Professional Documents
Culture Documents
Fungi Kel 6
Fungi Kel 6
FUNGI (JAMUR)
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Mikrobiologi
Dosen :
Linda Noviana, Dra.,Msi.
Disusun Oleh:
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN
UNIVERSITAS SAHID JAKARTA
2017/2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkah dan
rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan salah satu Tugas Mata Kuliah
Mikrobiologi dengan baik dan sesuai dengan petunjuk, dengan judul Fungi
(jamur).
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
1.1. Latar Belakang..........................................................................................1
1.2. Identifikasi Masalah..................................................................................1
1.3. Rumusan Masalah.....................................................................................2
1.4. Tujuan Penulisan.......................................................................................3
1.5. Manfaat Makalah.......................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................4
2.1. Pengertian Fungi (Jamur).........................................................................4
2.2. Ciri-Ciri Jamur..........................................................................................6
2.3. Struktur Tubuh Jamur................................................................................7
2.4. Cara Hidup Jamur......................................................................................8
2.5. Klasifikasi Jamur.......................................................................................9
2.5.1. Myxomycotina (Jamur lendir).........................................................10
2.5.2. Oomycotina......................................................................................10
2.5.3. Zygomycotina..................................................................................11
2.5.4. Ascomycotina...................................................................................14
2.5.5. Basidiomycotina...............................................................................18
2.5.6. Deuteromycotina..............................................................................20
2.6. Habitat Jamur..........................................................................................22
2.7. Pertumbuhan dan Reproduksi.................................................................22
2.8. Peran Jamur Bagi Manusia......................................................................23
BAB III PENUTUP..................................................................................................................25
3.1. Kesimpulan..............................................................................................25
3.2. Saran........................................................................................................26
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................27
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
1.2.Identifikasi Masalah
1
Sebagai contoh, jamur banyak muncul pada musim hujan di kayu-kayu
lapuk, serasah, maupun tumpukan jerami. namun, jamur ini segera mati setelah
musim kemarau tiba. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi, manusia telah mampu membudidayakan jamur dalam medium buatan,
misalnya jamur merang, jamur tiram, dan jamur kuping. Jamur merupakan
tumbuhan yang tidak mempunyai klorofil sehingga bersifat heterotrof, tipe sel
sel eukarotik.
Jamur ada yang uniseluler dan multiseluler. Tubuhnya terdiri dari benang-
benang yang disebut hifa, hifa dapat membentuk anyaman bercabang-cabang
yang disebut miselium. Reproduksi jamur, ada yang dengan cara vegetatif ada
pula dengan cara generatif. Selain memiliki berbagai macam cara untuk
berkembangbiak, jamur juga terdiri dari aneka macam jenis baik yang
bermanfaat maupun yang berbahaya/beracun. Saat ini sebagian besar jamur yang
dibudidayakan masyarakat adalah jamur yang bermanfaat, khususnya jamur
konsumsi yang bisa dimakan atau dimanfaatkan sebagai obat.
1.3.Rumusan Masalah
2
3. Bagimanakan struktur jamur?
4. Bagaimanakah klasifikasi jamur?
5. Bagaimanakah cara hidup jamur?
6. Bagaimanakah cara pertumbuhan dan reproduksi jamur?
7. Apa saja peran jamur bagi manusia?
1.4.Tujuan Penulisan
1.5.Manfaat Makalah
3
BAB II PEMBAHASAN
1.
2.
2.1.Pengertian Fungi (Jamur)
4
dan jamur shiitake (Lentinus edulis).
2. Jamur adalah keseluruhan bagian dari fungi: tubuh buah, dan bagian
jaring- jaring di bawah permukaan tanah atau media mycelia yang
tersusun dari berkas-berkas hifa.
3. Jamur adalah sebutan lain untuk kapang. Makna ini misalnya dapat
disimak dari ungkapan "Rotinya sudah berjamur" yang maksudnya
adalah 'rotinya telah ditumbuhi kapang'.
