Professional Documents
Culture Documents
S1-3a - Irma Alifiah Ummu - 1910059 - Review Askep Pergaulan Bebas
S1-3a - Irma Alifiah Ummu - 1910059 - Review Askep Pergaulan Bebas
DISUSUN OLEH:
NIM. 1910059
TA. 2022-2023
Abstrak
Kesehatan reproduksi remaja adalah suatu kondisi sehat yang menyangkut sistem, fungsi
dan proses reproduksi yang dimiliki oleh remaja. Perawat memiliki peran dalam
meningkatkan pengetahuan reproduksi remja sehingga menurunkan angka hubungan seks
diluar pernikahan dan angka ibu muda. Untuk mengetahui peranan perawat dan
perkembangan pengetahuan remaja tentang reproduksi dan perilaku seksual. metode yang
digunakan adalah literature review dengan cara menganalisis, mengesplorasi serta
membandingkan jurnal, text book, e-book yang digunakan dengan minimal 14 referensi
dan sepuluh tahun terakhir. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pada zaman ini,
pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi masih rendah sehingga mengakibatkan
hal-hal negative terjadi. Dalam peningkatan pengetahuan kesehatan reproduksi dan
perilaku kesehatan dibutuhkan kolaborasi antara reamaja, keluarga.pihak sekolah dan tim
kesehatan dalam memberikan pendidikan seks. Sehingga remajadapat merasa bertanggung
jawab atas dirinya dan menjauhi hal-ah negative tersebut.
Abstract
Key words : Reproductive Health, Sexual Behavior and the Role of Nurses
LATAR BELAKANG
Proses keperawatan adalah alat bagi seorang pasien untuk melaksanakan asuhan
keperawatan yang dilakukan pada pasien . dalam keperawatan, prses keperawatan dapat
digunakan sebagai metode dalam pemecahan masalah klien yang dapat menunjukkan sikap
professional serta dapat memberikan kepuasan bagi klien dalam mendapatkan asuhan
keperawatan. asuhan keperawatan remaja adalah layanan kesehatan yang diberikan kepada
remaja untuk meningkatkan kesejahteraan.
Kesehatan reproduksi remaja adalah suatu kondisi sehat yang menyangkut sistem,
fungsi dan proses reproduksi yang dimiliki oleh remaja. Sehat disini bukan semata hanya
bebas penyakit atau bebas dari kecacatan, namun juga sehat secara mental dan sosial
budaya. Remaja perlu mengetahui informasi mengenai kesehatan reproduksi yang benar.
Dengan informasi yang benar, diharapkan remaja dapat bertingkah laku dengan baik dan
dapat bertanggung jawab dengan proses reproduksi.
Dalam peningkatan pengetahuan remaja terhadappentingnya menjaga kesehatan
reproduksi, maka peran perawat sangat dibutuhkan dalam hal ini. Perawat dapat berupaya
dalam pemberian pendidikan kesehatan mengenai alat reproduksi, penyakit menular yang
dapat menyerang alat reproduksi, bahaya narkotika terhadap kesehatan, pengaruh sosial dan
budaya terhadap perilaku seksual, kekerasan seksual dan bagaimana cara menghindarinya
dan cara meningkatkan kepercayaan diri sehingga dapat menolak hal-halyang bersifat
negative.
METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan adalah literature review, dimana dilakukannya analisis,
eksplorasi dan kajian bebas pada artikel, jurnal, text book, e-book yang
berfokus pada metode pembelajaran kemampuan berpikir kritis. Artikel yang digunakan
minimal menggunakan 14 referensi dengan tahun terbit sepuluh tahun terakhir.
HASIL PENELITIAN
Berdasarkan hasil pencarian melalui literature review dimana dengan melakukan
analisis dan eksplorasi didapatkan metode pembelajaran tentang bagaimana dampak bagi
remaja yang kurang mendapatkan pengetahuan mengenai seksualitas, sehingga terjadinya
persepsi yang salah sampai menimbulkan seks bebas, selanjutnya dapat diketahui mengenai
perkembangan seks bebas yang dilakukan oleh remaja pada pranikah dan bagaimana
peran atau upaya yang dapat dilakukan perawat untuk meningkatkan pengetahuan alat
reproduksi dan perilaku seksualitas terhadap remaja.
