You are on page 1of 11

FA’IL DAN NAIBUL FA’IL

A. FA’IL

1) Pengertian Fail

‫ﻣﱳ اﻷﺟﺮﻣﻴّﺔ‬
ِ ِ
ُ‫اﻹﺳ ُﻢ اﳌَْﺮﻓُـ ْﻮعُ اﳌَْﺬ ُﻛ ْﻮُر ﻗَـْﺒـﻠَﻪُ ﻓ ْﻌﻠُﻪ‬
ْ ‫اْﻟ َﻔﺎﻋ ُﻞ ُﻫ َﻮ‬
Fa’il adalah isim marfu’ yang disebutkan terlebih dahulu fi’ilnya.

‫أﻟﻔﻴﺔ اﺑﻦ ﻣﺎﻟﻚ‬

‫َﺻﺎﻟَِﺔ‬ ِ ‫ﻫﻮ اﻹﺳﻢ اﻟّ ِﺬى أَﺳﻨِ َﺪ إِﻟَﻴ ِﻪ ﻋ ِﺎﻣﻞ ﺗَـ َﻘﺪ‬
َ ‫ﱠم َﻋﻠَْﻴﻪ ِﺎﺑﻷ‬
َ ٌ َ ْ ْ ُ ْ َُ
Yaitu kalimat isim yang disandari amil yng disebutkan lebih dahulu yang
amilnya asal ( sighotnya bukan perubahan ).

‫اﻟﻌﻤﺮﻳﻄﻰ‬

‫ﺎﻋ ُﻞ ا ْﺳ ٌﻢ ُﻣﻄْﻠَ ًﻘﺎ ﻗَ ِﺪ ْارﺗَـ َﻔ ْﻊ * ﺑِِﻔ ْﻌﻠِ ِﻪ َواْ ِﻟﻔ ْﻌ ُﻞ ﻗَـْﺒـﻠَﻪُ َوﻗَ ْﻊ‬
ِ ‫ﻓَﺎ اْﻟ َﻔ‬
Fa’il adalah isim yang secara mutlak terbaca rofa’ oleh fi’ilnya dan fi’il
itu jatuh sebelumnya.

Dari semua pengertian diatas, suatu lafadz bisa dinamakan fail, apabila telah
memenuhi 3 syarat, yaitu :
a) Berupa kalimat isim
Dalam hal ini fail harus berupa kalimat isim , baik itu yang berupa isim shorih (
isim yang tidak butuh penta’wilan ) ataupun isim yang muawwal ( bukan isim
namun bisa di ta’wili dengan isim ).
َ َ‫ ( ﻗ‬zaid telah berdiri )
 Isim shorih : ٌ‫ﺎم زَ ْﯾﺪ‬
 Isim muawwal: ‫ ( ﯾُ ْﻌ ِﺠﺒُﻨِ ْﻲ أ َ ْن ﺗَﻘُ ْﻮ َم‬berdirimu mengherankanku )
‫ أ َ ْن ﺗَﻘُ ْﻮ َم‬dita’wili dengan lafadz َ‫ ﻗِﯿَﺎ ُﻣﻚ‬.
b) Dibaca rafa ‘ ( marfu’ )
Dalam hal ini ada yang dibaca rafa’ secara lafadz, taqdir, atau mahal.

Fa’il dan Na’ibul Fa’il___ 2


Contoh :
 Secara lafadz, seperti contoh ُ‫ ﻗَﺎ َل ﷲ‬, alamat rafa’nya dengan dlommah.

 Secara taqdir, seperti contoh ‫ﺟﺎ َء ْاﻟﻔَﺘ َﻰ‬


َ , alamat rafanya dengan dlommah yang
di kira-kirakan pada huruf alif, karena alif tidak bisa menerima harakat.
ِ ‫ ﻗَﺎ َل اﻟﱠﺬي ِﻋ ْﻨﺪَهُ ِﻋ ْﻠ ٌﻢ ِﻣﻦَ ْاﻟ ِﻜﺘ َﺎ‬alamat rafa’nya
 Secara mahal, seperti contoh ‫ب‬
hanya secara mahal.
c) Berada setelah fi’il atau syibih fi’il
Sedangkan syibih fiil meliputi :

