Professional Documents
Culture Documents
Askeb Kompre PNC Ny. y
Askeb Kompre PNC Ny. y
Disusun Oleh:
Nindita Rizkya Wisanto
P17310183009
Laporan Fisiologis Asuhan Kebidanan Nifas dan Menyusui pada Ny “Y” P1001
Ab000 Post Partum Hari Ke – 7 dengan Nyeri Luka Jahitan Perineum
Di PMB Hj. Ririn Restatiningrum Ini Telah Disusun Oleh:
Mahasiswa
Mengetahui,
Puji syukur kepada kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan karunianya serta taufik dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan “Asuhan Kebidanan Komprehensif Nifas dan Menyusui Pada Ny “Y”
P1001 Ab000 Postpartum Hari ke – 7 dengan Nyeri Luka Jahitan Perineum”.
Dalam keberhasilan penyusunan laporan tugas ini di PMB Hj. Ririn
Restatiningrum, SST., M.AP penulis telah banyak mendapatkan bimbingan dan
bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan banyak
terimakasih kepada :
1. Ibu Herawati Mansur, S.ST, M.Pd, M.Psi Selaku Ketua Jurusan
Kebidanan Malang
2. Ibu Dr. Heny Astutik, S. Kep., Ns., M. Kes, Selaku Ketua Program Studi
Sarjana Terapan Kebidanan Malang
3. Ibu Tarsikah, S.SiT., M.Keb Selaku Pembimbing Institusi Kebidanan
Malang
4. Ibu Bidan Hj. Ririn Restatiningrum, SST., M.AP, Selaku Pembimbing
Klinik
5. Serta orangtua yang mendukung secara materiil dan moral
Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Mahasiswa mampu melaksanakan Asuhan Kebidanan secara Komprehensif
Ibu Nifas dan Menyusui sesuai manajemen kebidanan.
1.2.2 Tujuan Khusus
1. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian data pada ibu nifas
2. Mahasiswa mampu melakukan identifikasi diagnosa aktual pada ibu nifas
3. Mahasiswa mampu mengidentifikasi diagnosa potensial pada ibu nifas
4. Mahasiswa mampu menyusun kebutuhan segera pada ibu nifas
5. Mahasiswa mampu melakukan perencanaan pada ibu nifas
6. Mahasiswa mampu melakukan implementasi pada ibu nifas
7. Mahasiswa mampu melakukan evaluasi pada ibu nifas
1.3 Metode Pengumpulan
1. Studi kepustakaan
2. Studi kasus
3. Anamnesa
4. Studi dokumentasi
5. Diskusi
1.4 Sistematika Penulisan
Halaman Judul
Lembar Pengesahan
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan
1.3 Metode Penulisan
1.4 Sistematika Penulisan
BAB II TINJAUAN TEORI
2.1 Konsep Dasar Asuhan Kebidanan Nifas dan Menyusui
2.2 Konsep Manajemen Asuhan Kebidanan Nifas dan Menyusui
BAB III TINJAUAN KASUS
3.1 Pengkajian Data
3.2 Identifikasi Diagnosis/Masalah Aktual
3.3 Identifikasi Diagnosa Diagnosis/Masalah Potensial
3.4 Identifikasi Kebutuhan Segera dan Kolaborasi
3.5 Peremcanaan
3.6 Implementasi
3.7 Evaluasi
BAB IV PEMBAHASAN
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB 2
TINJAUAN TEORI
Hari : Kamis
Tanggal : 21 Oktober 2021
Pukul : 17.10 WIB
Tempat : PMB Hj. Ririn Restatiningrum, SST., M.Ap
Oleh : Nindita Rizkya Wisanto
1. Alasan Datang
Ibu mengatakan ingin memeriksakan kondisinya setelah melahirkan 7 hari
yang lalu.
2. Keluhan Utama
Ibu mengatakan nyeri pada bekas jahitan jalan lahir.
3. Riwayat Menstruasi
Menarche : 13 tahun
Siklus : ibu mengatakan datangnya haid tidak teratur
(maju mundur ± 28 hari)
Lamanya : 7 hari
Banyaknya : Hari ke 1-2 ganti pembalut 2 kali sehari
Hari ke 3-5 ganti pembalut 5 kali sehari
Sifatnya : ibu mengatakan darah haid yang keluar cair
dan berwarna merah segar, jika hari pertama berwarna coklat kehitaman.
