You are on page 1of 14

Critical Journal Review ( CJR )

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah : Arsitektur Komputer

Dosen Pengampu : Ressy Dwitias Sari,S.T.,M.T.I

DISUSUN

Kelompok 2 :

M. Tondi Nasma (5213351019)

Razak Halim (5213351015)

Aisayah Putri Siregar (5213351020)

Rina Nurianti Gultom (5213351043)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNOLOGI INFORMASI KOMPUTER

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa , karena atas berkat
rahmat dan karunia-Nya lah, tugas ini dapat kami selesaikan dengan baik dan tepat pada
waktunya. Adapun tujuan penulis tugas ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
Arsitektur Komputer dengan judul “Critical Journal Review”.

Kami sadar, sebagai seorang Mahasiswa yang masih dalam proses pemberlajaran,
penulis review jurnal ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, saya sangat
mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat positif, agar review jurnal ini menjadi
lebih baik lagi di masa yang akan datang.

Harapan Kami, semoga review jurnal yang sederhana ini, dapat memberi manfaat
tersendiri bagi teman-teman pembaca sekalian .

Medan, September 2021


Penulis

Kelompok 2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………I

DAFTAR ISI…… ……………………………………………………………………………..II

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………………..1
1.1 Rasionalisasi Pentingnya CJR……………………………………………………..1
1.2 Tujuan Penulis CJR…………………………………………………………………1
1.3 Manfaat CJR……………………………………………………………………….. 1

BAB II RINGKASAN ISI JURNAL……………………………………………………….. 2

2.1 Identitas Jurnal Pertama……………………………………………………………2


2.2 Identitas Jurnal Kedua……………………………………………………………...2
2.3 Ringkasan Jurnal Pertama………..………………………………………………..2
2.4 Ringkasa Jurnal Kedua…………………………………………………………….2
2.3 Metode……………………………………………………………………………….2

BAB III HASIL PEMBAHASAN/ANALISIS……………………………………………..3

3.1 Pembahasan isi Jurnal Pertama……………………………………………………3


3.2 Pembasan isi Jurnal Kedua………………………………………………………..3
3.3 Kelebihan dan Kekurang Pertama dan Kedua……………………………………3

BAB IV PENUTUP…………………………………………………………………………….4

4.1 Kesimpulan Jurnal Pertama……………………………………………………….4


4.2 Kesimpulan Jurnal Kedua…………………………………………………………4
4.3 Rekomendasi………………………………………………………………………..4

DAFTAR PUSATAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Rasionalisasi Pentingnya CJR

Rasionalisasi terhadap pentingnya Critical Journal Review dapat dilihat dari sisi
keterampilan dan kemampuan Mahasiswa dalam melakukan penyelesaian tugas yang telah
di berikan oleh dosen.

Rasionalisasi Critical Journal Review, untuk mengasah/mengembangkan kemampuan


Mahasiswa dalam melakukan review atau ringkasan terhadap suatu sumber bacaan berupa
Jurnal maupun artikel, Uuntuk dapat membandingkan dan menghubungkan isi dalam
bacaan yang akan hendak diriview dengan bentuk yang relavan, Unutuk memberikan
latihan kepada Mahasiswa lebih kritis dan berani dalam berargumentasi berdasarkan isi atu
pun teori yang di peroleh dari sumber bacaan dalam menambah pengetahuan dan
wawasan.

1.2 Tujuan Penulis CJR

Tujuan dilakukannya penulisan maupun penyusunan Critical Journal Review,


menambah wawasan atupun pengetahuan penulis dan pembaca dalam mereview sebuah
jurnal. Dan untuk memenuhi tagihan tugas dan tanggung jawab dalam penyelesaian tugas-
tugas serta melatih mahasiswa dalam membuat jurnal.

