Professional Documents
Culture Documents
Materi 5 Kelompok 5
Materi 5 Kelompok 5
NERACA
LAPORAN DAN
ARUS
KAS
Oleh Kelompok 5:
• Stevanelia Gara
• Isaura Mamesah
• Bayumi Ticoalu
• Laode Darsil
• Invandrel Nangoy
• Israella Sambuaga
• Yuni Montoh
• Neraca
• Pengertian Neraca
Neraca atau sering disebut juga posisi keuangan menggambarkan posisi keuangan
perusahaan dalam suatu tanggal tertentu atau a moment of time seting disebut per tanggal
tertentu misalnya per tanggal 31 Desember 2005. Posisi yang digambarkan sesuudah tertentu
yaitu posisi harta, utang, dan modal. Klasifikasi yang digambarkan ini memang timbul sebagai
akibat dari konsep double entry accounting system yang sidah menjadi bagian yang tidak
terpisahkan dari akuntansi keuangan.
Menurut harahap (2007:107) mengemukakan bahwa: “Laporan neraca atau daftar neraca
disebut juga laporan posisi keuangan perusahaan. Laporan ini menggambarkan posisi aktiva,
kewajiban, dan modal pada saat tertentu. Laporan ini disusun setiap saat dan merupakan opname
situasi keuangan pada saat itu.”
Neraca memiliki bagian-bagian yang seimbang. Sisi kiri memuat aktiva yang
mencerminkan sumber daya yang dimiliki perusahaan, sedangkan sisi kanan memuat kewajiban
dan ekuitas pemilik yang mencerminkan klaim terhadap sumber daya yang dimiliki perusahaan.
Keseimbangan dari persamaan neraca atau sisi kiri dan kanan tidak dapat diubah oleh transaksi
apapun. Seorang akuntan yang menyususn sebuah neraca yang tidak seimbang mengetahui
bahwa suatu kesalahan klerikal telah terjadi. Dengan melihat apa yang termuat dalam sisi kiri
dan kanan neraca maka neraca dapat juga membantu meramalkan jumlah, waktu, dan
ketidakpastian arus kas di masa yag akan datang.
• Komponen Neraca
Neraca merupakan jenis laporan keuagan yang secara sistematis menyajikan tentang aktiva
(assests), hutang (liabilities) dan modal sendiri (owners equity) dari suatu perusahaan pada
periode tertentu. Neraca disusun pada akhir periode, dalam satu periode akuntansi dapat berakhir
dalam satu bulan, satu triwulan atau satu tahun. Neraca terdiri dari tiga unsur utama , yaitu
aktiva, kewajiban, dan modal yang dihubungkan dengan persamaan berikut:
• Aktiva (Assets)
Aktiva merupakan sumber-sumber ekonomi perusahaan baik berupa uang, barang dan hak-
hak yang dijamin oleh undang-undang atau pihak-pihak tertentu yang timbul dari transaksi dan
peristiwa masa lalu. Termasuk juga biaya-biaya yang belum dibebankan dalam periode yang
bersangkutan, tetapi akan dibebankan pada periode-periode yang akan datang. Aktiva aterdiri
dari:
Yang termasuk ke dalam aktiva lancar adalah kas, setara kas, bank, surat berharga, piutang
dagang, penghasilan yang akan diterima, penghasilan yang masih harus diterima, piutang
bunga, piutang sewa, wesel tagih, persediaan barang jadi, persedian barang dalam proses,
persediaan barang baku, perlengkapan, biaya-biaya dibayar dimuka, sewa dibayar dimuka,
iklan dibayar dimuka, serta asurasi dibayar dimuka.
Investasi jangka panjang yaitu penanaman modal yang biasanya dilakukan dengan tujuan
memperoleh penghasilan tetap atau untuk menguasai perusahaan lain dengan jangka waktu
lebih dari satu tahun.
Yang termasuk kedalam Investasi jangka panjang antara lain investasi saham dan investasi
obligasi.
