Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh:
Adriana Mardiah
J230205038
1
Identitas Individu
Keluhan Utama :
Ibu pasien mengatakan anak Kejang Demam sejak 2 hari yang lalu
1. Onset terjadinya :
Ibu pasien mengatakan bahwa pasien mengalami demam sejak tangga 29
Agustus 2021. Pasien awalnya demam lalu kejang 1x dan suhu 40 C. Orang
tua pasien mengatakan langsung membawa pasien ke RS PKU Aisyiyah
Boyolali utuk mendapat penanganan yang lebih baik. Setibanya di RS pasien
diperiksa di IGD dan pukul 21.00 pasien dirawat di ruang arofah.
2. Karakteristik :
Tanda dan gejala pasien terlihat sangat lemas, untuk tingkat kesadaran
composmentis (E4V5E6), TTV : nadi 102x/menit, pernafasan 24x/menit,
suhu tubuh 400C, anak gelisah dan rewel, akral hangat. Pasien kemudian
dilakukan pemeriksaan laboratorium dan rontgen thoraks. Didapatkan bahwa
ada peningkatan pada leukosit dan hematokrit.
3. Perkembangan penyakit :
Kejang pada anak dipicu oleh demam yang tinggi bukan kelainan otak.
Kejang demam ditindai oleh terjadinya kejang saat demam. Gejala kejang
demam adalah hentakan pada tungkai dan lengan yang berulang, mata
mendelik ke atas dan kehilangan kesadaran. Anak yang mengalami kejang
demam akan langsung sadar setelah kejang reda.
2
Riwayat Kesehatan Lalu :
1. Kehamilan :
Usia kehamilan 38 Minggu, tidak ada keluhan pad trimester pertama hingga
trimester ketiga.
1. Kelahiran
Ibu mengatakan melahirkan anak pertama dan kedua yaitu persalinan spontan.
Usia kehamilan 38 minggu tanpa komplikasi saat hamil.
2. Post natal
Riwayat melahirkan P2A0, bayi lahir laki-laki dengan berat 3100 gr dengan
panjang 48 cm. Tidak ada riwayat kuning, Bayi menangis saat lahir.
1. Perawatan Kesehatan
Perawatan kesehatan yang diberikan pada pasien An. W pertama kali di IGD
yaitu Propiretix 80 gr, diazepam 3 mg dan infus D1/2 12 tpm.
2. Obat-Obatan :
a. Propyretic spp 80 mg/susp
b. Diazepam 5 mg/susp
c. Inj. Ceftriaxone 200 gr/12 jam IV
d. Inj. Dexametason 1 mg/8 jam IV
e. Paracetamol 100 g/6 jam IV
f. Infus D1/2 12 tpm
3. Alergi
Keluarga pasien mengatakan tidak ada alergi obat, makanan atau lainnya
4. Imunisasi
Riwayat imunisasi Lengkap yaitu hepatitis B, polio, BCG, DPT, HIB
5. Tindakan Keamaan
Penilaian Resiko Jatuh Pasien Anak Skala Humpty Dumpty
Parameter Kriteria Skor
Umur < 3 tahun 4
3-7 tahun 3
7-13 tahun 2
13-18 tahun 1
3
Jenis Kelamin Laki-laki 2
Perempuan 1
Diagnosis Kelainan neurologi 4
Gangguan oksigenasi 3
(gangguan pernafasan,
dehidrasi, anemia,
anoreksia, sinkop, sakit
kepala,dll)
Kelemahan 2
fisik/psikologis
Ada diagnosis 1
tambahan
Factor Lingkungan Riwayat jatuh dari 4
tempat tidur
Pasien menggunakan 3
alat bantu
Pasien berada ditempat 2
tidur
Pasien berada diluar 1
area ruang perawatan
Respon terhadap Kurang dari 24 jam 3
operasi/obat Kurang dari 48 jam 2
penenang/obat anestesi Lebih dari 48 jam 1
Penggunaan obat Penggunaan obat 3
sedative (kecuali pasien
ICU yang
menggunakan sedasi
dan paralisis)
hipptonik, barbitural,
fenotazin, antidepresan,
laksatif/diuretic,
metadon
Salah satu obat diatas 2
Pengobatan lain 1
Total skor 13
Keterangan : Tindakan
Skor 7-11 Resiko rendah untuk Pencegahan resiko
jatuh jatuh standar
Skor >12 Resiko tinggi untuk Pencegahan resiko
4
jatuh jatuh tinggi
Skor minimal 7
Skor maksimal 23
6. Nutrisi
Pemberian Asi : Ya Lama : 6 bulan
Susu Formula : Ya Jumlah intake : 1500 ml
Makanan padat : Ya Kapan dimulai: > 6 bulan
Kebiasaan makan : 3x sehari Snak : buah, biscuit
Jenis makanan : Telur, Ikan, Sayur dll Nafsu makan : baik
7. Tidur
Selama dirawat inap pasien mengalami kurang tidur karena lingkungan yang
tidak nyaman, perawatan yang diberikan dan rasa takut sehingga pasien lebih
banyak menangis dan mempengaruhi kualitas tidur. Pasien tidur 10 jam per
hari selama di rawat di RS.