Dalam literature review tersebut, penelitian ini memperoleh hasil bahwa dampak
kurangnya pengetahuan mengenai seksuaitas dapat meningkatkan rasa keingintahuan
remaja terhadap hal- hal pornografi, remaja dapat mengakses video-video pornografi yang
dapat mendorong hasrat ingin mencoba menjadi tinggi, sehingga pada zaman sekarang
banyak ditemukan remaja melakukan pergaulan bebas diluar pernikahan.
Dalam menurunkan tingkat pergaulan bebas pra nikah, perawat dapat mengambil
peran dalam melakukan pendidikan kesehatan yang dapat meningkatkan pengetahuan
remaja terhadap dampak yang akan didapat dalam melakukan seks bebas. Remaja dapat
mengetahui dampak yang dapat ia rasakan, baik pada kondisi alat reproduksi, penyakit
reproduksi yang mebahayakan serta kondisi mental yang dapat terganggu. Demikian juga
pada literature review ini dapat menjelaskan bagaimana perkembangan seks bebas yang
terjadi pada era ini.
PEMBAHASAN
Pada era ini, kasus remaja sedang marak-maraknya, banyak sekali isu pergaulan
bebas, sebagai perawat yang professional mendapat peranana dalam mngatasi masalah ini,
salah satu faktor penyebabnya adalah kurangnya pendidikan kesehatan reproduksi yang
didapati oleh remaja.
Hasil penelitian yang didapat dari literature review adalah sebelum dilakukannya
pendidikan kesehatan atau penyuluhan, tingkat pengetahuan remaja mengenai alat
reproduksi dan seks masih lemah. Pengetahuan tentang kesehatan reproduksi pada remaja
sangat penting disebabkan pada masa remaja sedang mengalami masa pubertas dengan
mulai berkembang fungsi organ reproduksi. Kurangnya pengetahuan dapatberdampak
negative terhadap remaja.
Pada era ini, hasil penelitian banyak mendapatkan data bahwa sebagian besar
remaja di Indonesia mempunyai prilaku seksual yang negative, dengan banyaknya kasus
hamil diluar nikah, hubungan seks bebas dan ksus-kasus pemerkosaan di kalangan remaja.
Menurut Syamsulhuda (2010) dari beberapa perilaku seksual yang termasuk perilaku yang
beresiko berat adalah berciuman bibir, meraba alat kelamin pasangan, menggesek-gesek alat
kelamin hingga melakukan hubungan seksual. Dampak yang terjadi adalah kehamilan yang
tidak diinginkan dan belum siap secara fisik, mental dan sosial ekonomi sehingga calon ibu
merasa tidak ingin dan tidak siap hamil, sehingga masa depan anak bisa terlantar dan
kemungkinan besar akan dilakukannya abortus yang mengakibatkan efek negative terhadap
si ibu.
Dalam kasus ini, peran perawat sebagai pendidik sangat dibutuhkan. Perawat melakukan
proses keperawatan terhadap remaja tersebut. Perawat dapat mengetahui penyebab
terjadinya kasus ini seperti dikarenakan remaja sedang berpotensial untuk pembentukan
identitas diri yang memiliki resiko tidak efektifnya dalam mengambil peran tersebut.
Perawat dapat mengajak remaja dalam diskusi atau penyuluhan mengenai perkembangan
diri, menganjurkan remaja untuk berinteraksi dengan orang-orang yang membuat nyaman
dan membawanya ke hal-hal yang lebih positif, serta memberikan bimbingan dan motivasi
terhadap remaja tersebut.
KESIMPULAN
REFERENSI
Bachruddin, Wustha. (2017). Pengaruh Penyuluhan tentang Bahaya Seks Bebas Terhadap
Pengetahuan Remaja Tetamg Seks Bebas di SMA Negeri Binsus di Manado. Jurnal
Ilmu Keperawatan Universitas Sam Ratulangi.
Pinandari, Anggriyani Wahyu, Siswanto Agus Wilopo, Djauhar Ismail. (2015). Pendidikan
Kesehatan Reproduksi Formal dan Hubungan Seksual Pranikah Remaja Indonesia.
Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional. 10(1):44-50.