Aktiva tetap yaitu aktiva yang memiliki wujud fisik yang dapat dipakai (masa manfaatnya)
lebih dari satu tahun atau harta yang dipergunakan untuk penunjang kegiatan usaha, bukan
untuk maksud diperjualbelikan.
Yang termasuk kedalam aset tetap diantaranya tanah, gedung, peralatan, kendaraan, mesin-
mesin, alat-alat, dll.
Aktiva tidak berwujud adalah aktiva yang tidak mempunya wujud (substansi fisik) tetapi
dapat dinilai dengan satuan mata uang. Aktiva tak berwujud ini biasanya memberikan
manfaat ekonomi bagi perusahaan lebih dari satu tahun
Contoh yang termasuk kedalam aktiva tak berwujud antara lain Goodwill, hak cipta, hak
paten, hak reklame, Franchise, dan lisensi.
• Aktiva lain-lain
Aktiva lain-lain Yaitu aktiva yang tidak dapat diklasifikasikan kedalam salah satu
klasifikasi diatas, contoh piutang kepada direksi dan beban ditangguhkan.
• Kewajiban (Liabilities)
Kewajiban adalah pengorbanan manfaat ekonomis yang akan timbul di masa yang akan
datang disebabkan oleh kewajiban-kewajiban disaat sekarang dari suatu badan usaha yang akan
dipenuhi dengan mentransver aktiva atau memberikan jasa kepada badan usaha lain di masa
yang akan datang sebagai akibat dari transaksi-transaksi yang sudah lalu. Kewajiban terdiri
dari:
Kewajiban atau hutang Lancar (Current Liabilities) yaitu kewajiban / hutang yang harus
segera dibayar atau hutang yang batas tempo pembayarannya 1 tahun atau dibawah satu
tahun.
Contoh yang termasuk kedalam Kewajiban atau hutang Lancar (Current Liabilities) antara
lain hutang dagang, hutang pajak, hutang bunga, hutang gaji, hutang biaya, dll.
Kewajiban atau hutang Jangka Panjang (Long Term Liabilities) yaitu hutang yang tempo
pembayarannya lebih dari satu tahun
Contoh yang termasuk kedalam Kewajiban atau hutang Jangka Panjang (Long Term
Liabilities) antara lain hutang bank, hipotik, obligasi, dll
• Modal (Equity)
Ekuitas adalah jumlah kekayaan yang merupakan milik perusahaan. Dibagi kedalam dua
klasifiksi yakni :
• Ekuitas yang bersalah dari hasil operasi, yaitu laba yang tidak dibagikan kepada pemilik
biasanya dalam bentuk dividen yang dicatat dalam bentuk laba ditahan.
• Bentuk Neraca
Bentuk Neraca secara umum dalam laporan keuangan ada 2 yaitu bentuk Staffel dan
Scontro.
• Kegunaan Neraca
Dengan menyediakan informasi mengenai aktiva, kewajiban dan ekuitas pemegang saham,
neraca merupakan dasar untuk menhitung tingkat pengembalian dan mengevaluasi struktur
modal perusahaan. Dalam hal ini neraca dapat dimanfaatkan untuk menganalisis likuiditas,
solvabilitas dan fleksibilitas keuangan perusahaan.
Likuiditas, menunjukkan jumlah waktu yang diperkirakana akan dibutuhkan sampai suatu
aktiva terealisasi atau sebaliknya dikonversi menjadi kas atau sampai kewajiban dibayar.
Kreditor sangat berkepentingan dengan ratio likuiditas jangka pendek, seperti ratio kas terhadap
kewajiban jangka pendek, karena ratio ini mengindikasikan apakah perusahaan akan memiliki
sumberdaya untuk melunasi kewajiban lancarnya dan ayang segera jatuh tempo. Demikian juga,
pemegang saham menggunakan likuiditas untuk mengevaluasi kemungkinan deviden tunai, atau
pembelian kembali saham. Secara umum, semakin tinggi likuiditas, semakin kecil resiko
kegagalan perusahaan.