SYIBIH
1. Isim fail FIIL 8. Jar dan Majrur

2. sighot mubalaghoh 7. Dhorof

3. sighot musyabihat
6. Isim Fiil

4. Af’alut tafdhil 5. Masdar

1. Isim Fail
Contohnya :
ِ ِ ِ ‫َوِﻣ َﻦ اﻟﻨ‬
ٌ ‫ب َواﻷَﻧْـ َﻌ ِﺎم ﳐُْﺘَﻠ‬
َ ‫ﻒ أَﻟْ َﻮاﻧُﻪُ َﻛ َﺬاﻟ‬
( : ‫ﻚ ) ﻓﺎﻃﺮ‬ ِّ ‫ﱠوا‬
َ ‫ﱠﺎش َواﻟﺪ‬
( dan demikian ( pula ) diantara manusia, binatang-binatang melata dan
binatang –binatang ternak adabermacam-macam warnanya ).
Lafadz ُ‫ أَ ْﻟ َﻮاﻧُﮫ‬merupakan fail dari isim fail ‫ﻒ‬
ٌ ‫ ُﻣ ْﺨﺘ َ ِﻠ‬.
2. Shighot Mubalaghoh
َ َ ‫ ( أ‬apakah Zaid sering memukul ).
Contohnya : ٌ‫ﺿ ﱠﺮابٌ زَ ْﯾﺪ‬
Lafadz ٌ‫ زَ ْﯾﺪ‬merupakan fail dari sighot mubalaghoh ٌ‫ﺿ ﱠﺮاب‬
َ
3. Sifat Musyabbihat
Contohnya : ُ‫ﺴ ٌﻦ َوﺟْ ُﮭﮫ‬
َ ‫ ( َﺣ‬baik wajahnya )

Fa’il dan Na’ibul Fa’il___ 3


Lafadz ُ‫ َوﺟْ ُﮭﮫ‬merupakan fail dari sifat musyabbihat ‫ﺴ ٌﻦ‬
َ ‫ َﺣ‬.
4. Af’alut Tafdhil
Contohnya : ‫ﲔ َزﻳْ ٍﺪ‬
ِ ْ ‫َﺣﺲ ِﰲ َﻋْﻴﻨِ ِﻪ اﻟْ َﻜ ْﺤﻞ ِﻣْﻨﻪُ ِﰲ َﻋ‬
ُ َ ْ ‫ﺖ َر ُﺟ ًﻼ أ‬
ُ ْ‫َﻣﺎ َرأَﻳ‬
( saya belum pernah melihat laki-laki yang celak itu lebih indah dimatanya
daripada celak dimata Zaid ).
5. Masdar
6. Isim fi’il ( isim yang bermakna fi’il )
Contohnya : ‫ ( َھ ْﯿ َﮭﺎتَ اﻟﻌَ ِﻘﯿْﻖ‬jurang aqiq sangat jauh sekali ).
Lafadz ‫ اﻟﻌَ ِﻘﯿ ُْﻖ‬merupakan fail dari isim fi’il َ‫َھ ْﯿ َﮭﺎت‬
7. Dhorof
Contohnya :
ِ ‫ ( َو َﻣ ْﻦ ِﻋ ْﻨﺪَهُ ِﻋ ْﻠ ُﻢ ْاﻟ ِﻜﺘَﺎ‬dan orang-orang yang mempunyai ilmu al-kitab )
(‫ب ) اﻟﺮﻋﺪ‬
Lafadz ‫ ِﻋ ْﻠ ُﻢ‬merupakan dari dhorof ُ‫ِﻋ ْﻨﺪَه‬
8. jer dan Majrur
Contohnya : ‫ ( أ َ ِﻓﻲ ﷲِ ﺷ ﱞَﻚ‬apakah ada keragu-raguan terhadap Allah )
Lafadz ‫ ﺷ ﱞَﻚ‬merupakan fail dari jer majrur ِ‫ﻓِﻲ ﷲ‬

2 ) Pembagian fa’il

Fail terbagi menjadi dua, yaitu :


1. Fail isim Dhohir

‫َوُﻫ َﻮ َﻣﺎ َد ﱠل َﻋﻠَﻰ ُﻣ َﺴ ﱠﻤﺎﻩُ ﺑَِﻼﻗَـﻴِّ ٍﺪ‬


Yaitu lafadz yang menunjukkan pada perkara yang dinamainya (
musamma ) tanpa di sertai qoyyid ( ketentuan takallum, khitob dan
ghoibah ).
Contoh :
Lafadz ٌ‫ زَ ْﯾﺪ‬, menunjukkan pada orang yang diberi nama Zaid tanpa
memandang sebagai mutakallim, mukhotob dan ghoibah.

