Professional Documents
Culture Documents
Panduan Kerahasiaan Infomasi Medis
Panduan Kerahasiaan Infomasi Medis
DEFINISI
1
1. Identitas pasien
2. Kesehatan pasien meliputi hasil anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan
penunjang, penegakan diagnosis, pengobatan dan/atau tindakan kedokteran
3. Hal lain yang berkenaan dengan pasien.
Data dan informasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat bersumber dari
pasien, keluarga pasien, pengantar pasien, surat keterangan konsultasi atau rujukan,
atau sumber lainnya.Menurut Undang-Undang RI Nomor 44 Tahun 2009 tentang
Rumah Sakit Bagian Keempat Hak Pasien Pasal 32 menyatakan setiap pasien
mempunyai hak: mendapatkan privasi dan kerahasiaan penyakit yang diderita
termasuk data-data medisnya.Dengan kata-kata "segala sesuatu yang diketahui",
dalam Peraturan Pemerintah RI Nomor 10 Tahun 1966 tentang Wajib Simpan
Rahasia Kedokteran Pasal 1 dimaksud : Segala fakta yang didapat dalam
pemeriksaan penderita, interpretasinya untuk menegakkan diagnosa dan
melakukan pengobatan: dari anamnesa, pemeriksaan fisik, pemeriksaan dengan
alat-alat kedokteran dan sebagainya. Juga termasuk fakta yang dikumpulkan oleh
hal lain yang membantu untuk menegakkan sebuah diagnosa medis. Seorang ahli
obat dan mereka yang bekerja dalam apotek harus pula merahasiakan obat dan
khasiatnya yang diberikan dokter kepada pasiennya. Merahasiakan resep dokter
adalah sesuatu yang penting dari etik pejabat yang bekerja dalam Apotek.
Selain itu, peraturan yang mengatur tentang wajib simpan rahasia kedokteran,
diantaranya :
1. PP No. 26 tahun 1960 tentang lafal sumpah dokter
“Saya bersumpah/berjanji bahwa saya akan merahasiakan segala sesuatu yang
saya ketahui karena pekerjaan saya dan karena keilmuan saya sebagai dokter”.
2. Pasal 16 dalam KODEKI
“Setiap dokter wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang
seorang pasien, bahkan juga setelah pasien itu meninggal dunia.
1.2 TUJUAN
2
1. Tujuan Umum
Sebagai pedoman bagi manajemen RS Airan Raya untuk dapat melaksanakan
program pelindungan kerahasiaan infomasi medis pasien dalam meningkatkan
mutu pelayanan dan kepecayaan pasien di rumah sakit.
2. Tujuan Khusus
a. Sebagai acuan yang jelas bagi manajemen RS Airan Raya dalam
mengambil keputusan terhadap pelindungan infomasi medis pasien
b. Sebagai bentuk kepedulian Rumah Sakit yang diterapkan untuk melindungi
keahasiaan infomasi yang bekaitan medis pasien.
BAB II
3
RUANG LINGKUP
Staf RS Airan Raya yang bisa mendapatkan akses informasi dan data-data medis
pasien wajib menyimpan rahasia informasi tersebut bahkan setelah pasien tersebut
meninggal. Rahasia kedokteran menurut PMK Nomor 36 tahun 2012 pasal 3
mencakup data dan informasi mengenai:
1. Identitas pasien
2. Kesehatan pasien meliputi hasil anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan
penunjang, penegakan diagnosis, pengobatan dan/atau tindakan kedokteran;
dan
3. Hal lain yang berkenaan dengan pasien
Data tersebut dapat bersumber dari pasien sendiri, keluarga pasien, pengantar
pasien, surat keterangan konsultasi atau rujukan. Semua pihak yang waijb
menyimpan rahasia kedokteran adalah semua pihak yang terlibat dalam pelayanan
kedokteran dan/atau menggunakan data dan informasi tentang pasien, yang
meliputi:
1. Dokter dan dokter gigi serta tenaga kesehatan lain yang memiliki akses
terhadap data dan informasi kesehatan pasien.
2. Pimpinan fasilitas pelayanan kesehatan.
3. Tenaga yang berkaitan dengan pembiayaan pelayanan kesehatan.
4. Tenaga lainnya yang memiliki akses terhadap data dan informasi kesehatan
pasien di fasilitas pelayanan kesehatan.
Rahasia kedokteran ini dapat dibuka hanya untuk kepentingan kesehatan pasien
dan dilakukan dengan persetujuan dari pasien atau keluarga terdekat atau walinya,
memenuhi permintaan aparatur penegak hukum dalam rangka penegakan hukum
(proses penyelidikan, penyidikan, penuntutan, dan sidang pengadilan), permintaan
pasien sendiri, atau berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.
4
Pembukaan rahasia kedokteran berdasarkan ketentuan peraturan perundang-
undangan dilakukan tanpa persetujuan pasien dalam rangka kepentingan
penegakan etik atau disiplin, serta kepentingan umum (dilakukan tanpa membuka
identitas pasien). Kepentingan umum sebagaimana dimaksud meliputi:
1. Audit medis
2. Ancaman Kejadian Luar Biasa/wabah penyakit menular
3. Penelitian kesehatan untuk kepentingan negara
4. Pendidikan atau penggunaan informasi yang akan berguna di masa yang kan
datang
5. Ancaman keselamatan orang lain secara individual atau masyarakat
5
BAB III
TATA LAKSANA
6
BAB IV
DOKUMENTASI