Solvabilitas, mengacu pada kemampuan perusahaan untuk mebayar hutang hutangnya pada
saat jatuh tempo. Sebagai contoh, jika sebuah perusahaan memiliki hutang jangka panjang yang
tinggi relative terhadap aktiva, maka perusahaan ini mwmiliki solvabilitas (solvency) yang lebih
rendah disbanding perusahaan sejenis dengan hutang jagka panjang yang rendah. Solavabilitas
yang rendah mengindikasikan bahwa perusahaan relative lebih beresiko karena aktivanya akan
diperlukan untuk membayar kewajiban tetap ini.
• Keterbatasan Neraca
• Biaya historis. Sebagian besar aktiva dan kewajiban dicatat pada biaya histories atau harga
perolehan. Akibatnya, informasi yang dilaporkan dalam neraca memiliki reliabilitas yang
lebih tinggi di satu sisi, namun disisi lain dikecam karena nilai wajar saat ini yang lebih
releven tidak dilaporkan. Contoh: Georgia Pacific memiliki kayu dan aktiva lain yang
nilainya dapat meningkat setelah dibeli ; kenaikan ini tidak dilaporkan sampai aktiva
tersebut dijual.
• Pertimbangan dan estimasi yang digunakan untuk menentukan berbagai pos yang
dilaporkan dalam neraca. Misalnya masa manfaat suatu aktiva, Jumlah piutang yang tak
tertagih, Jumlah beban garansi yang harus dicadangkan dan lainlain. contoh, dell membuat
estimasi tentang jumlah piutang yang akan ditagih, masa manfaat gudangnya, dan jumlah
komputer yang harus dikembalikan menurut kontrak garansi untuk mendapatkan jumlah
yang dilaporkan dalam neraca.
• Aktiva tidak berwujud. Sumberdaya manusia yang handal, produk yang unggul, pelayanan
yang irma terhadap pelanggan ini jelas merupakan aktiva penting bagi perusahaan, namun
neraca tidak dapat melaporkan karena tidak bisa dicatat atau diukur secara objektif.
• Nilai tukar. Sebuah masalah yang berhubungan dengan neraca adalah ketidakstabilan nilai
tukar yang mengakibatkan tidak dapat dipertahankannya daya beli yang konstan, sementara
sumberdaya dan ekuitas pada neraca tidak disesuaikan terhadap perubahan didalam daya
beli dari unit pengukuran.
• Komparabilitas. Keterbatasan lain dari neraca juga berhubungan dengan kebutuhan untuk
bisa dibandingkan (comparability), yaitu bahwa tidak semua perusahaan
mengklasifikasikan dan melaporkan semua unsure neracanya dengan cara yang sama.
Misalnya Klasifikasi judul dan perkiraan yang beragam. Perbedaan semacam ini membuat
perbandingan menjadi sulit dan mengurangi nilai potensial analisis neraca.
• Off-Balance-Sheet. Meningkatnya penggunaan dari pendanaan di luar neraca (off-balance-
sheet). Untuk menghindari pelaporan kewajiban dalam jumlah yang besar pada neraca
perusahaan. Pada kenyataan, aspek utama dari skandal akuntansi ENRON adalah
penggunaan perjanjian pendanaan yang kreatif (dengan nama yang eksotik seperti Rhytms
dan Raptor).
Salah satu tantangan paling signifikan yang dihadapi profesi akuntansi adalah keterbatasan
laporan keuangan, misalnya neraca. Sejumlah observasi menunjukkan bahwa para pemakai
menentang penggantian model akuntansi berdasar histories dengan akuntansi berdasar nilai
wajar. Akan tetapi, mereka menaganggap bahwa informasi nilai wajar berguna untuk jenis aktiva
dan kewajiban tertentu serta untuk jenis industri tertentu. Selain itu, para pemakai juga
menginginkan perusahaan mengungkapkan informasi mengenai estimasi serta asumsi yang
digunakan untuk menentukan jumlah aktiva dan kewajiban yang material. Terakhir mereka
menginginkan informasi kualitatif dan kuantitatif tentang resiko yang terkait denga instrument
keuangan serta perjanjian pembiayaan diluar neraca.