Fa’il dan Na’ibul Fa’il___ 4


2. Fail isim Dlomir
ٍ َ‫َﻣﺎ َد ﱠل َﻋﻠَﻰ ُﻣﺘَ َﻜﻠٍِّﻢ أ َْو ُﳐُﺎﻃ‬
ٍ ِ‫ﺐ أ َْو َﻏﺎﺋ‬
‫ﺐ‬
Yaitu lafadz yang menunjukkan orang yang berbicara, orang yang di ajak
bicara atau orang yang ghoib.
Contoh :
Lafadz ‫ أَﻧَﺎ‬maknanya saya ( mutakallim )
Lafadz َ‫ أ َ ْﻧﺖ‬maknanya kamu ( mukhottob )
Lafadz ‫ ھ َُﻮ‬maknanya dia ( ghaib )
Fail isim dlomir terbagi menjadi 2 , yaitu :
a) Fail Dlomir Muttasil

‫َﻣ َﺎﻻ ﻳـُْﺒـﺘَ َﺪأُ ﺑِِﻪ َوَﻻ ﻳَـ َﻘ ُﻊ ﺑَـ ْﻌ َﺪ ﱠاﻻِ ْﰲ اْ ِﻹ ْﺧﺘِﻴَﺎ ِر‬
Dlomir yang tidak bisa menjadi mubtada' dan tidak bisa terletak
setelah ‫ َاﻻ‬pada kondisi normal ( tidak darurat ).

b) Fail Dlomir Munfasil

‫َﻣ َﺎﻻ ﻳـُْﺒـﺘَ َﺪأُ َوﻳَﻠِﻲ ِ ْﰲ اْ ِﻹ ْﺧﺘِﻴَﺎ ِر‬


Dlomir yang bisa dibuat mubtada’ dan jatuh setelah lafadz ‫ َاﻻ‬pada
kondisi normal ( bukan darurat ).

Fa’il dan Na’ibul Fa’il___ 5


Berikut ini contoh- contoh fail isim dlomir disesuaikan dengan dlomirnya, yaitu :

Fail dlomir Munfasil Fail dlomir Muttasil keterangan

‫ﻗَ َﺎم‬ ‫َﱂْ ﻳَـ ُﻘ ْﻢ اِﻻﱠ ُﻫ َﻮ‬ Mufrod mudzakar ghoib

‫ﻗَ َﺎﻣﺎ‬ ‫َﱂْ ﻳَـ ُﻘ ْﻢ اِﻻﱠ ُﳘَﺎ‬ Tatsniyah mudzakar ghoib


/ghoibah
‫ﻗَ ُﻤ ْﻮا‬ ‫َﱂْ ﻳَـ ُﻘ ْﻢ اِﻻﱠ ُﻫ ْﻢ‬ Jama’ mudzakar ghoib

‫ ﻗَ َﺎﻣﺘَﺎ‬, ‫ﺖ‬ ْ ‫ﻗَ َﺎﻣ‬ ‫َﱂْ ﻳَـ ُﻘ ْﻢ اِﻻﱠ ِﻫ َﻲ‬ Mufrod mu’annats ghoibah

‫ﻗُ ْﻤ َﻦ‬ ‫َﱂْ ﻳَـ ُﻘ ْﻢ اِﻻﱠ ُﻫ ﱠﻦ‬ Jama’ muannats ghoibah

ِ
َ ْ‫َﱂْ ﻳَـ ُﻘ ْﻢ اﻻﱠ أَﻧ‬
Mufrod mudzakar mukhotob
‫ﺖ‬َ ‫ﻗُ ْﻤ‬ ‫ﺖ‬
‫ﻗُ ْﻤﺘُ َﻤﺎ‬ ‫َﱂْ ﻳَـ ُﻘ ْﻢ اِﻻﱠ أَﻧْـﺘُ َﻤﺎ‬ Tatsniyah mudzakar mukhotob
/ mukhotobah
‫ﻗُ ْﻤﺘُ ْﻢ‬ ‫َﱂْ ﻳَـ ُﻘ ْﻢ اِﻻﱠ أَﻧْـﺘُ ْﻢ‬ Jama’ mudzakar mukhotob

