SESUAI STANDAR SNI Penyusun: Widya A. Masawoe, S.PI
STANDAR NASIONAL INDONESIA (SNI) : BENTUK ES
1. Satau-satunya standar yabg berlaku secara nasional di Indonesia. 2. Dirumuskan oleh Panitia Teknis secara Konsensus. Es balok 3. Dikaji secara periodek Es balok yang dihancurkan 4. Ditetapkan oleh Badan Standarisasi Nasional (BSN) Es curai/serpihan Air laut Larutan garam KEUNTUNGAN SNI 1. Produsen/Industri paham akan kepastian batas/persyaratan yang diterima pasar Es balok ini merupakan media pendingin yang banyak digunakan 2. Pengguna/konsumen memperoleh kepastian kualitas dan keamanan produk dalam penanganan ikan, baik diatas kapal maupun didarat selama 3. Pengguna/konsumen memperoleh kepastian kualitas dan keamanan produk distribusi dan pemasaran Umumnya es dikatakan bagus jika padat, bening dan kering (tidak melelh) TUJUAN DARI STANDARISASI NASIONAL Es dikatakan tidak baik apabila sangat cepat mencair. 1. Meningkatkan perlindungan kepada konsumen, pelaku usaha, tenaga kerja Es curai adalah es yang berbentuk butiran-butiran ang sangat halus dan masyarakat lainnya baik untuk keselamatan, keamanan, kesehatan dengan diameter 2 mm dan tekstrur lembek, umumnya sedikit berair. maupun kelestarian fungsi lingkungan hidup. Es ini lebih cepat meleleh sehingga proses pendinginan lebih cepat 2. Membantu kelancaran perdagangan terjadi sehingga akan banyak jumlah es yang hilang dan lebih banyak 3. Mewujudkan persaingan usaha yang sehat dalam perdagangan jumlah es yang diperlukan. Keuntungan lainnya es curah lebih mudah penggunaannya, tidak perli dihancurkan dulu sebelum digunakan. IKAN SEGAR SESUAI SNI Kelemahan : memerlukan ruang pinyimpanan yang lebih besar, karena 1. Ikan yang belum mengalami perlakuan pengawetan kecuali pendinginan permukaan es lebih luas dan banyak rongga, meleleh lebih cepat. (Challing) 2. Potensi kemungkinan terjadi bahaya didalam suatu proses (bahaya cemaran) 3. Potensi kemungkinan terjadinya ketidaksesuaian spesifikasi mutu produk HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN SELAMA PENANGANAN (catat mutu) IKAN
DIAGRAM ALIR PROSES PENANGANAN IKAN SEGAR
1. Suhu ikan 5°C atau lebih rendah Penerimaan Bahan Baku 2. Pemindahan secepat mungkin Utuh segar Kemasan dan Label 3. Wadah/container jangan diisi berlebihan 4. Kebersihan penanganan yang baik/sehat Sortasi 5. Wadah dibersihkan dan disanitasi Pencucian 1 6. Pemakaian plastik sebagai alas (keranjang bambu, box, palka perahu atau kapal) Penyiangan
Pencucian 2
Penimbangan Informasi Lebih Lanjut dapat Menghubungi :
Pengemasan dan Pelabelan WIDYA A. MASAWOE, S.Pi Pemuatan DKP-KABUPATEN HALMAHERA SELATAN SISTEM RANTAI DINGIN IKAN SEGAR SESUAI STANDAR NASIONAL INDONESIA BALAI PELATIHAN DAN PENYULUHAN PERIKANAN (BP3) Rantai dingin yaitu sejak ikan tertangkap sampai pengolahan lebih lanjut. AMBON Hendaknya tetap berada atau disimpan dalam suhu mendekati O°C. Selama ikan belum dijual atau diolah lebih lanjut, ikan harus selalu berada di kotak pendingin dengan persediaan es yang cukup. Jl. Raya Tomori. Kecamatan Bacan, TELP.(0927)……….. Yang perlu diperhatikan didalam penyimpanan dingin ikan dengan menggunakan es adalah berapa jumlah es ang tepat digunakan Es diperlukan untuk menurunkan suhu ikan, wadah dan udara sampai mendekati atau sama dengan suhu ikan dan kemudian mempertahankan pada suhu serendah mungkin, biasanya O°C. Contact Person: Perbandingan es dan ikan yang ideal untuk penyimpanan dingin dengan es adalah 1:1. WIDYA; HP 081333070163 PERSYARATAN BAHAN BAKU ES UNTUK PENANGANAN IKAN SEGAR SESUAI STANDAR NASIONAL INDONESIA
1. Air yang memenuhi persyaratan mutu air minum
2. Air yang berasal dari PAM, air tanah, perairan umum dan air laut yang tidak tercemar dan telah mengalami perlakuan sehingga memenuhi persyaratan mutu air minum 3. Air disimpan dalam wadah/bak penampung air yang saniter dan higenies.