2. Genogram
Keterangan:
Perempuan
Laki-laki
5
Pasien
REVIEW SYSTEM
Sistem Hasil
Kardiovaskuler Dada depan simetris, Ictus cordis tidak terihat, bunyi jantung
& Hematologi terdengar jelas, tidak ada murmur
6
Postur Normal tidak bungkuk, Punggung simetris
Informasi Psikososial
a) Komposisi keluarga :
Terdiri dari Ayah, Ibu dan 2 orang anak (perempuan dan laki-laki)
b) Sumber Keuangan :
Dari Ayah Tn. E dan Ny. N sebagai karyawan swasta
c) Lingkungan Rumah :
Nyaman dan selalu dibersihkan 2x per hari
d) Lingkungan Masyarakat
Tetangga sekitar rumah keluarga pasien memberi perhatian saat salah satu
anggota keluarga sedang sakit, memberi motivasi dan juga menjenguk
anggota keluarga yang sakit.
7
Naik Tangga 1 tahun 8 bulan Gigi Tanggal -
Bersepeda roda tiga - Tinggi badan 2 tahun 85 cm
Berat Badan Lahir 3100 gr Berat Badan 6 bulan 7 kg
Berat Badan 1 tahun 11 kg Berat Badan 2 tahun 14 kg
Masalah : ibu pasien mengatakan anak belum jelas untuk berbicara
Pemeriksaan Fisik
8
Pembesaran nodus limfe oksipital ( - ), postaurikuler ( - ),
preaurikuler ( - ), submental ( - ) dan submandibular ( - )
Mata Mata Eksternal Simetris ( √ ), Bersih ( √ ), Jarak kantus 1,5 cm
Warna Epicantal fold (-)
Penglihatan Distribusi merata :bulu mata ( √ ), alis ( √ ).