HPHT kehamilan terakhir : 15 – 1 – 2021
HPL kehamilan terakhir : 22 – 10 – 2021
4. Riwayat Pernikahan
Pernikahan Ke :1
Usia Pertama Kali Menikah : 25 thn
Lama Pernikahan : 1 tahun
Status : Sah
5. Riwayat Obstetri
Ibu mengatakan bahwa ini adalah kehamilan yang pertama.
6. Riwayat Kehamilan, Persalinan, Nifas sekarang
1) Kehamilan
Trimester I : Ibu mengatakan pada awal trimester mengalami
mual muntah ibu juga mengkonsumsi vitamin penambah darah, kalk,
dna vit. C dari bidan yang diminum 1x1 dalam sehari
Trimester II : Ibu mengatakan mengalami konstipasi. Ibu juga
diberi vitamin penambah darah dan kalk dari bidan dan memberikan
KIE makan makanan berserat, makan sayur dan buah, banyak minum
air putih agar saat buang air besar ibu tidak kesulitan dan pola istirahat
juga harus cukup.
Trimester III : Ibu mengatakan mengalami flu dan kram perut
bagian bawah. Ibu diberi obat paracetamol dari bidan, KIE ibu tentang
pola istirahat, dan tanda-tanda persalinan serta pemberian obat dan
vitamin.
2) Persalinan
Ibu mengatakan melahirkan anak pertama secara normal pervaginam
ditolong oleh bidan pada hari Kamis 14 Oktober 2021 pukul 05.20
WIB, usia kehamilan 38 minggu 3 hari, berat badan lahir bayi 2800 gr,
panjang badan 49 cm, lingkar kepala 31 cm, berjenis kelamin
perempuan dan bayi segera menangis dan seluruh tubuh kemerahan.
3) Nifas
Ibu mengatakan tidak mengalami tanda-tanda bahaya setelah
melahirkan seperti perdarahan setelah melahirkan, suhu tubuh
meningkat, sakit kepala, penglihatan kabur dan setelah melahirkan ibu
mampu menyusui bayinya dan bayi aktif menyusu. Ibu mengeluh nyeri
dibagian vagina.
7. Riwayat KB
Ibu mengatakan belum pernah menggunakan alat kontrasepsi sebelumnya
dan berencana ingin menggunakan IUD.
8. Riwayat Kesehatan Ibu
Ibu mengatakan mempunyai riwayat asam lambung. Saat ini ibu tidak
pernah dan tidak sedang menderita penyakit jantung, asma, darah tinggi
(hipertensi), penyakit kuning (hepatitis), kencing manis (diabetes), batuk
lama (TBC), Covid-19, ginjal, penyakit kelamin/infeksi menular seksual
(IMS) dan HIV/AIDS.
9. Riwayat Kesehatan Keluarga
Ibu mengatakan bahwa keluarganya yakni mertua dan suami mempunyai
penyakit maag, dan saat ini tidak sedang menderita penyakit jantung, asma,
penyakit kuning (hepatitis), darah tinggi (hipertensi) kencing manis
(diabetes), batuk lama (TBC), Covid-19, ginjal, penyakit kelamin/infeksi
menular seksual (IMS) dan HIV/AIDS. Dan tidak ada keturunan kembar.
10. Riwayat Imunisasi
Ibu mengatakan pada waktu masih bayi sudah di imunisasi, pada saat SD
juga di imunisasi lengkap. Jadi status TT ibu saat ini T5.
11. Pola Kebutuhan Sehari-hari
1) Nutrisi
Ibu mengatakan makan 3 kali sehari dengan porsi 2 kali lipat dari porsi
makan biasa/waktu hamil dengan menu, nasi, sayur, telur, ayam,
kadang-kadang daging, dan buah. Ibu minum 8-9 gelas/hari. Ibu
mengatakan tidak ada keluhan.
2) Eliminasi
Ibu mengatakan BAB 1 hari sekali dan BAK 6-7 kali sehari. Ibu
mengatakan tidak ada keluhan.
3) Personal Hygiene
Ibu mengatakan mandi 3 kali sehari, gosok gigi 2 kali sehari, keramas
setiap 3 hari sekali, mengganti celana dalam 1 hari 2 kali, dan ganti
pembalut 3-4 kali sehari.