1.3 Manfaat CJR

Manfaat yang dapat diperoleh dalam penyusunan Critical Journal Review ini adalah :
1. Membantu pembaca mengetahui gambaran dan penilaian umum dari sebuah jurnal
Secara ringkas.
2. Mengetahui kelebihan dan kelemahan jurnal yang dikritik.
3. Mengetahui latar belakang dan alasan jurrnal tersebut dibuat
4. Memberi masukan kepada penulis jurnal berupa kritik dan saran terhadap cara penulisan,
Isi dan substansi jurnal.
BAB II

RINGKASAN ISI JURNAL

2.1 Identitas Jurnal (Utama)

Judul Pengaruh Gaya Belajar Dan Motivasi Terhadap Prestasi


Belajar Mahasiswa Pada Mata kuliah Organisasi Dan
Arsitektur Komputer
Jurnal Pendidikan Informatika dan Sains
Download https://journal.ikippgriptk.ac.id/index.php/saintek/article/view/77
Volume dan Halaman Vol.2, No. 2,/287-296/ Desember 2015
ISSN 2089-2802
Tahun 2015
Penulis Sri Koriaty, Nurbani
Reviewer Kelompok 2
Tanggal 19 September 2021

2.2. Identitas Jurnal (Kedua)

Judul Arsitektur Komputer tentang Mekanisme Kerja


Nama Jurnal Jurnal Sinstikom
Edisi Terbit Vol. 14 No. 2
Pengarang Artikel Purwadi, Kamil Erwansyah dan Muhammad Ikhsan
ISSN 1978-6603
Alamat Situs https://ojs.trigunadharma.ac.id/index.php/jis
2.3 Ringkasan Jurnal (Utama)

Pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis dalam upaya meningkatkan dan
mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas. Keberhasilan pendidikan salah
satunya ditujukan dengan semakin meningkatnya prestasi belajar, dimana faktor yang
mempengaruhi tinggi rendahnya prestasi belajar secara garis besar ada dua, yaitu: faktor
individu dan sosial. Adapun factor individu antara lain faktor kematangan atau
pertumbuhan, kecerdasan, latihan, motivasi, aktivitas belajar, kemampuan awal, dan faktor
pribadi. Sedangkan yang termasuk faktor sosial antara lain faktor keluarga atau keadaan
rumah tangga, guru dan cara mengajarnya, media yang digunakan dalam proses
pembelajaran, lingkungan dan kesempatan yang tersedia serta motivasi sosial. Kedua factor
tersebut saling berinteraksi secara langsung maupun tidak dalam proses pencapaian proses
belajar.

Terdapat tiga tipe gaya belajar (learning styles) dalam penelitian ini yaitu visual
(cenderung belajar melalui apa yang mereka lihat), auditorial (belajar melalui apa yang
mereka dengar) dan kinestetik (belajar melalui gerak dan sentuhan). Prestasi belajar yang
baik dapat mencerminkan gaya belajar yang baik karena dengan mengetahui dan
memahami gaya belajar yang terbaik bagi dirinyaakan membantu mahasiswa dalam belajar
sehingga prestasi yang dihasilkan akan maksimal.

Selain gaya belajar, prestasi belajar juga dipengaruhi oleh motivasi. Menurut
Wlodkowsky (dalam Sugihartono dkk, 2007) motivasi adalah suatu kondisi yang
menyebabkan atau menimbulkan perilaku tertentu dan yang member arah dan ketahanan
pada tingkah laku tersebut. Motivasi belajar yang tinggi tercermin dari ketekunan yang tidak
mudah patah untuk mencapai sukses meskipun dihadang oleh berbagai kesulitan. Adapun
ciri-ciri mahasiswa yang termotivasi belajar untuk berprestasi antara lain tekun, ulet
menghadapi kesulitan, menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah dan
memecahkan masalah.
Motivasi adalah suatu perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan
timbulnya afektif dan reakdi untuk mencapai tujuan, sesuai dengan pernyataan Donal yang
dikutip oleh Hamalik (2004 : 174). Motivasi juga dibedakan menjadi dua, yaitu: motivasi
instrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi instrinsik adalah motivasi yang sudah tumbuh
dalam diri seseorang, sedangkan motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang muncul akibat
dorongan atau pengaruh dari luar pribadi tersebut.