Sklera putih Iris kecoklatan Kornea hitam
Konjungtiva anemis Pupil perrla ( √ ), reflek normal <
2 mm
Gerak ekstraokuler normal Refleks berkedip normal
Lapang perifer normal
Kekuatan otot mata normal Snellen normal
Telinga Telinga Lubang/kulit tambahan pada aurikel ( - ), Simetris ( √ )
Eksternal Sudut pinna elastis Serumen ( √ ), warna kekuningan
Cairan tambahan tidak ada
Nyeri Mastoid ( - )
Saluran telinga normal Membran timpani normal
Kemampuan Pendengaran baik normal
Hidung dan Simetris ( √ )
Sinus
Bentuk agak mancung
9
Masa ( - )
Tenggorokan Warna kemerahan Pembengkakan/ Lesi/kondisi tonsil
baik
Warna tonsil kemerahan Ukuran normal Eksudat (
- )
Leher Bentuk Simetris (√ ), Bengkak ( - )
Abnormalitas lain ( - )
Palpasi Ketegangan dan pergerakan nodus limfe ( - )
Trakea Masa ( - ), Pembesaran tiroid ( - )
Dada Inspeksi Bentuk simetris Ukuran normal Retraksi ( - )
BJ 1 : lemah/keras/Jelas/samarsamar
BJ II : lemah/keras/Jelas/samar-samar
Denyut Nadi
Radialis simetris (√ ), Brakhialis simetris (√ ), Femoralis
simetris (√)
10
Perkusi Terdengar suara timpani pada 4 kuadran
11
Bahasa suspect
Motorik Kasar normal
Data Fokus
Subyektif Obyektif
- Ibu pasien mengatakan pasien - Pasien berusia 2 tahun
demam sejak 2 hari yang lalu - Pasien tampak lemas
- Ibu pasien mengatakan anak - Pasien tampak menangis
kejang saat di rumah sekitar 5 - Akral teraba hangat
menit sebanyak 1 kali - Pasien tampak pucat
- Pengkajian resiko jatuh > 12
(resiko tinggi)
- BB anak 14 kg
- PB anak 85 cm
- LK anak 20 cm
- Pasien belum mampu berbicara
12
dengan jelas dalam 4 kata
- Hasil DDST bahasa anak yaitu
suspect
- TTV
N: 102x/menit
RR: 24x/menit
S: 38,5 C
Diagnosa Keperawatan
Data Analisa Data Masalah keperawatan
Data subjektif Infeksi bakteri, virus Hipertermia (D.0130)
- Ibu pasien berhubungan degan
mengatakan pasien Resiko inflamasi proses penyakit (infeksi)
demam sejak 2 hari dibuktikan dengan suhu
yang lalu Proses demam tubuh diatas normal,
- Ibu pasien kejang, kulit terasa
mengatakan anak Hipertermi hangat
kejang saat di rumah
sekitar 5 menit
sebanyak 1 kali
Data objektif
- Pasien tampak lemas
- Pasien tampak
menangis
- Akral teraba hangat
- Pasien tampak pucat
- TTV
N: 102x/menit
RR: 24x/menit
S: 38,5 C
- Leukosit 18,0 ribu
Data subjektif Ketidakseimbangan Resiko cedera (D.0136)
- Ibu pasien potensial membrane berhubungan dengan
mengatakan pasien ATP ASE faktor resiko eksternal :
sejak 2 hari yang lalu terpapar pathogen,
- Ibu pasien Perubahan difusi Na+ Internal: kegagalan
mengatakan pasien mekanisme pertahanan
kejang 1 kali sekitar 5 Perubahan beda tubuh
13
menit potensi membrane sel Kondisi klinis terkait:
Data objektif kejang
- Pasien berusia 2 tahun Kejang
- Akral teraba hangat
- TTV Resiko cedera
S: 38,5 C
N: 102x/menit
RR: 24x/menit
- Pengkajian resiko
jatuh > 12 (resiko
tinggi)
Data subjektif Infeksi bakteri, virus, Resiko gangguan
- Ibu pasien parasit perkembangan ( D.0107)
mengatakan pasien berhubungan dengan
demam sejak 2 hari Resiko inflamasi faktor resiko infeksi
yang lalu
- Ibu pasien Proses demam
mengatakan anak
kejang saat di rumah Hipertermia
sekitar 5 menit
sebanyak 1 kali Resiko kejang
data objektif berulang
- BB anak 14 kg
Resiko gangguan
- PB anak 85 cm
perkembangan
- LK anak 20 cm
- Pasien belum mampu
berbicara dengan jelas
dalam 4 kata
- Hasil DDST bahasa