4) Aktivitas
Ibu mengatakan jarang melakukan pekerjaan rumah seperti biasanya
saat ini dibantu oleh adiknya. Ibu mengatakan tidak ada keluhan.
5) Istirahat
Ibu mengatakan tidur malam pukul 22.00 wib biasanya ibu bangun
pukul 05.30 wib. Tidur siang biasanya pukul 14.30 – 15.30 wib. Ibu
mengatakan tidak ada keluhan.
6) Pemberian ASI
Ibu mengatakan pada saat bayi lahir melakukan IMD selama 1 jam
pertama ASI ibu keluar dan bayi menyusu aktif hingga saat ini. Ibu
mengatakan tidak selalu menyusui bayinya setiap 2 jam sekali namun
setiap bayinya merasa kurang/rewel atau setiap bayi ingin. Ibu
mengatakan hingga payudaranya terasa kosong.
12. Riwayat Psikologi, Sosial dan Budaya
1) Psikologi : Ibu mengatakan sudah bisa merawat bayinya sendiri dan
memahami kebutuhan bayi sehingga ibu paham kapan bayi butuh
disusui dan siap terjaga untuk memberikan ASI on demand.
2) Sosial : ibu mengatakan saudara dekat baik dari ibu dan suami
selalu memberikan dukungan seperti membantu merawat bayi dan
mengerjakan urusan rumah tangga. Banyak dari tetangga-tetangga yang
ikut bahagia dan menjenguk ibu serta bayi saat dirumah, tetapi tetap
membatasi orang berkunjung dengan menerapkan protokol kesehatan.
3) Budaya : ibu mengatakan masih harus minum jamu bersalin dalam
bentuk bubuk bukan rempah-rempah yang direbus. Dimana jamu
tersebut dikonsumsi ibu saat hari ketiga pasca salin dan berhenti
konsumsi di hari ke 20 masa nifas. Dan ibu mengatakan tidak minum
obat selain obat dari bidan.
3.1.2 Data Objektif
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Nadi : 82 x/menit
Tekanan Darah : 120/80 mmHg
Pernafasan : 24x/menit
Suhu : 36,5℃
a. Pemeriksaan Fisik
1) Inspeksi
Kepala : Rambut hitam dan bersih, tidak rontok, kulit kepala sehat.
Wajah : Tidak ada oedem, tidak pucat.
Mata : Konjungtiva merah muda, sklera putih.
Hidung : tidak ada pernapasan cuping hidung, dan polip.
Mulut : bibir tidak pecah-pecah, tidak terdapat stomatitis, dan
tampak caries gigi.
Leher : Tidak tampak pembesaran kelenjar tiroid, pembesaran
kelenjar limfe maupun pembesaran vena jugularis.
Payudara : bersih, puting susu menonjol, hiperpigmentasi aerola.
Abdomen : Tidak ada luka bekas operasi, tampak linea nigra
Genetalia : Tidak ada oedem, terdapat jahitan, luka jahitan tampak
masih sedikit basah, tidak terdapat pus, tidak ada bau busuk
dari daerah luka dan pengeluaran lokea sanguilenta.
Anus : tidak ada oedem dan tidak hemoroid.
2) Palpasi
Leher : Tidak teraba pembesaran kelenjar tiroid, pembesaran
kelenjar limfe, maupun tidak teraba pembesaran vena
jugularis.
Payudara : tidak ada pembengkakan atau benjolan, tidak ada nyeri
tekan, ASI keluar
Abdomen : kandung kemih kosong, TFU berada di pertengahan pusat-
sympisis, kontraksi uterus baik teraba keras dan bundar.
Ekstremitas : tidak ada odema, tidak ada homan sign
3) Auskultasai
Dada : tidak ada ronchi, dan tidak ada wheezing.
4) Perkusi
Reflek patella : (+)/(+)
3.5 Perencanaan
1. Beritahu hasil pemeriksaan dan asuhan yang telah diberikan kepada ibu.
2. Memberi KIE kepada ibu mengenai personal hygiene terutama area
genetalia agar perineum selalu bersih dan luka cepat kering.
3. Anjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan yang mengandung gizi
seimbang.