5
yang dihasilkan ataupun bersifat menguntungkan dengan menghasilkan
produk - produk yang dapat digunakan oleh manusia sebagai contoh
antibiotika, vitamin, asam organik dan enzim.
2.2.Ciri-Ciri Jamur
Kata jamur atau fungi mungkin akan selalu kita maknai sebagai cendawan,
yaitu organisme yang pendek, seperti serbuk atau spons, tubuhnya berwarna-
warni, dan tumbuh di atas tanah seperti tumbuhan. Meskipun cendawan adalah
organisme yang umum kita sebut sebagai jamur (jamur yang sebenarnya), dan
sebagian besar jamur tersebut terlihat hidup di atas tanah, tetapi kata fungi
memiliki makna yang lebih luas. Fungi atau jamur didefinisikan sebagai
kelompok organism eukariotik, tidak berpindah tempat (nonmotile), bersifat
uniselular atau multiselular, memiliki dinding sel dari glukan, mannan, dan kitin,
tidak berklorofi l, memperoleh nutrien dengan menyerap senyawa organik, serta
berkembang biak secara seksual dan aseksual.
Di alam ada sekitar 100.000 jenis jamur yang sudah dikenal dan lebih dari
1.000 jenis baru yang berhasil dideskripsikan oleh para ahli setiap tahunnya.
Bahkan mungkin masih ada sekitar 200.000 jenis lain yang sampai saat ini
belum ditemukan atau dideskripsikan. Sementara itu, kegiatan manusia dalam
mengeksploitasi alam berpeluang mengancam keberlangsungan hidup organisme
tersebut. Perusakan hutan hujan tropis yang hampir terjadi setiap hari atau
perusakan habitat jamur yang lain tidak diragukan lagi berpotensi membawa
jenis- jenis organisme berspora tersebut kepada kepunahan, bahkan sebelum
mereka sempat ditemukan dan dipelajari oleh para ahli.
Jamur atau fungi memiliki beberapa sifat umum, yaitu hidup di tempat-
tempat yang lembab, sedikit asam, dan tidak begitu memerlukan cahaya
matahari. Jamur tidak berfotosintesis, sehingga hidupnya bersifat heterotrof.
Jamur hidup dari senyawa-senyawa organik yang diabsorbsi dari organisme lain.
6
2.3.Struktur Tubuh Jamur
Struktur tubuh jamur tergantung pada jenisnya. Ada jamur yang satu sel,
misalnyo khamir, ada pula jamur yang multiseluler membentuk tubuh buah besar
yang ukurannya mencapai satu meter, contohnya jamur kayu. Tubuh jamur
tersusun dari komponen dasar yang disebut hifa. Hifa membentuk jaringan yang
disebut miselium. Miselium menyusun jalinan-jalinan semu menjadi tubuh buah.
Hifa adalah struktur menyerupai benang yang tersusun dari dinding berbentuk
pipa. Dinding ini menyelubungi membran plasma dan sitoplasma hifa.
Sitoplasmanya mengandung organel eukariotik.
7
pembelahan inti sel berkali-kali yang tidak diikuti dengan pembelahan
sitoplasma. Hifa pada jamur yang bersifat parasit biasanya mengalami
modifikasi menjadi haustoria yang merupakan organ penyerap makanan dari
substrat; haustoria dapat menembus jaringan substrat.
1. Parasit obligat
2. Parasit fakultatif
Adalah jamur yang bersifat parasit jika mendapatkan inang yang sesuai,
tetapi bersifat saprofit jika tidak mendapatkan inang yang cocok.
8
3. Saprofit
Merupakan jamur pelapuk dan pengubah susunan zat organik yang mati.