‫ﺖ‬ِ ‫ﻗُﻤ‬ ‫ﺖ‬ ِ ْ‫َﱂْ ﻳـ ُﻘﻢ اِﻻﱠ أَﻧ‬ Mufrod mu’annats ghoibah
ْ ْ َ
‫ﱳ‬‫ﻗُ ْﻤ ُﱠ‬ ‫ﱳ‬ ِ
‫َﱂْ ﻳَـ ُﻘ ْﻢ اﻻﱠ أﻧْ ُﱠ‬ Jama’ muannats ghoibah

‫ﺖ‬
ُ ‫ﻗُ ْﻤ‬ �ََ ‫َﱂْ ﻳَـ ُﻘ ْﻢ اِﻻﱠ أ‬ Mutakallim wahdah

‫ﻗُ ْﻤ َﻦ‬ ‫َﱂْ ﻳَـ ُﻘ ْﻢ اِﻻﱠ َْﳓ ُﻦ‬ Mutakallim ma’al ghoir

Fa’il dan Na’ibul Fa’il___ 6


B. NAIBUL FA’IL
1 ) Pengertian Naibul Fa’il

‫ﻣﱳ اﻷﺟﺮﻣﻴّﺔ‬
ِ
ُ‫َو ُﻫ َﻮ ا ِﻹ ْﺳ ُﻢ اﳌَْﺮﻓُـ ْﻮعُ اﻟﱠ ِﺬ ْي َﱂْ ﻳُ ْﺬ َﻛ ْﺮ ﻓَﺎﻋﻠُﻪ‬
Naibul Fail adalah isim marfu’ yang tidak disebutkan fail-nya.

‫اﻟﻌﻤﺮﻳﻄﻰ‬
ِ
ُ‫َو ُﻫ َﻮ ا ِﻹ ْﺳ ُﻢ اﳌَْﺮﻓُـ ْﻮعُ اﻟﱠ ِﺬ ْي َﱂْ ﻳُ ْﺬ َﻛ ْﺮ َﻣ َﻌﻪُ ﻓَﺎﻋﻠُﻪ‬
Naibul Fail adalah isim marfu’ yang failnya tidak disebutkan bersamanya.

‫أﻟﻔﻴﺔ اﺑﻦ ﻣﺎﻟﻚ‬


ِ َ‫ﻳـﻨـﻮب ﻣ ْﻔﻌﻮ ٌل ﺑِ ِﻪ ﻋﻦ ﻓ‬
‫ﺎﻋ ٍﻞ * ِﻓ ْﻴ َﻤﺎ ﻟَﻪُ َﻛﻨِْﻴ َﻞ َﺧ ْﲑ َ�ﺋِ ِﻞ‬ َْ ُْ َ ُ ْ َُ
Maf’ul bih menggantikan fa’il didalam semua hukumnya.
Seperti contoh : ‫ﻞ َﺧ ْﲑ َ�ﺋِ ِﻞ‬ ِ
َ ‫ ( ﻧ ْﻴ‬anugerah terbaik telah diperoleh ).