Laporan arus kas (Inggris: cash flow statement atau statement of cash flows) adalah bagian
dari laporan keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang
menunjukkan aliran masuk dan keluar uang (kas) perusahaan. Informasi ini penyajiannya
diklasifikasikan menurut jenis kegiatan yang menyebabkan terjadinya arus kas masuk dan kas
keluar tersebut.
Laporan Arus Kas merupakan penerimaan kas dan pembayaran kas (pengeluaran kas).
Laporan arus kas melaporkan penerimaan kas dan pengeluaran kas yang digolongkan sesuai
dengan kegiatan utama entitas : operasi,investasi, dan pembelanjaan. Laporan tersebut
melaporkan arus masuk kas bersih atau keluar kas bersih dari setiap kegiatan dan untuk semua
kegiatan usaha.
Arus kas adalah kas aktual yang keluar masuk dari dan ke dalam suatu perusahaan (Weston
dan righam, 1990 : 55). Arus kas masuk (cash inflows) merupakan penerimaan kas yang berasal
dari kegiatan rutin perusahaan, misalnya penjualan tunai, penerimaan piutang maupun
penerimaan kas yang bersifat tidak rutin misalnya penyertaan modal, penjualan saham, penjualan
aktiva perusahaan. Arus kas keluar (cash out flows) adalah pengeluaran yang bersifat kontinyu,
seperti pembayaran bunga, dividen dan pembayaran pajak. Arus kas berlangsung terus menerus
selama perusahaan menjalankan kegiatannya. Agar kas ini mudah dibaca dan dipahami, maka
informasi arus kas tersebut dibuat dalam bentuk laporan yang disebut Laporan Arus Kas
(statement of cash flows), sehingga dapat memenuhi kebutuhan informasi para investor dan
kreditur dalam menganalisa arus kas.
Aktivitas yang membagi laporan arus kas adalah kegiatan operasi, kegiatan investasi, dan
kegiatan pendanaan. Ketiga aktivitas ini memberikan informasi yang memungkinkan para
pengguna laporan untuk menilai pengaruh aktivitas tersebut terhadap keuangan perusahaan serta
terhadap jumlah kas. Manfaat utama laporan arus kas adalah untuk menyediakan informasi yang
relevan tentang penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan selama satu periode, serta untuk
membantu investor, kreditur dan pihak lain yang berkepentingan dalam menganalisa kas (Kieso
dan Wey Grandt, 1995 : 247).
Tujuan menyajikan laporan arus kas adalah memberikan informasi yang relevan tentang
penerimaan dan pengeluaran kas atau setara kas dari suatu perusahaan pada suatu periode
tertentu. Laporan ini akan membantu para investor, kreditor dan pemakai lainnya untuk:
• Menilai kemampuan perusahaan untuk memasukkan kas di masa yang akan datang.
• Menilai alasan-alasan perbedaan antara laba bersih dan dikaitkan dengan penerimaan dan
pengeluaran kas
• Menilai pengaruh investasi baik kas maupun bukan kas dan transaksi keuangan lainnya
terhadap posisi keuangan perusahaan selama satu periode tertentu
Jadi informasi yang disajikan dalam laporan arus kas berguna bagi para pemakai laporan
keuangan, baik bagi pihak manajemen, investor, kreditor maupun pihak-pihak yang
berkepentingan lainnya, sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan untuk
menggunakan arus kas dan setara kas dan menilai kebutuhan perusahaan untuk menggunakan
arus kas tersebut.