2.3 METODE
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif.
Metode yang digunakan adalah ex-post facto, dengan desain penelitian regresi. Penelitian ex-
post facto adalah penelitian yang bertujuan menemukan penyebab yang memungkinkan
perubahan perilaku, gejala atau fenomena yang disebabkan oleh suatu peristiwa, perilaku
atau hal–hal yang menyebabkan perubahan pada variabel bebas yang secara keseluruhan
sudah terjadi. Data yang diperoleh dari penelitian ini adalah data yang berasal dari
peristiwa lampau yang telah terjadi dan peneliti tidak bisa memanipulasi variabel-variabel
yang ada. Metode ini disebut kuantitatif karena data penelitian berupa angka – angka dan
analisis menggunakan statistik. Berdasarkan penjelasan tersebut, maka data – data yang
diperoleh dari penelitian ini adalah tafsiran kedalam bentuk angka- angka.
Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah proportionate cluster random
sampling atau sampel acak kelompok yang proporsional. Penentuan jumlah sampel dalam
penelitian ini menggunakan tabel Isaac Michael dengan taraf kesalahan 5%.

Berdasarkan tabel Isaac Michael, jumlah sampel yang diperoleh dari populasi sebesar 269
mahasiswa adalah sejumlah 114 mahasiswa.

Variabel dalam penelitian ini adalah gaya belajar (X1) dan motivasi (X2) yang merupakan
variabel bebas. Sedangkan variabel prestasi belajar mahasiswa (Y) merupakan variabel
terikat. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan instrumen non tes yaitu
angket gaya belajar dan motivasi dan juga instrument tes yaitu tes hasil belajar mahasiswa.
Pemberian angket gaya belajar dan motivasi diberikan mendekati ujian akhir semester
tahun ajaran 2014/2015, sedangkan tes hasil belajar diberikan pada saat ujian akhir
semester tahun ajaran 2014/2015 matakuliah Organisasi dan Arsitektur Komputer.

Teknik analisis data menggunakan uji regresi. Analisis regresi bertujuan untuk
mengetahui seberapa besar pengaruh dari variabel pengaruh (variable bebas) terhadap
variabel terpengaruh (variabel terikat). Uji regresi ada dua yaitu regresi sederhana untuk
menjawab rumusan masalah 1 dan 2, sedangkan uji regresi berganda untuk menjawab
rumusan masalah 3.
2.4. Ringkasan Jurnal (kedua)

CPU (Central Processing Unit) atau sering dikenal dengan sebutan Processor adalah
sebuah komponen berupa chip atau IC berbentuk persegi empat yang merupakan
komponen utama pada sistem komputer sebagai pengendali proses kinerja komputer,
dengan dibantu oleh komponen lainnya. Pada dasarnya fungsi CPU adalah menjalankan
program–program yang disimpan dalam memori utama dengan cara mengambil instruksi–
instruksi, menguji instruksi tersebut dan mengeksekusinya satu persatu sesuai alur perintah.
Untuk memahami fungsi CPU dan caranya berinteraksi dengan komponen lain, perlu kita
tinjau lebih jauh proses eksekusi program. Pandangan paling sederhana proses eksekusi
program adalah dengan mengambil pengolahan instruksi yang terdiri dari dua langkah,
yaitu: operasi pembacaan instruksi (fetch) dan operasi pelaksanaan instruksi (execute).

1. PengenalanProsesor

CPU merupakan komponen terpenting dari system komputer. CPU adalah komponen
pengolah data berdasarkan instruksi-instruksi yang diberikan kepadanya. Pada dasarnya
fungsi CPU adalah menjalankan program-program yang disimpan dalam memori utama
dengan cara mengambil instruksi-instruksi, menguj iinstruksi tersebut dan mengeksekusinya
satu persatu sesuai alur perintah. Dalam mewujudkan dan menjalankan fungsi serta
tugasnya, CPU tersusun atasbeberapa komponen-komponen yang saling terhubung antara
satu dengan yang lainnya yang terdiri dari Aritmeticand Logic Unit, Control Unit, Register,
danCPU Interconnections.Berikut ini gambar stuktur dari internal CPU.