ْ ‫ﺎﻋ ِﻞ اﻟﱠ ِﺬي ُﺣ ِﺬ‬


ْ ‫ف * َﻣ ْﻔﻌُ ْﻮﻟَﻪُ ِﰲ ُﻛ ِّﻞ َﻣﺎﻟَﻪُ ﻋُ ِﺮ‬
‫ف‬ ِ ‫أَﻗِﻢ ﻣ َﻘﺎم اْﻟ َﻔ‬
َ ُْ
‫ﺼ َﺪ ًرا أ َْو ﻇَْﺮﻓًﺎ أ َْو َْﳎ ُﺮْوَرا * اِ ْن َﱂْ َِﲡ ْﺪ َﻣ ْﻔﻌُ ْﻮﻟَﻪُ اﳌ َﺪ ُﻛ ْﻮَرا‬
ْ ‫أ َْوَﻣ‬
َ

 Tempatkanlah maf’ul bih pada tempatnya fail yang dibuang, dan berilah semua
hukum yang dimiliki fail maka namailah dengan Naibul Fail.
 Atau ( tempatkanlah pada tempatnya fail yang dibuang ) masdar, dhorof atau
jar majrur, bila tidak terdapat maf’ul bihnya,

Fa’il dan Na’ibul Fa’il___ 7


2) Cara membuat fiil mabni majhul

Setelah membuang fail, dan menempatkan maf’ul pada tempatnya, kemudian


terjadi keserupaan apakah fa’ilnya itu fa’il yang asli atau na’ibul fail. Untuk
membedakan hal itu maka fi’ilnya perlu dirubah , dan dinamakan fi’il mabni
majhul, sedangkan cara membuatnya sebagai berikut :

Fiil madhi Fiil mudhori’

‫ﺿﻢ ّاوﻟﻪ وﻛﺴﺮ ﻣﺎ ﻗﺒﻞ أﺧﺮﻩ‬


ّ ‫ﺿﻢ ّاوﻟﻪ وﻓﺘﺢ ﻣﺎ ﻗﺒﻞ أﺧﺮﻩ‬
ّ
Dengan di baca dhommah huruf Dengan di baca dhommah huruf
awalnya dan dibaca katsroh pada huruf awalnya dan dibaca fathah pada huruf
sebelum akhir. sebelum akhir.

Contoh naibul fail :

َ ْ‫ﺿ ِﺮﻳ‬
‫ﺐ َزﻳْ ٌﺪ‬ ٌ (Zaid telah dipukul )
Asalnya adalah ‫ب َر ُﺟ ٌﻞ َز ْﯾﺪًا‬
َ ‫ ﺿ ََﺮ‬, fail yang berupa lafadz ‫ َر ُﺟ ٌﻞ‬dibuang karena ada
tujuan tertentu, kemudian maf’ulnya, yaitu lafadz ‫ َز ْﯾﺪًا‬ditempatkan pada tempatnya
fail dsn diberi semua hukumnya fail, termasuk dibaca rafa’ , kemudian fi’ilnya
dirubah bentuknya untuk membedakan antara fail yang asli dan naibul fail (
pengganti fail ).

Hukum Naibul Fail

 Dibaca rafa’
 Wajib diakhirkan dari amil yang merafa’kan ( fi’il dan sesamanya ).
 Tidak boleh dibuang
 Wajib memuannatskan amil jika Naibul failnya muannats
 Menjadikan Naibul fail seperti juz dari fiil.

Fa’il dan Na’ibul Fa’il___ 8


Lafadz yang bisa dijadikan Naibul fail

Masdar Jar majrur


‫ﺷ ِﺪ ْﯾ ٌﺪ‬
َ ‫ب‬
ٌ ‫ب ﺿ َْﺮ‬
َ ‫ﺿ ُِﺮ‬ ‫ﺳﯿ َْﺮ ِﺑ َﺰ ْﯾ ٍﺪ‬
ِ
Dhorof
( telah dipukulkan ( ditempuh perjalanan
pukulan yang keras ). ‫ﺲ أ َ َﻣﺎ ُم َز ْﯾ ٍﺪ‬
َ ‫ُﺟ ِﻠ‬ dengan bertemu Zaid
( depannya Zaid ).
diduduki ).