anak yaitu suspect
- Akral teraba hangat
- TTV
S: 38,5 C
N: 102x/menit
RR: 24x/menit
14
1. (D.0130) Setelah dilakukan Manajemen hipertermia (I.15506)
berhubungan degan intervensi keperawatan Observasi
proses penyakit selama 3x24 jam maka - Identifikasi penyebab
(infeksi) dibuktikan (L.14134) termoreguasi hipertermia
dengan suhu tubuh membaik dengan - Monitor suhu tubuh
diatas normal, kriteria hasil : - Monitor kadar elektrolit
kejang, kulit terasa 1. Kejang menurun - Monitor komplikasi akibat
hangat 2. Pucat menurun hipertermia
3. Suhu tubuh - Monitor haluaran urin
membaik Terapeutik
4. Suhu kulit membaik - Sediakan lingkungan yang
5. dingin
- Longgarkan atau lepaskan
pakaian
- Basahi dan kipas permukaan
tubuh
- Berikan cairan oral
Edukasi
- Anjurkan tirah baring
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian cairan
dna eletrolit intravena
2. (D.0136) resiko Setelah dilakukan Manajemen kejang (I.06193)
cedera berhubungan intervensi keperawatan Observasi
dengan faktor resiko selama 3x24 jam maka - Monitor terjadinya kejang
eksternal : terpapar (L.06050) control berulang
pathogen, Internal: kejang meningkat - Monitor karakteristik kejang
kegagalan dengan kriteria hasil : berulang
mekanisme 1. Kemampuan - Monitor tanda tanda vital
pertahanan tubuh mengidentifikasi Terapeutik
Kondisi klinis faktor resiko atau - Baringkan pasien agar tidak
terkait: kejang pemicu kejang terjatuh
meningkat - Berikan alas empuk dibawah
2. Kemampuan kepala
mencegah faktor - Pertahankan kepatenan jalan
resiko atau pemicu napas
kejang meningkat - Catat durasi kejang
3. Melaporkan - Pasang akses IV, jika perlu
frekuensi kejang - Berikan oksigen, jika perlu
menurun Edukasi
15
- Anjurkan keluarga
menghindari dari
memasukkan apapun
kedalam mulut pasien saat
periode kejang
- Anjurkan keluarga tidak
menggunakan kekerasan
untuk menahan gerakan
pasien
- Anjurkan menjauhkan benda-
benda tajam yang berbahaya
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian antikoagulan,
jika perlu
3. (D.0107) Resiko Setelah dilakukan Promosi perkembangan anak
gangguan intervensi keperawatan (I.10340)
perkembangan selama 3x24 jam maka Observasi
berhubungan dengan (L.10101) status - Identifikasi kebutuhan khusus
faktor resiko infeksi perkembangan anak dan kemampuan
membaik dengan adaptasi anak
kriteria hasil : Terapeutik
1. Ketrampilan sesuai - Fasilitasi hubungan anak dan
usia meningkat teman sebaya
2. Respon sosial - Dukung anak
meningkat mengekspresikan
3. Kontak mata perasaannya secara positif
meningkat - Berikan mainan sesuai usia
anak
Edukasi
- Demonstrasikan kegiatan
yang meningkatkan
perkembangan pada keluarga
- Ajarkan teknik asertif pada
anak
Kolaborasi
Rujuk untuk konseling, jika perlu
IMPLEMENTASI
No.
Hari/tgl/jam Tindakan Respon TTD
Dx
16
Selasa, Melakukan DS : Adriana
31/08/2021 pemeriksaan vital sign - Keluarga pasien
jam 16.30 mengatakan anaknya
pertama kali kejang dan
dirawat di RS
1,2,
DO :
3
- anak tampak menangis
- TTV : N 102x/menit
S 38,5C RR 24x/menit
- SPO2 99%
17
baring - Pasien tampak lebih
tenang
Selasa, - Monitor terjadinya DS: Adriana
31/08/2021 kejang berulang - Keluarga pasien
Jam 18.00 - Monitor karakteristik mengatakan anaknya
kejang kejang dengan tangan
fleksi dan mata melihat
keatas selama kurang
lebih 5 menit saat
2
dirumah
DO:
- Pasien tampak tenang
