Professional Documents
Culture Documents
Melki Deni..
Melki Deni..
Ponsel Pintar
Harap Tenang
Harap tenang, koruptor sedang menyumbat mulut kita dan mereka yang duduk berpangku
tangan di balik kantor megah itu;
Militerisme
Apakah kalian yakin intel siber, dan buzzer yang berserakan di ruang abstrak itu adalah
demokrasi?
Pancasila.
Paradoks Kota
Waktu masih kanak-kanak kita bermain patgulipat di antara bunga-bunga dan kolong dapur;
sebelum alat-alat berat melebarkan jalan-jalan; sebelum hutan-hutan digusur sampai ke akar-
akarnya; sebelum kita diusir secara membabi buta, minggat dari sini; sebelum pagar tembok
setinggi langit dibangun di kota ini.
Pagar tembok setinggi langit itu membayangkan ada yang mencoret-coret tubuhnya dengan
seni mural; melukis paradoks ekonomi-politik, sosiokultural, dan keagamaan kita. Pagar
tembok setinggi langit itu tidak pernah membayangkan dirinya menjadi batas, grafik, alat
kekuasaan, jarak dan lanskap yang cacat, yang memagari kasih dan kisah kita.
Di kota ini kita tidak tercatat lagi; asap industri mengepul siang malam; jeritan ringkih arwah
janin-janin korban aborsi; dan kita menjadi turis domestik di atas tanah tumpah darah. Sebab
di kota ini kebebasan, persaudaraan, dan keadilan sosial adalah imajinasi kemanusiaan yang
mustahil; muspra.