4. Anjurkan ibu agar pemberian ASI on demand tetap dilanjutkan.
5. Anjurkan ibu untuk menyusui dengan benar.
6. Anjurkan ibu untuk meminum hingga habis obat yang telah diberikan.
7. Memberi KIE kepada ibu tentang kontrasepsi IUD.
8. Anjurkan kepada ibu untuk melakukan kunjungan/kontrol ulang 1 minggu
lagi atau sewaktu-waktu bila ada keluhan.
3.6 Implementasi
Tanggal : 21 Oktober 2021
Jam : 17.20 WIB
1. Memberitahukan hasil pemeriksaan dan asuhan yang telah diberikan
kepada ibu.
R/ informasi yang tepat dapat membuat ibu mengerti keadaannya dan
membuat ibu merasa tenang dengan menjelaskan asuhan yang diberikan
selama kunjungan nifas agar bidan dan ibu nifas dapat menentukan pola
perawatan masa nifas yang tepat.
Tekanan Darah : 120/80 mmHg
Nadi : 84x/menit
Suhu : 36,5℃
Pernafasan : 24x/menit
Palpasi abdomen : tinggi fundus uteri normal sesuai dengan involusi
uteri yakni pertengahan pusat-sympisis serta kontraksi uterus baik.
Inspeksi genetalia : alat kelamin ibu tidak tampak bengkak, terdapat
jahitan, jahitan tampak masih sedikit basah, tidak terdapat nanah, tidak
ada bau busuk dari daerah luka dan pengeluaran lochea (sanguilenta).
2. Memberi KIE kepada ibu mengenai personal hygiene terutama area
genetalia agar perineum selalu bersih dan luka cepat kering.
R/ Luka episiotomi meruapakan rusaknya jaringan atau otot-otot perineum,
dimana luka tersebut berada di daerah yang lembab dan rentan akan
masuknya kuman-kuman. Melakukan perawatan luka episiotomi dapat
mencegah terjadinya infeksi dan mempercepat proses penyembuhan
(Marmi, 2012: 141).
Cara perawatan luka perineum sebagai berikut:
Pertama, sebelum menyentuh daerah vagina maupun perineum
tangan harus dalam keadaan bersih, membasuh dari arah depan ke belakang
hingga tidak ada sisasisa kotoran yang menempel di sekitar vagina dan
perineum, setelah dibasuh, keringkan perineum dengan handuk lembut,
lalu kenakan pembalut baru dan jangan sekali-kali menaburi daerah
perineum dengan bubuk bedak atau bahan lainnya karena itu dapat
menyebabkan risiko infeksi.
3. Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan yang mengandung gizi
seimbang.
R/ Makan yang bergizi mampu memulihkan tenaga dan pemenuhan nutrisi
ibu selama proses pemulihan dengan luka persalinan dan tidak hanya itu
pemenuhan gizi yang baik pada ibu akan berdampak positif terhadap
produksi ASI ibu dan makanan yang mengandung serat dapat
memperlancar BAB (Saleha, 2013:31-131). Seperti protein (telur, ikan,
daging, tempe, dan susu). Zat Besi (sayur berwarna hijau, kacang –
kacangan, daging).
4. Menganjurkan ibu agar pemberian ASI on demand tetap dilanjutkan.
R/ dengan sesering mungkin menyusui akan memacu hormon prolaktin
yang akan memperlancar produksi ASI dengan cara Ibu menyusui bayinya
sesering mungkin dan segera setiap bayinya ingin.
5. Menganjurkan ibu memberikan ASI dengan teknik menyusui yang baik dan
benar.
R/ Bayi akan tampak tenang karena mudah mnghisap ASI, pemenuhan
nutrisi bayi cukup, dan mencegah terjadinya putting susu lecet dan tidak
terasa nyeri (Saleha, 2013:38).
6. Menganjurkan ibu untuk meminum hingga habis obat yang telah diberikan.
R/ Obat analgesik dapat mengurangi rasa nyeri yang dialami ibu dan obat
antibiotik dapat menghambat mikroba atau jenis lain penyebab infeksi,
serta dengan pemberian zat besi pada ibu nifas karena di masa nifas
kebutuhan Fe meningkat akibat kehilangan darah pada saat proses
persalinan (Saleha, 2013:31-132). Paracetamol 500 mg 3x1, Tablet Fe 60
mg 1x1.