Jamur saprofit menyerap makanannya dari organisme yang telah mati
seperti kayu tumbang dan buah jatuh. Sebagian besar jamur saprofit
mengeluar-kan enzim hidrolase pada substrat makanan untuk
mendekomposisi molekul kompleks menjadi molekul sederhana sehingga
mudah diserap oleh hifa. Selain itu, hifa dapat juga langsung menyerap
bahanbahan organik dalam bentuk sederhana yang dikeluarkan oleh
inangnya. Cara hidup jamur lainnya adalah melakukan simbiosis
mutualisme. Jamur yang hidup bersimbiosis, selain menyerap makanan
dari organisme lain juga menghasilkan zat tertentu yang bermanfaat
bagi simbionnya. Simbiosis mutualisme jamur dengan tanaman dapat
dilihat pada mikoriza, yaitu jamur yang hidup di akar tanaman kacang-
kacangan atau pada liken. Jamur berhabitat pada bermacammacam
lingkungan dan berasosiasi dengan banyak organisme. Meskipun
kebanyakan hidup di darat, beberapa jamur ada yang hidup di air dan
berasosiasi dengan organisme air. Jamur yang hidup di air biasanya
bersifat parasit atau saprofit, dan kebanyakan dari kelas Oomycetes.
2.5.Klasifikasi Jamur
Jamur atau fungi dipelajari secara spesifik di dalam cabang biologi yang
disebut mikologi. Para ahli mikologi (mycologist) mengelompokkan kingdom
ini ke dalam 6 divisi. Dasar yang digunakan dalam klasifikasi ini adalah
persamaan ciri-ciri. Salah satu ciri jamur adalah bereproduksi dengan spora, baik
spora berflagela maupun spora tidak berflagela. Jenis-jenis jamur yang sporanya
berflagela dikelompokan dalam Dunia Protista yaitu Myxomycotina dan
Oomycotina. Sedangkan yang memiliki spora tidak berflagela dimasukkan ke
dalam Dunia Fungi dan dibagi menjadi 3 divisi, yaitu Divisi Zygomycotina,
Divisi Ascomycotina, dan Divisi Basidiomycotina. Dasar klasifi kasi ketiga
divisi tersebut adalah cara reproduksi seksual. Sedangkan jamur-jamur yang
reproduksi seksualnya belum diketahui, diklasifi kasikan ke dalam satu divisi,
yang diberi nama Divisi Deuteromycotina.
9
2.5.1. Myxomycotina (Jamur lendir)
Jamur air memiliki dinding sel terbuat dari selulosa, yang berbeda
dengan dinding sel jamur sejati yang terbuat dari polisakarida yang disebut
kitin. Yang membedakan jamur air dengan jamur sejati adalah adanya sel
10
bifl agellata yang terjadi pada daur hidup jamur air. Sementara jamur sejati
tidak memiliki flagella.
Sebagian besar jamur air hidup secara bebas atau melekat pada
sisa-sisa tumbuhan di kolam, danau, atau aliran air. Meraka hidup sebagai
pengurai dan berkoloni. Walaupun begitu, ada juga yang hidup pada sisik
atau insang ikan yang terluka sebagai parasit. Contoh anggota Oomycotina
adalah Saprolegnia, dan Phytoptora infestans. Selain bersifat parasit, jamur
air juga bersifat patogen (dapat menimbulkan penyakit), seperti
menyebabkan pembusukan kayu pada kentang dan tomat.
2.5.3. Zygomycotina
11
bread mold) atau Rhizopus sp. Divisi Zygomycotina memiliki anggota
yang hampir semuanya hidup pada habitat darat, kebanyakan hidup
sebagai saprofit. Tubuhnya bersel banyak, berbentuk benang (hifa) yang
tidak bersekat, dan tidak menghasilkan spora yang berflagella.
12
Selanjutnya, reproduksi secara aseksual dimulai lagi yaitu ditandai dengan
pematangan sporangium hingga sporangium tersebut pecah dan spora
tersebar keluar.
