You are on page 1of 13

FILSAFAT PANCASILA, HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA, NEGARA DAN

KONSTITUSI

Disusun Oleh:
Epdiansyah Modeong 21304058

Universitas Negeri Manado


Fakultas Ekonomi
2021
KATA PENGANTAR

Segala Puji dan Syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena berkat
Rahmat dan Karunia-nya sehingga saya dapat menyusun makalah yang berjudul “HAK DAN
KEWAJIBAN WARGA NEGARA” ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Makalah ini di
susun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan.
Dengan penuh kesadaran kami menyadari bahwa masi banyak kekurangan yang ada
dalam makalah ini. Oleh karena itu, Saya sebagai penulis mengundang pembaca untuk
memberikan kritik dan saran yang dapat membangun dan semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat dan berguna bagi kita sekalian.

Penyusun

Epdiansyah Modeong

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................2
BAB I: PENDAHULUAN
A. Latar belakang........................................................................................................4
B. Rumusan masalah...................................................................................................5
C. Tujuan5
BAB II: PEMBAHASAN
A. Pengertian Filsafat................................................................................................6
B. Pengertian Pancasila.............................................................................................7
C. Pengertian Pancasila Secara Etimologis...............................................................7
D. Pengertian secara Historis....................................................................................7
E. Pengertian Pancasila Secara Termitologis............................................................8
F. Hak dan kewajiban sbagai warga Negara.............................................................9
G. Keterkaitan antara hak dan kewajiban sebagai warga Negara..............................9
H. Pengertian Negara............................................................................................................10

BAB III: PENUTUP

A. Kesimpulan...........................................................................................................12

Daftar Pustaka...................................................................................................................13

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang

3
Sebagai dasar negara, Pancasila kembali diuji ketahanannya dalam era reformasi
sekarang.Merekahnya matahari bulan Juni 1945, 66 tahun yang lalu disambut dengan lahirnya
sebuah konsepsi kenengaraan yang sangat bersejarah bagi bangsa Indonesia, yaitu lahirnya
Pancasila.
Sebagai falsafah negara, tentu Pancasila ada yang merumuskannya. Pancasila memang
merupakan karunia terbesar dari Allah SWT dan ternyata merupakan light-star bagi segenap
bangsa Indonesia di masa-masa selanjutnya, baik sebagai pedoman dalam memperjuangkan
kemerdekaan, juga sebagai alat pemersatu dalam hidup kerukunan berbangsa, serta sebagai
pandangan hidup untuk kehidupan manusia Indonesia sehari-hari, dan yang jelas tadi telah
diungkapkan sebagai dasar serta falsafah negara Republik Indonesia.
Hak dan kewajiban merupakan suatu hal yang terikat satu sama lain, sehingga dalam
praktik harus dijalanlankan dengan seimbang. Hak merupakan segala sesuatu yang pantas dan
mutlak untuk didapatkan oleh individu senagai anggota warga negara sejak masih dalam
kandungan, sedangkan kewajiban merupakan suatu keharusan/kewajiban bagi individu dalam
melaksanakan  peran sebagai anggota warga negara guna mendapatkan pengakuan akan hak
yang sesuai dengan pelaksanaan kewajiban tersebut. Jika hak dan kewajiban tidak berjalan
secara seimbang dalam praktik kehidupan, maka akan terjadi suatu permasalahan yang akan
menimbulkan gejolak masyarakat dalam pelaksanaan kehidupan individu baik dalam, kehidupan
individu bermasyarakat,berbangsa, maupun bernegara.
Dalam hal ini sering terlihat permasalahan antara hak dan kewajiban terutama dalam
bidang lapangan pekerjaan dan tingkatkehidupan yang layak bagi setiap warga negara. Lapangan
pekerjaan dalm tingkat kehidupan yang layak merupakan hal yang perlu diperhatikan. Pada pasal
27 ayat 2 UUD 1945 menjelaskan  bahwa “tiap tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan
penghidupan yang layak bagi kemanusiaan” . secara garis besar dapat dijelaskan bahwa
pekerjaan dan tingkat kehidupan yang layak merupakan hak untuk setiap warga negara sebagai
salah satu tanda adanya perikemanusiaan. Lapangan pekerjaan merupakan sarana yang
dibutuhkan guna menghasilkan pendapatan yang akan digunakan dalam pemenuhan kehidupan
yang layak. Penghidupan yang layak dapat diartikan sbagai kemampuan dalam melakukan
pemenuhan kebutuhan dasae, seperti sandang,pangan, dan papan.
Negara dan Konstitusi merupakan dua lembaga yang tidak dapat dipisahkan. Menurut Sri
Soemantri tidak ada satu negara pun yang tidak mempunyai konstitusi atau Undang-Undang
Dasar.1 Dengan adanya kenyataan tersebut maka konsekuensinya tentu saja konstitusi memiliki
kedudukan yang sangat penting dalam suatu sistem ketatanegaraan suatu negara. Menurut A.
Hamid S. Attamimi suatu konstitusi merupakan sebuah pemberi pegangan dan pemberi batas,
sekaligus tentang bagaimana kekuasaan negara harus dijalankan2 1 Dahlan Thaib, Jazim Hamidi
dan Ni’matul Huda, Teori dan Hukum Konstitusi, Rajawali pers, Jakarta, 1999, h. 53. 2 A.
Hamid S. Attamimi, Peranan Keputusan Presiden Republik Indonesia Dalam Penyelenggaraan
Pemerintahan Negara, Disertasi, UI, Jakarta, 1990, h. 215. . Sehingga dapat dikatakan bahwa
konstitusi memiliki kedudukan yang tertinggi dalam sebuah negara, sebuah konstitusi merupakan
dasar pedoman dalam penyelenggaraan kehidupan bernegara suatu bangsa.