7. Memberikan konseling kepada ibu tentang kontrasepsi IUD.
R/ membantu ibu memilih metode kontrasepsi yang paling aman dan sesuai
bagi dirinya. dengan ber-KB ibu dapat mengatur jarak kehamilan sehingga
alat reproduksi siap untuk kehamilan selanjutnya. Selain itu, pemenuhan
kebutuhan fisik, psikologis, dan social anak lebih optimal.
8. Menganjurkan kepada ibu untuk melakukan kunjungan/kontrol ulang 1
minggu lagi yakni pada tanggal 28 Oktober 2021 atau apabila sewaktu-
waktu ada keluhan.
R/ untuk membantu memantau kondisi ibu dan bayi.
3.7 Evaluasi
Tanggal : 21 Oktober 2021
Jam : 17.30 WIB
1. Memberitahukan hasil pemeriksaan dan asuhan yang telah diberikan
kepada ibu.
Evaluasi : ibu mengerti apa yang telah disampaikan oleh petugas mengenai
pemeriksaan yang telah dilakukan.
2. Memberi KIE kepada ibu mengenai personal hygiene terutama area
genetalia agar perineum selalu bersih dan luka cepat kering.
Evaluasi : ibu mengerti dengan penjelasan yang telah diberikan serta ibu
bersedia melakukannya dirumah
3. Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan yang mengandung gizi
seimbang.
Evaluasi : ibu mengerti dan akan menjaga pola makan memperbanyak
konsumsi protein dan tidak tarak
4. Menganjurkan ibu agar pemberian ASI on demand tetap dilanjutkan.
Evaluasi : ibu mengerti dan memahami apa yang disampaikan oleh
petugas.
5. Menganjurkan ibu memberikan ASI dengan teknik menyusui yang baik dan
benar.
Evaluasi : ibu mampu mempraktikkan pemberian ASI dengan teknik
menyusui yang baik dan benar.
6. Menganjurkan ibu untuk meminum hingga habis obat yang telah diberikan.
Evaluasi : ibu mengerti dan bersedia untuk rutin minum obat dan vitamin
dirumah dan menghentikan minum jamu bersalin jika obat dari bidan
masih ada.
7. Memberikan konseling kepada ibu tentang kontrasepsi IUD.
Evaluasi : ibu memahami dan mengerti penjelasan yang disampaikan oleh
petugas dan akan mendiskusikan kembali dengan suami.
8. Menganjurkan kepada ibu untuk melakukan kunjungan/kontrol ulang 1
minggu lagi atau apabila sewaktu-waktu ada keluhan.
Evaluasi : ibu mengerti dan bersedia untuk melakukan kunjugan ulang 1
minggu lagi.
BAB 4
PEMBAHASAN
Pada bab ini akan dilakukan telaah diantara tinjauan teori dan kasus untuk
menilai kesenjangan dari teori dan praktik yang telah dilakukan. Asuhan kebidanan
komprehensif ini menerapkan manajemen kebidanan 7 langkah varney yang terdiri
dari pengkajian data dasar, identifikasi diagnosa dan masalah aktual, identifikasi
dan masalah potensial, identifikasi tindakan segera dan kolaborasi, perencanaan,
implementasi, dan evaluasi.
Pada tanggal 21 Oktober 2021 telah dilakukan pengkajian dan pemeriksaan
pada ibu nifas Ny “Y” P1001 Ab000 Postpartum hari ke 7 dengan nyeri luka jahitan
perineum di PMB Hj. Ririn Restatiningrum, SST., M.AP. Berdasarkan pengkajian,
ibu melahirkan anak pertama di PMB Hj. Ririn pada tanggal 14 Oktober 2021 pukul
pukul 05.20 WIB, usia kehamilan 38 minggu, berat badan lahir bayi 2800 gr,
panjang badan 49 cm, lingkar kepala 31 cm, berjenis kelamin perempuan dan diberi
asuhan bayi baru lahir.
