You are on page 1of 5

3. Konstitusi Amerika Serikat adalah yang membentuk system federal pemerintah.

Konstitusi
memberikan kekuasaan-kekuasaan tertentu kepada pemerintah federal (Nasional). Semua
kekuasaan lain yang tidak didelegasikan kepada pemerintah federal akan tetap dijalankan oleh
negara-negara bagian. Setiap lima puluh negara-negara bagian memiliki konstitusinya sendiri,
struktur pemerintahan sendiri, kitab undang-undang sendiri, dan system pengadilan sendiri.

Pengadilan-pengadilan distrik Amerika Serikat adalah pengadilan pertama dalam system


federal. Terdapat sejumlah 94 pengadilan-pengadilan distrik di seluruh negara Amerika
Serikat. Sedikitnya ada satu pengadilan distrik yang ditempatkan ditiap negara bagian. Para
hakim distrik ditunjuk oleh Presiden jika di setujui oleh mayoritas suara dari senat di Amerika
Serikat.

Presiden Amerika serikat dipilih secar tidak langsung oleh badan pemilih presiden
(Electoral college) sehingga membebaskan dia dari ketergantungan pada kongres atau pada
rakyatnya. Konstitusi juga memberikan kewenangan kepada seorang presiden untuk menuntut
undang-undang masalah tanah, membuat perjanjian luar negeri, berperan sebagai panglima
angkata bersenjata, menunjuk hakim dan pejabat-pejabat lainnya serta berhak mengeluarkan
veto terhadap keputusn kongres.

Konstitui Amerika Serikat juga membentuk cabang yudisial dari pemerintah federal dan
merinci kekuasaan dari pengadilan federal. Pengadilan-pengadilan federal memiliki
kekuasaan peradilan yang eksklusif atas kasus-kasus tertentu, misalnya kasus yang
menyangkut undang-undang fedral, persengketaan antara negara-negara bagian. Senator
dipilih di masing-masing negara bagian dan memilki jabatan selama 6 tahun. Otonomi
diberikan sebesar-besarnya kepada setiap negara bagian di Amerika. Sehingga tiap negara
bagian memiliki wewenang dalam mengatur hukum yang berlaku di derahnya.

4. Perbudakan di Amerika serikat dimulai ketika Spanyol dan Portugal memiliki koloni-koloni di
Amerika sekitar tahun 1500an. Orang-orang Eropa mempekerjakan orang Indian pribumi
Amerika di perkebunan luas dan di daerah pertambangan di koloni-koloni di Amerika.
Kebanyakan orang Indian meninggal dunia karena terserang penyakit dari Eropa, dan karena
perawatan yang tidak memadai. Karena itu orang Spanyol dan Portugal mulai mendatangkan
orang-orang dari Afrika Barat sebagai budak. Prancis, Inggris dan Balanda berbuat serupa di
koloni-koloni mereka di Amerika. Koloni-koloni Inggris di Amerika Utara menciptakan
sistem ekonomi pertanian yang tidak bisa bertahan hidup tanpa menggunakan budak sebagai
tenaga kerja.

Koloni-koloni Spanyol dan Portugal di wilayah selatan lebih tergantung pada sector
pertanian. Dalam mengembangkan pertanian dan perkebunan, para pemilik tanah kesulitan
dalam memperoleh tenga kerja untuk mengolah lahan pertanian yang dimilikinya. Para
pemilik tanah mengandalkan tenaga para budak yang didapatkan dari Afrika. Banyak budak
hidup di ladang pertanian luas yang disebut perkebunan, yang menghasilkan produk pertanian
penting untuk diperdagangkan oleh koloni, misalnya produk kapas dan tembakau. Setiap
perkebunan, merupakan desa kecil yang dimiliki oleh satu keluarga. Keluarga itu hidup di
dalam sebuah rumah besar, biasanya menghadap ke sungai. Di sebuah perkebunan diperlukan
beberapa bangunan terpisah. Misalnya, ada bangunan yang diperlukan untuk memasak, untuk
tempat tinggal pekerja untuk menghasilkan produk yang bagus seperti perabot rumah untuk
digunakan di perkebunan.

Dalam struktur kemasyarakatan Di Amerika Serikat, para warga kulit hitam seperti telah
dijelaskan dipembahasan diatas bahwa mereka belum memperoleh kebebasan dan belum
diakui sebagai warga negara Amerika. Masyarakat Amerika sendiri masih menganggap bahwa
system perbudakan sebagai aset dalam memperoleh keuntungan dalam perekonpomian saat
itu.Namun setelah Revolusi Amerika (1776-1783) berpengaruh terhadap perubahan sikap
orang-orang kulit putih terhadap budak negro. Sebelum terjadinya revolusi, walaupun
golongan kulit putih mengakui kebebasan hak warga sipil, mereka juga masih mengakui
rendahnya status orang-orang kulit hitam. Selama perang kemrdekaan, banyak orang Amerika
yang menentang penggunaan orang kulit hita sebagai tentara. Nemun demikian, karena
kebutuhan akan tenaga kerja, akhirnya orang-orang kulit hitam juga diangkat menjadi tentara
dan setelah itu dijanjikan aka dibebaskan dari perbudakan. Pengaruh revolusi Amerika muncul
dimana-mana seperti New York, Pensylvania dan negara-negara bagian lainnya terutama
diselatan masih tetap mempertahankan system tersbut.