4
B. Rumusan masalah
1. Apa itu Filsafat?
2. Apa pengertian hak, kewajiban, dan warga negara?
3. Apa itu Negara?

C. Tujuan
1. Untuk Memahami Pengertian dari Filsafat
2. Untuk memahami pengertian hak, kewajiban, dan warga negara
3. Untuk memahami apa itu Negara

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Filsafat

Secara etimologis istilah ”filsafat“ atau dalam bahasa Inggrisnya “philosophi” adalah


berasal dari bahsa Yunani “philosophia” yang secara lazim diterjemahkan sebagai “cinta

5
kearifan” kata philosophia tersebut berakar pada kata “philos”  (pilia, cinta)
dan “sophia” (kearifan). Berdasarkan  pengertian bahasa tersebut filsafat berarti cinta kearifan.
Kata kearifan bisa juga berarti “wisdom” atau kebijaksanaan sehingga filsafat bisa juga berarti
cinta kebijaksanaan. Berdasarkan makna kata  tersebut maka mempelajari filsafat berarti
merupakan upaya manusia untuk mencari kebijaksanaan hidup yang nantinya bisa menjadi
konsep kebijakan hidup yang bermanfaat bagi peradaban manusia. Seorang ahli pikir disebut
filosof, kata ini mula-mula dipakai oleh Herakleitos.

Pengetahuan bijaksana memberikan kebenaran, orang, yang mencintai pengetahuan


bijaksana, karena itu yang mencarinya adalah oreang yang mencintai kebenaran.Tentang
mencintai kebenaran adalah karakteristik dari setiap filosof dari dahulu sampai sekarang. Di
dalam mencari kebijaksanaan itu, filosof mempergunakan cara dengan berpikir sedalam-
dalamnya (merenung). Hasil filsafat (berpikir sedalam-dalamnya) disebut filsafat atau
falsafah.Filsafat sebagai hasil berpikir sedalam-dalamnya diharapkan merupakan suatu yang
paling bijaksana atau setidak-tidaknya mendekati kesempurnaan.

Beberapa tokoh-tokoh filsafat menjelaskan pengertian filsafat adalah sebagai berikut:

•       Socrates (469-399 s.M.)