1. Rhizophus stolonifera
13
tumbuh pada kotoran yang dikeluarkan hewan tersebut.
2.5.4. Ascomycotina
14
Gambar 9. Daur Hidup Ascomycotina
15
Gambar 10. Konidia pada Penicillium
1. Saccharomyces cerevisiae
Saccharomyces cerevisiae merupakan jamur mikroskopis, bersel
tunggal dan tidak memiliki badan buah, sering disebut sebagai ragi,
khamir, atau yeast. Reproduksi vegetatifnya adalah dengan
membentuk kuncup atau tunas (budding). Pada kondisi optimal,
khamir dapat membentuk lebih dari 20 tunas. Tunas-tunas tersebut
semakin membesar dan akhirnya terlepas dari sel induknya. Tunas
yang terlepas ini kemudian tumbuh menjadi individu baru.
Reproduksi generatif terjadi dengan mem ben tuk askus dan
askospora. Askospora dari 2 tipe aksus yang berlainan bertemu dan
menyatu menghasilkan sel diploid. Selanjutnya terjadi pembelahan
secara meiosis, sehingga beberapa askospora (haploid) dihasilkan
lagi. Askospora haploid tersebut berfungsi secara langsung sebagai
sel ragi baru. Cara reproduksi seksual ini terjadi saat reproduksi
aseksual tidak bisa dilakukan, misalnya bila suplai makanan
terganggu atau lingkungan hidupnya tidak mendukung.
Dalam kehidupan manusia, S. cerevisiae dimanfaatkan dalam
pembuatan roti, tape, peuyeum, minuman anggur, bir, dan sake.
Proses yang terjadi dalam pembuatan makanan tersebut adalah
16
fermentasi.
2. Penicillium sp.
3. Aspergillus spp.
a. Aspergillus oryzae
Jamur ini biasa digunakan untuk mengempukkan adonan roti, dan
jamur tersebut dapat menghasilkan enzim protease.
b. Aspergillus wentii
Aspergilus jenis ini berperan dalam dalam pembuatan sake, kecap,
tauco, asam sitrat, asam oksalat, dan asam format, serta penghasil
enzim protease.
c. Aspegillus niger
Jenis ini dimanfaatkan untuk menghilangkan gas O2 dari sari buah,
17
dan dapat menjernihkannya. Jamur tersebut juga dapat
menghasilkan enzim glukosa oksidase dan pektinase.
d. Apergillus flavus
Jenis Aspergilus ini menghasilkan aflatoksin, penyebab kanker
pada manusia.
e. Apergillus nidulans
Jamur ini hidup sebagai parasit pada telinga, menyebabkan
automikosis.
4. Neurospora crassa
2.5.5. Basidiomycotina
18
Sel-sel tersebut dipisahkan oleh septa yang kompleks. Anggota nya
kebanyakan berupa jamur makroskopis. Kelompok ini memiliki miselium
yang bersekat dan memiliki tubuh buah (basi diokarp) yang panjang,
berupa lembaran- lembaran, yang berliku-liku atau bulat. Jamur ini
umumnya hidup saprofit dan parasit, umumnya berkembang biak secara
aseksual dengan konidium.
19
menjadi spora basidium, atau disebut juga spora seksual. Begitu
seterusnya membentuk siklus hidup Basidiomycotina.
20
Jamur ini menyerupai Ascomycotina (septanya sederhana). Jadi, kelompok
ini bisa dikatakan sebagai “keranjang sampah”, tempat sementara untuk
menampung jenis-jenis jamur yang belum jelas statusnya. Apabila pada
penelitian berikutnya ditemukan cara reproduksi seksualnya, maka suatu
jenis jamur anggota Deuteromycotina akan bisa dikelompokkan ke dalam
Divisi Ascomycotina atau Divisi Basidiomycotina. Contohnya adalah
Neurospora crassa yang saat ini dimasukkan ke dalam kelompok
Ascomycotina.
