bersama-sama.
• Pemeriksaan berdasarkan dokumen.
• Dapat dilakukan pertemuan klarifikasi,
baik atas perintah Tim Penyusun atau
permintaan Para Pihak.
Kekuatan Pendapat Yang
Mengikat

• Final & Binding.


• Mengikat bagaikan Perjanjian dan
dianggap melekat pada perjanjian.
• Pelaksanaannya atas itikad baik para
pihak.
TERIMA KASIH

You might also like