Filsafat adalah suatu bentuk peninjauan diri yang bersifat reflektif atau berupa
perenungan terhadap azas-azas dari kehidupan yang adil dan bahgia. Berdasarkan pemikiran
tersebut dapat dikembangkan bahwa manusia akan menemukan kebahagiaan dan keadilan jika
mereka mampu  dan mau melakukan peninajauan diri atau refleksi diri sehingga muncul koreksi
terhadap diri secara obyektif

•       Plato (472 – 347 s. M.)

Dalam karya tulisnya “Republik” Plato menegaskan bahwa para filsuf adalah pencinta
pandangan tentang kebenaran (vision of truth). Dalam pencarian dan menangkap pengetahuan
mengenai  ide yang abadi dan tak berubah. Dalam konsepsi Plato filsafat merupakan pencarian
yang bersifat spekulatif atau perekaan terhadap pandangan  tentang seluruh kebenaran. Filsafat
Plato ini kemudan digolongkan sebagai filsafat spekulatif.     

B. Pengertian Pancasila

Kata Pancasila berasal dari kata Sansakerta (Agama Buddha) yaitu untuk mencapai
Nirwana diperlukan 5 Dasar/Ajaran, yaitu

1. Jangan mencabut nyawa makhluk hidup/Dilarang membunuh.


2. Jangan mengambil barang orang lain/Dilarang mencuri

6
3. Jangan berhubungan kelamin/Dilarang berjinah
4. Jangan berkata palsu/Dilarang berbohong/berdusta.
5. Jangan minum yang menghilangkan pikiran/Dilarang minuman keras.

Diadaptasi oleh orang jawa menjadi 5 M = Madat/Mabok, Maling/Nyuri, Madon/Awewe,


Maen/Judi, Mateni/Bunuh.

C. Pengertian Pancasila Secara Etimologis

Perkataan Pancasil mula-mula terdapat dalam perpustakaan Buddha yaitu dalam Kitab
Tripitaka dimana dalam ajaran buddha tersebut terdapat suatu ajaran moral untuk mencapai
nirwana/surga melalui Pancasila yang isinya 5 J [idem].

D. Pengertian secara Historis

·        Pada tanggal 01 Juni 1945 Ir. Soekarno berpidato tanpa teks mengenai rumusan Pancasila
sebagai Dasar Negara

·        Pada tanggal 17 Agustus 1945 Indonesia memproklamirkan kemerdekaan, kemudian


keesokan harinya 18 Agustus 1945 disahkanlah UUD 1945 termasuk Pembukaannya dimana
didalamnya terdapat rumusan 5 Prinsip sebagai Dasar Negara yang duberi nama Pancasila. Sejak
saat itulah Pancasila menjadi Bahasa Indonesia yang umum.Jadi walaupun pada Alinea 4
Pembukaan UUD 45 tidak termuat istilah Pancasila namun yang dimaksud dasar Negara RI
adalah disebut istilah Pancasila hal ini didaarkan interprestasi (penjabaran) historis terutama
dalam rangka pembentukan Rumusan Dasar Negara.

E. Pengertian Pancasila Secara Termitologis

Proklamasi 17 Agustus 1945 telah melahirkan Negara RI untuk melengkapai alat2


Perlengkapan Negara PPKI mengadakan sidang pada tanggal 18 Agustus 1945 dan berhasil
mengesahkan UUD 45 dimana didalam bagian Pembukaan yang terdiri dari 4 Alinea didalamnya
tercantum rumusan Pancasila. Rumusan Pancasila tersebut secara Konstitusional sah dan benar
sebagai dasar negara RI yang disahkan oleh PPKI yang mewakili seluruh Rakyat Indonesia

1. Pengertian hak, kewajiban, dan warga negara


Hak adalah segala sesuatu yang memang harus didapatkan (mutlak) oleh setiap individu
sebagai anggota warga negara sejak ia masih berada dalam kandungan, hak pada umumnya
didapatkan dengan cara diperjuangkan melalui pertanggung jawaban atas kewajiban. Hak warga
negara yang tercantum dalam UUD 1945 meliputi hak hidup, hak memperoleh pendidikan, hauk
untuk melanjutkan keturunan, dll.