saat digendong oleh
ayahnya
- Tidak terjadi kejang
berulang
Mengidentifikasi DS: Adriana
kebutuhan khusus - Keluarga pasien
anak dan kemampuan mengatakan anaknya
adaptasi anak tidak memiliki
kebutuhan khusus dan
kemampuan beradaptasi
anak baik
Selasa, DO:
3 31/08/2021 - Pasien tampak sesuai
Jam 18.45 dengan anak seusianya
- Pasien tidak memiliki
kekurangan apapun dari
fisik
- Pasien belum mampu
berbicara jelas hanya
mampu mengucapkan 3
kata
1,2, Rabu, Melakukan DS: Adriana
3 01/09/2021 pemeriksaan vital sign - Keluarga pasien
Jam 08.00 mengatakan demam
anak mulai menurun
- Keluarga pasien
mengatakan anak rewel
DO:
18
- Pasien tampak menangis
- TTV : N 98x/menit
S 37,8 C RR 22x/menit
- Memonitor haluaran DS: Adriana
urin - Keluarga pasien
- Memonitor mengatakan anaknya
komplikasi akibat BAK sedikit dalam
hipertermia sehari ganti pampers 2-3
kali
Rabu,
DO:
1 01/09/2021
- pasien tampak tidak
Jam 08.30
menangis
- produksi urin kurang
lebih 50-100 cc perhari
- tidak terdapat
komplikasi akibat
hipertermia
Memonitor status DS: Adriana
neurologis - keluarga pasien
mengatakan anaknya
sudah lebih ceria
DO:
- keadaan umum baik
- pasien tampak langsung
Rabu,
menoleh saat diberi
2 01/09/2021
respon suara
Jam 09.30
- pasien tampak menjauhi
rangsanagn nyeri yang
membahayakan dirinya
- pasien sesekali
tersenyum kecil saat
diberi mainan
kesukannya
3 Rabu, - Memberikan mainan DS: Adriana
01/09/2021 yang sesuai dengan - keluarga pasien
Jam 10.10 usia anak mengtakan paham saat
- mendukung anak diajarkan
mengekspresikan - Keluarga pasien
perasaannya secara mengatakan akan
positif menerapkan yang
19
diajarkan perawat
DO:
- Keluarga tampak paham
- Pasien tampak
tersenyum kecil
- Pasien tampak
memegangi mainan yang
diberikan
Melakukan DS: - Adriana
Kolaborasi pemberian DO:
obat - Pasien tampak menangis
saat diberikan obat
Rabu,
1,2, - Pemberian cairan D ½
01/09/2021
3 12 tpm
Jam 13.00
Injeksi dexametason
1mg/8 jam
Diazepam 5 mg/susp
20
lagi
- S 37,0 C
- Menjauhkan benda- DS: Adriana
benda berbahaya - Keluarga pasien
terutama yang mengatakan paham saat
tajam diberi anjuran
Kamis - Menganjurkan DO:
2 02/09/2021 keluarga untuk - Pasien tampak tertidur
Jam 10.00 menghindari - Pasien tidak rewel lagi
memasukkan - Pasien tidak kejang
apapun kedalam - Akral tidak teraba
mulut saat periode hangat
kejang
- mendemonstrasikan DS: Adriana
kegiatan yang - keluarga pasien
meningkatkan mengatakan paham
perkembangan setelah diberikan edukasi
pada keluarga - keluarga pasien
- mengajarkan teknik mengatakan akan
asertif pada anak mempraktikkan saat
Kamis
dirumah
3 02/09/2021
DO:
Jam 11.30
- pasien terlihat tidak
rewel
- pasien tampak bermain
dengan mainnya
- anak terlihat mulai ceria
- pasien tidak panas dan
kejang
- Melakukan DS: - Adriana
Kolaborasi DO:
pemberian obat - Pasien tampak menangis
Kamis saat diberikan obat
4 02/09/2021 - Pemberian cairan D ½
Jam 13.00 12 tpm
Injeksi dexametason
1mg/8 jam
Diazepam 5 mg/susp
EVALUASI
No Hari/tgl Evaluasi TTD
21
Dx
Selasa, 31 S : Keluarga pasien mengatakan anaknya sesekali Adriana
Agustus 2021 badannya masih panas dan masih rewel
O:
- Pasien tampak menangis
- TTV : N 98x/menit S 38,0 C RR 22x/menit
- Akral teraba hangat
- Pasien tidak mau saat perawat mendekat ke
pasien
- Pasien telah diberikan obat Injeksi PCT 100 g/6
jam
- Pasien diberikan infus D ½ 12 tpm
