You are on page 1of 7

BABI

DEFINISI

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI nomor 36 tahun 2012 tentang rahasia


kedokteran yang dimaksud rahasia kedokteran adalah data dan informasi tentang
kesehatan seseorang yang diperoleh tenaga kesehatan pada waktu menjalankan
pekerjaan atau profesinya.Menurut Undang-Undang RI Nomor 44 Tahun 2009
tentang Rumah Sakit Bagian Kedua Pengelolaan Klinik Pasal 38, yang dimaksud
dengan “rahasia kedokteran” adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan hal
yang ditemukan oleh dokter dan dokter gigi dalam rangka pengobatan dan dicatat
dalam rekam medis yang dimiliki pasien dan bersifat rahasia.

Menurut Peraturan Pemerintah RI Nomor 10 Tahun 1966 tentang Wajib Simpan


Rahasia Kedokteran Pasal 1, yang dimaksud dengan rahasia kedokteran ialah
segala sesuatu yang diketahui oleh orang-orang tersebut dalam pasal 3 pada waktu
atau selama melakukan pekerjaannya dalam lapangan kedokteran.Rahasia
kedokteran ini meliputi 2 hal yaitu :
1. Rahasia pekerjaan adalah segala sesuatu yang diketahui dan harus
dirahasiakan berdasarkan lafal sumpah yang diucapkan pada waktu menerima
gelar seorang dokter.
2. Rahasia jabatan adalah segala sesuatu yang diketahui dan harus dirahasiakan
berdasarkan lafal sumpah yang diucapkan pada waktu diangkat sebagai
pegawai negeri, yang berbunyi : “Bahwa saya akan memegang rahasia sesuai
menurut sifat atau menurut perintah harus saya rahasiakan”.

Profesi kedokteran merupakan suatu profesi kepercayaan dan dianggap sebagai


profesi yang mulia, oleh karena pekerjaan yang dilakukan oleh seorang dokter
membutuhkan suatu ketelitian yang tinggi dan dapat berakibat fatal. Profesi
kedokteran baru dapat berlangsung bila ada kerelaan pasien untuk mengungkapkan
keadaan dirinya termasuk hal-hal yang amat pribadi. Akibatnya dapat dikatakan
bahwa konstriksi hubungan dokter-pasien adalah berdasarkan azas kepercayaan,
artinya dokter percaya bahwa pasien akan mengungkapkan diri seutuhnya
sedangkan pasien juga percaya bahwa dokter akan menjaga rahasia yang
diketahuinya.Rahasia kedokteran mencakup data dan informasi mengenai:

1
1. Identitas pasien
2. Kesehatan pasien meliputi hasil anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan
penunjang, penegakan diagnosis, pengobatan dan/atau tindakan kedokteran
3. Hal lain yang berkenaan dengan pasien.

Data dan informasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat bersumber dari
pasien, keluarga pasien, pengantar pasien, surat keterangan konsultasi atau rujukan,
atau sumber lainnya.Menurut Undang-Undang RI Nomor 44 Tahun 2009 tentang
Rumah Sakit Bagian Keempat Hak Pasien Pasal 32 menyatakan setiap pasien
mempunyai hak: mendapatkan privasi dan kerahasiaan penyakit yang diderita
termasuk data-data medisnya.Dengan kata-kata "segala sesuatu yang diketahui",
dalam Peraturan Pemerintah RI Nomor 10 Tahun 1966 tentang Wajib Simpan
Rahasia Kedokteran Pasal 1 dimaksud : Segala fakta yang didapat dalam
pemeriksaan penderita, interpretasinya untuk menegakkan diagnosa dan
melakukan pengobatan: dari anamnesa, pemeriksaan fisik, pemeriksaan dengan
alat-alat kedokteran dan sebagainya. Juga termasuk fakta yang dikumpulkan oleh
hal lain yang membantu untuk menegakkan sebuah diagnosa medis. Seorang ahli
obat dan mereka yang bekerja dalam apotek harus pula merahasiakan obat dan
khasiatnya yang diberikan dokter kepada pasiennya. Merahasiakan resep dokter
adalah sesuatu yang penting dari etik pejabat yang bekerja dalam Apotek.

Selain itu, peraturan yang mengatur tentang wajib simpan rahasia kedokteran,
diantaranya :
1. PP No. 26 tahun 1960 tentang lafal sumpah dokter
“Saya bersumpah/berjanji bahwa saya akan merahasiakan segala sesuatu yang
saya ketahui karena pekerjaan saya dan karena keilmuan saya sebagai dokter”.
2. Pasal 16 dalam KODEKI
“Setiap dokter wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang
seorang pasien, bahkan juga setelah pasien itu meninggal dunia.

Berdasarkan Permenkes RI No.269/Menkes/Per/III/2008 bab IV Penyimpanan,


Pemusnahan, dan Kerahasiaan, Pasal 10 ayat (1) menyatakan informasi
tentangidentitas, diagnosis, riwayat penyakit, riwayat pemeriksaan dan riwayat
pengobatan pasien harus dijaga kerahasiannya oleh dokter, dokter gigi, tenaga
kesehatan tertentu, petugas pengelola dan pimpinan sarana pelayanan kesehatan.

1.2 TUJUAN

2
1. Tujuan Umum
Sebagai pedoman bagi manajemen RS Airan Raya untuk dapat melaksanakan
program pelindungan kerahasiaan infomasi medis pasien dalam meningkatkan
mutu pelayanan dan kepecayaan pasien di rumah sakit.
2. Tujuan Khusus
a. Sebagai acuan yang jelas bagi manajemen RS Airan Raya dalam
mengambil keputusan terhadap pelindungan infomasi medis pasien
b. Sebagai bentuk kepedulian Rumah Sakit yang diterapkan untuk melindungi
keahasiaan infomasi yang bekaitan medis pasien.