7
            Ada 7 hak warga negara indonesia:
 Setiap warga negara berhak mendapatkan perlindungan hukum.
 Setiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak.
 Setiap warga negara memiliki kedudukan yang sama di mata hukum dan didalam
pemerintah.
 Setiap warga negara bebas untuk memilih, memeluk, dan menjalankan agama dan
kepercayaan masing masing.
 Setaip warga negara berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran.
 Setiap warga negara berhak mempertahankan wilayah negara kesatuan indonesia atau
NKRI dari serangan musuh.
 Setiap warga negara berhak memiliki hak dalam kemerdekaan berserikat, berkumpu,
mengeluarkan pendapat secara lisan dan tulisan sesuai undang undang yang berlaku.
Kewajiban adalah segala sesuatu yang dianggap sbagai suatu keharusan untuk
dilaksanakan oleh individu sbagai anggota warga negara guna mendapatkan hak yang pantas
untuk didapat dengan kata lain memberikan atau melakukan apa yang harus kita lakukan demi
kemajuan bangsa ke arah yang lebih baik.

         Ada 5 kewajiban warga negara indonesia


 Setiap warga negara memiliki kewajiban untuk berperan serta dalam membela,
mempertahanlam kedaulatan negara indonesia dari serangan musuh.
 Setiap warga negara memliki kewajiban memnbayar pajak dan retribusi yang telah
ditetapkan oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah.
 Setiap warga negara memiliiki kewajiban menaati serta menjungjung tinggi dasar negara,
hukum, dan pemerintahan tanpa terkecuali serta dijalankan dengan sebaik baiknya.
 Setiap warga negara memliki kewajiban taat, tunduk, dan patuh terhadap segala hukum
yang berlaku diindonesia.
 Setiap warga negara memliki kewajiban turut serta dalam pembangunan untuk
membangun bangsa agar bangsa kita bisa berkembang dan maju ke arah yang lebih baik.
Warga negara adalah penduduk yang sepenuhnya dapat diatur oleh pemerintah negara
tersebut dan mengakui pemerintahannya sendiri.
     Beberapa pengertian warga negara yang diatur oleh UUD 1945
 Pasal 26 menyatakan “ warga negara adalah bangsa indonesia asli dan bangsa lain yang
disahkan  undang undang sbagai warga negara”
 Pasal 26 ayat 2 berbunyi “ syarat syarat mengenai kewarganegaraan di tetapkan dengan
UU”
 Pasal 1 UU no.22/1958 dan UU np. 12/2006 tentang kewarganegaraan republik
indonesia, menekankan kepada peraturan yang menyatakan bahwa warga negara RI
adalah orang yang berdasarkan perundangan undangan dan atau perjanjian perjanjian dan

8
atau peraturan yang berlaku sejak proklamasi 17 agustus 1945 sudah menjadi warga
negara RI.

F. Hak dan kewajiban sbagai warga negara


        Hak dan kewajiban merupakan hal yang memiliki keterkaitan yang sulit dipisahkan. Untuk
mencapai keseimbangan antar hak dan kewajiban kita perlu tahu posisi kita masing masing.. hak
warga negara adalah hak yang seharusnya dimiliki oleh setiap warga negara sesuai dengan
ketentuan yang berlaku. Sedangkan kewajiban negara adalah melalukan sesuatu kewajiban atau
perintah kita sesuai dengan hukum yang berlaku dan berdasarkan UUD 1945. Apabila hak dan
kewajiban tidak seimbang dalam pelaksanaanya akan menimbulkan persilisahan dan kerugian
bagi diri sendiri dan orang lain. Oleh karena itu sbagai warga negara yang baik harus
menegakkan hak dan kewajiban dalam kehidupan sehari hari jika telah melaksanakannya dengan
baik mak boleh menuntun hak sbagai warga negegara kepada pemerintah dengan begitu rasa
keadilan akan lebih terasa ditengah kehidupan yang rumit ini.