1. A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
- Identifikasi penyebab hipertermia
- Monitor suhu tubuh
- Monitor kadar elektrolit
- Sediakan lingkungan yang dingin
- Longgarkan atau lepaskan pakaian
- Basahi dan kipas permukaan tubuh
- Anjurkan tirah baring
- Kolaborasi pemberian cairan dna eletrolit
intravena
22
- Anjurkan keluarga tidak menggunakan
kekerasan untuk menahan gerakan pasien
- Anjurkan menjauhkan benda-benda tajam yang
berbahaya
- Kolaborasi pemberian antikoagulan, jika perlu
1. Rabu, 01 S: Adriana
September - keluarga pasien mengatakan demam sudah
2021 mulai menurun
- keluarga mengatakan rewel berkurang
O:
- pasien tampak tersenyum kecil
- pasien tampak mulai koopertatif saat tindakan
keperawatan
- akral teraba hangat
- TTV : N 90x/menit S 37,5 RR 20x/menit
- Pemberian cairan D ½ 12 tpm
Injeksi dexametason 1mg/8 jam
Diazepam 5 mg/susp
A : masalah teratasi sebagian
23
P :lanjutkan intervensi
- Identifikasi penyebab hipertermia
- Monitor suhu tubuh
- Sediakan lingkungan yang dingin
- Longgarkan atau lepaskan pakaian
- Basahi dan kipas permukaan tubuh
- Anjurkan tirah baring
- Kolaborasi pemberian cairan dna eletrolit
intravena
2. S: Adriana
- Keluarga pasien mengatakan anaknya sudah
tidak kejang
- Keluarga pasien mengatakan demam menurun
- Keluarga pasien mengatakan rewel berkurang
O:
- Pasien tampak minum susu
- Pasien tampak kooperatif
- Pasien tampak sedikit tersenyum
- TTV : N 90x/menit S 37,5 RR 20x/menit
A : masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi
- Monitor terjadinya kejang berulang
- Monitor karakteristik kejang berulang
- Anjurkan keluarga menghindari dari
memasukkan apapun kedalam mulut pasien
saat periode kejang
- Anjurkan menjauhkan benda-benda tajam yang
berbahaya
- Kolaborasi pemberian antikoagulan, jika perlu
3. S: Adriana
- keluarga pasien mengatakan anaknya sudah
tidak rewel dibandingkan kemarin
- keluarga mengatakan anak mulai bermain
dengan mainannya
O:
- pasien tampak sedang memegang mainannya
- pasien tampak ceria dan bermain dengan
ayahnya
- pasien tidak memiliki kekurangan dari bagian
fisiknya
24
A : masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi
- Identifikasi kebutuhan khusus anak dan
kemampuan adaptasi anak
- Dukung anak mengekspresikan perasaannya
secara positif
- Berikan mainan sesuai usia anak
- Demonstrasikan kegiatan yang meningkatkan
perkembangan pada keluarga
- Ajarkan teknik asertif pada anak
1. Kamis, 02 S: Adriana
september - kelurga pasien mengatakan anakanya sudah
2021 mulai ceria
- keluarga mengatakan pasien tidak demam dan
kejang lagi
O:
- pasien tampak tersenyum dan mengoceh
- akral tidak teraba hangat
- TTV : N 80x/menit S 36,8 C RR 20x/menit
- Pemberian cairan D ½ 12 tpm
Injeksi dexametason 1mg/8 jam
Diazepam 5 mg/susp
A : masalah teratasi
P : hentikan intervensi
2. S : keluarga pasien mengatakan anak sudah tidak Adriana
demm dan kejang lagi
O:
- Pasien tampak duduk di tempat tidur sambil
tersenyum kepada perawat
- Pasien tampak memegang mainnnya
- Pasien kooperatif
- Akral tidah terab hangat
- Pasien tidak kejang
- TTV : N 80x/menit S 36,8 C RR 20x/menit
A : masalah teratasi
P : hentikan intervensi
25
O:
- Pasien tampak tidur pulas
- Rewel berkurang
- Pasien tidak memiliki kekurangan dari bagian
fsiknya
A : masalah teratasi
P : hentikan intervensi
26