3) Pembagian Na’ibul Fa’il

Na’ibul Fa’il dibagi menjadi :


a) Na’ibul Fail isim dhohir
Contoh :

َ ‫ﺿ ِﺮ‬
 ‫ب َزﻳْ ٌﺪ‬ ُ ( Zaid telah dipukul )
 ‫ب َزﻳْ ٌﺪ‬
ُ ‫ﻀَﺮ‬
ْ ُ‫ ( ﻳ‬Zaid akan di pukul )

Dalam contoh-contoh diatas, na’ibul failnya brupa isim dhohir, yaitu lafadz
zaidun , dibaca rofa’ dengan ditandai dlommah, karena berupa isim mufrod,
sedang yang merafa’kan adalah kalimat fi’il sebelumnya.

b) Na’ibul Fail isim dlomir


Na’ibul fail yang berupa isim dlomir dibagi menjadi dua, yaitu :
1) Berupa dlomir muttasil
2) Berupa dlomir munfasil

Fa’il dan Na’ibul Fa’il___ 9


‫‪Naibul fail isim dlomir‬‬
‫‪Berupa dlomir muttasil‬‬ ‫‪Berupa dlomir munfasil‬‬
‫ﺖ‬ ‫ِ‬ ‫ﺎد ِﻋﻰ اﻻﱠ اَ َ�‬
‫ُدﻋْﻴ ُ‬ ‫َﻣ ُ‬
‫ُد ِﻋْﻴـﻨَﺎ‬ ‫ﺎد ِﻋﻰ اﻻﱠ َْﳓ ُﻦ‬ ‫َﻣ ُ‬
‫ِ‬ ‫ﻣ ِ‬
‫ﺖ‬ ‫ُدﻋْﻴ َ‬ ‫ﺖ‬ ‫ﺎدﻋﻰ اﻻﱠ اَﻧْ َ‬ ‫َُ‬
‫ﺖ‬ ‫د ِﻋﻴ ِ‬ ‫ﺖ‬ ‫ﻣﺎد ِﻋﻰ اﻻﱠ اَﻧْ ِ‬
‫ُْ‬ ‫َُ‬
‫ُد ِﻋْﻴـﺘُ َﻤﺎ‬ ‫ﺎد ِﻋﻰ اﻻﱠ اَﻧْـﺘُ َﻤﺎ‬‫َﻣ ُ‬
‫ُد ِﻋْﻴـﺘُ ْﻢ‬ ‫ﺎد ِﻋﻰ اﻻﱠَ اَﻧْـﺘُ ْﻢ‬
‫َﻣ ُ‬
‫ﱳ‬‫ُد ِﻋْﻴ ُ ﱠ‬ ‫ﱳ‬‫ﺎدﻋﻰ اﻻﱠَ اَﻧْ ُّ‬
‫ﻣ ِ‬
‫َُ‬
‫ُد ِﻋ َﻲ‬ ‫ﺎد ِﻋﻰ اﻻﱠ ُﻫ َﻮ‬ ‫َﻣ ُ‬
‫ﺖ‬ ‫ُدﻋﻴَ ْ‬
‫ِ‬ ‫ﺎد ِﻋﻰ اﻻﱠ ِﻫ َﻰ‬ ‫َﻣ ُ‬
‫ُد ِﻋﻴَﺎ‬ ‫ﺎد ِﻋﻰ اﻻﱠ ُﳘَﺎ‬ ‫َﻣ ُ‬
‫ُد ِﻋﻴُـ ْﻮا‬ ‫ﺎد ِﻋﻰ اﻻﱠ ُﻫ ْﻢ‬ ‫َﻣ ُ‬
‫ﲔ‬ ‫ِ‬ ‫ﺎد ِﻋﻰ اﻻﱠ ُﻫ ﱠﻦ‬
‫ُدﻋ ْ َ‬ ‫َﻣ ُ‬

‫‪Fa’il dan Na’ibul Fa’il___ 10‬‬


Referensi :

Al- Gholayin, Abdullah Qadir dan Abdullah Al-Darimy.


Taisr al- sharfi: El-Fath press.
Anwar, Muhammad , Terjemah matan Aj-jurumiyyah,
Bandung: Sinar baru Algesindo, 2019.
Ibnu Aby Zain,Terjemah nadzam Al- Imrithi, Kediri:
Lirboyo press, 2015.
Muhammad, jamaludin. Syarah ibnu Aqil ala alfiyah: Al-
Haromain.
Al-Jarimy,Ali dan Musthofa Amin. An Nahwu
Al-wadhih:El-Fath press

Terima kasih semoga


bermanfaat

Fa’il dan Na’ibul Fa’il___ 11

You might also like