a. Aritmetic and Logic Unit


b. Control Unit
c. Registers
d. CPU Interconnections

2. Mekanisme Intruksi dalam Prosesor

Pada dasarnya Fungsi CPU adalah menjalankan program-program yang disimpan dalam
memori utama dengan cara mengambil instruksi-instruksi, menguji instruksi tersebut dan
mengeksekusinya satu persatu sesuai alur perintah. Untuk memahami fungsi CPU dan
caranya berinteraksi dengan komponen lain, perlu kita tinjau lebih jauh proses eksekusi
program. Pandangan paling sederhana proses eksekusi program adalah dengan mengambil
pengolahan instruksi yang terdiri dari dua langkah, yaitu: operasi pembacaan instruksi
(fetch) dan operasi pelaksanaan instruksi (execute).

 Intruksi Fetch
Pada setiap siklus instruksi, CPU awal nya akan membaca instruksi dari
memori. Terdapat register dalam CPU yang berfungsi mengawasi dan
menghitung instruksi selanjutnya, yang disebut Program Counter (PC). PC
akan menambah satu hitungannya setiap kali CPU membacainstruksi.
Instruksi-instruksi yang dibacaakan dibuat dalam register instruksi (IR).
Instruksiinstruksi ini dalam bentuk kode-kode binner yang dapat
diinterpretasikan oleh CPU kemudian dilakukan aksi yang diperlukan
 Intruksi Eksekusi
Bahwa siklus eksekusi untuk suatu instruksi dapat melibatkan lebih dari
sebuah referensi kememori. Disamping itu juga, suatu instruksi dapat
menentukan suatu operasi I/O. Berikut Siklus Eksekusi dari prosesor:

1. Instruction Addess Calculation (IAC), yaitu mengkalkulasi atau


menentukan alamat instruksi berikutnya yang akan dieksekusi. Biasanya
melibatkan penambahan bilangan tetap kealamat instruksi sebelumnya.
Misalnya, bila panjang setiap instruksi 16 bit padahal memori memiliki
panjang 8 bit, maka tambahkan 2 kealamat sebelumnya.
2. Instruction Fetch (IF), yaitu membaca atau pengambil instruksi dari lokasi
memorinya ke CPU.
3. Instruction Operation Decoding (IOD), yaitu menganalisa instruksi untuk
menentukan jenis operasi yang akan dibentuk dan operand yang akan
digunakan.
4. Operand Address Calculation (OAC), yaitu menentukan alamat operand,
hal ini dilakukan apabila melibatkan referensi operand padamemori.
5. Operand Fetch (OF), adalah mengambil operand dari memori atau dari
modul I/O.
6. Data Operation (DO), yaitu membentuk operasi yang diperintahkan dalam
instruksi.
7. Operand store (OS), yaitu menyimpan hasil eksekusi kedalam memori.
 Mekanisme Interupsi dalam Prosesor
Fungs iinterupsi utamanya adalah mekanisme penghentian atau pengalihan
pengolahan instruksi dalam CPU kepada routine interupsi. Hampir semua
modul (memoridan I/O) memiliki mekanisme yang dapat menginterupsi
kerja CPU.
BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN/ANALISIS

3.1 Pembahasan Isi Jurnal (Utama)

Hasil penelitian disajikan berdasarkan data yang diperoleh selama penelitian. Variabel
bebas yang diukur adalah gaya belajar dan motivasi. Gaya belajar mahasiswa skor seluruh
responden dikelompokan dalam 4 kategori yaitu sangat tinggi, tinggi, rendah dan sangat
rendah. Berikut adalah table pengelompokan skor variabel gaya belajar.

Tabel 1. Kategori Data Gaya Belajar Mahasiswa

Kategori Skor Frekuensi


Sangat Tinggi X >112,5 0
Tinggi 75< X ≤112,5 99
Rendah 37,5< X ≤75 13
Sangat Rendah X<37,5 2

Berdasarkan Tabel 1 kategori variabel gaya belajar, maka dapat disimpulkan bahwa gaya
belajar mahasiswa mempunyai kecenderungan dalam kategori tinggi dengan frekuensi 99
orang.