G. Keterkaitan antara hak dan kewajiban sebagai warga negara


       Tidak ada negara tanpa warga negara. Warga negara merupakan unsur terpenting dalam hal
terbentuknya negara. Warga negara dan negara merupakan satu kesatuan yang tidak dapat
dipisahkan kedua saling berkaitan dan memiliki hak dan kewajiban masing masing yang berupa
hubungan timbal balik. Warga negara mempunyai kewajiban untuk menjaga nama baik negara
dan membelanya. Sedangkan negara mempunyai kewajiban untuk memenuhi dan
mensejatrahkan kehidupan warga negaranya.Sementara hak warga negara memiliki hak untuk
mendapatkan kesejatraan dan penghidupan yang layak dari negara sedangkan negara memiliki
hak untuk mendapatkan pembelaan dan penjagaan nama baik dari warga neggaranya.
  Lalu peran sbagai warga negara yaitu patuh terhadap peraturan UU yang berlaku,selalu terlibat
serta ambil bagian dalam kehidupan bernegara, memnita pelayanan dari negara untuk memenuhi
kebutuhan hidup dan menolak campur tangan negara dalam persoalan pribadi.

 Pasal 27 ayat 2 UUD 1945 dan hubungan dengan warga negara


        Pasal 27 ayat 2 UUD berbunyi “tiap tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan
penghidupan yang layak bagi kemanusiaan” pasal tersebut menjelaskan bahwa setiap individu
sbagai anggota warga negara berhak untuk mendapatkan pekerjaan serta kehidupan yang layak
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
  Pada era globalisasi saat ini terlihat tingginya angka tuntuan hak tanpa diimbangi dengan
kewajiban, masih terdapat pula hak yang kian tak seimbang dengan kewajiban yang telah
dilakukan. Kedua hal tersebut memicu terjadinya ketimpangan antara hak untuk mendapatkan
pekerjaan dan penghidupan yang layak dengan kewajiban yang tak kunjung terlaksanakan.

9
    Kurangnya kemampuan memicu pola fikir menjadi pesimistis yang menyebabkan individu
tidak dapat bergerak kearah tingkat kehidupan yang layak. Hak yang tak kunjung bersambut atas
pelaksanan kewajiban yang telah dilakukan pada umumnya disebabkan kurangnya perhatian dari
pemerintah maupun swasta atas upah yang tidak sesuai dengan pelaksanaan kewajiban yang
telah dilakukan. Fenomena tersebut seharusnya tidak dijumpai dalam kehidupan
kewarganegaraan.

H. Pengertian Negara
Negara merupakaan salah satu bentuk organisasi yang ada dalam kehidupan masyarakat. Pada
prinsipnya setiaap warga mayaraka menjadi anggota dari suatu negara dan harus tunduk pada kekuasaan
negara. Melalui kehidupan bernegara dengan pemerintah yang ada di dalamnya, masarakat ingin
mewujutkan tujuan tujuan tertentu sepertti teerwujudnya kertentaraman, ketertiban, dan kesejahteraan
masyrakat. Agar pemerintah suatu negara memiliki kekuasaan untuk mengatur kehidupan masayakat
tidak bertindak seenaknya, maka ada system aturan tersebut menggambarakan suatu hierakhi atau
pertindakan dalam aturan yang paliing tinggi tingkatanya sampai pada aturan yng paling rendah. Negara
dan konstitusi adalah dwitunggal. Jika diibaratkan bangunan, negara sebagai pilar-pilar atau tembok tidak
bisa berdiri kokoh tanpa pondasi yang kuat, yaitu konstitusi Indonesia. Hampir setiap negara mempunyai
konstitusi, terlepas dari apakah konstitusi tersebut telah dilaksanakan dengan optimal atau belum. Yang
jelas, konstitusi adalah perangkat negara yang perannya tak bisa dipandang sebelah mata.
1. Pengertian Bangsa dan Negara
Suatu kelompok manusia yang dianggap memiliki identitas bersama, dan mempunyai kesamaan
bahasa, agama, budaya, dan sejarah. Dalam pengertian lainnya, bangsa adalah sekelompok manusia yang
dipersatukan karena memiliki persamaan sejarah dan cita-cita yang mana mereka terikat di dalam satu
tanah air. Sedangkan, pengertian bangsa dalam arti sosiologis/antropologis adalah perkumpulan orang
yang saling membutuhkan dan berinteraksi untuk mencapai tujuan bersama dalam suatu wilayah
Sedangkan, dalam arti politis Pengertian Bangsa adalah suatu masyarakat dalam suatu daerah yang sama
dan tunduk pada kedaulatan negara sebagai satu kekuasaan tertinggi ke luar dan ke dalam. Dalam
Insiklopedia Indonesia, dasar Negara berarti pedoman dalam mengatur kehidupan penyelenggaraan
ketatanegaraan Negara yang mencakup berbagai kehidupan. Dasar Negara yang di gunakan di Indonesia
adalah Pancasila, nilai-nilai 6 luhur yang terkandung. Pancasila telah ada dalam kalbu bangsa jauh
sebelum Indonesia merdeka. Secara historis pengertian Negara senantiasa berkembang sesuai dengan
kondisi masyarakat pada saat ini. Pengertian tentang Negara telah banyak di definisikan oleh para ahli
filsuf Yunani Kuno, para ahli abad pertengahan, sampai abad modern. Beberapa pendapat tersebut antara
lain:
a. Pendapat Aristoteles (Schmandt, 2002),
Negara adalah komunitas keluarga dan kumpulan keluarga yang sejahtera demi kehidupan yang
sempurna dan berkecukupan.
b. Jean Bodin (Schmandt, 2002),
Negara sebagai pemerintahan yang tertata dengan baik dari beberapa keluarga serta kepentingan
bersama mereka oleh kekuasaan berdaulat.
c. Riger Soltau, (Budiardjo, 2007; Agustino, 2007; Kaelan dan Achmad Zubaidi, 2007),
Negara adalah alat atau wewenang yang mengatur atau mengendalikan persoalan bersama atas nama
masyarakat.