• Kegiatan operasi melibatkan pengaruh kas dari transaksi yang dilibatkan dalam penentuan
laba bersih, seperti penerimaan kas dari penjualan barang dan jasa, serta pembayaran kas
kepada pemasok dan karyawan untuk memperoleh persediaan serta membayar beban.
• Kegiatan investasi umumnya melibatkan aktiva jangka panjang dan mencangkup (a)
pemberian serta penagihan pinjaman, dan (b) perolehan serta pelepasan investasi dan
aktiva produktif jangka panjang.
• Kegiatan pembiayaan melibatkan pos-pos kewajiban dan ekuitas pemegang saham serta
mencangkup (a) perolehan kas dari kreditor dan pembayaran kembali pinjaman, serta (b)
perolehan modal dari pemilik dan pemberian tingkat pengembalian atas, dan pengembalian
dari investasinya.
Terdapat dua bentuk penyajian laporan arus kas, yang pertama metode langsung dan yang
kedua metode tidak langsung. Perbedaan antara kedua metode terletak pada penyajian arus kas
berasal dari kegiatan operasi. Dengan metode langsung, arus kas dari kegiatan operasional dirinci
menjadi arus kas masuk dan arus kas keluar. Arus kas masuk dan keluar dirinci lebih lanjut
dalam beberapa jenis penerimaan atau pengeluaran kas.
Sementara itu dengan metode tidak langsung, arus kas dari opersional ditentukan dengan
cara mengoreksi laba bersih yang dilaporkan di laporan laba rugi dengan beberapa hal seperti
biaya penyusutan, kenaikan harta lancar dan hutang lancar serta laba/rugi karena pelepasan
investasi. Berikut ini diberikan contoh bentuk laporan arus kas dengan metode langsung dan
metode tidak langsung.
•Metode Langsung
Dalam metode ini pelaporan arus kas dilakukan dengan cara melaporkan kelompok-
kelompok penerimaan kas da pengeluaran kas dari kegiatan operasi secara lengkap, dan baru
dilanjutkan dengan investasi dan pembiayaan.
Contoh Metode Langsung
PT ABC
LAPORAN ARUS KAS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2007
(dalam Rupiah)
Arus kas yang berasal dari kegiatan
operasi :
Kas yang diterima dari pelanggan 951.000
Dikurangi :
Kas untuk membeli persediaan 555.200
Kas untuk membayar biaya operasi 259.800
Kas untuk membayar biaya bunga 14.000
Kas untuk membayar pajak 29.000
858.000
Aliran kas bersih dari kegiatan operasi 93.000
Aliran kas yang berasal dari kegiatan
investasi :
Kas masuk yang berasal dari penjualan 75.000
investasi
Kas keluar untuk membeli peralatan (157.000)
(82.000)
Aliran kas bersih untuk kegiatan
investasi
Aliran kas dari kegiatan keuangan :
Kas yang diterima dari penjualan
saham 160.000
Dikurangi :
Kas untuk membayar dividen 23.000
Kas untuk membayar hutang
obligasi 125.000
148.000
Aliran kas masuk neto dari kegiatan
keuangan 12.000
Kenaikan kas 23.000
Saldo kas pada awal tahun 26.000
Saldo kas pada akhir tahun 49.000
Dari laporan terlihat bahwa arus kas yang berasal dari kegiatan operasional dirinci menjadi
penerimaan dari berbagai sumber yang merupakan kegiatan operasional dan pengeluaran kas
untuk berbagai kegiatan operasional. Arus kas dari kegiatan investasi dan keuangan juga dirinci
menurut jenis-jenis kegiatan yang mengakibatkan timbulnya penerimaan dan pengeluara kas.
Neraca, secara umum, menyajikan informasi mengenai kekayaan perusahaan dan klaim-
klaim sehubungan dengan kekayaan tersebut. Klaim dalam hal ini, bisa berupa utang atau
kepemilikan saham oleh pihak luar (kreditur dan pemegang saham.