Angket gaya belajar terbagi menjadi 3, yaitu gaya belajar visual, gaya belajar
auditorial, dan gaya belajar kinestetik.

1. Gaya Belajar visual


Gaya belajar visual berfokus pada penglihatan. Saat mempelajari hal baru, biasanya
tipe ini perlu melihat sesuatu secara visual untuk lebih mudah mengerti dan
memahami. Selain itu, tipe visual juga lebih nyaman belajar dengan penggunaan
warna-warna, garis, maupun bentuk. Itu sebabnya orang yang memiliki tipe visual
biasanya memiliki pemahaman yang mendalam dengan nilai artistik seperti panduan
warna dan lainnya.
2. Gaya Belajar Auditori
Untuk gaya belajar auditori, mengandalkan pendengaran sebagai penerima
informasi dan pengetahuan. Orang tipe belajar ini tidak masalah dengan tampilan
visual saat mengajar, yang penting adalah mendengarkan pembicaraan guru dengan
baik dan jelas. Nah, makannya tipe auditori biasanya paling peka dan hafal dari
setiap ucapan yang pernah didengar bukan apa yang dilihat. Kalau ada teman yang
hobi mengingatkan kelas untuk tenang bisa jadi teman kamu tipe auditori.

3. Gaya Belajar Kinestetik


Gaya belajar ini menyenangi belajar yang melibatkan gerakan. Biasanya orang tipe
ini, merasa lebih mudah mempelajari sesuatu tidak hanya sekedar membaca buku,
tetapi juga mempraktikkannya. Dengan melakukan atau menyentuh objek yang
dipelajari akan memberikan pengalaman tersendiri bagi tipe kinestetik. Makanya,
orang yang memiliki gaya belajar tipe ini biasanya tidak betah berdiam terlalu lama
di kelas.

Diantara 3 gaya belajar, yang memiliki kategori tinggi dengan frekuensi terbanyak
adalah gaya belajar visual yaitu 99 mahasiswa. Ini berarti bahwa mahasiswa banyak
menggunakan gaya belajar visual dari pada gaya belajar audio dan kinestetik. Sehingga
seorang dosen harus memperhatikan strategi mengajar yang lebih banyak menggunakan
visual dalam mengajar untuk meningkatkan prestasi belajar. Sesuai dengan teori yang
diungkapkan oleh Gunawan (2003: 86), dosen harus mengetahui gaya belajar yang lebih
disukai mahasiswa dalam melakukan kegiatan berfikir, memproses dan mengerti suatu
informasi untuk meningkatkan prestasi belajar.

3.2 Pembahasan Isi Jurnal (Kedua)

Fungsi CPU adalah menjalankan program – program yang disimpan dalam memori
utama dengan cara mengambil instruksi – instruksi, menguji instruksi tersebut dan
mengeksekusinya satu persatu sesuai alur perintah. Untuk memahami fungsi CPU dan
caranya berinteraksi dengan komponen lain, perlu kita tinjau lebih jauh proses eksekusi
program. Pandangan paling sederhana proses eksekusi program adalah dengan mengambil
pengolahan instruksi yang terdiri dari dua langkah, yaitu : operasi pembacaan instruksi
(fetch) dan operasi pelaksanaan instruksi (execute).