Pada pengkajian data subjektif, didapatkan ibu mengalami nyeri pada bekas
jahitan jalan lahir yang masih sedikit basah pada hari ke- 7 hal ini terjadi karena
terputusnya jaringan atau otot-otot perineum akibat tindakan episiotomi maka aliran
darah pada jaringan tersebut terhambat dan mengantarkan respon nyeri ke
hypothalamus dan presesikan ke saraf perifer dan menimbulkan nyeri. Pemeriksaan
data objektif didapatkan keadaan ibu dengan kondisi baik, dengan tanda-tanda vital
yaitu tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 84x/menit, pernafasan 24x/menit dan suhu
36,5℃. Ibu tidak terlihat pucat, payudara tampak bersih tidak ada
benjolan/pembengkakan, TFU sesuai dengan proses involusi yakni pertengahan
pusat-sympisis dan kontraksi uterus teraba keras dan bundar/baik, kaki ibu tidak
bengkak, dan tidak ada ditemukannya tanda-tanda terjadinya komplikasi. Pada
pemeriksaan genetalia ibu terdapat luka jahitan perineum yang terlihat sedikit
basah. Pengeluaran lochea terdapat lochea sanguilenta.
Pada asuhan kebidanan ini dapat di interpretasikan diagnosa kebidanan
adalah Ny. “Y” umur 26 tahun P1001 Ab000 Postpartum hari ke 7 dengan nyeri
luka jahitan perineum. Dari hasil interpretasi data yang telah dilakukan pada kasus
Ny. Y tidak ditemukan diagnosa potensial karena tidak ada tanda-tanda yang
mengarah terjadinya infeksi pada luka perineum. Maka tidak dilakukan identifikasi
kebutuhan segera/kolaborasi. Ibu diberikan KIE mengenai personal hygiene
terutama area genetalia agar perineum selalu bersih dan luka cepat kering; anjuran
makan makanan bergizi seimbang; anjurkan ibu menyusui bayinya on demand;
mengkonsumsi obat dan vitamin secara rutin; KIE tentang teknik menyusui yang
baik dan benar; memberi konseling tentang kontrasepsi IUD; dan anjuran untuk
melakukan kunjungan ulang 1 minggu lagi.
Hasil pemaparan telah dilakukan sesuai dengan tujuan asuhan ibu nifas dan
mneyusui secara komprehensif untuk mendeteksi dini terhadap kelainan dan tanda
bahaya selama masa nifas tentunya sesuai dnegan kondisi ibu, serta masa nifas
dapat berjalan dengan normal tanpa komplikasi dan hasil evaluasi menyatakan
bahwa ibu mengerti dan memahami semua anjuran yang telah diberikan kepada ibu
dan ibu bersedia melakukannya dirumah.
BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil Asuhan pada Masa Nifas didapatkan kesimpulan bahwa :
1. Pengkajian data dapat dilakukan dengan mudah karena pasien sangat
kooperatif
2. Tidak diperlukannya kebutuhan segera
3. Intervensi yang dilakukan telah sesuai yang dibutuhkan
4. Implementasi sesuai dengan intervensi
5. Mengevaluasi kembali data yang sudah diperoleh
5.2 Saran
1. Bagi tenaga kesehatan
Diharapkan dapat memberi tambahan ilmu pengetahuan dan
pengembangan asuhan kebidanan serta meningkatkan keterampilan dalam
memberikan atau melaksanakan asuhan kebdanan ibu nifas dengan
perawatan luka perineum.
2. Bagi institusi
Diharapkan untuk menambah wacana bagi pembaca di perpustakaan dan
informasi mengenai asuhan kebidanan pada ibu nifas dengan perawatan
luka perineum serta dapat dijadikan referensi.
DAFTAR PUSTAKA
Astuti, Sri. 2015. Asuhan Kebidanan Nifas dan Menyusui. Jakarta: Erlangga.
Cunningham. 2014. Health Development Mother. Jakarta: EGC.
Mansyur, dkk. 2014. Buku Ajar: Asuhan Kebidanan Masa Nifas. Malang: Selaksa
Media.
Sulistyawati, A. 2015. Buku Ajar Asuhan Kebidanan pada Ibu Nifas. Bandung:
Alfabeta.
Rina Kundre, V. D. (2017). HubunganPerawatan Luka Perineum dengan Perilaku
Personal Hygiene Ibu Post Partum di Rumah Sakit Pancaran Kasih GMIM
Manado. e-Journal Keperawatan (e-Kp)
Verbi Difini. (2013). Hubungan Perawatan luka perineum dengan perilaku personal
hygiene ibu post partum di Rumah Sakit Pancaran Kasih GMIM Manado.
JURNAL KEPERAWATAN
http://dr-suparyanto.blogspot.com/2011/12/menyusui-bayi.html (dikutip pada, 23
Oktober 2021)