21
Pada manusia, jamur anggota Divisi Deuteromycotina umumnya
menyebabkan penyakit. Epidermophyton floocosum menyebabkan
penyakit kaki atlet, sedangkan Microsporum sp. dan Trichophyton sp.
menyebabkan penyakit kurap atau panu. Karena hidup dikulit, kedua
jamur tersebut sering disebut juga sebagai dermatophytes. Jenis lain yang
merupakan penyebab penyakit pada manusia adalah Candida albicans.
Jamur mikroskopis ini memiliki bentuk tubuh mirip ragi, tetapi sifat
hidupnya adalah parasit. Penyakit yang ditimbulkannya adalah penyakit
keputihan yang terjadi karena adanya infeksi pada vagina.
2.6.Habitat Jamur
Jamur hidup pada lingkungan yang beragam namun sebagian besar jamur
hidup di tempat yang lembab. Habitat fungi berada di darat (terestrial) dan di
tempat lembab. Meskipun demikian banyak pula fungi yang hidup pada
organisme atau sisa-sisa organisme di laut atau di air tawar. Jamur juga dapat
hidup di lingkungan yang asam.
22
2.7.Pertumbuhan dan Reproduksi
1. Aksospora: Spora bersel satu ini terbentuk di dalam pundi atau kantung
yang dinamakan askus. Biasanya terdapat delapan askospora di dalam
setiap askus.
2. Basidiospora: Spora bersel satu ini terbentuk di atas struktur berbentuk
23
gada yang dinamakan basidium.
3. Zigospora: merupakan spora besar berdinding tebal yang terbentuk
apabila ujung-ujung dua hifa yang secara seksual serasi, disebut juga
gametangin, pada beberapa cendawan melebur.
4. Oospora: Spora ini terbentuk di dalam struktur betina khusus yang
disebut ooginium, pembuahan telur atau oosfer oleh gamet jantan yang
terbentuk di dalam anteredium mengasilkan oospora.
Peranan jamur dalam kehidupan manusia sangat banyak, baik peran yang
merugikan maupun yang menguntungkan. Jamur yang menguntungkan meliputi
berbagai jenis antara lain sebagai berikut.
2. Rhizopus dan Mucor berguna dalam industri bahan makanan, yaitu dalam
pembuatan tempe dan oncom.
24
roti, dan bir.
25
BAB III PENUTUP
1.
2.
3.
3.1.Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari penulisan karya tulis tentang materi
jamur/ fungi ini adalah:
2. Jamur atau fungi memiliki beberapa sifat umum, yaitu hidup di tempat-
tempat yang lembab, sedikit asam, dan tidak begitu memerlukan cahaya
matahari. Jamur tidak berfotosintesis, sehingga hidupnya bersifat
heterotrof. Jamur hidup dari senyawa-senyawa organik yang diabsorbsi
dari organisme lain.
3. Cara hidup jamur terdiri dari tiga jenis, yaitu adalah jamur yang bersifat
parasit obligat, parasit fakultatif, dan saprofit
26
3.2.Saran
Saran yang dapat diberikan dari penulisan karya tulis tentang materi
jamur/fungi ini adalah:
1. Bagi seluruh mahasiswa untuk terus menambah wawasan pengetahuan
mengenai fungi/jamur.
2. Sebagai manusia, kita perlu membudidayakan jamur yang bermanfaat
untuk memenuhi kebutuhan pangan.
3. Semoga dengan adanya Makalah ini baik penyusun maupun pembaca
dapat memahami akan pentingnya jamur dalam kehiduan sehari-hari.
4. Apa bila pembaca menemukan kata-kata yang kuran berkenan, penyusun
mengucapkan mohon maaf yang sebesar-besarnya.
27
DAFTAR PUSTAKA
http://www.gerbangilmu.com/2015/11/penjelasan-jamur-lendir-myxomycota-dan-
jamur-air-Oomycota.html
28