10
d. Robert M. Mac Iver (Soehino,1998;Agustino,2007),
Negara adalah asosiasa yang menyelenggarakan penertiban dalam suatu wilayah berdasarkan sistem
hukum diselenggarakan oleh pemerintah diberi kekuasaan memeksa.
e. Miriam Budiardjo (2007),
Negara adalah suatu daerah teritorial yang rakyatnya diperintah oleh sejumlah pejabat dan berhasil
menuntut dari warganya untuk ketaatan melalui kekuasaan yang sah.

BAB III
Penutup
A. Kesimpulan
Hak merupakan segala sesuatu yang pantas dan mutlak untuk didapatkan oleh individu
sbagai anggota warga negara sejak masih berada dalam kandungan, sedangkan kewajiban
merupakan suatu keharusan/ kewajiban bagi individu dalam melakanakan peran sbagai anggota

11
warga negara guna mendapatkan pengakuan akan hak yang ssesuai  dengan pelaksanaan
kewajiban tersebut. Hak dan kewajiban merupakan suatu hal yang terikat satu sama lain,
sehingga dalam melaksnakan harus dengan seimbang.
             27 ayat 2 UUD 1945 menjelaskan  bahwa “tiap tiap warga negara berhak atas
pekerjaan   dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan” . secara garis besar dapat dijelaskan
bahwa pekerjaan dan tingkat kehidupan yang layak merupakan hak untuk setiap warga negara
sebagai salah satu tanda adanya perikemanusiaan. Lapangan pekerjaan merupakan sarana yang
dibutuhkan guna menghasilkan pendapatan yang akan digunakan dalam pemenuhan kehidupan
yang layak. Penghidupan yang layak dapat diartikan sbagai kemampuan dalam melakukan
pemenuhan kebutuhan dasae, seperti sandang,pangan, dan papan

DAFTAR PUSTAKA
 
brainly.co.id. (n.d.).
jiok. (2015, maret sabtu). Retrieved juli rabu, 2017, from Abu hanifah:
http://Abuhanifah.blogspot.com/

12
raka RAPerz ElephantDead. (2016, desember 14). Retrieved juli 5, 2017, from Raka Andika
Prasetyo: http://raka RAPerz ElephantDead.blogspot.com
tifferi. (2015, januari selasa). Retrieved juli 5, 2017, from creator.blogspot.

13

You might also like