You are on page 1of 3

PEMERINTAH KABUPATEN BIAK NUMFOR

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS SUMBERKER
Jl. Goa Jepang Sumberker, Distrik Samofa, Biak
KodePos.98118
Email : pkmsumberker.94@gmail.com

KERANGKA ACUAN KEGIATAN SOSIALISASI PEMANFAATAN TOGA DALAM


MENINGKATKAN IMUNITAS UNTUK PENCEGAHAN COVID 19

PENDAHULUAN

Sejak wabah COVID-19 menyerang, segala produk dengan klaim pencegahan dan
penyembuhan mendadak laris manis di pasaran, tak terkecuali ragam rempah nusantara seperti
jahe, kunyit, dan temulawak. Mereka dipercaya bisa meningkatkan daya tahan tubuh sehingga
bisa menangkal transmisi virus corona.
Mari menguji klaim kesehatan dari bahan-bahan yang jadi daya pikat di masa kolonialisme
tersebut.

Sebelum membahas kandungan dalam jahe dan tanaman rimpang lainnya, sebaiknya kita lebih
dulu memahami sistem kerja imun. Tubuh manusia dan hewan memiliki mekanisme unik untuk
menangkal berbagai patogen berbahaya seperti virus, bakteri, jamur, dan parasit. Mekanisme
“penjaga gerbang” dari sistem kekebalan tubuh itu ditemukan oleh Bruce Beutler dan Jules
Hoffmann.

Mereka mengungkapkan bahwa respon imun punya fase bawaan dan adaptif untuk menangkal
patogen. Seperti dilansir dari laman Nature, patogen menginvasi tubuh lewat luka terbuka atau
mukosa. Karenanya untuk mencegah penularan COVID-19, kita diminta rajin mencuci tangan
dan menghindari memegang wajah.

Sebab tangan yang terkontaminasi virus bisa saja menjadi media penularan ketika menyentuh
mata, hidung, atau mulut. Ketika sudah masuk ke dalam tubuh, patogen akan memperbanyak
diri dan memiliki misi untuk merusak sel dalam tubuh, alias membikin penyakit. Tapi, perjalanan
mereka mencapai tahap ini tidaklah mudah.

Patogen akan dihadang oleh makrofag (sel pada jaringan di darah putih) sebagai garda depan
penjaga tubuh. Perang antar keduanya akan mengundang bala bantuan dari sela lain pada
jaringan darah putih, bernama neutrofil. Tentara layer kedua ini bertugas mencegah patogen
membuat kerusakan lebih lanjut seperti infeksi dan penyakit.

Jika peperangan masih sengit, maka sel dendritik yang sedari awal mengawasi jalannya perang
akan memanggil pasukan tambahan berupa antigen. Kemudian Sel T dan Sel B maju ke medan
perang melawan pantogen, mereka memproduksi senjata berupa antibodi untuk melumpuhkan
musuh.

Ketika para tentara menang melawan musuh, sel tubuh yang mati akibat perang tumbuh
kembali. Sementara sel imun yang sudah selesai bertugas akan bunuh diri. Tapi mereka
meninggalkan sel memori yang merekam ciri-ciri musuh, sel memori ini akan mengenali dan
membunuh musuh yang sama di masa mendatang dan membentuk kekebalan adaptif.

Berkat paparan komprehensif dari Bruce Beutler dan Jules Hoffmann, dunia pengobatan
modern akhirnya menemukan jalan pengembangan, pencegahan, dan terapi berbagai macam
infeksi, penyakit inflamasi, bahkan kanker.
Rimpang-rimpangan Tanaman Dewa

Sudah sejak lama ramuan jahe dipercaya memiliki kemampuan untuk meredakan berbagai
macam gejala penyakit seperti pilek, mual, radang sendi, migrain, dan hipertensi. Fakta ini
tercantum dalam edisi kedua Herbal Medicine: Biomolecular and Clinical Aspects. Herbal yang
lazim dikonsumsi dengan madu ini menawarkan senyawa anti-inflamasi termasuk antioksidan--
zat yang melindungi tubuh dari kerusakan oleh radikal bebas.

Studi oleh Sepide Mahluji, dkk (2013) menyimpulkan bahwa suplemen jahe yang dikonsumsi
oral berhasil mengurangi peradangan pada pasien diabetes tipe 2. Suplemen jahe juga dapat
mengurangi gangguan pencernaan, kembung, dan kram usus.
Sementara penelitian lain yang diterbitkan di jurnal Ethnopharmacol (2013) menyebut seduhan
jahe segar--kita mengenalnya sebagai wedang jahe--memiliki khasiat antivirus dan sifat
antibakteri. Tim peneliti menemukan bahwa wedang jahe bisa menangkal virus penyebab
infeksi pernapasan (HRSV).
Hanya saja takaran jahe dalam penelitian tersebut rata-rata berdosis tinggi, sehingga belum
diketahui efek ramuan jahe “penangkal” corona--yang rata-rata dosisnya tidak pasti atau
takarannya disupervisi oleh ahli.

Ketua Umum Perhimpunan Dokter Herbal Medik Indonesia (PDHMI) Hardhi Pranat menyebut
tanaman herbal lain, yakni kunyit mengandung zat kurkumin yang bekerja meningkatkan daya
tahan tubuh. Manfaat serupa diberikan oleh zat polifenol dalam jahe. Kunyit juga memiliki zat
anti kataral yang dapat memperbanyak produksi lendir.

Lendir tersebut bisa membatu mengeluarkan virus saat menyerang saluran pernapasan. Hanya
saja Hardhi menggarisbawahi efek-efek tersebut baru bisa didapat setelah mengonsumsi herbal
rimpang secara rutin dalam jangka waktu panjang.
Khasiatnya juga cuma membantu meningkatkan daya tahan tubuh, bukan membunuh virus
maupun bakteri. Terlebih, virus corona dalam klaim penyembuhan obat tersebut belum tentu
SARS-CoV-2 pemicu COVID-19. Tapi bisa saja virus corona penyebab pilek biasa.

TUJUAN

Mengetahui manfaat tanaman obat keluarga dalam meningkatkan imunitas (kekebalan tubuh)
untuk penjegahan covid 19

PELAKSANAAN KEGIATAN
Kegiatan sosialisasi pemanfaatan TOGA dalam meningkatkan imunitas untuk pencegahan
covid 19, meliputi :
a. Sosialisasi
b. Tanya jawab
c. Praktek

SASARAN KEGIATAN
Kader posyandu

PELAKSANA KEGIATAN
Kegiatan ini di laksanakan oleh penggung jawab program kestradkom .

JADWAL KEGIATAN
Kegiatan di lakukan hari kamis , tanggal 16 April 2020
Di lakukan di posyandu
EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN
Setelah di lakukan kegiatan sosialisasi kemudian di lakukan kunjungan ke rumah yang memiliki
TOGA kemudian di data dan di laporkan.

KEGIATAN PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Hasil kegiatan di catat dan kemudian di dokumentasikan serta di laporkan

Sumberker, 2020
Penanggung Jawab Kestradkom

Wahidah Hasbi,S.Tr.Keb

You might also like