BAB II

3
RUANG LINGKUP

Staf RS Airan Raya yang bisa mendapatkan akses informasi dan data-data medis
pasien wajib menyimpan rahasia informasi tersebut bahkan setelah pasien tersebut
meninggal. Rahasia kedokteran menurut PMK Nomor 36 tahun 2012 pasal 3
mencakup data dan informasi mengenai:
1. Identitas pasien
2. Kesehatan pasien meliputi hasil anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan
penunjang, penegakan diagnosis, pengobatan dan/atau tindakan kedokteran;
dan
3. Hal lain yang berkenaan dengan pasien

Data tersebut dapat bersumber dari pasien sendiri, keluarga pasien, pengantar
pasien, surat keterangan konsultasi atau rujukan. Semua pihak yang waijb
menyimpan rahasia kedokteran adalah semua pihak yang terlibat dalam pelayanan
kedokteran dan/atau menggunakan data dan informasi tentang pasien, yang
meliputi:
1. Dokter dan dokter gigi serta tenaga kesehatan lain yang memiliki akses
terhadap data dan informasi kesehatan pasien.
2. Pimpinan fasilitas pelayanan kesehatan.
3. Tenaga yang berkaitan dengan pembiayaan pelayanan kesehatan.
4. Tenaga lainnya yang memiliki akses terhadap data dan informasi kesehatan
pasien di fasilitas pelayanan kesehatan.

Rahasia kedokteran ini dapat dibuka hanya untuk kepentingan kesehatan pasien
dan dilakukan dengan persetujuan dari pasien atau keluarga terdekat atau walinya,
memenuhi permintaan aparatur penegak hukum dalam rangka penegakan hukum
(proses penyelidikan, penyidikan, penuntutan, dan sidang pengadilan), permintaan
pasien sendiri, atau berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Yang dimaksud dengan pembukaan rahasia kedokteran untuk kepentingan


kesehatan pasien adalah:
1. Kepentingan pemeliharaan kesehatan, pengobatan, penyembuhan, dan
perawatan pasien, dan
2. Keperluan administrasi, pembayaran asuransi atau jaminan pembiayaan
kesehatan

4
Pembukaan rahasia kedokteran berdasarkan ketentuan peraturan perundang-
undangan dilakukan tanpa persetujuan pasien dalam rangka kepentingan
penegakan etik atau disiplin, serta kepentingan umum (dilakukan tanpa membuka
identitas pasien). Kepentingan umum sebagaimana dimaksud meliputi:
1. Audit medis
2. Ancaman Kejadian Luar Biasa/wabah penyakit menular
3. Penelitian kesehatan untuk kepentingan negara
4. Pendidikan atau penggunaan informasi yang akan berguna di masa yang kan
datang
5. Ancaman keselamatan orang lain secara individual atau masyarakat

5
BAB III
TATA LAKSANA

Prosedur perlindungan terhadap kerahasiaan informasi pasien di RS Airan Raya


adalah sebagai berikut:
1. RS Airan Raya melaksanakan sumpah simpan rahasia informasi pasien.
2. Pada saat pendaftaran pasien rawat jalan maupun rawat inap dijelaskan
mengenai haknya mendapat perlindungan terhadap kerahasiaan informasi
penyakitnya termasuk data-data medisnya.
3. Pasien dijelaskan bahwa setiap informasi medis miliknya adalah rahasia, dan
RS Airan Raya mengijinkan pasien untuk mengakses informasi kesehatannya
melalui pemberian resume medis, hasil laboratorium dan pemeriksaan
penunjang lainnya.
4. Pasien diberitahu cara mengakses informasi kesehatannya dengan
memberitahu perawat unit, kemudian petugas rekam medik akan
mengeluarkan resume medis, hasil laboratorium dan pemeriksaan penunjang
lainnya.
5. Pasien dan keluarga dijelaskan mengenai surat persetujuan umum yang berisi
pelepasan informasi pasien bagi pasien yang menggunakan asuransi.
6. Pasien dijelaskan mengenai tata cara pembukaan informasi kesehatannya tanpa
meminta persetujuan dari pasien sendiri, yaitu untuk keperluan memenuhi
permintaan aparatur penegak hukum dalam rangka penegakan hukum (proses
penyelidikan, penyidikan, penuntutan, dan sidang pengadilan), atau
berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan untuk penegakan etik
dan disiplin, serta kepentingan umum (ancaman kejadian luar biasa, penelitian
kesehatan negara)
7. Pasien dijelaskan mengenai kewenangannya untuk menunjuk orang lain
mengetahui kondisi penyakitnya. Jika ada, maka petugas memberikan formulir
penerima informasi kondisi pasien.
8. Formulir yang telah diisi dan ditanda tangani oleh pasien atau keluarganya
disimpan di rekam medis pasien.
9. Pastikan identitas diri keluarganya yang mendapat kewenangan diberitahu
informasi kondisi pasien.
10. Staf RS Airan Raya tidak memasang informasi rahasia pada pintu kamar
pasien, atau di nurse station dan tidak membicarakan mengenai kesehatan
pasien di tempat umum.

6
BAB IV
DOKUMENTASI

Dokumentasi perlindungan kerahasiaan informasi pasien di RS Airan Raya adalah


sebagai berikut:
1. Bukti sumpah simpan rahasia informasi pasien

DITETAPKAN DI : WAY HUWI


PADA TANGGAL : 17 OKTOBER 2019
DIREKTUR RS AIRAN RAYA

Dr. ZUCHRADY, MM.,PIA

You might also like