Pada setiap siklus instruksi, CPU awalnya akan membaca instruksi dari memori.
Terdapat register dalam CPU yang berfungsi mengawasi dan menghitung instruksi
selanjutnya, yang disebut Program Counter (PC). PC akan menambah satu hitungannya
setiap kali CPU membaca instruksi. Instruksi – instruksi yang dibaca akan dibuat dalam
register instruksi (IR). Instruksi – instruksi ini dalam bentuk kode – kode binner yang dapat
diinterpretasikan oleh CPU kemudian dilakukan aksi yang diperlukan.
Fungsi interupsi adalah mekanisme penghentian atau pengalihan pengolahan
instruksi dalam CPU kepada routine interupsi. Hampir semua modul (memori dan I/O)
memiliki mekanisme yang dapat menginterupsi kerja CPU. Tujuan interupsi secara umum
untuk menejemen pengeksekusian routine instruksi agar efektif dan efisien antar CPU dan
modul – modul I/O maupun memori. Setiap komponen komputer dapat menjalankan
tugasnya secara bersamaan, tetapi kendali terletak pada CPU disamping itu kecepatan
eksekusi masing – masing modul berbeda sehingga dengan adanya fungsi interupsi ini dapat
sebagai sinkronisasi kerja antar modul. Dengan adanya mekanisme interupsi, prosesor
dapat digunakan untuk mengeksekusi instruksi – instruksi lain. Saat suatu modul telah
selesai menjalankan tugasnya dan siap menerima tugas berikutnya maka modul ini akan
mengirimkan permintaan interupsi ke prosesor. Kemudian prosesor akan menghentikan
eksekusi yang dijalankannya untuk menghandel routine interupsi. Setelah program interupsi
selesai maka prosesor akan melanjutkan eksekusi programnya kembali. Saat sinyal interupsi
diterima prosesor ada dua kemungkinan tindakan, yaitu interupsi diterima/ditangguhkan
dan interupsi ditolak.

3.3 Kelebihan dan Kekurangan Jurnal Utama dan Kedua

Jurnal utama dari segi kelengkapan materi jurnal sudah sangat lengkap dan terstruktur
terlihat dari pendahuluan dan dasar teori yang cukup mudah dimengerti, kita bias jadikan
jurnal tersebut menjadi pengetahuan kita tentang Pengaruh Gaya Belajar Dan Motivasi
Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa.

Jurnal Kedua dari segi kelengkapan materi jurnal sudah sangat lengkap dan
terstruktur terlihat dari pendahuluan dan dasar teori yang cukup mudah dimengerti, Kita
bisa jadikan jurnal tersebut menjadi pengetahuan kita tentang pengertian atau fungsi dari
CPU .
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan Jurnal (Pertama)

Berdasarkan data dan pembahasan yang diperoleh pada penelitian ini dapat disimpulkan:

1. Terdapat pengaruh gaya belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa pada


matakuliah Organisasi dan Arsitektur Komputer.
2. Terdapat pengaruh motivasi terhadap prestasi belajar mahasiswa pada
matakuliah Organisasi dan Arsitektur Komputer.
3. Terdapat pengaruh gaya belajar dan motivasi terhadap prestasi belajar
mahasiswa pada matakuliah Organisasi dan Arsitektur Komputer.

4.2 Kesimpulan Jurnal (Kedua)

Adapun kesimpulan dari critical jurnal review ini berkaitan dengan pembahasan dan
hasil yang telah dipaparkan.

1. CPU (Central Processing Unit) atau sering dikenal dengan sebutan Processor
adalahsebuah komponen berupa chip atau IC berbentuk persegi empat yang merupakan
komponen utama pada sistem komputer sebagai pengendali proses kinerja komputer,
dengan dibantu oleh komponen lainnya.

2. Fungsi CPU adalah menjalankan programprogram yang disimpan dalam memori utama
dengan cara mengambil instruksiinstruksi, menguji instruksi tersebut dan mengeksekusinya
satu persatu sesuai alur perintah. Pengolahan instruksi yang terdiri dari dua langkah, yaitu:
operasi pembacaan instruksi (fetch) dan operasi pelaksanaan instruksi (execute).

4.3 Rekomendasi

Dari segi ruang aspek lingkup jurnal harus diperbaiki lagi agar jurnal dapat menjadi
sumber referensi yang relavan.
DAFTAR PUSTAKA

Gunawan, A.W. 2003. Genius Learning Strategi. Jakarta: Pustaka Utama.

Hamalik, O. 2004. Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru.

Sugihartono, dkk. 2007. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Purwadi, Kamil Erwansyah, & Muhammad Ikhsan. 2015. Arsitektur Komputer tentang
Mekanisme Kerja Prosesor dalam Menjalankan Intruksi dan Interupsi pada Sistem Kerja
Komputer.

Fitriyani. 2010. JURNAL ORGANISASI DAN ARSITEKTUR KOMPUTER.

You might also like