Setelah terjadinya perang sipil (1861-1865) dan keluarnya Deklarasi Emansipasi (1862)
oleh presiden Abraham Lincoln, meningkat pula status social warga kulit hitam. Namun
dalam bidang ekonomi masih menghadapi kesu;litan modal untuk memperoleh lahan
pertanian. Warga kulit hitam yang pernah dipersoalkan hak pilihnya karena tidak memiliki
pendidikan yang seimbang dengan warga kulit putih memandang pendidikan merupakan
sarana untuk meraih sukses politik dan ekonomi, segera memasuki sekolah-sekolah. Mereka
juga mendapat bantuan dari organisasi-organisasi gereja di negara-negara bagian utara untuk
masuk ke universitas. Walaupun amandemen kelimabelas melarang setiap negara bagia
mensyaratkan hak pilih berdasarkan warna kulit dan kelompok etnis, sebagian warga kulit
putih masih memperlakukan warga kulit hitam sebagai warga kelas dua. Antara 1880 dan
1920, melalui Jim Crow Laws, warga kulit hitam masih dihadapkan pada perlakuan kasar dan
dicegah untuk menggunakan hak suaranya agar mereka terpisah dari warga kulit putih.
Setelah warga negara-negara bagian utara tidak banyak membantu, warga kulit hitam tetap
tidak memperoleh status equal secara hukum dalam hak pilih di negara-negara bagia selatan
sampai tahun 1960-an. Perjuangan untuk menghapuskan system kasta kulit putih dituntut oleh
Thaddeus Stevens, serta para pemimpin republican radikal dan banyak pemimpin kulit hitam
selama rekonstruksi tidak pernah berhasil. Amerika Serikat tetap merupakan negara yang
menempatkan supremasi kulit putih atas kulit berwarga, bahkan sampai sekarang.

1. Hasil peradaban dan kebudayaan Meso Amerika (Aztek, Maya, dan Inca) abad 15-17 M

Kebudayaan Aztek

- Terdapat Stratifikasi social dalam masyarakat (Slave, Commoner, Nobility)


- Kepercayaan bersifat Politheisme (Banyak dewa)
- Dewa Matahari / dewa tertinggi (Uitzilopochtli)
- Dewi bulan (Coyolxauhqul)
- Dewa Hujan (Tialoc)
- Upacara mengorbankan manusia hidup.

Kebudayaan Maya

- Sistem tulisan mirip Hyerogliph dengan karakter symbol 850 huruf.


- Mengenal system kalender, 365 hari pertahun.
- Mengenal system perhitungan
Kebudayaan Inca

- Seni bangunan Monolith


- Sistem pertanian sudah mangenal terasering.
- Menggunakan bahasa nasional (Quechwa)

Mesir Kuno 3000 SM

Hasil Kebudayaan Mesir Kuno

Kebudayaan Mesir berkembang sejak 3000 SM,  di Lembah Sungai Nil, yaitu sungai
terpanjang di dunia.Hasil-hasil kebudayaan Mesir Kuno antara lain :

1. Piramida, yaitu bangunan yang terbuat dari batu yang disusun berbebtuk kerucut yang
berfungsi untuk menyimpan mummi. Mummi adalah mayat raja-raja Mesir Kuno yang
diawetkan.
2. Obelisk, adalah tugu-tugu yang menjulang tinggi ke angkasa, sebagi tempat pemujaan.
3. Sphinx, adalah patung hewan-hewan mitologis yang bebadan singa dan bermuka
manusia.
4. Hieroglyph, adalah huruf bebrbebtuk gambar yang diukir pada batu. Hieroglyph ini
menjadi dasar alphabet yang sekarang kita pakai.

Penelitian tentang huruf Hieroglyph pertama kali dilakukan oleh Heredotus abad ke-6 SM,
tetapi ia tidak berhasil; mengungkapkan isi tulisan tersebut. Batu Roseta yaitu batu bertulis
yang ditemukan di tepi Sungai Roseta. Dalam batu ini terdapat tulisan Hieroglyp dan tulisan
Yunani Kuno.Isi tulisan Hieroglyph baru dapat diketahui setelah ditemukannya Batu Roseta,
Mesir merupakan satu-satunya pusat kebudayaan tertua di benua Afrika yang berasal dari
tahun 4000 SM.

You might also like